BAB 4

Pagi hari kemudian

Mereka berdua masing-masing mulai bekerja. Ferdi sudah mulai bekerja serba bisa di rumah Pak Toni, yakni segala apapun yang pak Toni perintahkan ia kerjakan. Pada hari ini pak Toni langsung menyuruhnya menyetir, kebetulan Ferdi bisa menyetir. Sementara Ika menyusul jua ke rumah pak Toni sembari menggendong Alan, untuk mulai bekerja juga.

Ketika Ika sudah sampai di kediaman Pak Toni, bertemu langsung dengan istri Pak Toni bernama Riska.

"Apa kondisi badanmu sudah bisa kerja pasca melahirkan, Mba?" tanya Riska.

"Iya Bu, saya sudah bisa." Jawab singkat Ika.

Lantaran pada sebenarnya Ika belum pernah hamil dan melahirkan seorang anak, ia tidak banyak berkata mengenai bayi. Usai kalimat pertanyaan Riska dijawab, dia melihat kearah tubuh Ika, dia heran dari tampilan fisik dari sang bayi sama seperti bayinya yang baru saja di lahirkan. Namun melihat tubuh Ika masih terlihat sangat langsing seperti layaknya seorang gadis, tidak terlihat seperti seorang ibu yang baru saja melahirkan.

Namun, meskipun Riska merasa heran dan penuh tanya-tanya didalam batinnya, ia enggan untuk bertanya yang tidak perlu semacam itu. Lantas Riska mendekat ke arah bayi sembari ia menggendong bayi-nya sendiri.

"Wah, bayimu tampan sekali ya Mba ... duh imutnya dia." Riska terkagum-kagum melihat bayi milik Ika yang nampak sangat imut dan lucu. Ika balas senyum sembari mengerjakan pekerjaannya berupa nyetrika pakaian.

"Oh iya, siapa nama anakmu ini mba?" Tanya Riska.

"Namanya Alan Bu, dan siapa nama anak Ibu?" tanya balik Ika kepadanya.

"Nama anak saya Naldo mba." Jawab Riska lantas mereka lanjut berbincang layaknya sesama ibu rumahtangga.

___

Mereka berdua (Ferdi dan Ika) menjadi pesuruh sekaligus pembantu dari Pak Toni karena hidup mereka menumpang secara gratis dirumahnya tanpa ada pembayaran apapun selama ia tinggal dirumah itu. Namun, karena hidup di daerah sana aman dari para preman penagih hutang mereka, Alhasil kini Meraka pun menetap tinggal disana.

Setelah satu tahun kemudian, Ika hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki dan diberi nama Yadi. Kini Ika sibuk mengurus kedua anaknya. Alhasil kini tidak bekerja lagi dirumah Pak Toni (cuti sementara)

Hanya Ferdi yang kini bekerja sendiri untuk mencukupi segala biaya kebutuhan rumah tangganya. kebetulan ketika Ika melahirkan, Dia melalui operasi Caesar. Membuat-nya kini memiliki banyak hutang sama Pak Toni dan sebagian lagi sama orang lain.

Semakin lama biaya hidup kian semakin tinggi dan hutang mereka semakin menumpuk disana sini. Mengharuskan Ferdi bekerja tambahan dengan berbagai kerjaan yang orang lain suruh (panggilan) di luar jam ia bekerja di tempat Pak Toni.

Seiring berjalannya waktu, semenjak Ika memiliki bayi aslinya, kini ia mengacuhkan bayi yang ia temukan ditempat pembuangan sampah pada waktu itu. (Alan)

Menjadi pilih kasih terhadap Alan dan anak aslinya yang bernama Yadi tersebut. Pilih kasih seperti membelikan mainan untuk Yadi, tidak membelikannya jua pada Alan, dan lain sebagainya ia selalu pilih kasih nan membedakan.

Alan di acuhkan oleh Ika, terlebih lagi oleh Ferdi karena memang dari mereka menemukan Alan, Ferdi tidak pernah menyukainya dan tidak pernah mensetujui saat Ika menginginkan untuk mengurusnya. Namun, karena Ika bersikukuh untuk bisa mengurusnya, alhasil Alan tumbuh besar bersama mereka.

Dari Alan masih kecil ia sering di suruh-suruh melakukan berbagai macam pekerjaan wanita seperti menyapu, memasak, mencuci baju, cuci piring, ngepel dan lain sebagainya. Dan pekerjaan berat yang seharusnya dilakukan oleh Ferdi, semua dibebankan kepada Alan.

___

Sedari balita Sifat dan karakter Alan sudah sangat tampak, yakni pendiam yang benar-benar sangat pendiam, tidak banyak berbicara, bersikap dingin dan sangat misterius.

Ferdi sering menganiaya Alan dengan benda tumpul dan sering menggunakan ikat pinggang untuk mencambuk tubuh Alan ketika ada kesalahan kecil yang Alan perbuat.

Disaat Ferdi sedang marah dan sedang mengomeli Alan lalu Ferdi meminta penjelasan dari apa yang di lakukan oleh-nya, Alan tidak banyak menjawab, Ia hanya mengangguk atau menggelengkan kepala saja. Menjadikan Ferdi sering memanggil-nya dengan sebutan anak bisu dan anak sampah.

Pilih kasih sayang terhadap anak antara Alan dan adiknya bernama Yadi, amat menonjol yang Ferdi tunjukkan.

Ketika Alan sehabis dianiaya oleh Ferdi, ia selalu duduk menyendiri di bawah pohon yang posisinya tidak jauh dari sungai dibelakang rumahnya. Ia sering termenung seorang diri ditempat tersebut.

Kala disana ia sering di temani oleh sahabat terdekatnya yakni anak-nya Pak Agus bernama Verza. Tetangga yang hanya berjarak tiga rumah dari rumahnya.

Kini Alan sudah menginjak usia remaja. Menjalani pendidikan dengan bantuan biaya sekolah dari Pak Toni. Walaupun sang Ayah dan Ibu bekerja di rumah Pak Toni, Alan sangat jarang datang ke rumah mereka jika tidak ada suatu hal yang penting.

Tentu, semua dikarenakan Ferdi dan Ika tidak mengizinkan, sebab segala pekerjaan yang ada didalam rumah ia semua yang mengerjakan, membuatnya tak ada waktu untuk hal lain termasuk bermain.

Meski demikian, Alan berinisiatif saat mengerjakan pekerjaan rumah, ia selalu membawa buku pelajaran supaya bisa tetap belajar meskipun dalam waktu yang amat terbatas.

___

Pada sisi lain.

Naldo anak-nya Pak Toni berusia sama dengan Alan memiliki tempramen yang cukup tinggi, memiliki sifat dan sikap yang angkuh karena bangga menjadi anak dari orang terkaya di daerah tersebut.

Naldo pernah ingin mengajak Alan menjadi temannya sewaktu mereka masih kecil, namun karena sifat dan karakter Alan sangat dingin, dan susah di prediksi, membuat Naldo menjadi salah tanggap. Menjadikan Kini dia sangat benci terhadap Alan. Dari sekolah dasar dan menengah pertama, mereka tidak pernah satu sekolah. Namun setelah sudah duduk di kelas 12, Naldo satu sekolah dengan Alan bahkan satu kelas dengannya.

Lokasi Sekolahan mereka berjarak cukup jauh dari rumah mereka, menjadikan kini diantara mereka banyak yang tinggal di asrama. Begitupun dengan Yadi (adik-nya Alan) berusia beda satu tahun dari Alan.

Yadi bersekolah pada sekolahan yang sama dengan Alan tapi berbeda kelas, Yadi juga tinggal di asrama yang sama, namun karena dia sangat membenci Alan sehingga dia tidak ingin tidur pada satu ruangan bersama dengannya.

Alan satu kamar dengan Verza sahabat satu-satunya yang ia miliki dan yang mau berteman dengannya. Verza sendiri memiliki kepribadian yang unik, netral, cerewet, dan selalu ceria. Sifat Verza adalah kebalikan dari sifat Alan yang sangat dingin pendiam dan kaku, sehingga terkesan sombong dari luarnya, walau sebenarnya dia sangat lembut, nurut dan sangat baik.

Verza adalah satu-satunya teman yang bisa mengerti dengan sikap dinginnya Alan dan mereka dapat berteman dengan baik walau perbedaan karakter yang sangat berbalik dari masing-masing.

Untuk Segi fisik, Alan terlihat sangat tampan dan rupawan. Secara keseluruhan fisiknya sungguh tidak terlihat seperti pemuda kampung pada umumnya, karena pada dasarnya ia adalah anak yang memiliki kualitas tinggi yakni putra dari Marvin Muangka Lawrence.

Sehingga membuat banyak gadis-gadis sangat mengagumi parasnya. Dan jua banyak dari para gadis yang ingin memenangkan hatinya. Tetapi sayang, kekaguman dan keinginan mereka hanyalah sebatas angan-angan, menyadari sikap Alan yang sangat dingin membuat para gadis tidak begitu berani mendekatinya.

Walaupun Alan tinggal di asrama, jika sedang tidak ada kegiatan lebih disekolah, ia selalu di suruh pulang oleh orangtuanya Apalagi pada hari libur, ia selalu berada di rumah.

Terkadang saat ia hendak pulang, menunggu angkutan umum yang lewat sangat lama. Apalagi jika pulang pada jam telah lewat. Meskipun masih ada angkutan desa yang lewat, didalam angkutan itu pasti sudah di penuhi oleh para siswa dari sekolah lain. Terlebih lagi kala turun hujan, menjadikan-nya sampai rumah sudah senja.

___

Next

Pada hari ini ia pulang cukup terlambat, ketika sampai dan baru saja memasuki rumah, Tiba-tiba langsung di tampar oleh sang ayah.

Plak! Plak!

"Hey anak sampah! jangan mentang-mentang sekarang kau sudah besar, lalu kau mulai seenaknya sendiri pulang kerumah!" Bentak Ferdi.

Alan menyadari kesalahan itu meskipun ada alasan tertentu sampai ia telat pulang ke rumah yang tak pernah ia utarakan pada sang Ayah. Maka ia hanya menjawab "Maaf." Sembari menundukan kepala nan memegang pipi.

Ferdi Muak, Sebab Alan selalu saja sedikit bicara. Lantas tiba-tiba Ferdi langsung menarik kerah bajunya berakhir tinjuan keras mendarat ke perut sang Anak menggunakan lutut.

Blug! Blug!

"Arrgh!" Amat sakit rasa itu, namun tiada sekalipun keinginan untuk membalasnya.

"Dasar Anak bisu tak berguna! Cepat kau masakin mie! laper aku." Perintah-nya.

Alan mengangguk menahan rasa sakit di perutnya, namun ia masih berdiri di posisi yang sama.

"Woi, ngapa pula kau masih berdiri disitu hah! Apa kau tuli? cepat kerjakan!" Lanjut Ferdi geram kala melihat tatapan tajam dari Alan tanpa satu kalimatpun dia ucapkan.

Lantas Alan bergegas menuju ke arah dapur hendak segera melaksanakan perintah sang Ayah.

Setelah selesai membuatkan mie nan menaruhnya diatas meja tempat ayahnya duduk, ia kembali berjalan ke arah dapur. Lantas melihat sang ibu sedang asyik mainan handphone didalam kamarnya, saat tak sengaja ia lihat lantaran letak posisi Kamar sang ibu memang tidak begitu jauh dari arah dapur.

Ia berpikir, ada sang ibu dalam posisi menganggur sementara ia baru saja pulang dari sekolah sudah langsung disuruh oleh sang ayah. Tapi apalah daya, memang sudah sering terjadi seperti itu alhasil tidak begitu ia pikirkan, tetap ia jalani dengan hati yang ikhlas.

Lantas kembali melangkah hendak menyelesaikan pekerjaan lain, meskipun sesungguhnya saat ini sedang banyak tugas sekolah, ia tetap mengutamakan perintah sang ayah dan sang ibu tanpa mengeluh maupun menolak. Karena jikapun ia menolak, pastilah penyiksaan dan penganiayaan yang siap akan ia terima.

___

Beberapa saat kemudian, hari sudah semakin larut malam, ia berencana setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah, hendak langsung mengerjakan tugas sekolah, namun ia sangat kelelahan, alhasil sebelum tugas sekolah dikerjakan, ia sudah ketiduran.

Pagi harinya ia harus bangun masih sangat petang yakni pukul 4:30 am. Tentu, semua karena tugas rumah nyaris semua dibebankan kepadanya, yakni menyiapkan sarapan dan lain sebagainya dan juga ia harus kembali ke asrama sekolah yang berjarak sangat jauh dari kediamannya, membuat waktunya selalu di penuhi dengan kegiatan berujung badannya kelelahan.

(Alan Tidur hanya 2 jam 30 menit)

Pagi hari pun telah tiba, ia kembali membuka matanya untuk mengerjakan segala pekerjaan rutinnya. Walau wajah masih amat kusut, rasa mata masih sangat mengantuk, ia harus tetap semangat melakukan semua pekerjaan tersebut.

Terpopuler

Comments

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

karunya ih🙄

2021-12-17

0

Sazia Almira Santoso

Sazia Almira Santoso

keter laluan 😈😈😈😈

2021-06-11

1

May Tanty

May Tanty

kasihan Alan nasib baik Dy lelaki..klw perempuan entah macam mna lh jadi nya😭😭😭

2021-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 Michealan Stevanus Lawrence (Alan)
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 Mike Stevanus Lawrence (Mike)
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 Alan Vs Mike Part 1
71 Alan Vs Mike Part 2
72 Alan Vs Mike Part 3
73 Alan Vs Mike Part 4
74 Alan Vs Mike Part 5
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 Terima kasih
Episodes

Updated 186 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
Michealan Stevanus Lawrence (Alan)
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
Mike Stevanus Lawrence (Mike)
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
Alan Vs Mike Part 1
71
Alan Vs Mike Part 2
72
Alan Vs Mike Part 3
73
Alan Vs Mike Part 4
74
Alan Vs Mike Part 5
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!