Catatan penulis:
Ingatlah Segala masalah apapun yang berada di setiap bab. Lantaran segala konflik akan terhubung semuanya dengan bab-bab mendatang. Saran author perhatikanlah nama-nama tokoh pada setiap bab, karena cerita ini mengisahkan cerita dikedua belah sisi secara terpisah dan akan terhubung semuanya secara rinci.
Terima kasih.
__
#Next Story
Begitu Mike tiba di lokasi, tampak orang-orang di sana teramat menunggu kehadirannya. Di tempat arena balap liar yang hendak diadakan itu terdapat beberapa kelompok dari masing-masing kelompok.
Kelompok utama dipimpin oleh seorang Pria dewasa berciri-ciri tinggi semampai tubuh tegap dan kekar bernama Bonanza bersama ke-3 teman utamanya diantaranya Anwar, Satria dan Rehan.
Bonanza ini adalah seorang ketua bisa dikatakan sebagai kelompok gangter pembuat onar sang musuh bebuyutan Mike. Tidak hanya Bonanza saja, disana juga terdapat beberapa jumlah kelompok lain yang ikut serta menyaksikan hendak diadakan balap liar antara Bonanza melawan Mike ini.
Diantaranya Tora, Tharn dan Wendi, mereka seperti Bonanza (Pemimpin/pentolan) Dan masih banyak lagi diantara para kelompok yang berada disana.
Mike beranjak memakirkan kendaraannya pada kelompoknya. Selepas itu keluar dari dalam kendaraan beranjak menuju kelompoknya itu yang dipimpin oleh seorang pemuda berusia 25 tahun status mahasiswa bernama Dimas dengan teman lain diantaranya Vidze, Kodar, Jejen dan Piki.
"Hei bro." Sapa semua teman-teman Mike ketika dia datang-saling berjabat.
"Yup" Mike tersenyum sembari meraih tangan mereka per satu-satu seperti biasanya.
Semasih berlangsung, si Bonanza beranjak berjalan mendekat ke arah kelompok Mike ini, Begitu berdiri tepat dihadapan mereka, dia lekas mengemukakan suatu kata "Hei, gua mau tau seberapa hebat loe berkendara dan apakah itu semua sesuai dengan tingkah loe yang sok jagoan itu!" menyeringai Khas.
Sementara Mike sendiri hanya menampilkan senyuman khas jua ke arah dia. "Kita lihat saja nanti Men." Mengedipkan satu mata secara khas.
Membuat Bonanza kian geram "Cih" Dia jatuhkan putung rokok di tangannya kemudian dia injak, merasa begitu belagunya seorang Mike ini.
__
Selepas Mike menjawab kalimat demikian, Bonanza berpijak kembali ke arah kelompoknya. Sementara Mike langsung berjalan hendak masuk ke dalam mobil-nya. Sebelum masuk ke dalam mobil ia sempat menoleh sejenak ke arah kelompok Bonanza disana ada Deril.
Ya, Deril ini sebenarnya adiknya si Bonanza. Deril memang tidak segaul kakaknya, malam itupun dia sebenarnya enggan menerima ajakan sang kakak ke ranah balap Liar ini, namun karena hari esok adalah hari libur sekolah, dia memutuskan untuk ikut dengannya. (istilahnya malam mingguan).
Deril sedikit tercengang mengetahui yang akan dilawan tanding balap mobil oleh kakaknya adalah teman satu kelasnya yang dia tidak sukai itu (Mike). Dari segi mobil mewah yang Mike bawa, dia sama sekali tidak heran karena Mike memang terkenal anak-nya orang kaya.
Namun yang membuatnya tercengang justru pergaulan-nya Mike, sangat begitu luas lantaran melihat didalam kelompok Mike Mayoritas orang-orang dewasa semua dan bertampang beraneka ragam setara kakaknya. (barbar)
Ketika Mike melirik ke arah Deril, si Deril langsung berpaling, (buang muka)
Mike tersenyum tipis melihatnya, beranjak masuk kedalam mobilnya dan langsung menyalakan mesin mobilnya. Begitupun Bonanza, dia menyalakan mesin mobilnya sembari memacu gas-nya.
Brumm ... Brummm ... Brumm..
Tidak selang lama, balap liar itupun langsung dimulai ketika temannya yang menjadi wasit sudah meniupkan peluit dan bendera telah di kibarkan oleh seorang gadis sexy.
Priittt!
Bruum ... Bruum ..
Ngoengg ... Wusssh!
__
Beberapa menit kemudian. Mike sudah dulu sampai pada garis finish, alhasil dialah yang memenangkan pertandingan balap liar ini. Begitu Mike sampai pada garis finish itu selompok teman bergerombol langsung bersorak ceria, mereka datang serempak mendekat Mike saling tertawa penuh gembira.
Sementara Bonanza yang kalah dalam pertandingan ini merasa tidak terima. Dia marah karena dia memang paling benci dengan namanya kekalahan. Melangkah mendekat ke arah kelompok Mike sembari bekata, "Wah, Hebat! beneran hebat, oke kali ini loe yang menang, tapi gua gak akan kalah begitu aja dan akan gua tantang lagi loe Minggu depan Mike." Sembari tepuk tangan kecil.
Prok! Prok! Prok!
Mike menyeringai berlagak santai tapi bahasanya cukup mengejek saat menjawabnya, "Woaah oke baiklah siapa takut men, emph tapi, Tunggu. Anu ... balap tanpa ada taruhan mana asik men! ogah ah." Menyembul kepulan asap berisikan Zat karbondioksida (Rokok) dari mulutnya. "Hufff ..." Dan senyum penuh ejek.
"Oke, oke! Fine Mike! ambil mobil gua jika gua kalah tanding dari loe besok." Bonanza menjawabnya lantang lantaran Kesal tak ingin si Mike semakin belagu dengan kemenangannya kali ini.
Disaat Bonanza berkata demikian, teman sekelompok mereka menghawatirkan keputusan Bonanza dan hendak turun bicara, namun Bonanza langsung menghentikan mereka dengan kode tangan supaya tidak ikut campur dengan urusannya itu.
Namun sebaliknya dengan teman sekelompok Mike, mereka langsung tertawa-tawa melihat kekesalan si Bonanza.
"Okelah yup! gua setuju." Jawab Mike singkat sembari mengangkat jempolnya yang semula ke arah atas kemudian dia turunkan ke bawah.
Menumbuhkan amarah serta dendam dalam diri Bonanza "Oke, tapi gak semudah itu, gua ada syaratnya." Ucapnya akan siasat tertentu.
"Woi Anj*ng! udah kalah masih mau menantang lagi dan pakek ada syarat pula, gak tau malu benar loe." Sambung Vidze.
Bonanza meliriknya dan berseru "Diam bacot Loe anj'ng! gua lagi gak ngomong sama loe!" Menoleh lagi ke arah Mike.
"Hei Mike dengerin. Gua ulangi sekali lagi Jika gua kalah, loe ambillah mobil gua, tetapi jika gua yang menang pada pertandingan berikutnya loe akan menjadi budak gua, setuju?"
Sontak membuat semua teman Mike langsung tersulut emosi. Salah satunya Dimas sang pemimpin asli kelompok Mike. "Woi anj*ng! sembarangan loe ngomong mau jadiin teman kita budak loe! emangnya siapa elo hah!" melotot tidak terima.
"Gua udah bilang berkali-kali kalian orang gak usah ikut ngebacot, ini urusan gua sama si anak manja satu ini Anj*ng!" Jawab Bonanza melotot ke arah Dimas sembari menelunjuk ke arah teman sekelompok si Dimas.
Tentu membuat Dimas semakin emosi melihat tingkah Bonanza seperti itu. Beranjak hendak maju dan ingin melabraknya tapi aksinya di tahan langsung oleh Mike.
Seet!
"Loe diem dulu Bray, tahan sebentar okey? jangan keburu emosi." Coba menenagkannya Kemudian Mike-lah yang kini maju mendekat Bonanza.
"Oke Fine, gua sepakat jika itu mau loe." Singkatnya secara langsung menerima tantangan si Bonanza.
Sontak membuat beberapa teman saling berkata serempak, "Tap-tapi Mike, jangan Mike."
Mike menoleh dan senyum, "Its fine, no problem friend." Pungkasnya menyakinkan semua teman-temannya itu.
Selepas Mike menyepakati tantangannya, Bonanza kembali berjalan ke arah kelompoknya, begitupun Mike.
__
#Next
Selepas semuanya usai perlahan para kelompok lain yang menyaksikan pertandingan tadi bubar.
Sementara Mike masih kumpul bersama-teman sekelompoknya. Beberapa diantaranya ada yang duduk diatas depan mobil dan ada pula yang duduk diatas motor sembari berbincang-bincang.
"Wei Mike, ngapain juga sih loe ladenin tantangan konyol dari si kepar*t itu?" Tanya Jejen.
"Iya Mike, dia kan emang orang yang suka mencari gara-gara doang, ngapain juga di ladenin." Sambung Kodar.
"Kalau gua sih percaya ama Mike, dia nerima tantangan dari Bonanza, karena sampai kapanpun Bonanza kagak bakalan menang ngelawan Mike, kecuali dia main curang, ye gak Bro?" Sambung Dimas menaik-turunkan alisnya mengarah ke teman lain yang belum berbicara.
"Lagian kalo si Bon-Bon itu kagak di ladenin, gilanya makin parah tuh orang, buktinya gara-gara masalah hal sepele tempo hari dia ngancem kita semua bro, Betul gak?" Lanjut Vidze.
Di saat mereka saling berbincang, Mike sendiri malah santai sembari makan kacang.
Piki menoleh, "Woi Mike, malah diem aja loe, kita lagi ngomongin loe kunyuk!"
Mike menengok ke arah mereka sembari asik menguyah kacang kulit. Kemudian malah dia cengegesan "Hehehe"
"Anjr*t! malah nyengir. Oih kunyuk loe diem-diem malah ngabisin kacang gua loe, kamvret!" Umpat Kodar.
"Hehe, habisnya gua kayak lagi dengerin drama sekaligus dongeng hehe." Cetus Mike masih terus cengegesan.
"Sompret loe!" Jawab semua teman-temannya serempak tak ayal saling menggelengkan kepala serta beberapa diantaranya melempar krikil kecil maupun kaleng kosong bekas minuman yang diminum mereka.
"Huuuuu!"
Klontang!
Mike makin cengegesan khas pemuda remaja, lantaran dia memang paling kecil diantara banyaknya teman-teman disana.
"Udahlah, jangan terlalu di pikirkan bro, slow men ... slow men ... enjoy men ... enjoy" Jawab Mike dengan santainya santainya.
"Selaw-selow loe bilang! oih, kita semua lagi khawatirin elo Mike, jika sampai loe kalah, loe bakal di jadiin budak sama dia, karena si kepar*t itu gak pernah main-main tentang itu Mike" Ucap Kodar.
"Dan jugaan gak cuma loe aja Mike. Tapi semua teman terdekat loe bisa di celakai ama si Kep*rat itu" Sambung yang lain.
Mike menghela napas sejenak "Huuufff " Kemudian berkata "oke, oke, Men, bro, Bray, para hadirin sekalian, dengerin nih loe lihat wajah gua baik-baik nih dan tubuh gua juga nih." Datang mendekatkan wajahnya ke arah semua teman-temannya.
"Kalau wajah dan badan ini berbeda berarti itu bukan gua. Jadi, kalian santai aja sih. Apalagi itu semua urusan gua. Tapi ... Btw thanks ya, kalian semua memang the best friend" Mike merasa bangga karena semua teman-temannya perhatian dan amat peduli padanya.
"Wei, wei, wei, Mike. Emangnya muka loe mau berubah jadi apaan hah? Mau jadi power ranger, Superman, atau malah Buto ijo? hahaha" Sambung Jejen mengejek.
"Jiaaah Buto ijo haha the best friend, kalau itu gak usah di omongin lagi men, Cowok emang begini bro haha oke lah memang udah seharusnya kita seperti ini sebagai kawan bro." Sambung si Dimas.
"Iya bro, okelah kalo memang loe-nya sendiri merasa begitu, kita semua percaya dan yakin sama loe Mike." Sambung teman-teman yang lain atas perkataan Mike itu.
"Yep! gitu dong, selow biar gua bisa berubah menjadi Buto ijo kayak si kamvret itu bilang." Umpat Mike mdlirik Jejen selaku yang mengejeknya tadi.
"Sue loe!" Jawab Jejen meliriknya juga.
"Hahaha"
__
Awal mula pertemanan Mike dengan mereka adalah ketika mereka sedang berkelahi dengan kelompok Bonanza. kala itu secara kebetulan Mike melerai perkelahian diantara mereka. Disaat mereka sedang adu mulut antara Bonanza dan kelompok mereka, Mike menilai yang salah adalah kelompok Bonanza lantaran hanya masalah hal sepele, Bonanza menjadi-jadikannya besar.
Oleh karena itulah Mike bagaikan pahlawan bagi kelompok tersebut diantaranya Dimas, Vidze, Kodar, Jejen dan Piki. Karena Mike tidak hanya melerai mereka melalui adu mulut saja melainkan dengan perkelahian.
Dari tak-tik cara berkelahi antara Mike dan Bonanza kala itu, Mike terlihat sangat oke dan kuat bagi kelompok tersebut bahkan mampu membuat si Bonanza yang terkenal kejam itu babak belur.
Lantas, seiring berjalannya waktu, Mike menjadi sering kumpul bersama mereka sepulang sekolah dan pada malam hari. Menjadikan kini mereka akrab. Bahkan Mike-lah yang kini menjadi pemimpin dari kelompok tersebut meski Mike sendiri tak peduli dengan yang namanya pemimpin. Baginya sebuah pertemanan tidak ada yang namanya "Bos"
Dan kini, menjadikan Mike ikut serta menjadi musuhnya Bonanza. Bahkan menjadi inti pokok incaran si Bonanza/Musuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
pembaca dalam hati
yg komen ceritany gabisa di gabung lah alurnya ceritany berubah dan lainnya heyyy dari awal juga negasin bahwa ini kehidupan sodara kembar ny nyeritaain dua sisi hadhee kalo baca gaosah bego bego amat kalii ketauan bgt IQ dibawah rata-rata canda dibawah rata-rata hehehe
2021-03-30
1
ANI dfa W⃠🍓ˢˢᶜ🌴
ooooh gitu ceritanya 🤔🤔🤔
ayah mike kurang peka 🙄🙄🙄
2021-01-14
2
Cika🎀
nama tokohnya indonesia banget😘😘🖒
2020-12-20
3