Saga melihat ke arah Spion sejenak "Aiih, sudah mimpi sampai kemana tuh mereka, pulas amat molornya"
Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, masih berbincang dengan Mike, lantas ditengah asyiknya perbincangan itu, tanpa mereka sadari ada sebuah mobil dari arah berlawanan melaju dengan kecepatan sangat tinggi nyaris menabrak mobil yang dikendarai oleh si Saga ini.
Beruntung Mike melihatnya terlebih dahulu, maka ... lekas dia berteriak "Saga, Lihat depan. Awasss! Cepat banting Kiri!"
Wusssh ...
Saga semula terkejut bukan main, maka langsung membanting stirnya ke arah kiri sesuai yang Mike katakan untuk menghindari tabrakan. Dia Menginjak rem-nya sangat kuat menjadikannya mobil yang dikendarainya berputar-putar nyaris terguling.
Ciiiittt!
Beruntung, Di lokasi itu jauh dari rumah warga, tiang listrik, maupun pepohonan sehingga mobilnya masih dapat terkendali sehingga tidak sampai menabrak apapun maupun terguling.
"Astaga Tuhan ada apa Saga, Mike, apa yang terjadi?" Tanya Samuel dan Dion terkejut hingga terperajat dari alam mimpinya mereka berdua terbangun lantaran kepalanya terbentur berujung tersungkur ke bawah kursi.
Saga tidak menghiraukan pertanyaan dari Dion dan Samuel itu, malahan langsung membuka pintu kacanya dan langsung berteriak ke arah luar.
"Woi, biad*b loe, dasar anj*ng, gak punya mata loe ya baj*ngan, Kont'l, B'bi!" Segala bahasa umpatan yang sangat kotor meluncur dari mulutnya lantaran amarah telah memuncak dalam benaknya.
"Sudahlah Saga, sabar bro, percumah juga loe teriak-teriak mobil itu udah sangat jauh" Mike menenangkannya sembari menepuk lirih pundaknya.
Saga lekas menutup kaca mobilnya lagi sembari menghela napas perlahan meredamkan emosi yang sedang membara dalam jiwanya itu. Setelah kaca mobil sudah ditutupnya lagi, menoleh sejenak ke arah Mike.
"Mike, pala loe kok ada darahnya, apa tadi loe kepentok?" Tanya Saga.
"Oh ini, anu ... gak papa kok, cuma darah dikit, kagak perlu dikwatirin." jawab Mike meraih tisu untuk membersihkan darah pada area kepalanya itu.
"Wei, Bro. Ada apaan tadi? Dan apa yang terjadi sik?" lanjut Dion bertanya dari arah kursi belakang.
"Makanya jangan merem aja kalian orang, jadi kagak tau kan apa yang terjadi? huh!" Kesal Saga lantaran dia dan Mike melawan kantuk sedaritadi, sedangkan mereka berdua malah keasikan tidur.
"Iya, iya ... maaf Coy, gua semalam habis begadang jadi ngantuk banget, suer." Lanjut Dion sembari menguap-nguap "Huaaah"
"Sama gua juga bro, maaf jangan Menggerutu gitu lah, jadi gerah tau ..." Sambung Samuel penuh canda.
"Aiisssh, Aux ah, gelap!" Saga sewot.
"Eh Saga, Apa kita udah sampek?" Tanya Mike mengalihkan topik pembicaraan.
"Belum, tapi gunung yang sedang kita tuju ada didaerah sini sih, kita tinggal menuju ke tempat penginapan yang di sediakan untuk orang pendaki dulu." Jelas Saga.
"Oh oke, Sip, sip." Mike mengagguk.
Saga memacu kembali kendaraannya hendak menuju ke tempat tujuan yang sedang di tuju. Beberapa menit kemudian mereka telah sampai pada penginapan yang dimaksud.
Mereka masing-masing turun dari mobil, mengambil beberapa barang bawaannya hendak di bawa serta untuk mendaki gunung nantinya.
__
Saat ini waktu sudah menempati pukul 15:30 pm waktu setempat. Meski sedikitnya terasa lelah sekian lamanya di perjalanan tak membuatnya risau lantaran sesama "Strong" Mereka bergegas berangkat karena tujuan mereka adalah untuk menyaksikan keindahan Alam dari atas puncak gunung ketika mata hari terbenam.
"Bro, ayok buruan jalan, nanti keburu gelap sampai puncak nih" Ajak Saga.
"Yup, gua udah siap nih" jawab Samuel.
"Sip, Kuy." Mike mengangkat ibu jari.
Kemudian mereka segera berangkat bersama-sama menuju ketempat tujuan yang sedang di tuju itu. Hari itu cuacanya gerimis namun sinar matahari sore masih terpancar dengan sangat indah. Mereka sesekali berhenti sejenak untuk merenggangkan kaki yang kaku akibat perjalanan cukup lama nan menanjak, mereka duduk-duduk di bawah pohon bersama-sama sembari minum air mineral sembari menghisap sebatang rokok.
Begitu rasa lelah sudah tidak begitu membelenggu, maka mereka lanjutkan lagi perjalanannya.
__
Setelah beberapa jam kemudian, akhirnya mereka tiba di atas puncak gunung itu. Rasa lelah sekian lamanya berjalan disepanjang hutan belantara kini bagai hilang ditelam alam lantaran terbayar oleh pemandangan indah nan menajubkan tampak didepan matanya itu.
"Aah .... huuuuuuuh ... wuh" teriak lepas si Dion setelah sampai di puncak gunung itu.
"Berisik woi." Sambung Saga sembari meletakkan beberapa barang yang ia bawa di tanah.
"Akhirnya ... Sampai juga kita Bray! uyeaaahh ...!" Sambung Samuel, mengangkat kedua tangannya ke atas kepala.
Semula berencana hendak langsung memasang tenda, tetapi terhenti kala senja telah tiba. Lantas mereka duduk bersama-sama hendak menyaksikan keindahan Alam semesta dari atas puncak sana.
Mereka berencana hendak mengabadikan moment indah ini dengan kamera. Pertama-tama Mike disibukkan dengan mengganti Jaketnya berulang kali sebelum berfoto.
"Wei Mike, loe bolak-balik ganti jaket mulu perasaan. Buruuaan oi!" Ucap Samuel kala dia sedang mengatur Timer pada kameranya.
"Iya, bentaran dikit napa, biar Ketampanan gua sempurna coy." Cetus Mike menaik turunkan alisnya khas sok cool.
"Cih, dasar anak puber." Ledek Saga.
Posisi mereka hendak berfoto berdiri bersama-sama membelakangi tebing jurang.
"Hei kawan, pelan-pelan Coy awas kalau sampai kita terpeleset kesana, itu jurang curam banget Bray." Ucap Saga memperingatkan seluruh teman-temannya, menyadari dialah yang paling dewasa diantara Dion, Samuel dan Mike.
"Iya bro, slow Men," Jawab Mike sembari senyum.
"Oke, are you ready ... one, two, three, cheseeeeee" Mereka mengucapkan kalimat tersebut secara serentak.
"Aha"
Selepas berfoto, mereka kembali ke kamera untuk melihat hasil jepretan yang baru saja mereka lakukan itu.
"Gimana hasilnya bro, woaah lihatlah, gua yang paling ganteng kan coy" Ucap Samuel dengan percaya dirinya.
"Jiah ... iya bro, loe emang paling ganteng banget kayak sekuteng yang belon mateng, Dan sangat ganteng kalo dilihat dari bawah gunung sono noh, hahaha" ledek teman-temannya sembari tertawa.
"Sue!" Samuel mendengus.
"Hahaha"
__
Usai meledek Samuel, Mike menaruh hapenya sejenak ke atas ransel yang ia bawa, setelahnya dia melangkah ke arah pinggir jurang tersebut untuk melihat lebih dekat pemandangan yang berada disana.
Saga menoleh, "Mike, hati-hati nanti terpeleset, rumputnya masih basah kena air gerimis, kalo loe kepleset kesono bisa mamp's Loe" Saga kembali mengingatkannya.
Tiada sangka, selepas Saga mengucapkan kalimat itu, tiba-tiba ...
"Oh Tidak, Mike!" melotot terkejut, mendapati Mike benar-benar tergelincir ke jurang itu lantaran saat dia memijakkan kaki tak seimbang diantara kedua kakinya berujung terpeleset.
Dion dan Samuel tak kalah terkejutnya, "Astaga Tuhan. Mike, Mike, hei Mike." Teriak serempak saling lari menuju pinggir jurang itu.
"Ya Tuhan" teramat panik, hanya beberapa detik si Mike sudah tidak terlihat lagi.
"Duh Mamp's Kita. Gimana ini bro," cemas Dion.
"Duh gimana nih Men, bahaya ini tebing jurang mematikan" lanjut Samuel.
"Jaga ucapan loe Sam, Mike tidak papa, lebih baik kita beresin barang kita, secepatnya turun gunung kita cari dia" Lanjut Saga menenangkan semua teman-temannya supaya jangan panik walau dia sendiri sesungguhnya merasa jauh lebih sangat panik.
"Yasudah ayo, buru!" Pungkas Samuel dan Dion.
Bergegas berbenah barang mereka yang belum sempurna mendirikan tenda, tak lupa barang milik Mike berupa ransel dan telephone genggam mereka bawa serta untuk turun gunung mencari keberadaan dia ke seluruh dasar gunung itu.
Sampai hari sudah gelap, mereka masih mencari Mike kesana dan kemari dengan alat penerangan senter. Namun mereka sama sekali tidak menemukan keberadaan Mike. Membuatnya bimbang kususunya si Saga, lantaran dia-lah yang merekomendasikan gunung ini menjadi objek mendakinya kali ini.
"Aduh, gimana nih bro?" Dion sembari masih menerangi kebeberapa arah menggunakan senter.
"Ini udah larut malam, mana gerimis juga kagak berenti daritadi." Sambung Samuel.
"Yasudah begini aja, lebih baik kita meminta bantuan pada para warga sekitar sini untuk membantu mencari Mike, gimana?" Usul Saga.
"Oke, Buru!" Jawab mereka berdua serentak.
Mereka bergegas ke arah kampung sekitar dan langsung menemui para warga sana, kemudian lanjut ke tempat ketua RT dan RW setempat.
Setelah bertemu dengan mereka, Saga lekas menceritakan kronologi kejadian yang terjadi kepada mereka. Begitu Ketua Rt dan Rw mendengar kalimat yang Saga ucapkan dan keluhkan itu, mereka lekas meminta bantuan pada warganya untuk membantu para pendaki itu menemukan temannya yang hilang.
__
Hingga beberapa saat kemudian, para warga telah berkumpul, mereka semua berjalan berombongan masuk kedalam hutan yang letaknya di bawah lereng gunung untuk mencari keberadaan Mike.
Semakin larut malam mereka mencari, tapi keberadaan Mike tak kunjung di temukan, akhirnya warga memutuskan untuk menghentikan pencariannya pada malam ini dan akan di lanjutkan kembali pada hari esok.
"Baiklah, berhubung hari sudah semakin larut malam dan jua gerimis tidak kunjung berhenti, maaf kami tidak bisa meneruskannya pencarian ini dik, kalian tenangkan diri dulu, jangan cemas, hari esok akan kita lanjutkan pencarian pada teman kalian lagi ya, dan adik tidak perlu merasa khawatir, Jika esok teman kalian masih tidak kami temukan, saya akan melaporkan kejadian ini ke kepolisian dan meminta bantuan kepada tim SAR" Ucap pak RT.
"Iya benar, gerimisnya juga semakin deras, nanti adik-adik ini malah bisa sakit jika masih terus melanjutkan pencarian sekarang." Sambung para warga yang lain.
Akhirnya Saga menjawabnya "Baiklah, iya pak, terima kasih atas bantuan Anda semua" Mewakili kedua teman-temannya meski berat hati lantaran bimbang sebelum Mike berhasil ditemukan.
__
Mereka semua berombongan pulang ke rumah masing-masing, sementara Saga, Dion, dan Samuel jua kembali ke penginapan mereka.
Setelah sampai di penginapan, mereka masih dirundung kebimbangan Khususnya si Saga. Lantaran niatnya mereka akan bahagia pergi berlibur bersama-sama teman, tapi kejadiannya malah seperti ini.
Selepas usai mandi dan lain sebagainya, Saga masih berjalan mondar-mandir di depan Dion dan Samuel yang posisinya tiduran di atas kasur.
"Bro, tenanglah, kita semua merasakan hal yang sama kok, kagak loe doang." Cetus Dion.
"Gimana mau tenang bro, kalau Mike tidak segera di temukan, bagaimana nanti kita menyampaikan kepada orang tuanya hah? Mikir!" jawab Saga masih saja mondar-mandir.
"Eh Bro, orang tua Mike kan kagak kenal siapa kita semua dan kita juga sama sekali belum pernah ketemu sama orang tuanya, ngapain loe pusing?" jawab Dion.
"Apa maksud loe Dion? jika Mike kagak balik ... Jadi, kita akan diam saja gitu hah!" Jawab Saga bernada tinggi tampak muram.
"Aih bukan begitu maksud gua bro ..." Dion garuk-garuk kepala meski tak gatal.
"Bukan begitu gimana, dari bahasa dan ekspresi muka loe, loe itu kayak kagak mau bertanggung jawab ama temen tau gak!" Lanjut Saga nampak geram mendengar kalimat si Dion itu.
"Tenang bro, tenanglah jangan tersulut emosi begini, sabarlah lebih baik kita berdo'a dan terus berusaha, esok pagi kita mencari Mike lagi ke bawah gunung" lanjut Samuel meredamkan suasana sembari mengusap pelan pundak si Saga.
"Iya gua tau, tapi kan di bawah gunung itu kita kagak tau masih ada binatang buasnya apa enggak, kalo Mike di terkam ama Harimau gimana coba? itu yang bikin gua kepikiran bro." Jelas Saga berpikir yang tidak-tidak lantaran sangat mengkhawatirkan Mike.
Samuel mengajaknya duduk dan memberikan air minum padanya supaya dia bisa lebih tenang.
"Iya, gua juga kepikiran begitu, tapi optimislah, Mike tidak akan kenapa-napa kita pasti akan menemukan dia lagi hari esok. Nih, sebaiknya loe minum dulu gih,"
Hari sudah semakin larut malam. Mereka segera beristirahat lantaran esok pagi hendak melanjutkan kembali pencarian Mike bersama-sama dengan para warga Desa itu. Berharap bisa menemukan keberadaan Mike dengan keadaan selamat.
Bersambung ...
__
Catatan penulis/Petunjuk
Pada bagian ini di skip, Cerita ini memang di setting Lompat part, bila kalian membacanya sering lompat-lompat, besar kemungkinan akan bingung dengan alurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
ANI dfa W⃠🍓ˢˢᶜ🌴
tuh kan bener yg sedih2, mike nggak boleh mati thor 😭😭😭
2021-01-14
1
Fina Zhilfan
tegang gesss.... moga aja si mike baik2 aja
2021-01-02
2
Cika🎀
mike😢😢😢😢😢
2020-12-20
2