Saat ini cuaca sedang cerah, langit dicat dengan warna biru dan dipenuhi dengan awan putih yang mengangkasa.
Saat ini, aku sedang berada di sebuah taman bunga yang cukup minimalis milik keluargaku.
Bunga di tempat ini tidak cukup banyak, tetapi tempat ini adalah salah satu tempat yang memiliki pemandangan yang indah sekaligus nyaman di rumah kami.
Kemudian saat ini, di sebuah gazebo di tengah taman bunga, aku sedang berdiri berhadapan dengan seorang gadis cantik berambut hitam.
Gadis itu memakai gaun bewarna biru tua tanpa pernak-pernik yang mencolok.
Dia saat ini sedang menjelaskan sesuatu tentang kondisi keuangan keluargaku yang mulai membaik dalam beberapa tahun terakhir, dan bagaimana hal itu memungkinkanku untuk tidak perlu pergi dari rumah dan menjadi rakyat jelata ketika aku dewasa.
Apa yang dia katakan cukup masuk akal bagiku, dan hal itu juga membuatku semakin menyadari betapa kerennya kakak laki-lakiku Alexier.
Bukankah Alexier sangat menakjubkan? Maksudku, dari apa yang dijelaskan oleh Nona Olivia, dia dapat membuat perubahan di wilayah kami seketika setelah lulus dari akademi!
Namun meski semua hal yang dijelaskan Nona Oliva terdengar masuk akal dan dapat dengan mudah kupahami, ada satu hal yang masih tidak kumengerti.
Apa hubungannya hal ini dengan dia yang berpikir bahwa akan lebih baik jika kami tidak melaksanakan pertunangan ini?
Aku sama sekali tidak mengerti tentang hal ini, jadi aku hanya mendengarkan penjelasannya dalam diam, menunggu sebuah kejelasan darinya dengan sabar.
Namun setelah beberapa saat aku mendengarkan, aku sama sekali tidak mengerti dimana letak kecocokan mereka.
Sedangkan di sisi lain, Nona Olivia bertingkah selayaknya aku sudah mengerti dengan apa yang dia jelaskan.
Apakah aku sebaiknya bertanya saja?
Aku tidak tahu apakah ini keputusan yang baik atau tidak, tapi aku akhirnya mencoba untuk memberanikan diriku dan bertanya kepadanya.
"Baiklah, tapi apa sebenarnya maksudmu dengan "lebih baik jika kita tidak bertunangan"?"
Aku bertanya kepadanya dengan sopan, namun ketika dia mendengarkan kata-kataku, aku bisa melihat ekspresi tidak percaya di wajahnya yang cantik.
"Bukankah kamu seharusnya sudah mengerti?"
Tidak, aku sama sekali tidak mengerti, maaf.
Aku seharusnya mengatakannya dengan mulutku, tapi aku tidak mampu untuk melakukannya, aku akan terlihat sangat menyedihkan jika aku mengatakannya seperti itu.
Yah, ini tidak seperti aku tidak mendengarkan apa yang dia katakan selama ini. Aku hanya tidak mengerti tentang bagaimana hal ini mempengaruhi pertunangan kami.
Atau, apakah Nona Olivia membenciku?
Itu bisa saja terjadi, mungkin saja dia berpikir jika aku terlalu menyedihkan dan bodoh untuk menjadi pasangannya.
Tapi meski ada kemungkinan akan hal itu, itu tidak menjelaskan kenapa dia bersusah payah untuk menunjukkan bahwa kehidupanku akan baik-baik saja meski kami tidak bertunangan.
Dia bisa saja langsung mengatakan kepada orang tuanya bahwa dia tidak menyukaiku, dan dengan begitu, aku yakin mereka akan segera membatalkan pertunangan ini.
Bahkan, dia bisa saja mengatakan sesuatu semacam itu sebelum kunjungan hari ini direncanakan.
Ketika berbagai kemungkinan terlintas di kepalaku dalam hitungan detik, Nona Olivia akhirnya berbicara.
"Tuan Flotte, aku adalah seorang gadis yang dijuluki Putri Terkutuk Duke. Takdir yang menantiku sangatlah curam dan bergelombang. Sedangkan kehidupanmu, kamu memiliki peluang besar untuk dapat memiliki kehidupan yang lebih baik dariku."
Ah, jadi begitu.
Aku akhirnya melihat titik terang dari apa yang ingin dia sampaikan padaku.
Singkatnya, dia tidak ingin bertunangan denganku karena dia merupakan seorang gadis dengan rambut hitam yang mengerikan, seorang gadis yang memiliki julukan Putri Terkutuk Duke.
"Maka dari itu, meskipun kamu tidak bertunangan denganku dan mendapatkan dukungan dari keluarga Duke sekalipun, kamu dapat hidup bahagia. Bahkan mungkin lebih bahagia daripada jika kita bertunangan."
Nona Olivia, yang menjelaskan hal itu dengan dua tarikan napas, menutup matanya dengan lemah.
Dia tampaknya menganggap bahwa dengan mengatakan hal ini kepadaku, semuanya telah berakhir.
Aku mengerti, dia sungguh gadis yang baik.
Aku tidak tahu pasti apa yang sebenarnya ada di dalam pikirannya, tetapi dengan melihat hal-hal yang dia telah lakukan pada kunjungannya hari ini, aku hanya bisa menebak kalau dia adalah gadis yang sangat baik.
Aku pernah mendengar dari Alexier bahwa kebanyakan bangsawan dengan peringkat tinggi, laki-laki maupun perempuan, merupakan anak-anak manja yang hidup dengan sendok besi di mulut mereka.
Namun hari ini, ketika aku melihat Nona Olivia yang merupakan salah satu dari bangsawan bergelar ringgi itu, aku tidak bisa melihat gambaran anak bangsawan manja itu padanya.
Dia baik dan ramah, dia memperhatikan keluarga kami dengan cermat dan dapat menarik kesimpulan serta berbagai kemungkinan darinya hanya dalam satu hari.
Ketika kami tidak sengaja bertabrakan juga, dia sama sekali tidak merengek ataupun marah terhadapku.
Setelah menyaksikan semua ini, dirinya yang dapat kulihat adalah seorang gadis yang baik dan kuat, seorang gadis yang tidak cocok dipanggil sebagai Gadis Terkutuk ataupun pembawa malapetaka.
Rambut hitamnya merupakan sebuah kesalahan dan aib di mata orang lain, karena hal itulah, semua orang yang berada di dekatnya akan berkemungkinan untuk terkena getah dari hal itu.
Dengan perasaan seperti itu, Nona Olivia, yang melihat bahwa bahkan tanpa dukungan dari keluarganya, keluarga Glaive akan baik-baik saja.
Menganggap bahwa tidak perlu bagiku untuk bertunangan dengannya, berpikir bahwa hal itu adalah hal yang paling bagus untuk dilakukan.
Kalau begitu, apakah aku akan menerima keputusannya untuk membatalkan pertunangan ini?
Jawabannya adalah ya, aku akan bersedia untuk membatalkan pertunangan ini jika dia memintanya.
Namun, aku tidak akan menerimanya membatalkan pertunangan kami dengan alasan seperti ini. Aku tidak akan membiarkannya.
Saat ini, dia ingin membatalkan pertunangan ini karena dia merasa bahwa hal itu adalah hal yang kuinginkan dan merupakan hal terbaik yang harus dilakukan.
Aku akan menerima pembatalan pertunangan ini, namun dengan syarat dialah yang ingin menolakku menjadi pasangannya, bukan karena belas kasihan semacam ini.
Nona Olivia tampaknya sedang merenung dalam diam, dan meskipun sebenarnya aku tidak ingin mengganggunya, aku tidak bisa terlalu lama menunggunya selesai.
Dengan tangan terkepal, aku memanggilnya.
"Nona Olivia."
Ketika dia mendengar suaraku yang memecah kesunyian, matanya yang tertutup terbuka, memperlihatkan mata hitam indah miliknya.
"Y-ya, ada apa, Tuan Flotte?"
Dia tampaknya sangat terkejut dengan suaraku sampai-sampai membuatnya tergagap, raut wajahnya juga terlihat sedikit ketakutan.
Dan entah kenapa, hal ini membuat jantungku berdetak kencang.
Ternyata Gadis Terkutuk juga memiliki sisi lemahnya, huh? Itu cukup meng... Tunggu, apa yang sedang kupikirkan!
Aku menampar pemikiran tidak sopan yang terlintas di dalam kepalaku, kemudian dengan tegas menyampaikan ketidak setujuanku kepadanya.
"Maafkan aku, Nona Olivia, tapi aku tidak ingin pertunangan ini dibatalkan."
Aku mengatakannya dengan suara jelas, jadi aku yakin bahwa dia pasti mendengar kalimatku.
Tapi mengesampingkan hal itu, dia malah tertegun karenanya.
"Eh..."
Dia jelas terkejut, tapi berbeda denganku yang berteriak sebelumnya, dia hanya bergumam lirih.
Mata hitam kecil miliknya berkedip beberapa kali, seolah tidak dapat mencerna apa yang baru saja dia dengar.
Kemudian setelah beberapa saat dia akhirnya membalas.
"B-bisakah kamu mengatakannya sekali lagi, T-tuan Flotte?"
Dia menjawabku dengan tergagap, tampak tidak bisa mempercayai apa yang dia dengar.
Huh? Apakah aku mengatakannya kurang jelas?
"Baiklah, sekali lagi, aku mengatakan bahwa aku tidak ingin pertunangan kita dibatalkan."
Setelah mendengarnya dariku untuk kedua kalinya, Nona Olivia tidak lagi menahan diri den mengungkapkan keheranannya.
"T-tapi kenapa?! Bukankah kamu seharusnya senang karena kamu tidak perlu bertunangan denganku dan menanggung tanggung jawab yang sulit!? Atau, apakah orang tuamu memaksamu untuk melakukan pertunangan ini?! Jika itu masalahnya, aku bisa membertahu orang tuaku untuk..."
"Tidak, tunggu sebentar Nona Olivia, bukan itu masalahnya di sini."
Sebelum Nona Olivia dapat menyelesaikan kata-katanya, aku memotongnya.
Ini mungkin tampak sedikit kasar, akan tetapi aku merasa jika Nona Olivia harus mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu sebelum melanjutkan kata-katanya.
Setelah aku memintanya untuk sedikit tenang, kami berdua kembali duduk.
Kemudian, setelah semuanya telah kembali damai seperti sebelumnya, aku mencoba membuka percakapan kembali.
"Jadi, sebelum aku mengatakan alasanku kepadamu, bisakah aku memastikan sesuatu, Nona Olivia?"
"Tentu, apa itu, Tuan Flotte?"
Tampaknya Nona Olivia telah mendapatkan kembali posturnya. Dia tidak terlalu meledak-ledak seperti sebelumnya, saat ini cara bicaranya sama seperti disaat kami baru saja bertemu.
"Setelah aku mendengarkan penjelasanmu dengan baik, apakah aku diizinkan untuk menganggapmu ingin membatalkan pertunangan ini karena kamu berbelas kasihan padaku, Nona Olivia?"
Nona Olivia tertegun, tapi dengan cepat dia segera membalas.
"Y-ya, itu benar. Aku tidak ingin dirimu ataupun keluargamu terseret ke dalam masalahku, dan setelah melihat bagaimana kondisi kalian saat ini, aku semakin yakin jika hal itu adalah yang terbaik."
Dia terlihat kurang percaya diri ketika mengatakannya, tapi kurasa itu hanya perasaanku saja.
Yah, itu adalah hal yang bagus untuk didengar.
Dengan mendengar kata-katanya yang seperti itu, aku setidaknya bisa memastikan bahwa dia benar-benar melakukan hal itu atas dasar belas kasih.
"Kalau begitu, jika kamu bersedia menjawab dengan jujur, apakah kamu membenciku, Nona Olivia?"
Ketika aku mengatakannya, Nona Olivia memiringkan kepalanya. Tingkahnya lucu dan manis selayaknya binatang kecil.
"Huh? Tentu tidak, aku bahkan cukup menikmati waktu-waktuku bersamamu, Tuan Flotte."
Nona Olivia tampaknya tidak berbohong kepadaku, maka dari itulah, aku akhirnya sepenuhnya membulatkan tekadku.
Aku tidak akan membiarkan Cinta Pada Pandangan Pertamaku hilang begitu saja!
"Kalau begitu, jika semua yang kamu katakan adalah sebuah kebenaran, Nona Olivia. Aku dengan berat hati tidak bisa menyerah pada pertunangan ini."
"T-tapi, kenapa?"
Meskipun kali ini dia lebih tenang dari sebelumnya, dia masih menanyakan hal yang sama kepadaku.
Tubuhnya yang ramping sedikit membungkuk ke arahku, disertai dengan mata hitamnya yang penuh dengan rasa penasaran.
Rambut hitamnya yang indah berhembus tertiup angin, menciptakan pemandangan yang indah di depan mataku.
"Itu karena aku menyukaimu, Nona Olivia."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments