Pengantin Pengganti
Siang itu terjadi keributan di dalam kantor tepat nya di ruang kerja Haikal, seperti biasa ada saja yang membuat nya kesal contoh nya siang ini.
Rena yang notaben nya sebagai pacar nya meminta mahar yang sangat fantastis kepada nya, namun bukan nya Haikal gak mau bagi nya semua juga butuh perhitungan.
"Bagaimana bisa seperti itu Ren, aku kan udah bilang kalo aku cuma bisa kasih mahar kamu 200 juta, kenapa jadi begini sih ujung nya," ucap Hikal kesal.
"Apa yang ada di kepala mu bukan kah sejak awal aku sudah bilang, aku ini bukan orang kaya, yang kaya orang tua ku bukan aku," lanjut nya.
Haikal Aryadinata adalah anak dari Hermawan Hadinata dan Irma windasari, pengusaha kaya asal kalimantan.
Umur nya yang baru 25 tahun dia ingin menikahi wanita nya yang selama 1 tahun menyandang sebagai pacarnya.
Rena wijaya gadis itu lah yang ingin di nikahi nya, meski orang tuanya sudah melarang dan tak merestuinya tapi Haikal tetap memaksa.
"Aku tidak tahu ini keinginan orang tuaku, kenapa kamu tidak minta saja sama mereka toh uang segitu gak ada apa-apa nya kamu kan anak kesayangan mereka," jawabnya
"Apa yang kamu bilang memang benar tapi aku tidak mau menyusahkan mereka, apa kamu lupa Mama sama Papa gak setuju dengan pernikahan kita," teriak nya membuat Rena meringis melihat Haikal yang tampak murka.
Mau bagaimana lagi dia sangat kesal sekali dengan Rena karna meminta satu unit Mobil mewah untuk mahar dan minta atas nama orang tua Rena.
"Kalo kamu tidak mau melakukan itu lebih baik kita gak usah nikah, aku gak mau nikah sama cowok pelit seperti kamu," jawab nya menaikan nada bicara nya.
"Apa kamu gila kita sudah menyebar undangan bahkan acara akan tinggal menghitung hari, dua hari lagi Ren apa kamu tidak memikirkan itu," ucap Haikal geram, ingin sekali dia menjambak wanita sialan itu.
"Aku tidak bisa berbuat apa apa sayang aku tidak mungkin melawan orang tuaku, kalo kamu gak mau nurutin yang ku mau buat apa kita menikah," ujar nya.
"Oke gue Haikal Aryadinata menerima semua keputusan loe untuk membatalkan pernikahan ini dan hari ini kita putus dan gak ada hubungan apa pun lagi," ujar nya.
Rena pun tercengang mendengar nya, dia tak menyangka Haikal akan melakukan hal itu, dia benar-benar menyesal telah menyetujui keinginan orang tua nya itu.
Rena pun meninggalkan kantor Haikal, dia nampak kesal dengan kekasih nya itu yang tak mau menuruti keinginan nya dan malah dengan senang hati melepaskan nya.
Setelah melihat Rena keluar Haikal menjambak rambut nya, dia tidak tahu harus berkata apa kepada orang tuanya.
"Anda tidak apa-apa bos?" tanya Dion asisten nya.
Bukan seperti bertanya namun itu terdengar seperti pedekan bagi nya.
"Keluar gue mau sendiri dulu pusing sekali kepala gue rasanya mau pecah," ujar nya membuat Dion terkekeh.
"Udah lah bos lagian kaya gak ada cewek lain aja sih gue kan udah bilang kalo wanita itu gak baik buat loe, loe nya aja yang ngeyel jangan karna loe patahati sama Shovia loe malah nerima gadis seperti Rena, dia itu tak sebaik yang loe kira selama ini," ujar nya.
"Gak usah ceramah loe mending keluar, keluar," teriak Haikal.
Dion pun langsung keluar dan menutup kembali pintu nya sambil mengusap dada.
"Sial si bos benaran marah, kira-kira bonus tahunan gue aman gak yah," guman nya.
Haikal nampak prustasi di masuk ke ruangan rahasia nya mengambil minuman di dalam lemari kaca, di sana banyak sekali minuman beralkohol salah satu nya Vodka, dan Wiski dia membeli nya saat pergi ke lir negri.
Haikal memang sudah terbiasa minum-minuman beralkohol sedari dulu, apalagi sejak di putuskan oleh cinta pertama nya satu tahun lalu yang memilih laki-laki yang telah di jodohkan dengan nya, Haikal sempat frustasi dengan berlari keminuman.
Setelah menenggak beberapa gelas kecil dia pun memutus kan untuk tidur sejenak sebelum pulang ke rumah.
Beberapa jam kemudian Haikal pun terbangun dan akhirnya pulang ke rumah dengan wajah kesal nya, dia benar- benar kacau sekali hari ini.
"Kak kamu baru pulang?" tanya Irma yang sedang menonton tv bersama Hermawan suaminya.
Haikal bekerja di kantor cabang milik Ayah nya, sedangkan perusahaan induk masih di pegang oleh ayah nya karna Haikal tak ingin berada dalam pegawasan ayah nya.
"Iya Ma, di jalan sedikit macet," alasannya. dia pun menghampiri orang tuanya dan mencium tangan mereka.
"Ya sudah kamu mandi sana, kita makan malam bersama," ujarnya dan Haikal pun mengangguk.
"Baiklah mah, pah aku kekamar dulu yah," ujarnya.
Setelah melihat orang tuanya mengangguk dia pun segera berjalan menaiki tangga menuju kamar nya yang ada di atas.
Haikal pun melempar jas nya ke atas tempat tidur, tak lupa dia juga melepas dasi nya yang dari tadi seakan mencekik nya.
"Sial gue harus gimana ngomong sama mereka, sedangkan persiapan udah sembilan puluh persen, mama sama papa berusaha bahagia kan gue dengan menerima pernikahan ini bahkan mereka menyewa gedung dan lain-lain buat gue agar pernikahan gue terlihat mewah, terus sekarang Rena malah merusak semua nya," gerutu nya kesal.
Mau tak mau dia pun harus mengatakan yang sesungguhnya pada mereka, dia harus meminta maaf pada mereka.
Haikal pun mandi untuk menyegarkan pikiran nya, sungguh dia sangat lelah sekali hari ini.
Setelah selesai mandi Haikal pun bergabung bersama orang tuanya di meja makan, kebetulan adiknya juga ada di rumah.
Haikal mempunyai adik laki-laki yang hanya berbeda dua tahun dengan nya, yang bernama Dava Arvano Hadinata, dia menetap di kalimantan bersama Nenek dan Kakek nya.
"Loh Dava kapan kamu datang?" tanya Haikal heran karna biasa kalo Dava mau pulang dia akan memberi kabar terlebih dulu.
"Tadi sore kak, kakak apa kabar?" tanya Dava memeluk kakak nya tersebut sambil tos.
"Kabar baik, ko gak ngasih tahu kalo mau kesini?" ujar nya.
"Kan aku udah bilang jauh -jauh hari kalo aku akan datang di acara bahagia kakak yang tinggal 2 hari lagi," ucapnya sambil tersenyum.
Uhukk.. uhukkk...
Haikal pun tiba-tiba tersedak mendengar ucapan adiknya itu.
"Kamu gak papa nak?" tanya Irma memberikan nya satu gelas air putih.
"Gak papa kok mah," jawab nya tersenyum.
Padahal dalam pikiran nya dia tak menentu harus bicara apa dengan orang tuanya.
Mereka memang kaya bahkan membelikan 2 mobil pun mereka masih sanggup, namun Haikal tidak mau menyusahkan orang tuanya dia ingin menikah dengan uang nya sendiri.
Namun orang tuanya tetap memaksa membiayai semua nya karna mereka tidak mau orang lain tahu kalo mereka tak merestui pernikahan itu.
"Gimana kerjaan kamu nak?" tanya ayah nya.
"Biasa aja pah," jawab nya.
"O yah apa kamu belum mau cuti sayang kamu juga kan perlu istirahat sebelum acara di mulai," ujar Irama menyarankan.
"Iya Ma mungkin besok aku akan mulai cuti," jawab nya dan mereka pun mengangguk.
"Dava kamu jangan lupa bawa pacar kamu di acara bahagia kakak," ucap Haikal menggoda adik nya itu.
"Tenang aja Kak nanti aku bawa sebanyak mungkin," canda nya.
Irma pun hanya menggelengkan kepala nya, ternyata Dava masih tetap sama walau pun tak tinggal di sana.
Dava memang pemain wanita namun dia tak pernah bisa mencintai wanita lain setelah patahati di tinggal menikah oleh orang yang dia cintai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments