🌼Happy Reading🌼
Tok tok
Terdengar pintu diketuk dari luar membuat Nania mengangkat kepala namun hanya melirik sekilas ke arah pintu.
“Nia…!” panggil seseorang yang begitu dekat dengannya “kakak masuk ya?”
Hening
Tak ada jawaban, Nania menutup kepalanya dengan bantal hingga tak terdengar suara isakan tangisnya
Cklek!
Nando, sang kakak membuka pintu yang ternyata tak di kunci, dilihatnya sang adik tengkurap dengan menutup kepalanya di atas tempat tidur.
“dek..” panggil Nando dengan penuh kelembutan, dia pun mendekati sang adik dan mengambil bantal yang menutup kepalanya, “jangan tengkurap gini, nanti bisa sesek”
Sang kakak pun duduk di sisi sang adik lalu mengelus kepalanya perlahan “ada apa..hmm?”
Nania menegakkan punggungnya dan beralih memeluk sang kakak, masih dengan isakan tangisnya Nania semakin erat memeluk sang kakak.
“ada apa? cerita ke kakak” dengan penuh kesabaran Nando mengusap lembut punggung Nania yang begetar.
“mereka br****k kak, mereka khianatin Nia” ucap Nania terbata di sela isakan tangisnya
“siapa yang kamu maksud?”
“mereka khianatin Nia kak, ternyata selama ini mereka menjalin hubungan dia belakang Nia”
Nando terdiam, masih bingung siapa yang dimaksud sang adik, siapa yang tega menghkhianati adik tersayangnya, hingga membuatnya menangis seperti ini.
Cukup lama akhirnya Nania lebih tenang dan melepaskan pelukannya pada sang kakak, Nando pun menatap sang adik yang duduk di depannya, wajahnya begitu kacau dan matanya yang sipit kini makin tak terlihat karena bengkak habis menangis.
“siapa yang khianatin adik kakak yang cantik ini?”
Dengan perlahan Nania pun menjelaskan apa yang dilihatnya di Mall tadi, bagaimana sang kekasih dan sahabat yang begitu dia percaya menikungnya dari belakang dengan mejalin kasih.
Sungguh tak bisa di jabarkan bagaimana rasa sakitnya karena dua orang yang begitu ia sayangi dan begitu percayai tega berlaku seperti ini.
Tangan Nando pun mengepal mendengar cerita sang adik, wajahnya terlihat memerah menyimpan amarah yang dibendungnya. Tak habis pikir dengan kelakuan mereka yang tega mengkhianati sang adik. Ingin sekali menghajar mereka namun ia tahan, ketenangan sang adik menjadi prioritasnya saat ini.
“ssst… jangan pikirkan mereka lagi, mereka tak pantas kamu tangisi, air mata adik kakak ini terlalu berharga hanya untuk menangisi pengkhianat seperti mereka.”
“sakit kak… hiks… hiks…” ucap Nania kembali memeluk sang kakak, membenamkan kepalanya di dada sang kakak.
Setelah cukup lama akhirnya Nania merasa lebih tenang dan terlelep dalam dekapan sang kakak karena lelah menangis. Nando pun membenarkan posisi sang adik dan menyelimutinya sebelum kelur kamar.
Ternyata orang tua dan istri tercintanya masih menunggu di ruang keluarga. Nando pun menghampiri mereka dan duduk di samping sang istri.
“gimana adik kamu Nan?” tanya sang papa yang begitu khawatir dengan princess kesayangannya.
“udah tenang pa, lagi tidur dia”
“apa yang sebenarnya terjadi nak? Nia cerita ke kamu ndak?” kini sang ibu yang bertanya
Sementara sang istri mengenggam telapak tangannya setelah melihat perubahan raut wajah suaminya. Ada amarah yang sepertinya disembunyikan sang suami.
“Nia nangis karena di khianati ma, pa”
“David?” tebak papa, karena semua keluarga sudah tau hubungan sang putri bungsu dengan David Rahardian yang merupakan putra dari rekan kerja sang ayah.
“iya pa, David pacarnya Nia selingkuh dengan Diva sahabat Nia” ucap Nando dengan menahan amarah yang begitu besar
“apa?!!” ucap orang tua dan istrinya bersamaan,
Nando pun mencertikan sama persis dengan apa yang diceritakan Nania tadi, bagaimana mereka mngkhianati sang adik, dan bagaimana sakitnya sang adik saat ini.
“kurang a**r” umpat sang papa setelah mendengar semua penjelasan dari putra sulungnya, sementara sang ibu menangis ikut merasakan rasa sakit yang dirasakan putri bungsunya. Linda sang manantu pun ikut bersedih dan mengusap lengan suaminya menenangkan amarah yang akan meledak.
“Berani-beraninya mereka menyakiti putri kesayangan papa”
Di tengah kemelut amarah yang menyelimuti ruang keluarga itu, bibi Ida yang merupakan asisten rumah tangga menghampiri dan memberitahukan bahwa ada tamu menunggu di ruang tamu.
“siapa bi?” tanya Linda
“Mas David mb, katanya mau ketemu mb Nia”
Sang papa dan sang kakak yang mendengar nama pengkhianat itu disebut segera berdiri dan melangkah ke arah ruang tamu.
Bug!
Tanpa kata, dan tanpa aba-aba sang papa melayangkan pukulan ke wajah David.
“om…” ucap David seraya menyentuh pipinya yang terasa sakit
“br****k kamu,”
Bug!
Kembali pukulan mendarat di wajah David tanpa bisa dihindari,
Melihat amarah dari papa sang kekasih, David dapat menyimpulkan bahwa Nia sudah menceritakan kejadian di Mall tadi
“om, maaf om.. ini salah paham om…” ucap David di sela-sela amukan sang papa
“salah paham katamu?! Nia melihat kelakuan kalian sendiri, dan kamu bilang salah paham?” ucap papa dengan begitu marahnya dan sekali lagi melayangkan pukulan pada wajah David yang sudah babak belur
“pa.. stop!!!” teriak Nania saat melihat sang ayah yang akan kembali melayangkan pukulan pada David yang sudah terlihat tak berdaya.
Mendengar keributan yang berada di lantai bawah, membuat Nia yang tertidur terbangun dan ingin melihat apa yang terjadi, tak di sangka, saat dia menapakkan kakinya di ruang tamu, terlihat sang ayah memukul mantan kekasihnya dengan membabi buta.
“stop pa…!”
Nania yang ingin mendekat pun ditahan sang kakak, “pa, cukup pa… !”
“dia udah nyakitin kamu Nia, dia layak mendapatkannya” ucap sang kakak karena sang adik terus meronta untuk dilepaskan
“cukup pa, dia dia bisa mati… hiks… hiks…” Nia kembali menangis, bagaimanapun orang yang tak berdaya di depan sang papa masih berada di hatinya, meskipun telah dikhianati dirinya tetap tak tega dia babak belur seperti itu.
“pa cukup… biarkan dia pergi saja…” ucap Nia melemah,
“Nia.. maafin aku….” Ucap David lirih. dirinya begitu menyesal, dan melihat orang yang masih dicintainya menangis seperti ini membuatnya sakit, dan berpikir bagaimana dia bisa melakukan kesalahan dengan menjalin kasih dengan sahabat kekasihnya.
“pergi…” ucap Nia lirih dalam dekapan sang kakak dan semakin terisak.
“pa cukup pa” ucap Nando membuat sang papa berbalik dan beralih mendekap sang putri.
Nando pun menarik David untuk berdiri dan menyeretnya keluar rumah, menghempaskannya di teras depan seperti barang tak berharga.
“Pergi kamu dari sini, jangan tunjukan wajahmu di hadapan kami lagi”
“Maafin aku kak,… aku cinta sama Nia kak…” rengek David dalam keadaan tersungkur dan mencoba untuk duduk
“cinta?!! Bul**t. kalau kau mencintainya kau tak akan tega mengkhianatinya” ucap Nando mendahan diri tak ingin ikut memukul mantan kekasih adiknya ini seperti sang papa
“aku khilaf kak, maafin aku…”
Kini David sudah bisa berdiri tegak dan security di rumah keluarga Rahardian itu mendekat saat mendengar majikannya berteriak mengusir tamunya.
“pak, jangan biarkan orang ini masuk lagi ke rumah ini”
“baik mas” security pun menuruti sang majikan dan menggiring David untuk keluar.
Tbc
mohon dukungannya ya 😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments