BAB 17

Saga melihat ke arah Spion sejenak "Aiih, sudah mimpi sampai kemana tuh mereka, pulas amat molornya"

Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, masih berbincang dengan Mike, lantas ditengah asyiknya perbincangan itu, tanpa mereka sadari ada sebuah mobil dari arah berlawanan melaju dengan kecepatan sangat tinggi nyaris menabrak mobil yang dikendarai oleh si Saga ini.

Beruntung Mike melihatnya terlebih dahulu, maka ... lekas dia berteriak "Saga, Lihat depan. Awasss! Cepat banting Kiri!"

Wusssh ...

Saga semula terkejut bukan main, maka langsung membanting stirnya ke arah kiri sesuai yang Mike katakan untuk menghindari tabrakan. Dia Menginjak rem-nya sangat kuat menjadikannya mobil yang dikendarainya berputar-putar nyaris terguling.

Ciiiittt!

Beruntung, Di lokasi itu jauh dari rumah warga, tiang listrik, maupun pepohonan sehingga mobilnya masih dapat terkendali sehingga tidak sampai menabrak apapun maupun terguling.

"Astaga Tuhan ada apa Saga, Mike, apa yang terjadi?" Tanya Samuel dan Dion terkejut hingga terperajat dari alam mimpinya mereka berdua terbangun lantaran kepalanya terbentur berujung tersungkur ke bawah kursi.

Saga tidak menghiraukan pertanyaan dari Dion dan Samuel itu, malahan langsung membuka pintu kacanya dan langsung berteriak ke arah luar.

"Woi, biad*b loe, dasar anj*ng, gak punya mata loe ya baj*ngan, Kont'l, B'bi!" Segala bahasa umpatan yang sangat kotor meluncur dari mulutnya lantaran amarah telah memuncak dalam benaknya.

"Sudahlah Saga, sabar bro, percumah juga loe teriak-teriak mobil itu udah sangat jauh" Mike menenangkannya sembari menepuk lirih pundaknya.

Saga lekas menutup kaca mobilnya lagi sembari menghela napas perlahan meredamkan emosi yang sedang membara dalam jiwanya itu. Setelah kaca mobil sudah ditutupnya lagi, menoleh sejenak ke arah Mike.

"Mike, pala loe kok ada darahnya, apa tadi loe kepentok?" Tanya Saga.

"Oh ini, anu ... gak papa kok, cuma darah dikit, kagak perlu dikwatirin." jawab Mike meraih tisu untuk membersihkan darah pada area kepalanya itu.

"Wei, Bro. Ada apaan tadi? Dan apa yang terjadi sik?" lanjut Dion bertanya dari arah kursi belakang.

"Makanya jangan merem aja kalian orang, jadi kagak tau kan apa yang terjadi? huh!" Kesal Saga lantaran dia dan Mike melawan kantuk sedaritadi, sedangkan mereka berdua malah keasikan tidur.

"Iya, iya ... maaf Coy, gua semalam habis begadang jadi ngantuk banget, suer." Lanjut Dion sembari menguap-nguap "Huaaah"

"Sama gua juga bro, maaf jangan Menggerutu gitu lah, jadi gerah tau ..." Sambung Samuel penuh canda.

"Aiisssh, Aux ah, gelap!" Saga sewot.

"Eh Saga, Apa kita udah sampek?" Tanya Mike mengalihkan topik pembicaraan.

"Belum, tapi gunung yang sedang kita tuju ada didaerah sini sih, kita tinggal menuju ke tempat penginapan yang di sediakan untuk orang pendaki dulu." Jelas Saga.

"Oh oke, Sip, sip." Mike mengagguk.

Saga memacu kembali kendaraannya hendak menuju ke tempat tujuan yang sedang di tuju. Beberapa menit kemudian mereka telah sampai pada penginapan yang dimaksud.

Mereka masing-masing turun dari mobil, mengambil beberapa barang bawaannya hendak di bawa serta untuk mendaki gunung nantinya.

__

Saat ini waktu sudah menempati pukul 15:30 pm waktu setempat. Meski sedikitnya terasa lelah sekian lamanya di perjalanan tak membuatnya risau lantaran sesama "Strong" Mereka bergegas berangkat karena tujuan mereka adalah untuk menyaksikan keindahan Alam dari atas puncak gunung ketika mata hari terbenam.

"Bro, ayok buruan jalan, nanti keburu gelap sampai puncak nih" Ajak Saga.

"Yup, gua udah siap nih" jawab Samuel.

"Sip, Kuy." Mike mengangkat ibu jari.

Kemudian mereka segera berangkat bersama-sama menuju ketempat tujuan yang sedang di tuju itu. Hari itu cuacanya gerimis namun sinar matahari sore masih terpancar dengan sangat indah. Mereka sesekali berhenti sejenak untuk merenggangkan kaki yang kaku akibat perjalanan cukup lama nan menanjak, mereka duduk-duduk di bawah pohon bersama-sama sembari minum air mineral sembari menghisap sebatang rokok.

Begitu rasa lelah sudah tidak begitu membelenggu, maka mereka lanjutkan lagi perjalanannya.

__

Setelah beberapa jam kemudian, akhirnya mereka tiba di atas puncak gunung itu. Rasa lelah sekian lamanya berjalan disepanjang hutan belantara kini bagai hilang ditelam alam lantaran terbayar oleh pemandangan indah nan menajubkan tampak didepan matanya itu.

"Aah .... huuuuuuuh ... wuh" teriak lepas si Dion setelah sampai di puncak gunung itu.

"Berisik woi." Sambung Saga sembari meletakkan beberapa barang yang ia bawa di tanah.

"Akhirnya ... Sampai juga kita Bray! uyeaaahh ...!" Sambung Samuel, mengangkat kedua tangannya ke atas kepala.

Semula berencana hendak langsung memasang tenda, tetapi terhenti kala senja telah tiba. Lantas mereka duduk bersama-sama hendak menyaksikan keindahan Alam semesta dari atas puncak sana.

Mereka berencana hendak mengabadikan moment indah ini dengan kamera. Pertama-tama Mike disibukkan dengan mengganti Jaketnya berulang kali sebelum berfoto.

"Wei Mike, loe bolak-balik ganti jaket mulu perasaan. Buruuaan oi!" Ucap Samuel kala dia sedang mengatur Timer pada kameranya.

"Iya, bentaran dikit napa, biar Ketampanan gua sempurna coy." Cetus Mike menaik turunkan alisnya khas sok cool.

"Cih, dasar anak puber." Ledek Saga.

Posisi mereka hendak berfoto berdiri bersama-sama membelakangi tebing jurang.

"Hei kawan, pelan-pelan Coy awas kalau sampai kita terpeleset kesana, itu jurang curam banget Bray." Ucap Saga memperingatkan seluruh teman-temannya, menyadari dialah yang paling dewasa diantara Dion, Samuel dan Mike.

"Iya bro, slow Men," Jawab Mike sembari senyum.

"Oke, are you ready ... one, two, three, cheseeeeee" Mereka mengucapkan kalimat tersebut secara serentak.

"Aha"

Selepas berfoto, mereka kembali ke kamera untuk melihat hasil jepretan yang baru saja mereka lakukan itu.

"Gimana hasilnya bro, woaah lihatlah, gua yang paling ganteng kan coy" Ucap Samuel dengan percaya dirinya.

"Jiah ... iya bro, loe emang paling ganteng banget kayak sekuteng yang belon mateng, Dan sangat ganteng kalo dilihat dari bawah gunung sono noh, hahaha" ledek teman-temannya sembari tertawa.

"Sue!" Samuel mendengus.

"Hahaha"

__

Usai meledek Samuel, Mike menaruh hapenya sejenak ke atas ransel yang ia bawa, setelahnya dia melangkah ke arah pinggir jurang tersebut untuk melihat lebih dekat pemandangan yang berada disana.

Saga menoleh, "Mike, hati-hati nanti terpeleset, rumputnya masih basah kena air gerimis, kalo loe kepleset kesono bisa mamp's Loe" Saga kembali mengingatkannya.

Tiada sangka, selepas Saga mengucapkan kalimat itu, tiba-tiba ...

"Oh Tidak, Mike!" melotot terkejut, mendapati Mike benar-benar tergelincir ke jurang itu lantaran saat dia memijakkan kaki tak seimbang diantara kedua kakinya berujung terpeleset.

Dion dan Samuel tak kalah terkejutnya, "Astaga Tuhan. Mike, Mike, hei Mike." Teriak serempak saling lari menuju pinggir jurang itu.

"Ya Tuhan" teramat panik, hanya beberapa detik si Mike sudah tidak terlihat lagi.

"Duh Mamp's Kita. Gimana ini bro," cemas Dion.

"Duh gimana nih Men, bahaya ini tebing jurang mematikan" lanjut Samuel.

"Jaga ucapan loe Sam, Mike tidak papa, lebih baik kita beresin barang kita, secepatnya turun gunung kita cari dia" Lanjut Saga menenangkan semua teman-temannya supaya jangan panik walau dia sendiri sesungguhnya merasa jauh lebih sangat panik.

"Yasudah ayo, buru!" Pungkas Samuel dan Dion.

Bergegas berbenah barang mereka yang belum sempurna mendirikan tenda, tak lupa barang milik Mike berupa ransel dan telephone genggam mereka bawa serta untuk turun gunung mencari keberadaan dia ke seluruh dasar gunung itu.

Sampai hari sudah gelap, mereka masih mencari Mike kesana dan kemari dengan alat penerangan senter. Namun mereka sama sekali tidak menemukan keberadaan Mike. Membuatnya bimbang kususunya si Saga, lantaran dia-lah yang merekomendasikan gunung ini menjadi objek mendakinya kali ini.

"Aduh, gimana nih bro?" Dion sembari masih menerangi kebeberapa arah menggunakan senter.

"Ini udah larut malam, mana gerimis juga kagak berenti daritadi." Sambung Samuel.

"Yasudah begini aja, lebih baik kita meminta bantuan pada para warga sekitar sini untuk membantu mencari Mike, gimana?" Usul Saga.

"Oke, Buru!" Jawab mereka berdua serentak.

Mereka bergegas ke arah kampung sekitar dan langsung menemui para warga sana, kemudian lanjut ke tempat ketua RT dan RW setempat.

Setelah bertemu dengan mereka, Saga lekas menceritakan kronologi kejadian yang terjadi kepada mereka. Begitu Ketua Rt dan Rw mendengar kalimat yang Saga ucapkan dan keluhkan itu, mereka lekas meminta bantuan pada warganya untuk membantu para pendaki itu menemukan temannya yang hilang.

__

Hingga beberapa saat kemudian, para warga telah berkumpul, mereka semua berjalan berombongan masuk kedalam hutan yang letaknya di bawah lereng gunung untuk mencari keberadaan Mike.

Semakin larut malam mereka mencari, tapi keberadaan Mike tak kunjung di temukan, akhirnya warga memutuskan untuk menghentikan pencariannya pada malam ini dan akan di lanjutkan kembali pada hari esok.

"Baiklah, berhubung hari sudah semakin larut malam dan jua gerimis tidak kunjung berhenti, maaf kami tidak bisa meneruskannya pencarian ini dik, kalian tenangkan diri dulu, jangan cemas, hari esok akan kita lanjutkan pencarian pada teman kalian lagi ya, dan adik tidak perlu merasa khawatir, Jika esok teman kalian masih tidak kami temukan, saya akan melaporkan kejadian ini ke kepolisian dan meminta bantuan kepada tim SAR" Ucap pak RT.

"Iya benar, gerimisnya juga semakin deras, nanti adik-adik ini malah bisa sakit jika masih terus melanjutkan pencarian sekarang." Sambung para warga yang lain.

Akhirnya Saga menjawabnya "Baiklah, iya pak, terima kasih atas bantuan Anda semua" Mewakili kedua teman-temannya meski berat hati lantaran bimbang sebelum Mike berhasil ditemukan.

__

Mereka semua berombongan pulang ke rumah masing-masing, sementara Saga, Dion, dan Samuel jua kembali ke penginapan mereka.

Setelah sampai di penginapan, mereka masih dirundung kebimbangan Khususnya si Saga. Lantaran niatnya mereka akan bahagia pergi berlibur bersama-sama teman, tapi kejadiannya malah seperti ini.

Selepas usai mandi dan lain sebagainya, Saga masih berjalan mondar-mandir di depan Dion dan Samuel yang posisinya tiduran di atas kasur.

"Bro, tenanglah, kita semua merasakan hal yang sama kok, kagak loe doang." Cetus Dion.

"Gimana mau tenang bro, kalau Mike tidak segera di temukan, bagaimana nanti kita menyampaikan kepada orang tuanya hah? Mikir!" jawab Saga masih saja mondar-mandir.

"Eh Bro, orang tua Mike kan kagak kenal siapa kita semua dan kita juga sama sekali belum pernah ketemu sama orang tuanya, ngapain loe pusing?" jawab Dion.

"Apa maksud loe Dion? jika Mike kagak balik ... Jadi, kita akan diam saja gitu hah!" Jawab Saga bernada tinggi tampak muram.

"Aih bukan begitu maksud gua bro ..." Dion garuk-garuk kepala meski tak gatal.

"Bukan begitu gimana, dari bahasa dan ekspresi muka loe, loe itu kayak kagak mau bertanggung jawab ama temen tau gak!" Lanjut Saga nampak geram mendengar kalimat si Dion itu.

"Tenang bro, tenanglah jangan tersulut emosi begini, sabarlah lebih baik kita berdo'a dan terus berusaha, esok pagi kita mencari Mike lagi ke bawah gunung" lanjut Samuel meredamkan suasana sembari mengusap pelan pundak si Saga.

"Iya gua tau, tapi kan di bawah gunung itu kita kagak tau masih ada binatang buasnya apa enggak, kalo Mike di terkam ama Harimau gimana coba? itu yang bikin gua kepikiran bro." Jelas Saga berpikir yang tidak-tidak lantaran sangat mengkhawatirkan Mike.

Samuel mengajaknya duduk dan memberikan air minum padanya supaya dia bisa lebih tenang.

"Iya, gua juga kepikiran begitu, tapi optimislah, Mike tidak akan kenapa-napa kita pasti akan menemukan dia lagi hari esok. Nih, sebaiknya loe minum dulu gih,"

Hari sudah semakin larut malam. Mereka segera beristirahat lantaran esok pagi hendak melanjutkan kembali pencarian Mike bersama-sama dengan para warga Desa itu. Berharap bisa menemukan keberadaan Mike dengan keadaan selamat.

Bersambung ...

__

Catatan penulis/Petunjuk

Pada bagian ini di skip, Cerita ini memang di setting Lompat part, bila kalian membacanya sering lompat-lompat, besar kemungkinan akan bingung dengan alurnya.

Terpopuler

Comments

ANI dfa W⃠🍓ˢˢᶜ🌴

ANI dfa W⃠🍓ˢˢᶜ🌴

tuh kan bener yg sedih2, mike nggak boleh mati thor 😭😭😭

2021-01-14

1

Fina Zhilfan

Fina Zhilfan

tegang gesss.... moga aja si mike baik2 aja

2021-01-02

2

Cika🎀

Cika🎀

mike😢😢😢😢😢

2020-12-20

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 Michealan Stevanus Lawrence (Alan)
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 Mike Stevanus Lawrence (Mike)
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 Alan Vs Mike Part 1
71 Alan Vs Mike Part 2
72 Alan Vs Mike Part 3
73 Alan Vs Mike Part 4
74 Alan Vs Mike Part 5
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 Terima kasih
Episodes

Updated 186 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
Michealan Stevanus Lawrence (Alan)
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
Mike Stevanus Lawrence (Mike)
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
Alan Vs Mike Part 1
71
Alan Vs Mike Part 2
72
Alan Vs Mike Part 3
73
Alan Vs Mike Part 4
74
Alan Vs Mike Part 5
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!