Pada malam hari yang sunyi dan redup, sebuah pikiran terlintas dipikiranku.
Sial, aku benar-benar tidak bisa tidur!
Aku, Flotte le Glaive, anak ketiga dan putra kedua dari keluarga Viscount Glaive, tidak bisa tidur dengan tenang dan dengan gelisah menggeliat di tempat tidur selayaknya seekor cacing.
Kenapa jantungku tidak bisa berhenti berdegup kencang!
Aku tidak tahu kenapa aku menjadi seperti ini, tapi sejak aku selesai makan malam bersama dengan anggota keluargaku, seluruh tubuhku tidak bisa berhenti bergetar dan menggeliat.
Jantungku berdetak kencang,
Tanganku terasa menggigil,
Kepalaku pusing,
Mataku terus menatap ke sekeliling seolah mencari sesuatu,
dan seluruh tubuhku gemetar.
Sebelumnya aku mungkin mengatakan jika aku tidak tahu kenapa tubuhku bertindak seperti ini, tapi sebenarnya aku mengetahuinya dengan sangat jelas.
Malam ini, ketika kami berada di meja makan untuk makan malam.
Ayahku berkata, "Besok adalah hari dimana Duke Fleur dan keluarganya akan datang ke kediaman kita, aku yakin kalian telah berjuang keras untuk acara pada hari esok dengan sekuat tenaga. Aku ingin mengucapkan terimakasih untuk usaha kalian selama ini, kita akan menunjukkan yang terbaik untuk kedatangan Duke besok! Bersulang!"
Ayahku tidak sering melakukan pidato seperti itu ketika berada di meja makan, dan itu mengejutkan seisi meja malam ini.
Semua orang mulai dari pelayan hingga anggota keluargaku bersorak sorai atas pidato ayahku yang berusaha menyemangati mereka, mereka tampak bersemangat untuk hari esok dan merasa termotivasi.
Namun kebalikan dari reaksi orang-orang di sekitarku, aku malah menjadi gugup karena baru saja menyadari bahwa hari kedatangan keluarga Duke sudah berada di depan mata.
Itu sepenuhnya kesalahanku, aku menjadi sangat terbiasa dengan hari-hari baruku dan kehilangan jejak waktu yang tanpa kusadari telah mencapai tujuan.
Jika kupikir-pikir lagi, betapa bodohnya diriku untuk lupa jika keluarga Duke akan datang besok?
Maksudku, aku berlatih etika bangsawan hampir setiap hari bersama Alexier untuk persiapan acara ini, kenapa aku tidak menyadari jika waktu pertunjukan telah sangat dekat?!
Seolah waktu berjalan layaknya hembusan angin yang menyapu halus pipiku, aku tidak menyadari jika waktu telah berjalan melewatiku dengan sangat cepat.
Aku, seorang anak laki-laki bodoh yang melakukan kecerobohan dungu tidak masuk akal ini, sekarang sedang menderita demam panggung yang parah.
Tubuhku masih gemetaran,
Mataku semakin gelisah,
Kepalaku terus berputar,
Tanganku mati rasa,
Dan jantungku berdetak seolah aku baru saja berlari menaiki gunung.
"Aaaaaghhh aku tidak bisa terus seperti ini!"
Aku seketika berteriak untuk menghancurkan kegilaan aneh dari dalam kepalaku.
Aku bangun dari tempat tidur, menuju ke arah lemari untuk mengambil baju secara acak, mengambil tali dan sarung tangan dari laci mejaku, dan membuka jendela kamarku.
Ah, sudah lama aku tidak melakukan ini.
Aku mengikat tali ke kaki kasur dan mejaku, kemudian aku dengan cepat bergegas meluncur ke bawah sambil berpegangan dengan tali.
Aku biasanya akan berhati-hati agar tidak membangunkan keluargaku dan berakhir tertangkap, tetapi dengan tubuhku yang saat ini berperilaku aneh, aku tidak mempunyai waktu untuk memikirkan itu.
Tanganku yang telah mati rasa tidak bisa merasakan sensasi hangat yang tercipta dari gesekan dan tali sarung tangan yang kugunakan, tapi meski begitu aku yakin jika hal sembrono ini pasti akan menciptakan panas.
Kurasa aku harus lebih berhati-hati untuk tidak membuat diriku terluka.
Akan sangat tidak nyaman jika keluarga Duke datang dan melihatku memiliki memar.
Aku mungkin akan dicap sebagai berandalan, atau mungkin keluargaku akan dituduh melakukan kekerasan padaku.
Aku memiliki beberapa pemikiran tidak penting di kepalaku saat aku menuruni tali.
Lalu ketika kakiku menyentuh tanah, aku segera berlari menjauh dari rumahku, menuju rerimbunan pepohonan yang gelap.
Kakiku yang masih gemetaran bergerak dengan canggung, aku merasakan kakiku kehilangan kekuatannya meski aku tidak melakukan pekerjaan berat.
Jika aku tersandung dengan keadaan seperti ini, aku dapat dipastikan akan berakhir tersungkur di tanah.
"Acutus hasta Flotte, wahai cahaya terangilah pandanganku, Lucerna."
Sebelum aku menuju rerimbunan pepohonan yang gelap, aku dengan segera mengeluarkan kristal bewarna putih dan merapal mantra.
Lingkaran mantra terbentuk di tanganku, lalu setelahnya cahaya kecil terpancar dari kristal yang kubawa.
Dengan cahaya kecil yang kubawa dengan langkah sempoyongan, aku akhirnya sampai di tempat yang kutuju.
Sebuah tanah lapang yang terlihat tidak pada tempatnya tercipta di sana.
Tanah lapang itu membentuk sebuah lingkaran, dengan sebuah pohon beringin rimbun sebagai pusatnya.
Aku tidak dapat melihat segalanya dengan jelas, tapi dengan kristal yang kubawa, aku dapat melihat siluet mereka.
Ketika aku mendekat, aku sekali lagi mengucap mantra.
"Acutus hasta Flotte, wahai kristal remuklah menjadi serpihan."
Kristal yang kubawa remuk menjadi serpihan-serpihan kecil, tidak, itu tidak bisa dikatakan sebagai serpihan, kristal itu menjadi debu. Butiran-butiran kristal yang telah hancur menggelitik tanganku dan dengan halus tertiup angin.
Kemudian setelahnya mataku tidak bisa melihat apapun, akan tetapi itu hanya berlangsung sesaat...
Klik...
Lingkaran sihir besar mulai tercipta di bawah kakiku, menyalakan butiran kristal yang berada di atas pohon beringin, serta obor yang mengelilingi daerah sekitar, menciptakan cahaya terang yang menenangkan.
"Hah... hah... hah... hah..."
Itu adalah pemandangan yang indah, tetapi napasku sudah sampai pada batasnya ketika telah memasuki tempat ini, dan aku hanya bisa berjalan lesu ke arah pohon beringin yang memancarkan cahaya indah.
"Ah, kukira aku gagal lagi untuk mencobanya."
Aku berlari ke sini karena aku ingin melakukan apa yang kakak perempuanku Lianna pernah katakan.
"Jika kau merasakan suatu perasaan yang tidak menyenangkan terkumpul di dalam dadamu, kau bisa datang ke tempat ini dan mengeluarkan semuanya."
"Huh, bagaimana caranya?"
"Pukul pohon ini, dan berteriaklah sekuat tenaga untuk mengeluarkan semua perasaan sialan itu."
"Apakah itu akan berhasil?"
"Yah, kau akan mengerti bagaimana rasanya ketika kau mengalaminya."
Dia mengatakan hal itu dengan senyuman di wajahnya.
Itu adalah kenangan lamaku yang terjadi di tempat ini, jika tidak salah 7-8 tahun yang lalu.
Namun meski dia mengatakan hal semacam itu, aku sama sekali belum pernah melakukannya.
Alasan utamanya adalah karena aku jarang atau mungkin bahkan tidak pernah merasakan hal semacam itu.
"Dan ketika aku memiliki sesuatu yang mirip dangan apa yang dia katakan, perasaan itu hilang hanya dengan berlari."
Mungkin memang itulah adalah apa yang dia ingin sampaikan, membuang perasaan negatif dengan mengeluarkannya melalui tindakan.
Tubuhku terasa rileks,
Mataku fokus,
Kepalaku terasa ringan,
Dan tanganku bisa merasakan hawa hangat yang nyaman
Hanya tersisa jantungku yang masih berdegup kencang dan kakiku yang lemas.
Aku menikmati pemandangan yang tercipta di hadapanku, kilauan kristal pohon beringin yang bersinar bagaikan bintang, api obor yang meliuk-liuk, dan suara hembusan angin yang nyaman.
"Tempat ini memang yang terbaik."
Ini adalah tempat yang dibuat oleh kedua kakakku dan diriku, kami menyebutnya sebagai Beringin Bintang.
Meskipun aku mengatakan jika aku juga yang membuatnya, tapi sebenarnya aku hanya bertindak sebagai penonton.
Alexier adalah seorang yang ahli dalam ramuan dan herbal, dia adalah orang yang menumbuhkan pepohonan di sekitar dan membuat mereka memiliki bau yang tidak disukai oleh serangga, hewan, ataupun monster.
Lianna, yang berencana menjadi seorang petualang, lebih dari sanggup untuk sekadar membuat lingkaran sihir angin lembut yang menyebarkan bubuk kristal keseluruh area.
Yang kulakukan hanyalah bermain-main (sesekali menangis) dan memperhatikan ketika mereka membuat segalanya bekerja.
"Hah..."
Berada di tempat ini membuatku nostalgia dan dapat kembali tenang.
"Ya, aku dapat melakukannya."
Aku adalah adik dari mereka berdua, adik seorang ilmuan obat-obatan dan gadis petualang yang kompeten.
Meskipun aku tidak sebaik mereka, meskipun aku tidak sejenius mereka, akan tetapi aku harus terus maju seperti mereka.
Aku akan menunjukkan jika adik mereka yang cengeng dapat berjuang dengan caranya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Juan
Mantap puh, lanjut.
Btw, kok rasanya kayak ad yg beda ya. Remake lgi kh? beda cerita sm yg di web? 🧐
2023-02-28
1