Ep 07

Sesuai perintah Mamanya, Yuri segera pulang selesai menaiki wahana biang Lala. Jimmy mengantarnya pulang sampai depan rumah.

"Ri, gimana? Kamu mau jadi pacar aku gak?" Tanya Jimmy. Yuri kembali terdiam.

"Aku gak lagi bermimpikan? Itu beneran Kak Jimmy kan?" Tanya Yuri dalam hati.

"Maaf kak, aku harus masuk." Jawab Yuri.

"Aku tunggu jawaban kamu ya." Teriak Jimmy.

Yuri masuk ke dalam rumah, di dalam terlihat sangat sepi. Hanya ada Mama dan Papanya yang sedang menonton TV.

"Aku pulang." Ucap Yuri.

Yuri langsung naik ke kamarnya. Hari yang menyenangkan baginya. Ia bisa mendengar pernyataan cinta dari orang yang ia suka.

Ia tidak menyangka bahwa cintanya berbalas. Bahagia rasanya, walau ia belum berani menjawabnya.

***

Tak seperti biasanya, Yuri bangun lebih pagi. Ia lupa mengerjakan tugas dari gurunya. Sehingga ia harus bangun pagi untuk mengerjakan tugasnya.

Selesai mengerjakan tugas, ia merapikan kembali buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.

Sampai sekolah, ia hampir tidak bisa masuk. Karena jika bel sudah berbunyi, maka pintu gerbang sekolah akan di tutup dan jika pintu gerbang di tutup, petugas tidak memberikan masuk. Sehingga murid tersebut tercatat tidak masuk sekolah tanpa keterangan.

Baru sampai di lantai dua, Yuri sudah di hadang oleh beberapa kakak kelasnya. Hal tersebut membuatnya kesal.

"Maaf kak, saya harus buru-buru." Ucap Yuri. Yuri mendesak untuk pergi. Namun sayangnya salah satu kakak kelasnya itu, mendorongnya hingga terjatuh.

"Kamu Yuri anak 1-5 kan?" Tanya Kakak kelas.

"I~iya, ada apa ya Kak?" Yuri berbalik nanya.

"Kelamaan kamu Feb!" Ucap salah seorang temannya.

"Eh, jangan berani-berani Nya, kamu ganjen sama Jimmy! Jauhin Jimmy karena Jimmy hanya milik Febby." Lanjutnya.

"Feb~Febby? Maaf kak, aku gak kenal." Jawab Yuri.

"Aku gak peduli kamu mau kenal atau tidak. Aku juga ogah kenalan sama cewek gatel." Kata Febby.

"Oh, jadi kakak yang namanya Febby. Maaf ya Kak, aku gak pernah tuh kegatelan sama Kak Jimmy."balas Yuri.

"Alah, mana ada orang gatel ngaku menggoda cowok orang?" Bantah Febby.

"Bukannya Kakak yang gatel sama Kak Jimmy? Setiap hari main ke kelasnya Kak Jimmy." Yuri menjelaskan seluruh usaha Febby untuk Mengejar Jimmy. Febby pun kesal dan mendorong Yuri hingga membentur tembok.

Belum juga menerima cintanya, sudah ada saja yang menerornya. Entah akan seperti apa jika ia menerima cintanya Jimmy. Tapi satu sisi, ia sangat menyukai Jimmy.

Padahal masih pagi, baju seragam Yuri sudah terlihat kucel karena aksi kakak kelasnya. Ia juga sudah terlambat masuk di jam pertama. Guru Nya tidak mengizinkannya masuk.

Kesal karena kakak kelasnya tersebut membuatnya terlambat. Gurunya tidak mengizinkan ia masuk untuk belajar di kelasnya. Padahal, ia bangun lebih awal agar bisa menyelesaikan tugasnya.

"Kamu kenapa Ri?" Tanya Marsha.

"Gak apa-apa Sha, tadi aku saking buru-buru aku sampai terjatuh di tangga. Untungnya ada Kak Jimmy yang mengantarkan aku ke UKS." Jawab Yuri.

"Udah kayak drama-drama dong. Di gendong gitu sama cowok yang di sukai." Kata Marsha.

Lagi-lagi Kenzie pergi dari tempat duduknya. Ia entah kemana, Kenzie tak bilang kemana ia pergi.

"Ih, tuh orang marah mulu. Lagi ha*d kali." Kata Marsha.

***

Satu sisi, Jimmy dan Joshua sedang berada di ruang tersembunyi mereka. Sebuah ruang yang tak lagi terpakai.

Ruang tersebut di buat menjadi tempat pribadi mereka. Ruang yang berada di lorong ujung yang tertutup dengan ruang perpustakaan.

"Gerak cepat sekali ya kamu." Ucap Joshua.

"Iya dong." Dengan senyumannya ia membanggakan dirinya.

"Tapi belum dapat jawaban kan? Jadi belum tentu kamu yang jadi pemenangnya." Balas Joshua.

"Hah! Sudahlah, lebih baik kamu mengaku kalah saja. Dari tahun lalu, selalu aku yang memenangkan hati seorang cewek." Jimmy membanggakan dirinya lagi.

"Apa kamu lupa sama Nindi? Hanindita yang berani mutusin kamu saat usia pacaran kalian masih dalam hitungan bulan." Ungkap Joshua.

"Itu beda ya, dia gak termasuk data taruhan kita kan. Bahkan susah payah aku mendapatkan dia." Jawab Jimmy.

"Sampai saat ini Nindi tetap menjadi berlian di hati aku. Dia tuh beda dari yang lain." Lanjutnya.

***

Ya, dulu saat mereka berada di kelas 1, Jimmy menyukai satu cewek yang tidak sama sekali tertarik padanya. Disaat cewek-cewek lain mengejarnya, hanya dia yang bahkan tidak peduli dengan Jimmy. Dia adalah Hanindita.

Segala macam usaha Jimmy agar membuat Nindi tertarik padanya. Tapi semua gagal dengan cepat. Nindi lebih tertarik dengan olimpiade matematika dan Olimpiade sains.

Sejak ia SD, ia selalu mengikuti olimpiade. Bahkan sampai saat ini, Nindi lebih berminat dengan belajar.

Sampai suatu ketika, Jimmy berhasil menarik perhatiannya. Ia mendekati Nindi dengan cara giat belajar bersama.

Hampir setahun ia mengejar Nindi sampai mendapatkannya dan hanya berjalan tiga bulan hubungan mereka kandas. Nindi melihat Jimmy yang sedang menggoda cewek lain.

Saat itu, Joshua mengajaknya taruhan dan Jimmy menyetujuinya. Saat mereka menjalani taruhan, Nindi melihatnya. Saat itu juga, Nindi mengakhiri hubungannya.

Joshua tertawa melihat Jimmy yang sedang beraksi tertangkap oleh Nindi kekasihnya saat itu.

***

Hari ini jadwalnya Yuri ekskul Teater. Mereka kembali berlatih sebelum mengikuti lomba mewakili sekolahnya.

Sena kembali memilih Yuri untuk menjadi pemeran utama di drama kali ini. Itu juga hasil dari persetujuan anggota yang lainnya.

Pulang teater, teman seangkatannya yang lain lebih dulu pulang. Yuri masih membantu yang lain merapikan ruangan.

"Kak, aku duluan ya." Pamit Yuri.

"Ri, tunggu. Ada yang mau kita omongin." Ucap Lily.

"Gue boleh ikut gak?" Tanya Sena.

"Terserah kamu." Jawab Gwen.

"Ada apa ya kak?" Tanya Yuri.

Lily menjelaskan cerita yang ia dapat dari Febby. Mulut Febby memang susah untuk tertutup rapat. Apalagi dalam hal membicarakan orang lain yang tidak ia suka.

"Serius Ri?" Tanya Sena.

"Ri, aku kasih tahu ya. Maaf nih sohib-sohibnya Jimmy. Bukannya aku mau menjelekkan. Tapi memang begitu adanya." Lanjut Sena.

"Iya, kita juga paham kok. Kita tahu gimana Jimmy. Makanya disini aku mau ingatkan kamu. Lebih baik kamu hati-hati saja Ri." Ucap Lily.

"Iya, apalagi kita mau lomba. Jangan sampai karena hubungan kalian Febby berbuat yang tidak kita inginkan." Gwen kembali mengingatkan Yuri.

"Kita gak larang kok kamu pacaran sama Jimmy. Cuma hati-hati saja dengan Jimmy dan Febby." Sambung Lily.

"Setidaknya kamu bisa jaga jarak sampai kita selesai lomba ya Ri." Ujar Sena ketua ekskul Teater.

Sepanjang perjalanan, kata-kata kakak kelasnya selalu terngiang di pikirannya. Dia gak tahu apakah harus percaya dengan mereka atau dia tetap mendekati Jimmy secara diam-diam.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!