Catatan
Dialog percakapan menggunakan logat bahasa khas ibu kota bercampur Sumatra.
____
Next
Lantas masing-masing saling unjuk jari setinggi pipi. "Hehehe, Piss …"
"Mike, btw loe bisa kagak tuh mengerjain materi soal itu?" Tanya Ivan.
"Iya Mike, loe kan … jarang masuk sekolah saat pak Erwan ngajar," Sambung Al.
"Kagak tau gue, yuk ah ajarin." Jawab Mike Lantas meraih tangan mereka kemudian dibawanya menuju ke arah perpustakaan.
"Oit, oit, hoihh kunyuk! jangan ditarik-tarik woi!"
"Bodo' amat! Kalian semua harus bertanggung jawab!" Cetus Mike.
"Tanggung jawab ….? Oh tidak, aku tidak melakukan apa-apa padamu, Mike." Celoteh Taro.
"Melakukan-melakukan apaan? Sue lu pada!" Jawab Mike sembari melepaskan kembali baju mereka yang tengah ia tarik. Namun tidak demikian dengan Kenji, dia malah semakin mendekat.
"Aku akan bersedia melakukan apapun kepadamu Yank …" Ucapnya. Lantas Ivan, Taro dan Al melirik tajam kearahnya tak lupa jua menimpuk kepala dia.
Plak!
Serentak, "Hilih …"
"Awh, Apaan cih, perasaan Akoh salah teyus ih! bete deh ah … Huh!" Jawab Kenji menggerutu.
"Kumat!"
"Bodo mamat …" Cetus Kenji lantas menghentikan langkahnya secara mendadak, "ett, te, tet, tunggu bentar-bentar," Seraya meraih sesuatu didalam sakunya.
"Apaan lagi kunyuk!" tanya Al.
"Ini nih, taraaaa … yuk kita Selfi dulu" lanjut Kenji begitu mengeluarkan telephone genggam.
"Alamak! mulai lagi dah kambuh alay-nya, kurang kerjaan bet lu dah ah!" jawab mereka semua.
"Belicikk Nihaaan kau, ah! yuk kita poto-poto syantik dulu" Lanjut Kenji. Lagi-lagi kepalanya di timpuk oleh teman-temannya.
Plak! Plak!
"Cantik-cantik! Loe pikir kita-kita semua bencong macam loe, hah!" Ucap Ivan melirik tajam kearahnya.
"Awuuh ... Atit taux," Gerutu Kenji, Namun tak membuatnya risau, malahan terus antusias mengajak mereka berfoto. "Udah yuks ah, Cepetan kalian berjejeran, senyum ... and ciseee ..." Ucap-nya dalam gaya khas masa kini.
Setelah selesai, mereka kembali melangkah menuju ke perpustakaan.
____
"Wei Ken, mana hasil fotonya tadi, coba gua lihat." Pinta Taro.
Kenji lekas memberikan handphone-nya tersebut. "Nih,"
Setelah Taro melihat galeri didalam handphone tersebut ia melotot hingga tangan lekas melayang di udara mendarat di kepala Kenji.
Plak!
"Awwh, Atit oeh!"
"Sue loe bener-bener dah!" Ucap Taro nampak kesal.
"Ada apa bro?" tanya semua teman-teman, penasaran. Taro pun memperlihatkannya ke mereka, "Kalian lihat sendiri tuh, kelakuan si kunyuk."
Al, Ivan dan Mike segera melihatnya. Lantas begitu sudah melihatnya mereka melirik tajam ke arah Kenji serempak. Hingga pukulan pun mendarat di kepala dia.
Plak! plak! plak!
"Oeeeehh! sue! Loe kunyuk!" Bentak Mike, Ivan dan Al. Ketika mengetahui bahwa mereka telah dijahili oleh Kenji berupa mengajak foto bersama-sama tapi ternyata Kenji memfoto dirinya sendiri.
"Hahahaha … Kena' Deh … Hahaha" Kenji tawa terbahak-bahak melihat ekapresi teman-temannya yang berhasil ia jahili.
Tak selang waktu lama, mereka semua sampai di ruang perpustakaan, lantas duduk bersama-sama di salahsatu meja yang tersedia di sana.
Suasana hening nan saling fokus, lantas tiba-tiba salahsatu temannya ada yang berkata, "Guys, gua ke toilet bentar yak, kebelet nih udah di pucuk," Yakni, Kenji.
"Aish, Kebanyakan makan ****** loe ye, yasudah Sono pergi loe, bau kentut ****** loe nanti di ruangan ini" Cetus Ivan.
Sementara Mike sendiri masih fokus pada materi soal yang tengah ia kerjakan, hingga hanya melirik saja.
Kenji lekas beranjak lari sembari memegangi vantatnya, tampak Konyol.
"Idih, dasar bocah konyol tuh Kenji, oh iya bro gua ke kantin bentar ya, haus nih" Sambung Taro berpamitan.
"Aisssh! pada alasan kalian orang, sue!" Jawab Mike meliriknya seraya mendengus.
"Seriusan bro, nanti gua balik lagi." Taro meyakinkan.
"Yasudah sana pergi loe ah, cerewet Nihan! Ambyar pula otak gua neh." Lanjut Mike.
"Heheh, seriusan cuma bentaran kok gua" Taro bergegas pergi meninggalkan ruang perpustakaan tersebut.
___
Kini tinggal mereka bertiga, Mike tengah fokus membaca buku sembari mengerjakan materi soal tersebut bersama Al dan Ivan.
"Van, Al, yang ini gimana ya … Otak gua udah jungkir balik buat mikir, tapi kok gua kagak ngerti-ngerti ya, Begimana sih … Tulisan ini berasa kayak cuma tanda koma, koma doang gini … " Tanya Mike semasih ia fokus terhadap Lembaran soal itu.
Tiada jawaban apapun dari mereka, Mike memanggilnya lagi. "Van, Al ... ?" Hingga membuatnya melihat mereka, Maka ….
"Astaga …"
Ternyata mereka berdua malah tidur dimeja.
"Aiih, sue! malah pada molor kalian, Huff …" Gumamnya menggelengkan kepala, Lantas ia pun berulah. "Woi, ada kebakaran, ada kebakaran!" Seraya menggedor meja.
Gubrak! Brakk! brakk!
Sontak mereka berdua terkejut hingga membuatnya terbangun.
"Apaan sih lu Mike! Aiih … ngagetin aja, sue lu!" Ucap Ivan. "Tau tuh Mike, Resek bener," Sambung Al.
"Apaan-apaan! loe orang tuh yang apaan, katanya mau bantuin belajar malah pada molor!" Ucap Mike mendengus.
"Gua ngantuk banget sumpah Mike, gegara semalem liat bola sampe subuh." Jawab Ivan.
"Kalo Gua gegara semalem nikmatin Video keluaran terbaru bro, di salahsatu situs, nyampe cro*t berkali-kali kuy, adegannya hot banget, makanya jadi lemas sekarang, huaaaaamm" Sambung Al sembari menguap-nguap.
"Cih, Dasar otak mesum." Jawab Mike.
Kemudian mereka kembali menidurkan kepalanya di atas meja. Sementara Mike masih melanjutkan mengerjakan materi soal yang di tugaskan oleh sang guru itu kepadanya.
Mike merasa kesal teman-temannya tidak bisa membantunya, namun ia jua tidak ingin memaksakan kehendak, jika teman-temannya tidak bisa membantunya.
Dua teman lainnya (Taro dan Kenji) tidak kembali datang ke perpustakaan, Mike merasa bosan lantaran sesungguhnya ia paling enggan belajar maka tidak lagi melanjutkan belajar-nya, justru malah asyik mainan kertas yang ia lipat-lipat sedemikian rupa hingga menjadi beraneka ragam bentuk berupa kapal-kapalan dll, menggunakan kertas HVS.
Teruntuk Taro pergi menggoda siswi junior dari kelas lain sementara Kenji lanjut kumpul bersama teman-teman lain yang seperti dia (alay/banci).
Hingga beberapa saat kemudian, nyaris tiba waktunya kembali masuk kedalam kelas begitu jam istirahat telah usai.
___
Teng … Teng … Teng …
"Woi, bangun woi! udah berbunyi tuh bel-nya." Ucap Mike sembari menata buku dan memegang lembaran materi soal. Mereka masih tertidur, maka Mike lekas menimpuk kepala mereka dengan buku.
Plak! Prak!
"Awwh, aiih apaan sih Mike, lagi enak-enak mimpi anu malah lu timpuk-timpuk!" Ucap Al.
"Mimpi anu mimpi anu apaan! Dasar otak mesum loe! gua tinggal juga kalian di sini." Pungkas Mike bergegas pergi keluar dari ruang perpustakaan tersebut.
"Oitt, wei tunggu, Mike!" Seru mereka bergegas lari menyusul Mike menuju kembali ke kelas.
Mereka bertiga sampai sedikit terlambat, sang guru sudah masuk kedalam kelas. Lantas perlahan mereka bertiga masuk sembari cengegesan.
"Permisi pak ... hehehe" Ucap mereka secara bersamaan.
Sang guru hanya meliriknya tajam seraya menggelengkan kepala lantaran paham sekali tingah bendel ketiga siswa tersebut, khususnya Mike.
___
"Sudah semua … jangan pada ngobrol!" Ucap sang guru, ketika melihat dan mendengar kelompok Mike diantaranya Taro, Kenji, Ivan dan Al masih saling berbisik seputar tadi yakni tentang mereka (Taro dan Kenji) tidak kembali kedalam perpustakaan.
Suasana hening nan fokus selama pelajaran berlangsung, lantas tiba-tiba hari ini sang guru memberikan materi soal secara mendadak. (Ujian dadakan)
"What! ujian mendadak, Matilah aku." Gumam Mike mengingat ia teramat jarang belajar membuatnya cemas. Tapi apalah daya, harus tetap ia kerjakan.
Hingga beberapa saat kemudian, mereka semua selesai mengerjakan materi ujian harian tersebut, bel sekolah berbunyi.
Teng ... teng ... Teng ...
Masing-masing siswa dan siswi sudah mengumpulkan lembaran jawaban kepada guru sebelum akhirnya sang guru mempersilahkan mereka pulang. Namun tidak demikian dengan Mike, kini dia masih belum selesai.
"Murid yang di sana, kenapa kau belum mengumpulkan kertas lembaran jawabanmu?" menunjuk ke arah Mike.
"Iya pak, sebentar lagi." Jawab Mike singkat sembari fokus mengerjakan materi soal tersebut walau sebenarnya masih banyak yang tidak bisa ia kerjakan.
Drap drap drap
Suara hentakan kaki dari sepatu guru terasa semakin mendekat membuat Mike gugup dibuatnya.
"Mengerjakan materi soal yang begini saja lama sekali kau …" Ucap guru secara langsung dan posisinya kini berdiri tepat disamping Mike.
"I--iya pak, in--ini … udah selesai kok, Pak." Jawab Mike gugup, lekas memberikan lembar jawaban tersebut.
"Apa kau sudah yakin dengan jawaban yang kau kerjakan?" Lanjut guru sembari mengambil kertas tersebut dari tangan Mike. Karena, ia paling paham dengan kenakalan Mike dan prestasinya yang terbilang rendah.
Mike menganggukkan kepala nan cengengesan. "Hehehe, Yakin pak."
"Yasudah, kelas selesai, silakan pulang dan hati-hati di jalan, perbanyak belajar karena sebentar lagi ujian semester, paham …?!" Pesan guru kepada semua murid yang masih berada di kelas.
"Khususnya untuk kau, perbanyak dan lebih giat belajar, prestasi kau selama ini selalu rendah, segera tingkatkan itu, karena jika prestasi kau tetap rendah, kau tidak akan lulus dan tak bisa melanjutkan pendidikanmu, paham?" Lanjut guru menunjuk Mike.
"Iya, paham pak." Jawab Mike sembari menengok ke kanan dan ke kiri karena semua siswa siswi melihat ke arahnya sembari saling berbisik.
Lantas begitu sang guru keluar kelas. Mike langsung menggedor meja sembari melotot ke semua siswa yang tengah melihat kearahnya tersebut.
Braak!
"Hey, tak usah mengejek kalian orang! urus saja urusan kalian sendiri, tak usah ngomongin gua di belakang, paham!" Seru-nya sembari jarinya menelunjuk ke arah mereka semua.
Tentu, Mike termasuk siswa yang di segani pada sekolahan itu, alhasil tiada yang berani melawannya cenderung saling mengalihkan pandang.
Lantas semua teman-temannya mendekat kearahnya, Kenji lekas mengusap-usap pundaknya (menenangkan)
"Sudah Mike, jangan tersulut emosi." Ucap Ivan.
"Gua bukannya emosi bray, Gua cuma mau mengingatkan sama mereka, jangan suka berbisik-bisik dan ngomongin kejelekan orang di belakang. Kalau mau ngomong, ya langsung ngomong aja nyeplos! Apalagi kalo orang yang di omongin itu gua, gua paling gak suka dengan teman semacam itu!" Ujar Mike dengan suara lantang.
Seluruh siswa dan siswi yang sebelumnya mengalihkan pandang, kini fokus semua melihat Mike.
"Dengerin semua, prestasi gua emang rendah, itu emang kekurangan gua. Tapi, jika kalian begini (teman ngomongin di belakang) gua paling anti, ngerti!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Sazia Almira Santoso
enak mike hidup kecukupan kasian alan selalu di siksa semoga alan bisa bahagia
2021-06-11
1
ANI dfa W⃠🍓ˢˢᶜ🌴
bagus mike, duh bener2 kebalikan nya alan deh
2021-01-14
1
Shofiena Elsazi
good Mike..anti ghibah 👍
2020-09-24
4