Bab 16 Tak sanggup menerimanya

"Eh jadi kamu mengikuti pak Toni sampai ke perusahaan ku? " Ucap mas Dedi serius menatapku.

" Iya mas" Jawabku tak enak

" Emmm.. Maaf Nov dulunya aku kira wanita yang sering bersama pak Toni itu kekasih atau istrinya, karna aku gak tau kalau pak Toni itu suami kamu" Ucapan mas Dedi terdengar ragu ragu padaku

Deg

" Maaf mas maksud mas Dedi gimana ya? " Tanyaku bingung apa bang Toni sudah terang terangan tampil di depan orang bersama selingkuhannya

" Kami baru beberapa bulan menjalin kerja sama Nov, saat pertama kali pertemuan pak Toni membawa pak Adi dan buk Sinta" Ucap mas Dedi melihat ku sejenak karna tak ada tanggapan dariku mas Dedi melanjutkan ceritanya

" Di pertemuan itu buk Sinta profesional dengan pekerjaannya merepresentasikan showroom, aku lihat mereka berinteraksi seperti pasangan walau hanya Sinta yang selalu lebih banyak mendekati pak Toni, dan pak Toni menanggapi semua perhatian yang di berikan buk Sinta, di pertemuan selanjutnya juga sama seperti itu bahkan lebih intens lagi, maka dari itu aku berkesimpulan kalau di antara pak Toni dan buk Sinta ada hubungan di luar pekerjaan mereka, dan berfikir hubungan kekasih atau semacamnya" Ucap mas Dedi masih menatapku

" Itu artinya benar dugaanku kalau inisial S itu adalah Sinta, tapi kenapa tadi aku lihat mereka bertengkar?" Ucapku dalam hati

" Nov... Kamu tidak apa apa kan? " Ucap mas Dedi menyadarkan aku

" Eh iya mas aku gak apa apa kok" Ucapku tersenyum

" Apa bang Toni sudah pulang mas? " Tanyaku pada mas Dedi

" Eh iya kenapa mas disini bukannya sama bang Toni " Tanyaku lagi karna takut mengganggu pekerjaan mas Dedi

" Tidak apa apa Nov, masalah kerjaan udah aku serahin sama sekertaris aku, bantar ya aku lihat dulu pertemuannya sudah siap atau belum" Ucap mas Dedi memainkan Hpnya melihat cctv di sana.

" Sepertinya sudah Nov, pak Toni dan Adi sudah tidak ada di ruanganku" Jawab mas Dedi

" Ohhh.. Jadi ini perusahaan mas ya? " Tanyaku pada mas Dedi yang masih fokus sama HPnya

" Iya Nov tapi sebentar lagi akan jadi milik sahabatmu Dila, karna aku bangun perusahaan ini khusus untuk Dila sebagai mahar pernikahan kami nanti" Ucap mas Dedi mengejutkan ku

" Khusus untuk Dila? Bukannya perusahaan ini sudah berdiri lama ya mas? Terus kalian baru beberapa bulan ini di jodohkan? " Tanyaku bingung

" Iya Nov panjang ceritanya tapi aku singkat aja ya... Aku sudah kenal sama Dila dari semenjak kami kecil, aku sudah menyukainya saat itu dan berjanji untuk mengikatnya ketika kami dewasa, aku menyelesaikan pendidikanku di luar negri juga membangun perusahaan untuk Dila bersamaan tapi aku selalu memantau Dila tanpa sepengetahuannya, setelah aku kembali dari luar negri aku langsung meminta orang tuaku melamar Dila dengan dalih perjodohan" Ucap mas Dedi antusias menceritakan kisah cintanya sama sahabatku Dila

" Alhamdulillah... Kalau gitu aku lega mas, karna Dila mendapatkan laki laki yang tepat, aku harap mas Dedi membahagiakan Dila mas jangan menyakitinya apa lagi selingkuh" Ucapku sendu

" Insyaallah Nov aku akan terus mencintainya dan berusaha membahagiakannya hingga ajal menjemput karna hanya Dila wanita yang sudah menjadi ratu di hatiku dari dulu" Ucap mas Dedi serius

" Iya aku pegang janji kamu ya mas" Ucapku tak kalah serius

" Iya Nov aku janji" Ucap mas Dedi masih dengan wajah seriusnya

" Ya sudah mas aku permisi ya" Pamit ku pada mas dedi

" Iya Nov, tunggu sebentar ku antar kamu pulang" Ucap mas Dedi

" Gak usah mas aku naik taxi aja" Ucapku menolak

" Ya udah kamu hati hati ya" Ucap mas Dedi memencet tombol lif

" Iya mas " Ucapku masuk ke dalam lif

Tiba di rumah aku lihat bang Toni duduk di teras rumah dengan bik Ani

" Assalamu'alaikum mas... Bik... " Salamku sama bang Toni dan bik Ani

" Waalaikumsalam... " Jawab bang Toni dan bik Ani bersamaan

" Lagi apa bang... Bik... Gak bisanya duduk di sini malam malam" Ucapku pada bang Toni dan bik Ani

" Gak ada dek... Abang nunggu adek pulang, terus bik Ani temani abang cerita, cerita tentang masa kecil kamu yang sering ngambek kalau mainan kamu di ambil teman" Ucap bang Toni menggeser kursi agar aku duduk di samping bang Toni

" Ya iya lah bang adek ngambek dan mutusin pertemananku karna dia udah ambil milik aku, kalau sekarang ada yang macam - macam sama aku pun akan aku putusin termasuk kamu bang" Ucapku menyindir bang Toni dengan senyum manisku, tapi ku lihat senyum di bibir bang Toni menghilang dari wajahnya.

" Yok kita masuk dek" Ucap bang Toni menggenggam tanganku masuk ke dalam kamar kami.

" Bang lepas dong tangannya adek mau mandi ni gerah" Ucapku berusaha melepas genggaman tanganku tapi tak di hiraukan bang Toni bahkan genggaman tangannya semakin erat kurasakan.

" Adek kenapa bicara seperti itu tadi" Ucapnya mengikis jarak kami semakin dekat.

" Maksud abang bicara yang mana? " Ucapku pura - pura tidak tau.

" Yang akan mutusin abang" Jawabnya tanpa mengalihkan tatapan matanya di wajahku.

" Ohh yang itu.. Apa adek salah bang? Kalau abang macam macam apa lagi berkhianat ya akan adek putusin bang" Jawabku menghindari ciuman bang Toni.

" Abang jangan takut adek gak akan mutusin abang karna Abang kan gak macam - macam" Ucapku yang gak bisa lepas dari ciuman bang Toni yang sudah berpindah ke leherku.

" Apa abang selingkuh? " Pertanyaanku berhasil menghentikan ciuman bang Toni dan menatapku tajam

" Kita akan menua bersama dengan anak anak kita dek" Ucapnya masih menatapku tapi tatapannya menjadi sendu dan lembut membuat hatiku luluh

Ku rasakan kakiku melayang karna bang Toni menggendong ku, di rebahkan nya tubuhku di atas ranjang, ku rasakan bibir kenyal bang Toni menghisap bibirku atas bawah tak lama berpindah ke leher dan dadaku entah kapan bang Toni membuka atasan pakaianku ******* pun lolos dari bibirku, tangan bang Toni mengelus punggungku dan berhenti membuka pengait penutup dadaku di saat itu pula aku teringat akan adegan rekaman dan vidio bang Toni dengan wanitanya, dengan cepat ku dorong tubuh bang Toni hingga berpindah ke sampingku.

"Maaf bang adek gerah mau mandi" Ucapku tanpa melihat wajah bang Toni

Aku turun dari atas ranjang masuk ke kamar mandi dengan handuk dan baju ganti di tanganku.

" Hiks hiks hiks" Ku tutup mulutku rapat dengan tanganku agar tangisku tidak di dengar bang Toni.

Aku tau aku berdosa tapi aku sudah berusaha tetap gak bisa, aku gak mau di sentuh bang Toni yang sudah menyentuh wanita lain.

Aku duduk di lantai kamar mandi terasa seluruh badanku kebas perlahan pandanganku kabur dan gelap, sayup ku dengar suara bang Toni berteriak memanggil namaku

" Novi..... "

Terpopuler

Comments

Endang Oke

Endang Oke

kenapa suh tdk langsung bicara sama tony.klu dirimu sdh yahu. biss sjs tony terpsksa melskukan.jd dia nututin su jslsng.
hrsnya tony pintef dan waras jgn ssmpai sinta hamil. kan fia ngesek buksn sekali tp sfh sering dan pengalaman jgn nebar benih dong. dibuang keluar.

2023-04-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Novitria lestari
2 Bab 2 Kecewa
3 Bab 3 Mengikuti
4 Bab 4 Terluka
5 Bab 5 Orang aneh
6 Bab 6 Bertemu lagi
7 Bab 7 Toni POV
8 Bab 8 Terjebak
9 Bab 9 Menyesal
10 Bab 10 Ancaman
11 Bab 11 Kecurigaan Sasa
12 Bab 12 Menceritakan
13 Bab 13 Menghindar
14 Bab 14 Mengintai
15 Bab 15 Mengintai 2
16 Bab 16 Tak sanggup menerimanya
17 Bab 17 Alat pengintai
18 Bab 18 Berdetak
19 Bab 19 Kenyataan 1
20 Bab 20 Kenyataan 2
21 Bab 21 Makan Malam
22 Bab 22 Menciduk
23 Bab 23 Kejadian Yang Sebenarnya
24 Bab 24 Ucapan Talak Novi
25 Bab 25 Desa Air Terjun
26 Bab 26 Desa Air Terjun 2
27 Bab 27 Desa Air Terjun 3
28 Bab 28 Desa Air Terjun 4
29 Bab 29 Sinta POV
30 Bab 30 Peristiwa Mengerikan
31 Bab 31 Menghilangkan apa yang di sentuhnya
32 Bab 32 Penangkapan Sinta
33 Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34 Bab 34 Kehidupan Wulan
35 Bab 35 Ternyata Semua Laki Laki Sama
36 Bab 36 Kedatangan Orang tua Toni
37 Bab 37 Toni Sakit
38 Bab 38 Permintaan Toni
39 Bab 39 Semoga Kamu Bahagia mas Da
40 Bab 40 Ada apa Dengan Novi
41 Bab 41 Gadis Masa Kecil
42 Bab 42 Toni Trauma
43 Bab 43 Danil pergi
44 Bab 44 Pulang Ke Rumah
45 Bab 45 Toni Ke Showroom Lagi
46 Bab 46 Seminggu Lagi
47 Bab 47 Rekaman Novi
48 Bab 48 Mona Adiaksa
49 Bab 49 Surat Gugatan
50 Bab 50 Kenangan Buruk di SMA
51 Bab 51 Beni Membela Novi
52 Bab 52 Foto Danil dan Mona
53 Bab 53 Kesedihan Danil
54 Bab 54 Novi Kecelakaan
55 Bab 55 Bukti Dari Alex
56 Bab 56 Amarah Danil
57 Bab 57 Amarah Danil 2
58 Bab 58 Di Jodohkan
59 Bab 59 Di Jodohkan 2
60 Bab 60 Usaha Novi menggagalkan Pertunangan
61 Bab 61 Membuka Hati
62 Bab 62 Tunangan
63 Bab 63 Ijab Qabul
64 Bab 64 Ditahan Dulu
65 Bab 65 Pindah Ke Apartemen
66 Bab 66 Kedatangan Mona
67 Bab 67 Janji Temu Dengan Mona
68 Bab 68 Gadis kecil Danil
69 Bab 69 Cerita Danil Dan Novi
70 Bab 70 Cerita Danil Dan Novi 2
71 Bab 71 Seutuhnya
72 Bab 72 Novi Salah Faham
73 Bab 73 Ke Pantai bersama
74 Bab 74 Ke Pantai Bersama 2
75 Bab 75 Keanehan Danil
76 Bab 76 Rasa Bersalah Danil
77 Bab 77 Pesan Kamar Hotel
78 Bab 78 Di Pingit
79 Bab 79 Pesta Lajang
80 Bab 80 Resepsi Pernikahan
81 Bab 81 Resepsi pernikahan 2
82 Bab 82 Rumah Baru
83 Bab 83 Asisten Rumah Tangga
84 Bab 84 Danil Di Jebak
85 Bab 85 Novi Tak Sadarkan Diri
86 Bab 86 Ruang Rahasia Danil
87 Bab 87 Tiga Tahun Kemudian
88 Bab 88 Bertemu Bunda Sarah
89 Bab 89 Bertemu Toni
90 Bab 90 Bertemu Toni 2
91 Bab 91 Kepergian Toni
92 Bab 92 Di Ruang ICU
93 Bab 93 Mimpi Bertemu Noni
94 Bab 94 Positif Hamil
95 Bab 95 Obat Pencegah Kehamilan
96 Bab 96 Surat Dari Novi
97 Bab 97 Danil Ke Rumah Papah Rafa
98 Bab 98 Mencari Novi
99 Bab 99
100 Bab 100 Bertemu Dengan Novi
101 Bab 101 Nasib Orang Tua Angkat Danil
102 Bab 102 Berubah
103 Bab 103 Balasan Cinta Dari Novi
104 Bab 104 Mona yang tidak tau diri
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109 Memeriksa Kandungan
110 Bab 110 Alex
111 Bab 111 Membeli Peralatan Bayi
112 Bab 112 Danil Panik
113 Bab 113 BULAN Dan BINTANG
114 Bab 114 Anton Dan Mona
115 Bab 115 Acara Turun Tanah Bulan dan Bintang
116 Bab 116 Menegangkan
117 Bab 117 Kekhawatiran Danil
118 Bab 118 kehilangan
119 Bab 119 Kesedihan Novi dan Danil
120 Bab 120 Hukuman Mona
121 Bab 121 Jonathan tau perasaan Alex
122 Bab 122 Penyerangan
123 Bab 123 Membuat Rencana
124 Bab 124 Kecemasan Novi
125 Bab 125 Melawan Kelompok Lion
126 Bab 126 Danil koma
127 Bab 127 Melepas Rindu
128 Bab 128 Tamat
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1 Novitria lestari
2
Bab 2 Kecewa
3
Bab 3 Mengikuti
4
Bab 4 Terluka
5
Bab 5 Orang aneh
6
Bab 6 Bertemu lagi
7
Bab 7 Toni POV
8
Bab 8 Terjebak
9
Bab 9 Menyesal
10
Bab 10 Ancaman
11
Bab 11 Kecurigaan Sasa
12
Bab 12 Menceritakan
13
Bab 13 Menghindar
14
Bab 14 Mengintai
15
Bab 15 Mengintai 2
16
Bab 16 Tak sanggup menerimanya
17
Bab 17 Alat pengintai
18
Bab 18 Berdetak
19
Bab 19 Kenyataan 1
20
Bab 20 Kenyataan 2
21
Bab 21 Makan Malam
22
Bab 22 Menciduk
23
Bab 23 Kejadian Yang Sebenarnya
24
Bab 24 Ucapan Talak Novi
25
Bab 25 Desa Air Terjun
26
Bab 26 Desa Air Terjun 2
27
Bab 27 Desa Air Terjun 3
28
Bab 28 Desa Air Terjun 4
29
Bab 29 Sinta POV
30
Bab 30 Peristiwa Mengerikan
31
Bab 31 Menghilangkan apa yang di sentuhnya
32
Bab 32 Penangkapan Sinta
33
Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34
Bab 34 Kehidupan Wulan
35
Bab 35 Ternyata Semua Laki Laki Sama
36
Bab 36 Kedatangan Orang tua Toni
37
Bab 37 Toni Sakit
38
Bab 38 Permintaan Toni
39
Bab 39 Semoga Kamu Bahagia mas Da
40
Bab 40 Ada apa Dengan Novi
41
Bab 41 Gadis Masa Kecil
42
Bab 42 Toni Trauma
43
Bab 43 Danil pergi
44
Bab 44 Pulang Ke Rumah
45
Bab 45 Toni Ke Showroom Lagi
46
Bab 46 Seminggu Lagi
47
Bab 47 Rekaman Novi
48
Bab 48 Mona Adiaksa
49
Bab 49 Surat Gugatan
50
Bab 50 Kenangan Buruk di SMA
51
Bab 51 Beni Membela Novi
52
Bab 52 Foto Danil dan Mona
53
Bab 53 Kesedihan Danil
54
Bab 54 Novi Kecelakaan
55
Bab 55 Bukti Dari Alex
56
Bab 56 Amarah Danil
57
Bab 57 Amarah Danil 2
58
Bab 58 Di Jodohkan
59
Bab 59 Di Jodohkan 2
60
Bab 60 Usaha Novi menggagalkan Pertunangan
61
Bab 61 Membuka Hati
62
Bab 62 Tunangan
63
Bab 63 Ijab Qabul
64
Bab 64 Ditahan Dulu
65
Bab 65 Pindah Ke Apartemen
66
Bab 66 Kedatangan Mona
67
Bab 67 Janji Temu Dengan Mona
68
Bab 68 Gadis kecil Danil
69
Bab 69 Cerita Danil Dan Novi
70
Bab 70 Cerita Danil Dan Novi 2
71
Bab 71 Seutuhnya
72
Bab 72 Novi Salah Faham
73
Bab 73 Ke Pantai bersama
74
Bab 74 Ke Pantai Bersama 2
75
Bab 75 Keanehan Danil
76
Bab 76 Rasa Bersalah Danil
77
Bab 77 Pesan Kamar Hotel
78
Bab 78 Di Pingit
79
Bab 79 Pesta Lajang
80
Bab 80 Resepsi Pernikahan
81
Bab 81 Resepsi pernikahan 2
82
Bab 82 Rumah Baru
83
Bab 83 Asisten Rumah Tangga
84
Bab 84 Danil Di Jebak
85
Bab 85 Novi Tak Sadarkan Diri
86
Bab 86 Ruang Rahasia Danil
87
Bab 87 Tiga Tahun Kemudian
88
Bab 88 Bertemu Bunda Sarah
89
Bab 89 Bertemu Toni
90
Bab 90 Bertemu Toni 2
91
Bab 91 Kepergian Toni
92
Bab 92 Di Ruang ICU
93
Bab 93 Mimpi Bertemu Noni
94
Bab 94 Positif Hamil
95
Bab 95 Obat Pencegah Kehamilan
96
Bab 96 Surat Dari Novi
97
Bab 97 Danil Ke Rumah Papah Rafa
98
Bab 98 Mencari Novi
99
Bab 99
100
Bab 100 Bertemu Dengan Novi
101
Bab 101 Nasib Orang Tua Angkat Danil
102
Bab 102 Berubah
103
Bab 103 Balasan Cinta Dari Novi
104
Bab 104 Mona yang tidak tau diri
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109 Memeriksa Kandungan
110
Bab 110 Alex
111
Bab 111 Membeli Peralatan Bayi
112
Bab 112 Danil Panik
113
Bab 113 BULAN Dan BINTANG
114
Bab 114 Anton Dan Mona
115
Bab 115 Acara Turun Tanah Bulan dan Bintang
116
Bab 116 Menegangkan
117
Bab 117 Kekhawatiran Danil
118
Bab 118 kehilangan
119
Bab 119 Kesedihan Novi dan Danil
120
Bab 120 Hukuman Mona
121
Bab 121 Jonathan tau perasaan Alex
122
Bab 122 Penyerangan
123
Bab 123 Membuat Rencana
124
Bab 124 Kecemasan Novi
125
Bab 125 Melawan Kelompok Lion
126
Bab 126 Danil koma
127
Bab 127 Melepas Rindu
128
Bab 128 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!