Toni POV
Namaku Toni Handoko, orang - orang memanggilku Toni, aku menikah dengan wanita yang aku pacari dari Aku duduk di bangku SMA namanya Novitria lestari, Novi wanita yang aku luluhkan dengan sikap dan perhatianku yang romantis padahal saat itu banyak pria yang mengejarnya, karna Novi wanita yang sangat cantik di tambah bodi yang putih bersih mulus dan pintar
Saat itu aku duduk di kelas dua belas sedangkan Novi kelas sepuluh tapi Novi cukup populer di sekolah karna wajahnya yang cantik juga karna ke dua orang tuanya sebagai dosen universitas terkenal di kota kami, banyak siswa yang ingin melanjutkan pendidikannya di universitas itu, maka dari itu mereka juga memperlakukan Novi sangat baik
Novi wanita yang sangat aku kagumi karna sifatnya yang baik pada siapapun tidak memandang kaya ataupun miskin, karna sifatnya lah aku bisa menjadi kekasihnya, aku bukan orang kaya tapi juga tidak miskin orang tuaku memiliki dua toko sembako, dari usaha itu lah yang membuat kehidupan kami berkecukupan.
Aku menikahi Novi dari kami masih kuliah di awal semester lima, orang tua Novi menentang kami menikah dulu alasannya karna masih sama - sama kuliah dan juga usia kami yang masih muda tapi aku sudah bekerja di showroom mobil temanku sebagai manajer ya walau baru di angkat tiga bulan lalu, tapi kami berhasil meyakinkan kedua orang tua Novi hingga orang tua Novi merestui pernikahan kami
Setelah menikah, orang tua Novi menawarkan padaku mendirikan showroom mobil sendiri dengan di modali orang tua Novi dengan syarat showroom mobil itu atas nama anaknya Novi dan aku menyetujuinya tanpa berfikir panjang karna aku juga mencintai anaknya Novi
Aku berusaha memajukan usaha showroom kami dan itu tidak sia - sia, usaha kami berkembang pesat sekarang usia pernikahan kami genap dua tahun, semua itu jadi kebanggaan buatku, hasil jerih payahku sendiri, walau awalnya di bantu mertua tapi sekarang aku berdiri sendiri sudah tidak di bantu selama setahun ini
Suatu hari aku tidak sengaja menabrak seorang wanita hingga wanita itu mengalami luka yang cukup parah, aku membawanya ke rumah sakit dan bertanggung jawab tanpa menceritakan pada Novi istriku karna aku gak mau Novi khawatir
Aku juga bertanggung jawab membiayai pengobatannya
" Ugh..." Lenguhan keluar dari bibir wanita yang aku tabrak berbaring di ranjang pasien
" Kau sudah sadar? Syukurlah" Ucapku melangkah keluar memanggil dokter
" Bagaimana kondisinya dok?" Tanyaku setelah dokter memeriksanya
" Kondisi pasien sudah membaik tinggal patah tulang di lengan kanannya saja yang masih perlu diperhatikan" Jawab dokter Iwan yang aku baca di teg nama yang menggantung di jas putihnya
" Kapan saya bisa pulang dok? " Tanya wanita yang belum aku tau namanya
" Sepertinya istrinya sudah gak sabar mau pulang ya pak" Ucap dokter Iwan tersenyum melihatku yang terkejut mendengar perkataannya, saat aku mau menjelaskan dokter Iwan melanjutkan lagi kalimatnya aku jadi terdiam tanpa Menjelaskan
"Tunggu beberapa hari lagi ya buk.. Kalau sudah bisa di gerakkan tangannya ibu sudah bisa pulang" Jawab dokter Iwan tersenyum
" Kalau begitu saya permisi mau periksa pasien yang lain, usahakan digerakkan sedikit - sedikit lengannya ya buk... Assalamu'alaikum " Pamit dokter Iwan keluar ruangan kami
" Waalaikumsalam " Jawabku dan wanita itu bersamaan
" Maaf saya yang menabrak anda, tapi anda sendiri yang tidak menyebrang hati - hati karna saya masih ingat lampu lalu lintasnya masih hijau" Ucapku menjelaskan takut wanita di hadapanku ini tidak Terima dan melaporkan ku ke polisi
" Iya mas saya yang salah karna saya buru - buru, karna saya senang di Terima kerja hingga saya tidak hati - hati mas" Ucap wanita ini dengan mata berkaca - kaca
" Ya sudah walau bagaimanapun saya akan bertanggung jawab" Ucapku tegas
" Terima kasih mas... Tapi kerjaan Sinta pasti sudah di isi orang mas.. Susah cari kerjaan lagi mas" Ucap wanita yang menyebutkan namanya Sinta
" Masalah kerjaan nanti biar saya bantu" Ucapku
" Karna di Showroom saya juga butuh karyawan jadi kamu akan saya pekerjakan di sana" Lanjut Ku melihat senyuman Sinta yang manis
" Terima kasih ya mas" Ucap sinta memegang tanganku erat ku pandang genggaman tangannya tidak enak
" Eh maaf mas.. Sinta seneng banget dapat kerjaan mas" Ucap Sinta berbinar mendapat kerjaan dariku
" Iya sama - sama, itu juga karna di Showroom butuh karyawan Sin" Ucapku menatap wajah cantik Sinta tapi masih cantikan istriku Novi
Setiap hari aku berusaha menjenguk Sinta di rumah sakit membawakan makanan dan menyuapi nya karna tangan kanan Sinta yang masih sulit di gerakkan
Aku tau Sinta mempunyai perasaan lebih padaku atas perhatian yang setiap hari kuberi padanya tapi semua itu aku lakukan karna tanggung jawabku padanya yang sudah menabraknya
Bahkan aku mulai membohongi Novi kalau aku lembur kerja di Showroom
" Sinta maaf besok saya gak bisa berkunjung ke sini saya dan istri mau berkunjung ke rumah orang tua istri saya karna mamah istri saya sakit" Ucapku tanpa melihat wajahnya karna aku sibuk dengan Hp Ku yang berkirim pesan dengan istriku Novi karna ulah pesan dari Novi membuatku senyum - senyum sendiri
" Iya mas gak apa apa" Ucapnya sendu
Sejak saat itu aku menjaga jarak dengan Sinta, aku jarang menjenguknya ke rumah sakit hingga Sinta mengabarkan kalau dia sudah di bolehkan pulang
Ku jemput Sinta di rumah sakit dan ku antar kerumahnya yang hanya di tinggali Sinta sendiri karna kedua orang tuanya sudah meninggal dunia sedangkan abangnya bekerja di kota lain
" Sin besok kamu mulai kerja di Showroom kan? Saya akan mempersiapkan semuanya" Tanyaku memastikan kesiapan Sinta bekerja di Showroom ku
" Iya mas Sinta pasti datang" Ucapnya menggenggam tanganku tapi langsung ku tepis
" Hmmm.. Kalau begitu saya permisi" Ucapku masuk ke mobil
" Huff... " Ucapku frustasi dengan keputusanku menerima Sinta di Showroom Ku ralat showroom Novi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments