Prisa hendak mencari kelas Jimmy. Dari bel istirahat berbunyi, sampai mau istirahat berakhir, ia tidak melihat Jimmy.
Di lantai dua, langkahnya terhenti oleh Febby dan Lola. Mereka menghadang Prisa dan membawanya ke pojok lantai dua.
Awal Prisa datang sudah menarik perhatian Febby. Sebab, di hari pertama Prisa datang ke sekolah TBC School, ia sudah dekat dengan Jimmy. Bahkan Jimmy mengantarkannya pulang.
Tanpa basa-basi, Febby mengutarakan maksudnya. Ia meminta Prisa untuk menjauhi Jimmy.
Mengetahui Prisa sedang dalam masalah dengan Febby dan kawannya, Yuri langsung mengikuti.
"Oh, jadi ini ya yang dekat dengan Jimmy." Ucap Febby.
"Mending kamu jauhin Jimmy sekarang deh." Lanjutnya.
"Kalau aku gak mau gimana? Kenapa tidak kalian saja yang menjauh dari Jimmy?" Balas Prisa.
"Oh, berani ya!" Febby mengangkat tangannya. Dengan cepat, Yuri menahan tangan Febby.
Febby menoleh ke belakang dan melihat Yuri memegang tangannya. Febby berbalik badan menghadap Yuri.
"Aku dengar, ada yang di tinggal tunangan ya? Kasian banget sih. Udah di bawa ke langit, malah di jatuhkan begitu saja." Sindir Febby.
"Terus kenapa? Setidaknya, tanpa melakukan hal kotor seperti ini. Aku berhasil berada di hatinya." Balas Yuri.
Febby kesal dan kembali mengangkat tangannya. "Kenapa? Mau pukul? Pukul aja." Ucap Yuri.
Febby benar-benar memukul wajah Yuri. Ia memang tidak bisa memukul dirinya sendiri. Setidaknya pukulan Febby membuatnya sadar. Ia tak pantas menangisi pria seperti Jimmy.
"Yuri!" Prisa mendekati Yuri.
"Dan ini balasan dari aku!" Yuri balas memukul Febby.
Menurut informasi dari kakak-kakaknya di teater. Febby akan semakin berani dengan orang yang lemah. Itu sebabnya, Yuri berani melawan Febby.
Mendapat balasan dari lawannya, Febby dan Lola pergi kembali ke kelasnya. Menyusul Yuri yang pergi.
"Tunggu." Prisa menarik tangan Yuri.
"Terimakasih ya." Lanjutnya. Yuri membalasnya dengan senyuman.
"Se~Sebentar." Prisa kembali menahan Yuri.
"Bisa kita bicara?" Tanya Prisa.
Prisa dan Yuri sama-sama pergi ke lantai tiga. Mereka duduk di tangga yang memisahkan kelas mereka.
"Hai, kita sudah pernah bertemu sebelumnya. Tapi belum berkenalan secara resmi. aku Prisa." Prisa menjulurkan tangannya.
"Aku Yuri." Yuri membalas menjabat tangan Prisa.
"Ternyata, berita Jimmy bertunangan itu meluas ya." Ucap Prisa.
"Ya, mungkin karena Kak Jimmy ketua anggota OSIS." Balasnya.
Prisa memperkenalkan dirinya secara lengkap. Ia juga menceritakan tentang dirinya dengan Kenzie.
"Maaf, jika aku membuat hubungan kalian berakhir." Kata Prisa.
"Hahaha,, tidak masalah. Hubungan kita memang sudah seharusnya berakhir kok." Yuri tersenyum pada Prisa.
Kenyataan bahwa dirinya hanya sebagai bahan taruhan. Membuatnya sangat sakit hati dan kecewa terhadap Jimmy. Tapi dia tetap tidak bisa membohongi hatinya, bahwa dia masih menyukai Jimmy.
Yuri kembali ke kelasnya. Prisa juga kembali ke kelasnya. Sejak saat itu, mereka menjadi lebih dekat. Yuri juga memperkenalkan Marsha pada Prisa.
"Besok datanglah ke acara pertunangan ku dengan Jimmy. Aku akan menunggumu di sana." Prisa mengundang Yuri dan sahabatnya.
***
Sabtu pagi, Yuri belum juga keluar untuk sarapan. Ia masih bimbang untuk datang ke acara pertunangan Jimmy.
Sejujurnya, masih ada sedikit perasaan yang tertinggal untuknya. Tapi, mau bagaimanapun keluarga mereka sudah memutuskan untuk menjodohkan anak mereka.
"Kamu yakin tetap ingin datang?" Tanya Marsha.
"Bantu aku merias ya Sha." Pinta Yuri.
Mereka berdua datang ke Hotel Y tempat acara pertunangan berlangsung. Acaranya sudah di mulai. Mereka datang di waktu yang tepat.
Yuri terlihat sangat cantik dengan make up natural hasil tangan Marsha. Tak hanya itu, tata rambut yang cantik semakin menambah kecantikan yang terpancar dari diri Yuri.
Di sana tak hanya Yuri dan Marsha. Masih ada sahabat Jimmy dan juga Kenzie. Prisa tak lupa mengundang sahabatnya sejak SMP. Karena hanya Kenzie yang sangat dekat dengannya.
Kenzie tak mampu berkata-kata. Ia semakin jatuh hati pada Yuri. Rasa cintanya teramat dalam. Tak hanya Kenzie yang terpanah oleh pesona Yuri. Joshua, Gerry dan Reza ikut jatuh hati melihat Yuri.
"Aku pernah dengar kisahnya dia sudah di jodohkan dengan anak dari teman ayahnya. Itu kenapa sejak dulu, ia tidak pernah berpacaran." Kenzie menceritakan kisah perjodohan Prisa dengan Jimmy.
Acara tengah berlangsung. Kini pemakaian cincin di jari mereka dan secara resmi mereka sudah saling terikat.
Hati Yuri seketika terasa sakit yang teramat. Kakinya seketika melemah dan membuatnya tersungkur.
"Yuri!" Kenzie menangkap tubuh Yuri.
"Ri, kamu gak kenapa-napa?" Bisik Marsha.
"Aku gak apa-apa." Jawab Yuri.
Kenzie membawanya duduk di kursi belakang agar tertutupi dengan tamu yang lainnya. Kenzie mengambilkan air minum untuk Yuri.
"Berhentilah memaksakan diri demi kebahagiaan orang lain." Ucap Kenzie.
"Kalau gak mampu melihatnya, gak usah sok hadir ke acaranya." Lanjutnya.
"Aku sudah berjanji pada Prisa." Jawab Yuri.
"Kamu kan bisa alasan sakit atau ada acara juga atau apalah." Balasnya.
Gwen dan Lily menghampiri Yuri. Mereka juga gak menyangka, Yuri memiliki kecantikan yang tersembunyi. Jika di sekolah, Yuri hanya terlihat biasa saja. Tapi, sekarang ia terlihat sangat cantik.
Yuri tak lagi melihat Marsha. Ia mencari keberadaan sahabatnya tersebut. Setelah pusing mencarinya, ia melihat Reza sahabatnya Jimmy sedang mendekati Marsha.
"Ri, kamu datang juga?" Tanya Gwen.
"Iya Kak, Prisa yang mengundangku untuk hadir." Jawab Yuri.
"Kamu gak apa-apa kan?" Tanya Lily.
"Gak apa-apa Kak. Tadi aku hanya lupa sarapan saja. Jadi lemas begini. Hehehe." Jawab Yuri. Kenzie menatap Yuri tanpa henti. Ia tau bagaimana perasaan Yuri yang sebenarnya saat ini.
Gwen dan Lily kembali berkumpul dengan sahabatnya yang lain. Marsha masih ngobrol dengan Reza.
Kenzie membawakan kue dan buah yang di sediakan untuk para tamu. Ia memberikannya ke Yuri dan memintanya untuk memakannya.
"Ini, hapuslah riasan itu setelah acara." Ucap Kenzie. Yuri tak mengerti maksud dari Kenzie.
"Apa aku semakin terlihat jelek? Atau make up nya luntur? Atau aku terlihat seperti badut?" Tanya Yuri.
"Aku gak suka melihat kamu terlalu cantik seperti ini." Jawab Kenzie sambil pergi menjauh dari Yuri.
Pertama kalinya ia mendengar Kenzie memuji dirinya. Biasanya Kenzie hanya suka meledeknya.
Prisa dan Jimmy mulai bergabung dengan tamu mereka. Prisa lebih dulu menghampiri Yuri bersama Jimmy.
"Yuri!" Prisa melambaikan tangannya.
"Terimakasih ya kamu sudah datang ke acara kami." Prisa memeluk Yuri dan cipika-cipiki.
Sedangkan Jimmy ikut menatap Yuri tanpa henti. Jimmy terpesona dengan penampilan Yuri yang terlihat sangat cantik.
Sampai ia tidak menyadari bahwa Yuri dan Prisa sudah pergi untuk mengenalkan Yuri pada kedua orang tuanya dan juga pada kedua orang tua Jimmy.
"Berhenti menatap cewek yang bukan milikmu lagi." Bisik Kenzie dari belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments