Ep 15

Prisa mengobati luka di wajah Jimmy akibat pukulan yang ia dapat dari Kenzie. Sebelum mencari Jimmy, Prisa mengikuti pelajaran di jam pertama. Sekaligus memperkenalkan diri pada teman sekelasnya.

"Aduh, sakit." Keluh Jimmy.

"Iya sabar dulu. Dasar cengeng! Kalau tidak mau terluka, jangan berkelahi makanya." Balas Prisa.

"Kamu kenal cowok itu? Bukannya kemarin Mama kamu bilang, kamu tidak punya teman?" Tanya Jimmy.

"Mengikuti aturan mereka itu tidak ada habisnya. Aku yakin kamu juga pasti melanggar aturan mereka kan?" Prisa bertanya balik.

Prisa menceritakan kisahnya saat SMP. Ia juga menceritakan pertama kali ia kenal dengan Kenzie.

Prisa dengan Kenzie memang sangat dekat. Bahkan mereka di nobatkan sebagai Perfect Couple. Keduanya selalu terlihat serasi setiap bersama. Walaupun begitu, di antara mereka tidak ada satupun yang menaruh hati. Tidak ada perasaan cinta sedikitpun.

Kenzie selalu menceritakan kisahnya dengan gadis yang ia suka. Begitu juga dengan Prisa yang selalu menceritakan tentang cowok yang ia suka.

Namun, setiap pulang sekolah, mereka seolah tidak saling mengenal. Agar orang tua Prisa tidak mengetahuinya.

"Lalu, siapa gadis yang keluar dari toilet? Aku lihat, kamu dengan Kenzie terkejut ketika gadis itu keluar dari toilet." Tanya Prisa.

"Ah, bukan siapa-siapa." Jawab Jimmy.

"Kamu bagaimana bisa pindah ke sekolah ini?" Tanya Jimmy.

Prisa kembali menceritakan alasan kenapa ia pindah ke sekolah Jimmy. Semua atas kemauan dirinya agar lebih dekat dan bisa selalu bersama dengan Jimmy.

"Apa kamu yakin dengan pertunangan yang telah mereka rencanakan?" Tanya Jimmy.

"Aku yakin! Kita juga sudah kenal. Akan butuh waktu lama, jika kita menikah dengan orang baru dalam hidup kita." Jawabnya.

"Bagaimana jika aku sudah memiliki pacar?" Tanya Jimmy.

"Aku tak peduli. Silahkan saja jika kamu punya pacar. Karena mau gimanapun, kita akan tetap menikah. Keluargamu juga tidak akan setuju dengan pilihanmu." Jawab Prisa. Ada benarnya juga dengan perkataannya.

Bel pulang sekolah berbunyi. Marsha sudah lebih dulu pulang. Kenzie masih menemani Yuri menangis di Rooftop sekolah.

"Sudah, ngapain juga cowok seperti itu kamu tangisi." Ucap Kenzie.

"Kamu gak tau rasa sakitnya Ken. Karena kamu gak pernah merasakan cinta." Jawab Yuri.

Kenzie hanya tersenyum. Batinnya berkata "Jika aku melihat orang yang aku sayang menangis di depanku. Aku rasa itu sangat-sangat menyakitkan.".

Mereka bertemu di tengah lapangan. Jimmy pulang bersama Prisa. Yuri membuang muka saat berpapasan dengan Jimmy dan Prisa. Lain halnya dengan Kenzie. Ia menyapa sahabatnya sebelum ia mengantar Yuri pulang.

***

"Wah, cantik sekali." Seru murid-murid. Semua mata terpanah dengan kecantikannya.

Bukan Prisa jika ia tidak pelupa. Memang tidak ada manusia yang sempurna. Prisa terlahir dengan paras yang sangat cantik. Ia terlahir dari keluarga yang kaya raya. Tapi, ia memiliki satu kekurangan yaitu pelupa. Itu sebabnya, ia juga bukan murid yang pandai.

"Hei, Prisa!" Panggil Kenzie.

"Eh, Ken." Sapa Prisa.

"Kamu ngapain di tengah lapangan?" Tanya Kenzie sambil melihat sekitar.

Hampir semua murid SMA TBC School tertuju ke mereka. Prisa yang sebelumnya sempat di nobatkan Sang Primadona di SMP Nya. Begitu juga dengan Kenzie yang selalu menjadi pusat perhatian bagi murid perempuan.

Kenzie dan Prisa sama-sama sering mendapatkan surat cinta. Tak hanya dari sekolah mereka, bahkan murid luar juga ada saja yang mengirim surat cinta untuk mereka. Surat tersebut mereka baca bersama dan mereka kumpulkan di ruangan rahasia mereka.

Kali ini, mereka kembali menjadi pusat perhatian. Cantiknya Prisa membuat murid laki-laki terpana. Kenzie juga membuat murid perempuan terpana.

"Aku, nyari kelas. Aku lupa kemarin aku di kelas berapa." Jawab Prisa.

"Ayo, aku temani ke ruang guru." Ajak Kenzie.

Perginya mereka berganti dengan Yuri yang sedang menyebrang habis dari kelas adiknya. Baru sampai di tengah lapangan, Jimmy menarik tangan Yuri dari belakang.

Yuri menoleh ke belakang dan melihat Jimmy sedang menggenggam tangannya. Yuri berontak agar Jimmy melepaskan tangannya.

"Yuri, tunggu." Ucap Jimmy.

"Selamat ya kak." Yuri memberikan senyuman terbaiknya. Hatinya masih teramat sakit.

"Ri, dengarkan aku dulu." Jimmy memohon pada Yuri.

"Ri, a~aku,," lanjutnya.

"Maaf kak, aku masih harus buru-buru sampai kelas." Yuri menarik tangannya dari genggaman Jimmy.

"Ri, maafin aku." Teriak Jimmy. Langkah Yuri terhenti mendengar ucapan Jimmy.

Jimmy berharap, Yuri dapat berbalik badan dan menatapnya. Tapi ternyata salah, Yuri kembali berjalan. Jimmy pun mengejar Yuri sampai koridor sekolah.

"Ri, tunggu dulu." Jimmy kembali menarik tangan Yuri.

"Ri, aku sayang sama kamu. Aku cinta sama kamu Ri." Mendengarnya, Yuri tak dapat lagi menahan air matanya.

"Ri, maafin aku, ku mohon Ri." Jimmy memohon.

Tanpa mereka sadari, ada dua pasang mata yang menyaksikan mereka.

"Tanpa Kakak meminta, aku sudah memaafkan Kakak. Jadi sudahlah, bersikaplah seolah kita tidak saling kenal." Balas Yuri.

"Ri, aku mohon jangan seperti itu." Jimmy masih menggenggam tangan Yuri erat.

"Sebaiknya Kakak mencintai Prisa yang saat ini sudah menjadi tunangan Kakak." Yuri kembali memaksa untuk melepaskan genggaman Jimmy.

"Ri, aku mohon Ri, kamu jangan seperti anak kecil begini." Ucap Jimmy.

"Apa? Anak kecil? Iya aku masih anak kecil Kak, yang mudah di bodohi sama Kakak, yang dengan mudah menerima cinta kakak, yang percaya bahwa kakak mencintai aku. Tapi nyatanya, aku hanya di jadikan alat taruhan." Yuri meluapkan kesedihannya.

"Dengan mudahnya kakak minta maaf dan kembali menyatakan sukanya pada aku." Lanjutnya.

"Hati aku bukan mainan Kak." Yuri tak dapat menahannya lagi. Kakinya terasa lemas hingga ia jatuh bersimpuh di depan Jimmy.

Kenzie sudah tak bisa menahan kesabarannya lagi. Ia menghampiri Yuri dan membawanya pergi dari hadapan Jimmy. Sebelum menarik Yuri, Kenzie kembali melayangkan pukulannya tepat di wajah Jimmy.

Yuri pergi ke toilet untuk menghapus air matanya. Wajahnya ia basuh dengan air keran. Kenzie masih menunggunya di depan Toilet. Mereka pun ke kelas bersama.

Sampai di kelas, Marsha langsung menyambut sahabatnya dengan memeluknya.

***

Bel istirahat berbunyi, Yuri memilih pergi ke rooftop bersama Marsha. Sedangkan Kenzie bermain dengan teman-temannya.

Prisa hendak mencari kelas Jimmy. Dari bel istirahat berbunyi, sampai mau istirahat berakhir, ia tidak melihat Jimmy.

"Oh, jadi ini ya yang dekat dengan Jimmy." Ucap Febby.

"Mending kamu jauhi Jimmy sekarang deh." Lanjutnya.

"Oh, jadi kalian tidak ada takutnya ya. Terus aja kalian mengancam orang yang suka sama dia." Kejut seorang gadis.

"Emang usaha kalian berhasil buat Kak Jimmy jatuh cinta sama kamu?" Tanya gadis itu.

"Hah, dengar-dengar ada yang di tinggal tunangan ya sama pacarnya? Kasian banget sih. Udah di bawa terbang, malah di jatuhkan." Sindir Febby.

Terpopuler

Comments

golddiamond

golddiamond

waduh bakalan ada perkelahian nih...Jimmy oh jimmy

2022-12-25

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!