Catatan Author
Kembali Author sampaikan, pada bab ini menceritakan tentang kehidupan saudara kembar Alan yakni Mike. Kelanjutan cerita Alan berada di bab 18.
Disarankan membaca bagian bab ini dahulu dan bab seterusnya sebelum bab 18. Jika tidak, maka anda akan bingung dengan alurnya. Tetapi, masih cukup panjang ya … Terima kasih.
___
#Kronologi Mike Stevanus Lawrence.
Mike Stevanus Lawrence yakni saudara kembar Michealan Stevanus Lawrence kini dikenal dengan nama 'Alan' yang hilang pada 17 tahun yang lalu.
Mike kini menjadi anak tunggal dari Marvin Muangka Lawrence, ia hanya tinggal bersama Marvin dan para asisten rumahtangga saja. Sedari kejadian 17 tahun lalu, sang istri (Marissa) meninggal dunia usai melahirkan kedua anak kembar-nya, Marvin tidak ingin menikah lagi, hingga kini Mike sudah menginjak usia remaja.
Mike tumbuh menjadi pemuda yang tampan rupawan dan berkarisma tinggi, memiliki paras yang sama dengan Alan, seperti buah pinang dibelah dua, karena mereka terlahir kembar identik.
Namun, meskipun mereka berparas sama, tetaplah ada sedikit perbedaan dari fisiknya, mulai dari warna kulit, bentuk gigi dan lain sebagainya. Pokok utama yang menonjol dari perbedaan mereka adalah dari gaya berpakaian dan perilakunya.
Teruntuk sifat dan karakter, Mike memiliki sifat kebalikan dari Alan. Yakni, terbuka, ceria, hangat, ramah, berjiwa bebas, banyak bergaul dan tidak bisa diatur.
Marvin (sang Ayah) sering menegurnya karena Mike sering bolos dari sekolah dan sering keluyuran ke klub-klub malam maupun pergi berpetualang mendaki gunung saat ada libur panjang maupun saat libur sekolah bersama teman-teman yang beraneka ragam di luar sekolahnya. (Biasa disebut Berandal)
Mike tidak pernah diberi tahu bahwa ia memiliki saudara kembar yang hilang ketika mereka lahir. Sebab Marvin sangat sibuk mengurus perusahan yang ditinggal oleh ayahnya meninggal dari 17 tahun yang lalu.
Pada saat bayi kembar satunya hilang (Alan) Marvin sudah berusaha mencari-nya dengan berbagai macam cara yang ia lakukan, namun tiada ditemukan anak berciri-ciri tanda lahir berupa tahi lalat besar di bagian tengah dadanya. Hingga berlalu dan terus berlalu membuatnya memutuskan untuk berhenti mencarinya.
Marvin sangat sibuk dengan urusan pekerjaannya sehingga Mike tidak terlalu diperhatikan, membuat Mike sering pergi bersama teman-temannya dan sangat jarang sekali tidur di rumah. Marvin selalu memperingatkan Mike saat kebetulan mereka bertemu di rumah, supaya Mike bisa lebih giat belajar dan mencontoh ayahnya yang lulusan dari Universitas paling bergengsi di Dunia.
Namun, Mike sendiri tidak tertarik dengan kekayaan, kedudukan dan segala macam pekerjaan seperti yang ayahnya ucapkan. Karena Mike tidak ingin hidup seperti ayahnya yang terikat dalam urusan kerja. Kala Mike melihat ayahnya sibuk setiap hari mengurus perusahaan, membuatnya berpikir tak ingin hidup seperti itu. Karena baginya hidup semacam itu sangatlah membosankan.
Mike memiliki kepribadian yang terbuka dan berjiwa bebas serta netral membuat banyak teman menyukainya. Dimanapun Ia berada, ia mampu menyesuaikan diri dengan sangat cepat. Ia banyak berteman dengan siapapun, baik dari dalam sekolahnya maupun dari luar sekolah. Terkadang ia sering terlibat perkelahian dengan musuh para teman-temannya. Sehingga membuatnya kini memiliki sejumlah orang di luar yang membencinya (musuh)
___
Semasih kecil, Mike selalu sendirian dan kesepian berada dirumah, karena ayahnya tidak menikah lagi dan sangat sibuk mengurus perusahaan, maka ia hanya bersama pengasuh dan para asistennya saja dirumah.
Semasih menempuh pendidikan di sekolah dasar, Mike menjadi murid yang paling nakal di sekolah, disebabkan kurangnya perhatian dari orangtuanya. Mike ingin semua orang bisa ada untuknya dan menjadi temannya, salah satunya dengan cara berbuat jahil pada teman-teman di sekolahnya atau berbuat onar, supaya ia dihukum semata-mata hanya membuat ayahnya datang untuknya (Cari perhatian). Tentu saja benar, Semua itu menjadikannya sering terkena hukuman di sekolah, berujung teguran kepada Marvin.
Namun, cara yang Mike lakukan masih saja tak membuahkan hasil, karenanya meski dapat teguran dari pihak sekolah, Marvin tidak langsung datang ke sekolah, melainkan mengutus orang kepercayaannya datang ke sekolahan untuk mengurus segalanya. Tidak hanya satu kali saja, melainkan sudah sering dilakukannya.
Ya, Itulah yang membuat Mike merasa kesal terhadap ayahnya, hingga kini ia menjadi sangat susah mendengarkan setiap perkataan yang ayahnya ucapkan.
Sedari kecil ia sangat menginginkan ayahnya menikah lagi, karena menginginkan sebuah keluarga yang utuh dan amat mendambakan memiliki sosok seorang ibu dan saudara, namun ayahnya tidak bisa menuruti permintaannya, karena bagi Marvin tidak ada waktu untuk hal tersebut. Dengan alasan, semasih Mike usia 10 tahun, dia sedang sangat sibuk-sibuk-nya mengurus perusahaan peninggalan ayahnya. (Muangka Lawrence) hingga berlarut-larut sampai saat ini.
Jauh didalam lubuk hati seorang Mike, sangat menginginkan kehangatan keluarga, bersama ayah, ibu dan sangat menginginkan memiliki saudara, walau sebenarnya ia memiliki saudara kembar tetapi sama sekali ia tidak mengetahuinya selama ini.
___
Next Story
Menginjak usia remaja, Mike tumbuh menjadi pemuda yang sangat gemar keluyuran baik siang maupun malam bahkan sering tidur dirumah teman-temannya.
Teruntuk hari ini ia tidak memiliki rencana menginap dirumah teman-temannya, lantas ia pun pulang.
Masih sekitar pukul 20:00 pm, ketika baru saja masuk kedalam rumah menggunakan kunci serep, tampak ada ayahnya bersama sahabatnya (Daniel) sedang duduk berdua di kursi sofa sembari berbincang-bincang.
"Hai Mike, kemana saja kamu tidak pernah terlihat?" Sapa Daniel ketika menoleh ke arah Mike semasih Mike memasuki rumah.
"Main, kenapa memangnya?" Jawab Mike singkat, bernada kurang nyaman didengar telinga, sembari melepas sepatu.
"Mike! jaga cara bicaramu ya, papa tidak mengajarkanmu bicara dengan nada seperti itu!" Sambung Marvin.
"Cih, Whatever." Cetus Mike selepas menaruh sepatu, lekas beranjak ke anak tangga menuju ke kamarnya.
"Astaga, dasar anak itu, benar-benar sangat susah diatur!" Gumam Marvin sembari menoleh nan menggelengkan kepala selama Mike berjalan menaiki anak tangga.
"Sudah Vin, biarkan saja dulu kita juga pernah merasakan masa muda, pada seusia Mike memang masa-masa bandelnya." Jawab Daniel sembari menyeruput secangkir kopi.
"Maafkan perkataan Mike tadi ya, Daniel." Lanjut Marvin.
"Iya, santai saja, Vin." Jawab-nya lekas menoleh ke arah jam tangan. "Wah, sudah malam juga ternyata, yasudah saya pamit pulang dulu ya Vin, sampai jumpa kembali." Pamit-nya dilanjutkan kalimat perbincangan tentang urusan kantor. Sesudahnya lekas berdiri dari tempat duduk nan mengulurkan tangan hendak berjabat.
Marvin jua lekas berdiri meraih tangan dia. "Baiklah, Daniel. Hati-hati di jalan ya?" Pungkas-nya.
___
Setelah Daniel pergi, Marvin bergegas ke kamar Mike yang berada di lantai atas. Sesampainya disana lekas mengetuk kamar sang anak.
Tok! Tok! Tok!
"Mike, Mike, buka pintunya, Mike ..." Panggil-nya.
Namun hingga beberapa kali ia ketuk, tidak jua dibukakan pintu oleh Mike. Sebabnya saat ini Mike sedang mendengarkan musik menggunakan earphone ber-volume cukup kencang, menjadikannya tak mendengar sang ayah yang kini memanggilnya berulang-ulang dari luar pintu.
Akhirnya, Marvin kembali turun ke lantai bawah, sesungguhnya tadi Marvin hendak menyampaikan kepada sang anak bahwa hari esok ia ada urusan pekerjaan ke luar kota, sampai beberapa hari tidak bisa pulang ke rumah.
Tentu, mudah baginya mengatakan itu Via telephone di hari esok, tetapi saat ini mumpung Mike mau pulang ke rumah membuat Marvin ingin menyampaikan itu langsung kepadanya. Tetapi kenyataannya malah begini. Alhasil kembali seperti semula, ia menyampaikan apapun melalui media telephone.
___
Disisi Mike
Mike sedang asik mendengarkan musik menggunakan earphone, duduk di kursi belajar sembari memejamkan mata nan menggeleng-gelengkan kepala, lantas terkejut ketika hapenya tiba-tiba berbunyi.
Toweng … toweng … toweng
"Aissh ... ngapain pula si kunyuk ini miscall! Ganggu aja, huh!" Gumamnya kesal, lantaran keasyikannya mendengarkan musik terganggu.
Setelah mengecek layar telephone-nya, Ia mendapat pesan ber @ nama dia didalam chat grup dari para kelompok teman-nya disekolah.
"Wei Mike, masuk sekolah apa kagak loe besok?" chat Ivan.
"Iya tuh, si Mike gak pernah nongol pel*rnya di chat grup." Balas Al.
"What! pel*r?" lanjut Taro.
"Kupret Loe Anj*r!" balas Ivan.
"Hahaha" Lanjut Al.
"Pel*r tayang akoh kok gak pernah nongol ci ... ? kemana aja, akoh angen taux ..." Sambung chat alay khas Kenji.
"Mulai deh si kunyuk Kenji, alay-nya kambuh!" Balas Taro.
"Belicik ikh, syuka-syuka akoh … weeek" Balas Kenji kepada Taro.
"Kumat!" Sambung Ivan.
"Sarap!" Lanjut Al.
Obrolan yang selalu konyol didalam chat grup dari mereka, membuat Mike tertawa-tawa membacanya, namun ia sendiri malas membalas chat, karena ia memang tidak begitu suka bermain sosial media.
Ivan, Taro, Al dan Kenji adalah teman sekelompok Mike di sekolah, mereka semua adalah teman di kelas yang sama dengannya.
Teruntuk teman yang bernama Kenji adalah teman satu kelompoknya, berkepribadian sedikit aneh bagi cara pandang masyarakat. Tentu, sebabnya dia seorang pria, tetapi prilakunya centil melebihi wanita, biasa disebut alay dalam bertutur kata bak banci. Tetapi begitulah apa adanya karakter dia.
Kenji selalu menggoda Mike disaat mereka sedang berkumpul bersama. Kecerewetannya dalam bertutur kata menjadikan suasana semakin ceria, apalagi mendengar cara bicara dia dengan bahasa khas alay-nya. Membuat siapapun geli mendengarnya.
Tetapi, beginilah hubungan antar sahabat tak pernah mempermasalahkan bagaimanapun karakter dan kepribadian masing-masing.
.
.
.
.
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Sazia Almira Santoso
semoga gk tejadi hl yang parah semoga al menemukan jati dirimya amin
2021-06-11
1
Artisya Simbolon
Toweng toweng twong 😆
2021-05-05
0
OFF
anak muda jaman sekarang
2021-01-14
1