Ep 02

Tiba waktunya acara di mulai. Ekskul band membuka acara dengan penampilannya yang membuat semua siswa berteriak histeris. Termasuk Yuri yang langsung di suguhkan pemandangan indah.

Iya, sudah pasti penampilan Jimmy yang langsung memukul alat musiknya. Jimmy berperan memainkan drum dengan keahliannya.

Di setiap penampilan dari berbagai ekskul, Jimmy sebagai Drummer dan Reza sebagai gitaris mengiringi ekskul lain dengan musik yang sesuai.

Selama itu juga Yuri terus memandangi kagum penampilan Jimmy yang menurutnya keren total.

"Ah, gila drummernya keren banget!" Teriak salah satu siswa perempuan.

"Kak Jimmy, sejak aku bertemu dia di depan gerbang banyak banget siswa yang histeris melihat dia." Sambung seorang temannya.

"Dengar-dengar dia baru saja putus loh sama ceweknya." Berbagai macam informasi Yuri dapat.

Setelah acara selesai, Yuri menengok ke arah samping. Ia mengenali wajah mereka yang ternyata satu kelas dengannya.

Yuri melempar senyuman ke mereka dan di balas senyuman oleh salah satu di antara mereka.

Jessy, salah satu di antara mereka yang membalas senyuman Yuri. Jessy juga yang tercantik di antara mereka. Bahkan, seketika Yuri langsung insecure melihatnya.

"Hai, kalau gak salah kita satu kelas kan? Kamu yang duduk di samping jendela belakang." Ucap Jessy mendekati Yuri.

"Aku Jessy, yang ini Klara dan ini Nia. Salam kenal." Jessy memperkenalkan teman-temannya.

Jessy juga baru kenal dengan Klara dan Nia. Sebab, mereka sama seperti Yuri yang baru hari itu menjadi siswa TBC School. Sedangkan Jessy, sejak SMP ia sekolah di TBC School.

Yuri, Jessy dan yang lain kembali ke kelas mereka yang berada di lantai 4. Sampai di kelas, Yuri kembali ke tempat duduknya.

Kenzie yang asik ngobrol dengan teman belakangnya, berhenti begitu melihat Yuri duduk.

"Gimana? Itu mata masih aman di tempatnya kan?" Tanya Kenzie.

"Menurut kamu? Kalau mata aku gak aman, apa aku masih bisa melihat wajah menyebalkan yang ada di depanku ini?" Tanya Yuri dengan nada judes.

Kenzie kembali mengobrol dengan teman barunya. Sedangkan Yuri mulai melihat buku-buku barunya.

Sambil mencoret bukunya, Yuri memikirkan ekskul yang akan dia pilih. Ekskul memang tidak di wajibkan oleh pihak sekolah. Tapi Yuri, terlihat berminat untuk bergabung di salah satu ekskul.

Yuri ingin sekali memilih ekskul Band. Tapi, dia tidak bisa memainkan alat musik dan dia tidak cukup percaya diri untuk bernyanyi.

Setiap perwakilan dari anggota masing-masing ekskul mendatangi kelas satu untuk membagikan formulir bagi mereka yang berminat.

Perwakilan Ekskul Teater masuk dan menjelaskan ekskul tersebut. Setelah itu, perwakilan dari ekskul Teater meminta yang berminat untuk mengangkat tangannya.

Di kelas tersebut, hanya Yuri yang berminat di ekskul Teater. Kenzie saja sampai melongok begitu melihat Yuri mengangkat tangannya.

"Ri, kamu serius mau ikut teater?" Tanya Kenzie dengan ekspresi heran.

"Ya, begitulah." Jawab singkat Kenzie. Kenzie hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban dari Yuri.

Tidak banyak teman sekelas Yuri mengikuti ekskul. Tidak sampai setengah dari murid di kelasnya ikut bergabung ke ekskul.

Sedikit ragu saat memilih ekskul. Yuri memilih ekskul Teater. Meski tidak satu ekskul dengan Jimmy, Yuri masih tetap semangat untuk berlatih.

Untuk pertama kalinya ia memilih teater yang jauh dari karakter Yuri yang demam panggung dan juga tidak memiliki keahlian berakting. Terlebih walau dia terbilang anggota baru, dia sudah terpilih untuk mengikuti lomba.

Seminggu sudah mereka resmi menjadi siswa TBC School. Kelas Yuri kedatangan satu murid pindahan. Gadis manis dengan rambut panjang terurai.

"Wih, cantiknya." Ucap Kenzie begitu melihat sosok murid baru.

"Ri, sepertinya kamu lebih baik pindah deh duduknya ke si Kevin." Lanjut Kenzie sambil mendorong-dorong Yuri.

"Apa sih Ken? Kalau mau kamu saja yang pindah sana!" Yuri membalas mendorong Kenzie hingga terjatuh.

Saat murid baru mencari bangku kosong, Yuri menunjuk bangku di sebelahnya. Gadis itu tersenyum dan berjalan ke arah Yuri.

Melihat murid baru ke arah Yuri, Kenzie langsung merapikan barangnya dan pindah ke bangku sebelah Kevin.

"Hai, aku Yuri." Sebelum memperkenalkan dirinya, Yuri merasa malu. Tapi, ia ingin punya teman seperti Jessy yang hari pertama saja sudah punya teman dan dalam waktu seminggu dia sudah punya banyak teman bahkan sudah berteman dengan kakak kelas. Sedangkan dirinya baru kenal dengan Kenzie. Itupun mereka sudah saling kenal sejak kecil.

"Hai, aku Marsha. Salam kenal." Gadis itu membalas Yuri sambil tersenyum.

Semakin hari, Marsha dengan Yuri semakin akrab. Bahkan mereka sering bercanda bersama Kevin dan Kenzie.

Sudah sebulan Kenzie mulai sibuk dengan teman barunya yang lain. Tapi, di kelas Kenzie masih saja suka jahil pada Yuri.

"Kalian berdua itu ribut terus ya. Gak capek apa ribut terus?" Ucap Marsha saat kerja kelompok.

"Sha, pusing ya? Sama aku juga pusing. Sejak awal masuk sekolah, mereka tuh ribut mulu." Sahut Kevin.

"Hah? Awal masuk sekolah? Jadi kalian sudah saling kenal?" Tanya Marsha.

"Ya, dulu kita satu sekolah saat SD." Jawab Yuri.

"Dan sialnya, aku malah bertemu dia lagi." Lanjutnya.

Marsha selalu berbagi cerita dengan Yuri. Begitu juga Yuri, dia menceritakan soal perasaannya dengan kakak kelas yang bernama Jimmy.

"Alah, kayak gitu aja di sukai. Kayak dia suka saja sama kamu." Kenzie ikut nimbrung dengan Yuri dan Marsha.

"Cemburu tuh Ri." Balas Marsha.

"Ih, malas banget. Ketahuan Jessy tuh, cantik, manis, pintar." Kenzie memuji Jessy.

Yuri dan Marsha kembali memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi di depan mereka.

Sesekali, Yuri bertanya pada Marsha. Memang, Yuri bukan anak yang rajin dalam pendidikan. Bahkan nilai-nilai Yuri terbilang minim sekali.

Beruntung Yuri duduk bersebelahan dengan Marsha yang pintar dalam segala mata pelajaran. Sehingga Yuri suka menyalin atau bertanya pada Marsha.

Yuri yang sudah mengantuk mendengar guru kimia menjelaskan materi di kagetkan oleh Kenzie.

"Pak, Yuri katanya mau coba menjawab!" Teriak Kenzie sambil melirik Yuri.

"Ah, engga pak." Jawab Yuri. Teman sekelas semua tertuju menatap Yuri.

"Biar saya saja Pak." Ucap Jessy sambil berdiri dan berjalan ke depan.

Yuri terselamatkan oleh Jessy. Namun, ada perasaan iri pada Jessy yang pintar. Sedangkan dirinya tidak sepintar Jessy dan Marsha.

Saat jam istirahat, Yuri melihat Jessy sedang asik mengobrol dengan Kakak kelas dan juga dengan Jimmy. Rasa iri Yuri pada Jessy semakin meningkat. Beruntungnya Jessy bisa akrab dengan orang yang Yuri sukai. Sedangkan Yuri hanya bisa mengaguminya dalam diam.

"Aku rasa Jessy juga suka dengan Kak Jimmy." Kata Marsha berbisik ke Yuri.

"Yah, mau Jessy suka atau tidak. Apa boleh buat? Kak Jimmy gak akan melirik aku. Apalah aku jika di bandingkan dengan Jessy." Jawab Yuri.

Terpopuler

Comments

Wahba Wasyimah

Wahba Wasyimah

umi

2023-06-11

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!