BAB 6

"Apaan sih mereka, Julid Nihan." Gumam Verza melihat kelompok Naldo yang tengah tertawa karena mengejek ucapan sang guru usai diberikan peringatan. Lantas mereka masing-masing keluar kelas, untuk bermain ke kantin, ke perpustakaan dan lain sebagainya.

Sementara Verza lekas menghampiri Alan ke tempat duduknya. "Hey Lan, yuk kita keluar … gua lapar nih, belom sarapan tadi pagi." Ajak-nya.

Posisi Alan kini masih membaca buku sembari menidurkan kepalanya di atas meja nan meletakkan buku tersebut ke area wajahnya.

"Weh, loh kok loe malah merem sih Lan, hey Alan." Panggil-nya kala melihat dibalik wajah Alan tertutup buku, ternyata mata dia terpejam. Lekas Ia memanggilnya sembari melambai-lambaikan tangan tepat didepan wajah.

"Huff … Hufff Lan." Verza meniup-niup wajah Alan.

"Emm … Apa yang kamu lakukan Ver, Bau sekali mulutmu!" Ucap Alan lekas menyingkirkan Wajah Verza.

"Aishh, Sue lu!" Gerutu Verza.

"Kamu keluar saja sendiri Ver, aku ngantuk banget nih." Lanjut Alan sembari menguap-nguap.

"Yaelah ... kayak satu abad aja loe gak molor, emangnya loe begadang ngapain aja semalam? dan lagi-lagi loe pulang kerumah Lan, jadinya … gua jadi santapan nyamuk sendirian di asrama tau, huh!" Celoteh-nya lantas segera meraih tangan Alan. Kemudian berkata, "Udah yuk lah, buruan keluar ikut gua."

Seet!

Menjadikan Alan terkejut di buatnya. "Aiih Ver …" Hasrat hati ingin menolaknya lantaran kantuk amat dirasakannya. Namun, tetap saja menuruti sang sahabat mengikuti dia hendak pergi ke kantin.

____

Mereka melangkah pelan menuju kantin. Saat ini suasana di kantin sedang sangat ramai, bahkan ada Naldo berserta teman-temannya duduk bersama-sama di salahsatu meja kantin tersebut.

"Bu, pesan bakso ya, seperti biasa yang pedas banget." Pesan Naldo kepada ibu kantin.

"Jiah, kebiasaan banget loe Do, awas entar moncos perut loe." Ejek Tami.

Lantas semua teman-teman yang lain saling tertawa. "Hahaha Moncoss"

"Aeh Gua gibas juga bac*t kalian. Banyak cakap Nihan! Suka-suka gua lah." Jawab Naldo, sinis.

"Iya, iya, kita kan cuma mengingatkan aja coy, selow men … " Cetus Wasis masih tertawa-tawa.

Setelah masing-masing selesai memesan makanan, mereka kembali duduk sembari berbincang-bincang, menunggu pesanan makanannya datang.

Pada sisi lain Verza dan Alan kini sudah sampai di area kantin, melangkah bersama-sama menuju ke warung untuk memesan makanan, melewati tempat duduk Naldo dan teman-temannya yang berletak tidak begitu jauh dari warung.

"Bu, pesan nasi ya sama lauk seperti biasa, tapi anu ... seperti biasa ya bu, hehe." Ucap Verza cengegesan, hendak berhutang kepada ibu warung tersebut.

"Lah, Macam mana pula kau ini, yang kemarin dan kemarinnya lagi saja belum kau bayar, masih mau ngutang lagi kau!" Jawab ibu warung tersebut dengan suara lantang, tentu terdengar sampai meja Naldo.

"Sssttt ... yah ... Ibu, jangan keras-keras dong Bu, alamak matilah aku." Pinta Verza sembari berbisik kepada ibu warung tersebut merasa malu seraya menoleh ke kanan dan ke kiri.

Alan tersenyum sembari menggelengkan kepala menyaksikan kelakuan konyol temannya yang sedang berusaha memesan makanan, namun belum akan dia bayar langsung. (Berhutang)

Naldo jua mendengar percakapan Verza, Namun saat ini hanya Naldo saja yang mendengarnya lantaran sejak Verza dan Alan datang ke kantin, perhatian tak lepas pada mereka berdua. Sedangkan teman sekelompoknya sedang sibuk masing-masing, sebagian ada yang berbincang, sebagian lagi ada yang mainan telephone ganggam.

Lantas tiba-tiba ia mengutarakan kalimat kata sindiran bernada cukup lantang untuk Alan dan Verza. "Dasar anak orang miskin! memang bisanya cuma ngutang, semacam sampah masyarakat."

Sontak semua teman-temannya menoleh kearah Naldo, sebab tidak mengerti apa maksud dia.

"Ada apaan do?"

"Tuh" Lanjut Naldo melirik ke arah Alan sebagai kode bawasannya kalimat sindiran tersebut diperuntukkan ke Alan dan Verza.

Verza dan Alan mendengarnya jelas, tetapi pura-pura tak mendengarnya cenderung tak menghiraukan. Justru Verza malah fokus melihat ke arah makanan yang sedang ibu kantin siapkan, sebab rasa lapar sudah amat dirasakannya.

"Hey Lan, loe mau pesan apa, buruan pesan." Tanya Verza.

"Pesan? oh iya anu, Saya pesan air putih saja Bu." Pinta Alan.

"Lah, kok cuma pesan air putih loe, Lan? emangnya loe gak laper kah? awas loe ya … jangan nyomotin makanan punya gua." Celoteh Verza mengejek.

Lekas Alan menimpuk kepala dia.

Plak!

"Hilih … ngomong apa kamu."

"Wakakakak"

___

Sementara bakso yang di pesan oleh Naldo siap dihidangkan, mereka bersorak-sorak gembira saat santapan tersebut tersaji di meja mereka.

lantas mereka bercanda ria seperti biasa mengikuti trend, yakni memfoto makanan tersebut untuk di share ke media sosial dan lain sebagainya.

"Idih, alangkah norak Nihaaaan mereka ya, Lan." Bisik Verza kepada Alan sembari melirik kearah mereka yang sedang bersorak-sorak.

"Biarkan saja, ngapain pula kamu ngomongin mereka?" Jawab Alan singkat.

Di tengah mulai bersantap, Naldo langsung mengucapkan kalimat hinaan dan ejekan melalui sindiran bertubi-tubi kepada Verza dan Alan yang saat ini posisinya masih berdiri didepan warung. Hingga Verza kian emosi dibuatnya.

Tentu saja Verza emosi, lantaran setiap kalimat sindiran yang Naldo ucapkan, tak pernah lepas mengaitkan ke latar belakang orangtuanya.

"Woi! maksud loe apa hah! Kalau punya mulut di jaga! pakek menghina orang tua kita segala. Loe pikir loe itu siapa hah! Jadi anak songong bener." Pekik Verza terbakar Emosi.

"Jiah ... eh Ver, kenapa loe nyolot? memang kenyataannya loe begitu kan …. Dasar anak orang miskin yang bisanya cuma ngutang! Tak jauh beda dengan orang tua loe yang bisanya ngutang sama bokap gua," Jawab Naldo melirik sengit penuh ejek.

Sungguh membuat Verza semakin terbakar emosi namun dia masih ingat situasi menjadikannya masih terkendali.

Lantas Naldo berdiri dari tempat duduknya sembari membawa mangkok berisikan bakso yang belum sempat dia makan, karena masih sangat panas menuju kearah Alan dan Verza.

"Hahaha Hei, anak orang miskin, daripada loe sibuk ngutang malu-maluin sekolahan ini, gua lagi berbaik hati nih … ke loe dan si kunyuk satu ini" Ucapnya semakin mendekat lantas menyodorkan mangkok berisikan bakso tersebut.

"Nih, bakso punya gua buat kalian orang berdua, sumpah gua kasihan liat kalian."

Tetapi Alan maupun Verza masih terdiam serta lirikan tajam tak padam dari keduanya.

"Nih ambillah, apalagi dengan si kunyuk satu ini nih, gua kasian banget liat dia, kagak bisa beli makan, cuma minum Air putih doang, hahaha" lanjut-nya menunjuk ke arah Alan sembari tertawa penuh ejek.

Alan dan Verza masih saja berdiam diri dan menatapnya tajam, khususnya Verza sudah terbakar emosi seraya mengepalkan tangan.

"Woi! Kenapa masih diam saja, ayo ambilah tenang saja ini gratis kok, anggap saja ini suatu amal kebajikan buat gue telah memberikan nafkah makanan kepada anak orang miskin seperti kalian." lanjut hinaan tajam, menjadikan Verza semakin geram hingga hasrat menghajarnya sangatlah tinggi.

Sementara Alan masih terdiam, Eskpresinya benar-benar tidak tampak, antara emosi ataupun tidak. Sebabnya ia memang memiliki sifat yang terbilang misterius.

____

Lantas Naldo bertingkah hendak menyiramkan bakso yang berkuah panas dan pedas tersebut ke arah kepala Verza.

"Nih makanlah wahai anak miskin!"

Mengetahui itu, secara sigap Alan lekas menampik mangkok tersebut sebelum jadi menyiram kepala sang sahabat.

Seet!

Ia berhasil, Tetapi justru kuah tersebut menyiram lengannya sendiri sebelum akhirnya mangkok itu jatuh ke lantai.

Prak! Prangggg!

"Oopss, sorry kawan ... gua sengaja, haha." Ucap Naldo merasa puas.

"Brengs*k! apa-apaan loe Naldo!" Teriak Verza langsung mendorong tubuh Naldo.

Seet!

Hingga dia mundur beberapa langkah ke belakang. Melihat adegan tersebut sontak membuat perhatian publik, semua teman sekelompoknya Naldo lekas berkumpul dan mendekat ke Naldo.

Alan meringis kesakitan tersiram kuah bakso yang masih sangat panas dan sangat pedas tersebut.

"Hahaha, bagaimana rasanya, apa nikmat hah? Uuhhh akan jauh lebih nikmat jika kuah tadi mendarat tepat sasaran, hahaha. Hei, Dengerin semua Itu adalah pelajaran untuk anak orang miskin yang gak tau diri dan belagu macam kalian orang ngerti kalian, hah! Hahaha" Ucap Naldo tawa terbahak-bahak merasa paling hebat.

"Cih, benar-benar tidak jantan kau!" Jawab Alan menahan rasa panas dan perih di lengannya.

Mendengar kalimat tersebut, Sontak Naldo melotot nan emosi, lantas meraih kerah Alan.

Seet!

"Hey! Apa maksud yang loe bilang itu hah! jantan? loe bilang gua gak jantan? OKE! jika loe mau tau seberapa jantannya gua, Akan gua buktikan! dan gua mau tau seberapa jantannya loe nanti setelah ini, camkan itu!" Ucap-nya sangat dekat dengan wajah Alan, membuat Alan kian muak melihat-nya. Lantas bergegas menyingkirkan tangan Naldo dari kerahnya.

Sebelum Alan melepaskannya, Naldo sudah dulu di tarik kembali oleh Verza.

Seet!

"Cukup Naldo! keterlaluan banget loe jadi anak! Apa loe kagak pernah diajarkan tentang sikap dan perilaku sama orang tua loe hah!" Teriak Verza emosi.

"Aiissshh! kep*rat! ngomong apa barusan loe hah!" Jawab Naldo semakin emosi. Ekspresinya siap berkelahi.

Sementara Alan tak ingin perseteruan ini berlanjut lantaran menyadari konsekuensi hukuman apabila perkelahian ini diketahui oleh pihak sekolah, maka lekas ia menarik tangan Verza, membawanya pergi dari hadapan Naldo, menuju ke arah toilet.

"Ikut aku, Ver." Lirihnya.

"Woi! Kep*rat! jangan pergi loe, Sini lawan gua kalo loe berani! dasar anak miskin pengecut!" Teriak Naldo.

Namun teriakannya tersebut tidak dihiraukan oleh Alan, karena ia sudah merasa sangat kepanasan pada lengan dan sebagian perutnya karena ia terkena cipratan kuah bakso panas dan pedas tersebut.

____

Setelah mereka berdua sampai di toilet, Alan langsung menyiram lengan-nya berulang-ulang dengan air mengalir.

"Loe gak papa, Lan?" Tanya Verza sembari duduk di wastafel melihat semasih Alan membuka bagian bajunya, perut dan lengannya tampak memerah.

"Hu um." Jawab Alan singkat.

Semasih Alan fokus menyiram lengan dan mengompres perutnya dengan tisu basah, Verza masih terus berbicara tentang kejadian yang baru saja terjadi.

Terpopuler

Comments

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

alan oh alan🙄

2021-12-17

0

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

alan woy alan🙄🙄

2021-12-17

0

Sazia Almira Santoso

Sazia Almira Santoso

tor kapan alan ketemu ayah nya tor

2021-06-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 Michealan Stevanus Lawrence (Alan)
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 Mike Stevanus Lawrence (Mike)
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 Alan Vs Mike Part 1
71 Alan Vs Mike Part 2
72 Alan Vs Mike Part 3
73 Alan Vs Mike Part 4
74 Alan Vs Mike Part 5
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 Terima kasih
Episodes

Updated 186 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
Michealan Stevanus Lawrence (Alan)
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
Mike Stevanus Lawrence (Mike)
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
Alan Vs Mike Part 1
71
Alan Vs Mike Part 2
72
Alan Vs Mike Part 3
73
Alan Vs Mike Part 4
74
Alan Vs Mike Part 5
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!