Story Of The Lives Twins
\= Awal Mula \=
Memperkenalkan seorang pemuda berparas tampan dan penuh karisma bernama Marvin Muangka Lawrence, putra tunggal dari pasangan suami-istri bernama Muangka Lawrence dan Mira telah usai menjalani pendidikannya di Universitas paling bergengsi di Dunia-Universitas Harvard, kini sudah kembali di negri asalnya-Indonesia.
Teruntuk Muangka Lawrence dia adalah seorang pengusaha pemilik perusahaan besar-Lawrence Corporation, pernah mengalami kebangkrutan pada masa sebelum perusahaannya maju seperti sekarang, menjadikan rumahtangganya sering terjadi masalah seputar keuangan. Sehingga dia di tinggalkan pergi oleh sang Istri. (cerai)
Kegigihan ia dalam membangun usahanya, membuahkan hasil yang sempurna, meski tak dipungkiri perjalanan karirnya terdapat berjuta lika-likunya. Kini berhasil menjadi orang yang sukses. Meski sudah dinyatakan sukses, dia tidak terpikir untuk menikah lagi semenjak di tinggalkan pergi oleh Istrinya itu.
Kini Muangka Lawrence sudah berusia 50 tahun, menikahi Mira dulu pada usia 22 tahun yang terbilang masih cukup muda untuk usia lelaki. Pernikahannya dengan Mira di karuniai satu orang putra bernama Marvin muangka lawrance yang kini sudah menginjak usia 28 tahun.
Selama pendidikannya di Cambridge Massachusetts Amerika, Marvin menemukan belahan jiwanya yang sama menjalani pendidikan di sana, kini baru saja dinikahinya di Indonesia bernama Marissa, putri tunggal dari keluarga rekan Ayahnya.
Ketika menginjak usia 3 bulan pernikahan, kebahagiaan kian bertambah karena mereka akan segera memiliki generasi penerus mereka. Dari kedua keluarga ini sangatlah sedikit jumlahnya. Baik itu keluarga dari Orangtua Marvin maupun keluarga dari Marissa, mereka sesama anak tunggal.
Kebahagiaan kian berlipat ganda setelah Dokter kandungan menyatakan bahwa Marissa tengah mengandung Anak kembar.
Marvin dan Marissa sendiri tidak ingin melakukan USG karena ingin menjadi suatu kejutan untuk mereka dari kehadiran putra maupun putri yang mana mereka belum ketahui.
Pada masa usia kehamilan sebelum menginjak usia persalinan, Marissa sudah akan melahirkan, dengan segera Marvin membawanya ke rumah sakit.
"Dokter, tolong berikan pelayanan yang terbaik untuk Istri saya." Ucap-nya tampak tergesa-gesa.
"Baik Pak, tentu saja kami akan melakukan yang terbaik Pak." Pungkas sang Dokter.
Marvin hanya ditemani oleh teman terbaiknya yang terpercaya bernama Daniel.
Daniel menemani Marvin sembari menunggu di ruang tunggu selama proses persalinan berlangsung.
Sebelumnya dokter jua sudah menyampaikan bahwa persalinan tidak dapat dilakukan secara normal karena kondisi fisik dari sang Istri tidak memungkinkan lantaran bayi tersebut belum saatnya untuk dilahirkan.
Tentu, Marvin lekas menyetujui sang Istri hendak menjalani operasi Caesar pada proses persalinannya. Lantas semasih menunggu Istrinya masih dalam proses persalinan, kabar duka telah sampai kepadanya-sang Ayah meninggal dunia.
Mengetahui hal tersebut, membuatnya bimbang dengan keadaan yang ada. Lantaran posisi sang ayah dibawa pada rumah sakit yang berbeda dari rumah sakit tempat Istrinya bersalin dan jarak tempuhnya pun terbilang cukup jauh dari rumah sakit tersebut.
"Kamu pergi dulu saja Vin, biar saya yang akan menunggu Istrimu." Ucap Daniel.
"Baiklah, terima kasih banyak Daniel." Marvin segera menuju ke rumah sakit untuk menemui sang Ayah.
___
Marvin hendak melaksanakan pemakaman sang Ayah pada hari berikutnya lantaran keadaanya bersamaan dengan sang istri yang kini masih dalam proses persalinan.
Walau kesedihan mendalam yang saat ini dia rasakan ditinggalkan pergi oleh sang Ayah untuk selama-lamanya, tapi sebuah kebahagiaan sedang menantinya, yakni kelahiran kedua anak kembar yang sudah ia nanti-nantikan kehadirannya, menjadikannya tidak begitu larut dalam kesedihan.
Setelah Marvin sudah kembali kedalam rumah sakit ditempat Istrinya bersalin, langsung di sambut oleh Daniel yang sedang menunggu istrinya disana.
"Apa Kamu baik-baik saja Vin, aku turut berduka cita atas kepergian Ayahmu." Ucap-nya.
"Iya, terima kasih atas bantuanmu Daniel." Pungkas Marvin tampak sedih pada ekspresi wajahnya.
___
Beberapa waktu kemudian, Operasi Caesar telah berhasil dilakukan.
"Selamat Pak, kedua putra Anda terlahir dengan selamat dan sangat sempurna." Ucap sang Dokter mengulurkan tangan hendak berjabat.
"Wah selamat Vin, akhirnya kamu menjadi seorang ayah." Sambung Daniel turut gembira.
Marvin tak kuasa menahan tangis akibat rasa bahagia hingga membuatnya tak mampu menjawab kalimat mereka, lantas bergegas masuk kedalam ruang perawatan sang Istri.
Sesampainya disana, melihat sang istri sedang dalam keadaan tidur lantaran masih dalam kondisi pemulihan. Lantas ia beranjak hendak melihat kedua putranya terlebih dahulu. Mengingat belum menginjak waktunya dilahirkan, kedua bayi Marvin kini tengah dirawat didalam ruang NICU.
Setelah sampai didalam ruang NICU itu, lekas melihat kedua putranya seraya meraih handphone didalam saku, kemudian memfoto kedua bayinya tersebut untuk diabadikan.
Pada salah satu bayi itu memiliki tanda lahir berupa tahi lalat yang terletak di bagian tengah dada berukuran sebesar kuku jari kelingking bayi.
"Eh, anak Ayah ada tanda lahirnya, aduh imut sekali anak Ayah ..." Berbicara sendiri, merasa sangat bahagia melihat kedua putranya sangat imut dan memiliki wajah yang sama persis diantara keduanya bagaikan buah pinang dibelah dua itu.
Kemudian dia memberikan nama Michealan Stevanus Lawrence kepada bayi yang terdapat tahi lalat ditengah dadanya itu, Lantas belum sempat memberikan nama lagi kepada satu putranya lagi, ia diberitahukan oleh salah satu Suster bahwa sang istri menghembuskan napas terakhirnya.
"Apa, tidak! Itu tidak mungkin!"
Serasa hati bagai tersayat seribu badik mendengar kenyataan tersebut, Marvin segera berlari menuju ruang perawatan sang Istri. Setelah sampai disana, langsung histeris mengetahui sang istri benar-benar sudah tak bernyawa.
"Tidaaakk!"
Depresi sangat membelenggu jiwanya kala mengetahui fakta penyebab sang istri meninggal dunia tak pernah diketahui olehnya selama ini. Yakni, Marissa mengidap suatu penyakit.
___
Disaat waktu yang bersamaan, terdengar suara gaduh dari luar ruang perawatan itu. Ada seorang wanita mengalami depresi berat akibat baru saja melahirkan-anaknya meninggal dunia, wanita itu kini menjadi gila dan berlari-larian.
Tentu Marvin tidak menghiraukan suara kegaduhan tersebut lantaran ia jua sedang depresi dan jua bukan pula urusan dia.
Para Petugas berlarian sibuk mencari wanita gila itu, hingga tidak diketahui bahwa wanita gila itu telah menyelinap ke arah ruang bayi dan mengambil salah satu bayi yang berada disana. Tiada sangka bayi yang diambilnya tersebut adalah Michealan Stevanus Lawrence, dialah salahsatu anak kembar milik Marvin yang baru saja diberikan nama.
Wanita gila itu langsung membawanya pergi keluar dari rumah sakit dan berhasil lolos dari kejaran para Petugas keamanan.
Sementara Marvin yang kini sedang menangis histeris langsung ditenangkan oleh Daniel. Setelah beberapa saat kemudian, telah diketahui bahwa ada salah satu bayi yang hilang didalam ruang bayi yang ternyata itu adalah bayi milik Marvin. Membuat Marvin semakin histeris begitu mengetahui kenyataan itu. Dia merasa hidupnya kian hancur tak pernah terduga olehnya bakal di tinggalkan pergi oleh orang-orang yang ia cinta dalam waktu yang bersamaan. (Keluarga)
___
Beberapa saat kemudian, Marissa dibawa kembali pulang di kediamannya, segera hendak diadakan acara pemakaman bersamaan dengan sang Ayah.
Marvin merasa hidupnya bagai sudah tak berguna lagi, karena ia kehilangan orang-orang yang ia cintai dalam waktu yang bersamaan mulai dari Ayahnya, Istrinya dan salah satu putra kembarnya yang baru saja lahir ke dunia.
Daniel sang sahabat terdekat Marvin menemaninya selepas upacara pemakaman selesai. Daniel melihat Marvin menjadi banyak melamun dan nampak seperti sudah tidak punya semangat hidup.
"Vin, sabar Vin, ini semua sudah menjadi takdir Tuhan. lihatlah di sana, anakmu masih membutuhkanmu Vin, ayo bangkitlah kembali untuknya, dia sangat membutuhkanmu." Saran terbaik dari Daniel sang sahabat terbaiknya.
Mendengar yang Daniel ucapkan, Marvin beranjak dari tempat ia duduk mendekat ke bayinya, dan bayi imut itu tersenyum kepadanya.
'Oh Tuhan, Putraku ...'
Lantas semula sedang larut dalam kesedihan kembali memiliki tujuan hidup untuk putranya tersebut, yang kini diberikan nama Mike Stevanus Lawrence.
___
#Disisi lain
Wanita gila yang pergi membawa putra-nya Marvin berjalan tanpa arah dan tujuan karena ia hilang ingatan. (Gila)
Kemudian dia menaiki sebuah mobil angkutan umum, Setelah mobil angkutan tersebut telah berjalan hingga beberapa kilo meter, wanita itu di tanya-tanya oleh sang Sopir tentang hendak menuju kemana, namun samasekali tak dijawab oleh wanita itu cenderung tidak nyambung di ajak berbicara. Alhasil dia langsung diturunkan oleh sang sopir tersebut di pinggir jalan.
"Turun kau! Macam mana pula kau ini di tanya tak nyambung pun, ruginya aku kau buat, dasar wanita Gila!" Pekik sang Sopir geram.
Setelah wanita gila itu diturunkan dipinggir jalan, dia terus berjalan disepanjang jalan pinggiran kota, menggendong Michealan sembari berbicara sendiri.
Lantas berjalan menuju ke sebuah komplek perumahan non-mewah yang tidak dijaga ketat oleh Satpam. Saat sudah didalam komplek tersebut, menghentikan langkah sejenak kala melihat ada sebuah mobil box logistik sedang menurunkan sebuah barang.
Tanpa pikir karena tak mampu berpikir wanita Gila tersebut bergegas ke arah mobil itu, sementara para kurir sedang sibuk menurunkan barang lekas mengantarkan barang ke salah satu rumah warga.
Wanita gila itu langsung masuk kedalam mobilnya dan menyumput dibalik kardus yang berada di dalam mobil box tersebut. Keberadaan ia samasekali tidak diketahui oleh para kurir, Hingga mobil itu kembali di tutup dan kembali berjalan.
___
Ketika itu masih dalam musim penghujan dan pada Cuaca hari itu pun sedang dalam hujan yang cukup deras sehingga bayi yang berada didalam mobil box tersebut tidak kepanasan dan tidak membuatnya menangis.
Hingga beberapa jam kemudian, mobil tersebut berhenti di sebuah Pedesaan yang berada di luar Propinsi. Para kurir kembali membuka mobil Box tersebut untuk mengambil barang dan akan mengantarkannya kembali ke salah satu rumah warga yang berada di Kawasan itu.
Ketika para kurir tengah menurunkan barang yang dimaksud, wanita gila itu langsung keluar dari dalam mobil tersebut tanpa diketahui oleh mereka. Lantas berjalan di sepanjang jalan hingga lelah. Duduk sejenak di sebelah tempat pembuangan sampah dan menaruh bayi tersebut didekat tempat sampah, diletakan pada sebuah kardus bekas tak terpakai sebagai alasnya.
Merasa lapar, kemudian melihat ada dua anak-anak sedang makan jajan sembari berjalan pelan, wanita gila itu langsung berlari meninggalkan bayi itu untuk merebut makanan yang berada di tangan anak-anak yang sedang berjalan itu.
Sontak kedua anak-anak tersebut terkejut, karena mereka hanyalah anak-anak kecil ketika makanannya diambil pastilah mereka tidak terima.
"Hei, kembalikan jajan ku!"
Alhasil wanita gila itu langsung dikejar oleh kedua anak-anak tersebut hingga menjauh dan terus menjauh dan dia tidak kembali lagi kepada bayi yang dia taruh di tempat pembuangan sampah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
evita19
masih diawal aja udah seru, dan udah ada konfliknya, lanjut baca
2021-10-30
1
Kim tae
penderitaan yg beruntun, mau dilanjutkan takut bacanya, mau diskip penasaran aku🤭🙈
2021-08-28
1
Sazia Almira Santoso
kasian sekali bayi nya
2021-06-11
1