Catatan
Sesuai alur yang ada, masih didalam kehidupan Mike ya … Terima kasih.
____
#Kisah panjang kehidupan Mike beserta konflik didalamnya.
Next Story.
Pagi harinya, Ia bangun memulai aktifitas seperti biasa yakni mandi nan beberes hendak berangkat ke sekolah. Dirasa semua keperluan sekolahnya lengkap lantas bergegas turun ke lantai bawah, lanjut menuju ke meja makan.
"Loh, kakak Mike pulang to ..." Ucap asisten rumahtangganya yang biasa dipanggil bu Tiah.
"Hu um, oh iya, bikin sarapan apa pagi ini, bu?" Tanya Mike sembari melihat-lihat meja didepannya.
"Walah, Ibu belum membuat sarapan kak, tadi Tuan juga perginya masih gelap, sekitar jam 4:30, juga'an ibu tidak tahu kalau kakak Mike sudah pulang ke rumah." Jawab-nya.
"Oh begitu, yasudah aku langsung berangkat saja deh, gampang urusan perut mah hehe, tinggal beli nanti." Pungkas Mike tersenyum sembari melangkah keluar Rumah.
(Note: Mike memanggil asisten rumahtangga khususnya 'Bu Tiah' dengan sebutan 'ibu' karena sudah menjadi kebiaasaannya sedari balita, sementara Bu Tiah memanggil Mike dengan sebutan 'Kakak' jua demikian)
___
Mike bergegas keluar hendak berangkat ke sekolah tidaklah menjumpai sopir pribadi yang sudah disediakan Marvin untuk mengantar-jemputnya sekolah, maupun mengambil kendaraan pribadi jenis motor, melainkan melangkah langsung menuju halte.
Ya, inilah seorang Mike meski disediakan banyak fasilitas oleh ayahnya seperti motor dan mobil. Namun, ia sendiri malah sama sekali tidak menginginkan hal itu, justru sebaliknya ia sangat jarang sekali berbaur dengan anak-anak dari rekan kerja ayahnya dan juga segala apapun yang menyangkut kekayaan warisan dari keluarganya.
Ia lebih suka keluyuran dengan rakyat biasa, bergaul dengan para geng motor jalanan dan lain sebagainya. Jikalau ia sedang pergi bergaul dengan para geng motor atau mobil untuk balap, barulah ia memakai fasilitas pemberian ayahnya tersebut.
Kini ia sampai di halte, Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya bus datang, lantas bergegas masuk kedalam mobil bus tersebut nan duduk. Kebetulan bus yang naiki saat ini tidak terlalu padat penumpang sehingga nyaman baginya duduk sambil mendengarkan musik dengan earphone.
Lantas bus tersebut berhenti sejenak di pemberhentian halte berikutnya, ada teman sekelompoknya masuk jua kedalam bus tersebut.
"Eh, kawan lihatlah itu si Mike." Ucap Al utama melihat Mike.
"Mana tayang akoh mana" Celetuk Kenji.
"Iya itu si Mike, hey Mike." lanjut Taro, memanggilnya.
Mike tidak mendengar panggilan mereka lantaran telinga masih menggunakan earphone. Lantas mereka bergegas mendekat.
Semasih melangkah bersama-sama, Kenji langsung buru-buru menyerobot jalan dari semua teman-temannya lekas duduk disebelah Mike dan tiba-tiba menyandarkan kepalanya ke bahu Mike.
Sontak Mike terkejut dibuatnya.
"Aiish! Sompret loe kunyuk, bikin kaget aja!" Umpat Mike.
"Apa sih yank, pagi-pagi udah malah-malah ... didekatmu aku merasa nyaman taux ..." Celoteh alay khas Kenji.
"Jiaaah ... yank ... nyaman yank ... kepala loe peang yank ..." Ledek semua teman-teman mendengar celotehan kenji dalam posisi duduk disebelah dan dibelakang kursi mereka.
Sementara Mike lekas menggeser kepala Kenji yang bersandar pada bahunya tersebut.
Seet!
"Minggir loe ah! Rambut loe bau tau!" Ejek-nya tampak asam.
"Idih bau ... maca bau ci ... tega mamat! Udah sekilo akoh pake minyak rambut yank, sepesial for to." Celoteh-nya.
"Woaah peningkatan bahasa Inggris loe boleh juga Ken, for to cuy … Haha, for you kale!" Sambung Al.
"Aiish! Cerewet loe ah! syuka-syuka akoh donk ... Cebel deh ah! Cebel, cebel, cebel" Jawab Kenji dalam khas kealayan-nya. Maka tiba-tiba ….
Plak!
Kepala dia lekas di timpuk oleh Taro dari arah belakang, lantaran Taro geli mendengar-nya.
"Najong bet dah lu akh!"
"Awwwh kok lu timpuk pala akoh ceeih. Atit taux! Huh! Jadi belantakan kan rambut akoh …" Kenji mendengus seraya merapikan kembali rambutnya.
"Aux ah gelap!"
___
Beberapa saat kemudian, mereka sampai di sekolah, lekas turun nan melangkah bersama-sama menuju ruang kelas.
"Hey Mike, loe kemana aja sih jarang masuk sekolah, loe udah sering dapat teguran guru masih saja sering bolos." Tanya Al. Semasih jalan bersama-sama.
"Iya Mike, sebentar lagi mau ujian semester loh ..." Sambung Taro.
"Iya Tayang-nya akoh amu jarang nongol, Akoh Angen taux …" Lanjut Kenji.
Taro, Al, dan Ivan serentak meliriknya sinis. Namun justru membuat Kenji tersenyum centil.
"Entah apa yang merasuki kau Kenji, makin hari makin parah." Ucap Ivan.
Namun, Mike malah lekas merangkul kenji sembari mengucapkan, "Sudah-sudah kawan santai-lah … sinih Ken, katanya loe kangen ..."
Kenji langsung senyum kecentilan ketika Mike merangkulnya, namun semua ini memang sudah kebiasaan mereka dalam bercanda.
"Seperti Biasalah Men, seperti gak tau aja gua kek mana kalian orang." Jawab Mike dari pertanyaan Al dan Taro tadi.
Kini mereka sampai didalam kelas, duduk di kursinya masing-masing disusul sang guru jua datang memasuki ruang kelas. Lantas kegiatan belajar-mengajar hendak berlangsung. Tetapi, sebelum pelajaran di berlangsungkan, sang guru lekas memanggil Mike terlebih dahulu.
"Mike, sini kau maju ke depan." Ucap-nya bernada tegas.
"Baik pak." Jawab Mike lekas beranjak kedepan, sembari cengengesan nan garuk-garuk kepala.
Setelah berada di depan kelas, sang guru lekas mengutarakan berbagai macam kalimat teguran kepadanya lantaran mendapati Mike terlampau sering tidak masuk sekolah.
Mike hanya mengangguk dan menjawab "Iya, Paham, Iya, Paham saja." Cenderung cengegesan bagai siswa yang tidak merasa bersalah, Lantas guru menulis sesuatu di papan tulis.
"Coba kau kerjakan materi soal ini, materi soal ini sudah keluar dari beberapa Minggu yang lalu." Perintah guru hendak mengetes Mike yang mana dia sangat jarang sekali masuk sekolah.
Sontak Mike terkejut nan cengegesan Sembari garuk-garuk kepala. Lantaran sadar diri sangatlah jarang belajar. 'Waduh, gawat.'
"Cepat kau kerjakan, kenapa kau malah garuk-garuk kepala? Atau … banyak kutu di rambutmu, hah?" Cetus sang guru.
Membuat seluruh siswa-siswi tawa terbahak-bahak mendengarnya.
"Ha ... ha ... ha ... ha …"
"Diam semuanya!" Bentak guru kepada semua siswa yang tertawa. Hingga membuat mereka pun terdiam.
"Mike, cepat kau kerjakan materi soal itu!" Lanjut guru.
"Ba--baik, Pak." Jawab-nya sembari cengegesan dan masih saja garuk-garuk kepala. Meski tak yakin, Mike tetap mengerjakannya.
Beberapa menit kemudian, selesai ia kerjakan materi soal tersebut, sang guru lekas melihat hasilnya. kemudian guru tiba-tiba mengambil sebilah papan penggaris, lantas dia pukulkan diatas meja, seraya melotot tajam ke arahnya.
Brak!
"Ini nih, contoh buruk dari siswa populer dengan ketampanannya tapi sangat bodoh dalam pelajaran! populer itu tidak hanya dengan modal tampan saja, paham kau!" Ucap guru dengan nada tegas.
Mike malah cengegesan, sebabnya merasa tak bisa mengerjakan materi soal tersebut. Dia memang berusaha menjawabnya tetapi dia isi dengan jawaban yang ngawur.
"Malah cengegesan pula, paham atau tidak kau!" Pekik guru.
"Paham pak, tapi … memang kenyataannya saya ini benar-benar tampan kan ya pak? Hehe." Jawab Mike.
Sontak membuat semua siswa-siswi saling tawa terbahak-bahak lantaran Mike sangat percaya diri menghadapi guru yang terkenal galak nan tegas itu.
"Ha ... ha ... ha ..."
Bising seluruh siswa-siswi saling tertawa membuat sang guru geram, maka lekas ia memukulkan papan penggaris lagi ke atas meja.
Brak!
"Sudah-sudah, diam semuanya! Dan kau bicara omong kosong macam apa pula kau ini! sudahlah sana kembali ke tempat duduk. Bapak akan menghukum kau dengan beberapa materi soal (PR) awas saja jika kau mengerjakannya dengan jawaban yang ngawur lagi semacam ini." Ucapnya.
"Baik, pak …" Jawab Mike tiada ekpresi bersalah lantas melangkah kembali ke tempat duduknya.
____
Semasih melangkah ke tempat duduknya, pastilah melewati meja beberapa teman-temannya. Lantas menoleh ke arah mereka tampak saling tertawa-tawa mengejeknya. Maka … lekas ia timpuk kepala mereka per satu-satu.
Plak! plak! Plak!
"Aaw, sakit kunyuk! dasar resek loe!" Gumam Ivan yang terkena timpuk kepalanya lebih dulu.
"Sue dasar loe Mike, huh!" Sambung Al yang juga terkena timpukan Mike setelahnya.
Lantas ada sebuah penghapus melayang di udara, mendarat tepat di kepala Mike.
Klotak!
"Awuuuh atah, atah, Kepalaku siapa yang lempar pala gua seh!" Mike meringis kesakitan, lantas menoleh ke seluruh penjuru arah, sebelum akhirnya ia cengegesan begitu mengetahui penghapus tersebut sengaja di lemparkan oleh sang guru dari depan.
"Hehehe"
"Kembali duduk kau, diam dan perhatikan pelajaran saya! Tak usah lah kau banyak main-main saat pelajaran berlangsung, paham!" Tegas guru dari depan kelas.
"Iya, baik pak." Pungkas Mike sembari masih cengengesan nan duduk dengan rapih.
___
Beberapa saat kemudian, pelajaran telah usai dan sudah tiba waktunya istirahat. Sebelum guru dan semua siswa siswi keluar, guru berkata kepada Mike.
"Mike, kemari kau maju kedepan."
Mike lekas melangkah menuju depan.
"Ambilah materi soal ini dan kerjakan dengan benar serta teliti." Pesan guru sembari menyodorkan lembaran soal tersebut kearahnya.
'Aihh ... ' Batin Mike menggerutu.
"Iya, baik pak." Jawabnya sembari menerima lembaran materi soal yang pak guru berikan tersebut.
Begitu usai sang guru memberikan materi soal tersebut, dia pun keluar dari ruang kelas. Disusul oleh para siswa-siswi yang lain.
Sementara Mike bengong nan masih berdiri ditempat yang sama sembari memegang kertas lembaran soal tersebut. Kemudian semua teman melangkah bersama-sama menghampirinya.
"Sabar pangeran ... anggap saja semua ini ujian didalam hidupmu semoga engkau diberikan ketabahan oleh Tuhan." Ucap Al nampak ekspresi diwajahnya sangat mengejek.
"Semoga engkau bisa jauh lebih baik lagi setelah ini, wahai pangeran yang ganteng kek nasi liwet belum mateng." Lanjut Taro
"Sesungguhnya Aku sangat prihatin dengan pangeran muda itu wahai kawan, marilah kita semua membantu sahabat kita yang tercinta ini dengan lantunan ayat-ayat doa dan pujian kepada Tuhan. " Sambung Ivan sembari meletakkan tangannya ditengah dada-nya sendiri.
"Dan semoga … setelah semua yang engkau lalui ini … dapat memperbaiki kembali dirimu dan bisa lebih mengerti perasaanku ini wahai pangeranku …" Lanjut Kenji ikut serta mengejeknya.
"Emang dasar kamvret kalian orang semua, sue!" Jawab Mike melirik.
Lantas semua teman-temannya saling tawa terbahak-bahak.
"Huahahaha"
"Kamvret!" Mike masih terus mengumpat, namun semua teman-temannya justru semakin terbahak-bahak.
"Huahahaha"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
ANI dfa W⃠🍓ˢˢᶜ🌴
diiih badung banget si mike 🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2021-01-14
1
Cika🎀
😂😂😂😂dulu g berani aku sm muridku bentak2 atut😉😉😉😉
2020-12-19
1
*christ#
huaaaa critanya bikin sedih thor 😠😠😠
2020-11-17
0