Catatan Penulis:
Jika ada Pesan penulis tolong di baca dan perhatikan baik-baik ya, saya tulis ini untuk petunjuk kalian biar tidak gagal paham dengan alurnya. Segaja saya tulis disini alias bukan di kolom komentar supaya terbaca langsung oleh kalian sang pembaca asli karya saya ini.
It's Oke, Enjoy Reading ... Baca saja perlahan, kalau lelah baca marathon kalian bisa baca di lain hari, karena kata-perkata tulisan ini saya tempuh berjam-jam saat menciptakannya. Tuh kan ... saya jadi kebanyakan ngomong malah seperti curhat pula. Maaf ya ... hehe. Lanjut kembali kedalam cerita.
___
#Next Story.
Penjelasan:
1. Saat masih Sore sekitar pukul 15:00 Pm, mobil yang melaju kencang nyaris bertabrakan dengan mobil yang dikendarai oleh Saga bersama Mike, Dion dan Samuel semasih mereka diperjalanan menuju gunung Sebenarnya yang mengendarai mobil itu adalah Daniel. (Cerita ini ada di Bab 17)
2. Saat sudah petang Sekitar pukul 18:15 Pm, Sang pengemudi Mobil yang tak sengaja menabrak Alan saat dia hendak menyebrang jalan juga si Daniel. (Cerita ini ada di bab 9)
3. Pada waktu petang sekitar pukul 18:15 pm, Mike tergelincir dari atas gunung adalah hari, waktu dan detik yang sama dengan Alan saat dia tertabrak mobil yang dikemudikan oleh Daniel.
Ya, inilah sebuah misteri kehidupan, layaknya kehidupan kita. Ibarat/misal disaat kita sedang menangis, pada jam itu detik itu pastilah ada juga kejadian serupa yang dilakukan/alami oleh oranglain dari sisi yang berbeda misalnya saja Suami/istri atau saudara kita yang berjarak jauh.
Yang dialami oleh Alan dan Mike ini juga demikian, yang mana Alan tertabrak mobil kurang lebih pukul 18:15 Pm disaat itu pula saudara kembarnya sedang terpeleset dari atas gunung pukul 18:15 pm.
Ya, beginilah kisah takdir kehidupan mereka berdua.
___
#Next Story.
(Bagian ini tersambung dengan bab 9)
Daniel sangat terkejut melihat orang yang di tabraknya adalah anak dari teman akrabnya, namun Daniel tidak tahu bahwa yang di tabraknya tersebut bukanlah Mike, melainkan Alan.
Saat insiden terjadi, jalanan dalam keadaan sepi pengendara karena masih dalam waktu magrib. Namun, beberapa menit kemudian banyak para pengendara yang melintas dan langsung berhenti sejenak untuk menyaksikan kejadian saat Alan tertabrak dan bersimbah darah.
Karena wajah mereka benar-benar sama persis, tentu, Daniel menduganya Alan adalah Mike.
"Astaga Tuhan, kamu nak, ya ampun Tuhan kenapa ini bisa terjadi ..." Ucap Daniel merasa kacau dan sangat bersalah ketika melihat Alan terkapar di jalan aspal dengan tubuh dan bagian kepalanya sudah bersimbah darah.
Tidak ingin membuang waktu lantaran menyangkut nyawa, Daniel bergegas mengangkat tubuhnya hendak membawanya masuk kedalam mobil pribadinya.
Namun, Karena daerah tersebut adalah daerah perkampungan. Maka orang-orang yang melintas dan berhenti sejenak menyaksikan insiden tersebut masih sangat primitif, lantas banyak kalimat terceletuk diantara mereka. Semasih Daniel membopong Alan.
"Anda jangan coba-coba lari dari tanggung jawab, cepat segera bawa anak yang anda tabrak itu ke rumah sakit sebelum dia kehabisan darah."
"Iya benar, anda jangan coba-coba melarikan diri." Sambung warga yang lain.
"Baik pak, saya akan bertanggung jawab dan kebetulan anak ini adalah anaknya teman saya, anda semua jangan berfikiran yang tidak-tidak, saya pasti akan segera membawanya ke rumah sakit." Jawab Daniel.
Setelah selesai bercakap-cakap sejenak dengan mereka, tak ingin membuang-buang waktu lagi, lantas bergegas memasukkan Alan ke dalam mobil, serta langsung memacu kendaraannya menuju ke rumah sakit terdekat.
Namun, letak rumah sakit di daerah tersebut sangatlah jauh, lantas inisiatif dalam dirinya pun tumbuh yakni mengambil langkah cepat dengan membawa Alan ke klinik terdekat.
Beruntung, tak lama ia berkendara sudah menemukan klinik terdekat, lekas Alan segera di bawa masuk kedalam ruang perawatan dan langsung di tangani oleh dokter.
___
Setelah beberapa saat kemudian, sang dokter keluar dari ruang rawat, Daniel beranjak mendekat hendak menanyakan kondisinya.
"Dokter, bagaimana keadaan anak itu? apakah dia baik-baik saja dokter? Apa ada cedera yang serius?" Tanya Daniel secara terus-menerus lantaran sangat menghawatirkannya.
"Lebih dari serius pak, peralatan rawat kami tidak lengkap, jadi akan lebih baik anak ini segera di rujuk ke rumah sakit yang fasilitasnya jauh lebih lengkap pak, klinik kami tidak sanggup." Ujar sang dokter.
"Ya Ampun Tuhan … baiklah dokter, terima kasih, saya akan segera membawanya kembali ke ibu kota dan segera membawanya ke rumah sakit." Pungkas Daniel.
Usai berbincang dengan sang dokter, lekas mengambil langkah cepat, yakni kembali memasukkan Alan kedalam mobilnya hendak dibawanya menuju kembali ke Ibu Kota.
Tentu, menjadikan jiwa mudanya kembali membara dalam berkendara yakni sangatlah kencang cenderung ugal-ugalan. Meski demikian, dia tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas sehingga perjalannya pun aman terkendali.
Kebetulan, sewaktu melalui perjalanan laut (Naik kapal) tidak ada kendala apapun, bahkan jarak tempuh yang biasa memakan waktu nyaris 2 jam, kini hanya di tempuh kurang dari 1 jam. Apalagi dermaga seakan menyertai Alan, maka tidak terjadi antrian panjang.
Sesudahnya kapal menyandar di dermaga, Daniel kembali memacu kendaraannya menuju pusat ibu kota yang masih memakan waktu selama 4 jam (Kondisi Normal) Namun, mengingat saat ini adalah malam hari cenderung menjelang pagi, maka jalan raya sangatlah sepi yang melintas. Bahkan, ia sampai di pusat ibu kota hanya memakan waktu 2 jam.
___
Kini ia pun sampai lantas bergegas menuju rumah sakit yang menyediakan pelayanan 24 jam. Alan segera di masukkan pada ruang UGD. sambil menunggu penanganan utama Alan, Daniel keluar dari ruang UGD tersebut hendak menghubungi Marvin melalui telepon.
"Halo iya Daniel, ada apa tengah malam begini tiba-tiba menelpon?" Tanya Marvin melalui telepon.
"Ada hal yang mendesak Vin, Mike kecelakaan dan saat ini sedang masuk ruang UGD" Jawab Daniel.
"Astaga Tuhan, rumah sakit mana Daniel?" Tanya Marvin, Lantas Daniel menyebutkan nama rumah sakit tersebut sekaligus lokasi.
"Baiklah Dani, aku akan segera kesana." Jawab Marvin, saat ini posisinya sudah pulang dari luar kota dan kini ia sedang berada dirumah rekan-nya.
"Yasudah Vin, hati-hati di jalan jangan terlalu terburu-buru." Pangkas Daniel, lantas mematikan sambungan telephone tersebut nan kembali melangkah ke ruang UGD.
___
Tidak selang lama, Marvin sudah sampai di rumah sakit tersebut, lantaran jarak kediaman rekan yang ia singgahi tadi, tidak begitu jauh dari rumah sakit yang Daniel sebutkan. Segera menuju ruang UGD untuk menemui sang anak.
"Vin," Sapa Daniel semasih Marvin baru saja tiba didalam rumah sakit tersebut. Dan sedang berjalan menuju ke arahnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Mike, Daniel? apa dia baik-baik saja?" Marvin amat khawatir.
Sebelum belah bibir Daniel terbuka hendak menjawab pertanyaan Marvin, sang dokter keluar dari dalam ruang UGD tersebut. Alhasil kalimat yang hendak Daniel ucapkan pun tertunda.
Melihat sang dokter usai menangani Alan, Marvin beranjak mendekatnya. "Dokter, bagaimana keadaan putra saya? apa dia baik-baik saja?" Tanya-nya tampak tergesa-gesa.
"Begini pak, Akibat benturan keras pada bagian kepala anak bapak, membuat cedera yang sangat parah di bagian otaknya pak, sehingga memori ingatannya kini 85% hilang." Jawab sang Dokter.
Sungguh membuat Marvin sangat terkejut. "Oh Tidak! Ya Tuhan, Mike ... jadi, maksud dokter putra saya hilang ingatan dok?"
"Iya pak, benar sekali." Jawab dokter singkat.
Tak kuasa menahan kesedihan, air mata mengalir diantara kedua pipi Marvin. Tentu, siapapun orangtua pastilah depresi mengetahui anak-nya mengalami hal semacam ini, apalagi Mike kini menjadi satu-satunya anak yang ia miliki dan hanya Mike-lah tujuan dia dapat melangsungkan hidup usai tragedi meninggalnya sang istri, ayahnya dan jua hilangnya satu putranya.
Sementara Daniel hanya terdiam ketika melihat sahabatnya menangis histeris, karena semua itu adalah kesalahan dia yang menabrak anaknya sehingga anaknya kini hilang ingatan.
____
Alan di pindahkan kedalam ruang rawat. Marvin lekas masuk kedalam ruang rawat tersebut untuk segera menemuinya. Setelah ia melihat posisi Alan berbaring diatas kasur, Marvin tak kuasa menahan air mata yang terus-menerus membanjiri kedua pipinya.
Sementara Daniel masih diam membisu melihat keadaan Marvin yang masih sangat berduka sehingga ia belum mampu mengatakan kejadian yang sesungguhnya.
Lantas Marvin berdiri dari tempat duduk yang posisi-nya disebelah Alan, melangkah mendekat Daniel.
"Daniel, Apa yang sebenarnya terjadi dengan Mike? Lalu … dimanakah kamu menemukan dia kecelakaan? apa pelaku yang menabraknya melarikan diri? Apa sudah tertangkap?" Tanya Marvin secara sekaligus.
Daniel dirundung kebimbangan lantaran ada beberapa hal yang ia pikirkan mengenai hal ini.
"Daniel … Kenapa kamu diam saja? tolong jawablah pertanyaanku. Dimanakah dan siapakah yang menabrak anakku Daniel?" Lanjut Marvin mengulangi pertanyaannya seraya mengusap pundak sang sahabat.
Sungguh membuat Daniel semakin bimbang, "A--ak--aku tidak tau siapa yang menabraknya Vin, aku … menemukan Mike sudah tergeletak di jalan" Jawab-nya tersenggal-senggal.
"Ya Ampun Tuhan … dimana itu Daniel?" Tanya Marvin tampak sangat sedih.
"Di--di--Disana Vin, aku menemukan Mike di daerah penghubung antar Propinsi." Jawab-nya tidak gamblang.
"Apa! Ya Tuhan, Mike …" Marvin masih terus menangis. Namun dia tidak mencurigai Daniel sedikitpun, meskipun Daniel menjawab pertanyaanya dengan tersengal-sengal, lantaran dia sangat paham sekali tingkah Mike yang sangat gemar keluyuran, maka ia samasekali tidak heran Daniel bisa menemukan Mike di daerah luar propinsi.
___
Pagi hari kemudian. Perlahan Alan sudah kembali membuka kedua matanya.
"Mike ... anakku, Mike ... Puji Tuhan, kamu sudah siuman, Nak. bagaimana keadaanmu, Nak?" Tanya Marvin secara langsung dan bertanya secara sekaligus.
Alan masih terdiam, karena sejatinya dia memang tipikal pendiam sangat berbeda dengan Mike. Terlebih lagi kini ia kehilangan 85% ingatannya membuatnya sangat bingung dengan keadaan yang ada.
Ia tidak mengenali siapa dirinya, terlebih lagi dengan orang yang saat ini sedang mengajaknya berbicara (Marvin)
Marvin masih terus bertanya beberapa kalimat, lantas Alan pun akhirnya bertanya kepadanya.
"Anda siapa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Sazia Almira Santoso
teros gimana nasip mike
2021-06-11
1
ANI dfa W⃠🍓ˢˢᶜ🌴
terus nasibnya mike gimana
2021-01-14
1
chia kitty 💞💞
🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧
2020-12-23
1