Part 18

Haikal sudah mulai kembali ke kantor begitu juga dengan istrinya Shovia yang belum bisa resign dari pekerjaan nya karna dia masih terikat kontrak dengan perusahaan itu.

Haikal pun tidak memaksa Shovia dia hanya berharap istrinya itu bisa membagi waktu, dan tidak terlalu pokus kepada pekerjaan nya karna mereka sudah menikah.

Shovia hanya bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan asuransi itu tak jarang dia bisa bertugas di bagian lapangan yaitu mencari nasabah.

Itu lah yang membuat Shovia semangat bekerja karna jaman sekarang nyari kerja itu susah jangan kan ngelamar buat jadi karyawan tetap jadi Ob pun susah pikirnya.

Haikan juga sempat menawari nya pindah kekantor nya namun Shovia menolak dengan alasan sudah betah bekerja di sana, dan dia malas jika harus beradaptasi lagi.

Disini lah Shovia berada yakni di sebuah mobil yang akan mengantarnya kekantor, memang Kantor nya Shovia tidak jauh dari rumah mereka sehingga bisa sampai lebih cepat sedangkan kantor nya sendiri sedikit lebih jauh.

"Jangan lupa makan siang, jangan nakal jaga mata jaga hati."

Shovia pun terkekeh pelan dia ingat saat-saat mereka pacaran dulu Haikal begitu perhatian sekali kepadanya sungguh dia benar-benar rindu masa-masa itu.

"Iya, Mas juga nanti jangan lupa jemput aku yah," ucap nya membuka sabuk pengaman dan setelah itu dia mencium tangan suami nya dan segera pamit.

"Aku kerja dulu ya asalamualaikum," ucap nya namun Haikal menarik nya dulu sebelum istrinya keluar dia mencium dulu kening istrinya itu.

Shovia sendiri nampak diam, dia benar-benar kaget dengan kelakuan suaminya itu. Namun dia juga paham kalo suami istri mungkin wajar malakukan hal itu.

"Hati-hati."

Shovia pun tersenyum lalu keluar dari mobil setelah itu dia melambai kan tangan nya melihat mobil melaju meninggalkan nya.

Shovia pun masuk ke dalam ruang kerja nya di sana sudah ada teman-teman rempong nya.

"Pengantin baru udah mulai kerja lagi nih," goda Diana sahabat yang satu devisi dengan nya.

Shovia hanya tersenyum mendengar candaan dari sahabat nya itu dia nampak berbinar gak tahu kenapa setelah menikah dia selalu sering tersenyum begitu.

Shovia dan Dania sudah bersahabat sejak kuliah namun karna Shovia pindah kuliah mereka pun berpisah dan bertemu lagi di kantor yang sama.

"Gimana liburan nya seru gak?" tanya Ilham ikutan nimrung.

Memang di sana tak cuma ada Diana doang tapi juga ada Ilham dan Alfa, mereka semua berteman dekat dan saling mendukung satu sama lain apalagi masalah percintaan mereka masih pada jomlo hanya Shovia saja yang sudah menikah.

"Lumayan lah, tuh oleh-oleh nya sorry gue gak bisa bawa banyak soal nya berat," ujar nya menunjuk paperbag di meja masing-masing.

"Thank yau Via loe emang tahu banget dah," ujar Ilham melihat sebuah kemeja yang lumayan unik.

Sedangkan Diana nampak terharu mendapatkan hadiah yang luar biasa dari sahabat nya itu dia nampak berkaca-kaca melihatnya.

"Eh loe kenapa kok malah nangis?" tanya Shovia khawatir terjadi sesuatu dengan sahabat nya itu.

Begitu juga dengan yang lain tak biasanya Diana cengeng begitu."Kenapa loe Na apa loe sakit?" tanya Ilham.

Diana pun menggelengkan kepalanya dan segera meraih tisu di dekat meja dia mengusap air mata di pipi nya.

"Gue seneng gue terharu banget dapet hadiah yang begitu mewah dari Shovia," jawab nya membuat mereka bernafas lega.

Kirain Diana sakit mereka sudah ketakutan duluan karna Diana tipe cewek yang ceria dan gak gampangan atau gak terlalu baperan orang nya.

Mereka pun lanjut bekerja Shovia nampak berterimakasih karna selama dia tidak masuk mereka yang menyelesaikan tugas nya.

"Makasih ya kalian udah bantuin kerjaan gue selama gue cuti," ucap nya.

"Sama-sama kaya sama orang lain aja lu, kita kan udah kaya saudara," ucap Diana.

Shovia sangat meresa tidak enak dengan mereka namun apa boleh buat pekerjaan harus segera beres tak mungkin kan pekerjaan terbengkalai saat dia memutuskan untuk cuti.

Jam istirahat pun tiba mereka seperti biasa akan makan siang di kantin tak ada yang berubah mereka memang dari dulu seperti itu bahkan tak jarang orang-orang menyangka kalo mereka punya hubungan satu sama lain.

Mereka memesan makan siang masing-masing sambil sesekali mereka bercanda, Diana yang ceria selalu saja membuat mereka tertawa.

"Kalo gue jadi loe udah diem aja di rumah nunggu suami pulang kerja, gak bakal mau cape-cape kerja lagi, duit laki lu kan udah banyak," ucap Diana dan diangguki oleh mereka.

"Iya gue juga sependapat sama loe," ujar Ilham karna bagaimana pun mencari rizky adalah tugas suami tugas istri ya diam dirumah.

"Bukannya gua gak mau tinggal di rumah tapi kan kalian udah tahu alasan nya apa, gua masih terikat kontrak sama perusahaan gak mungkin kan gue resign gitu aja, lagian pekerjaan gue kan banyak belum lagi masalah nasabah yang kemarin komplen itu tugas gue, lagian di rumah hue bosen gak ngerjain apa-apa." ujar nya.

"Nanti gilirin lo ketemu nasabah, gue udah urus yang ini loe urus yang yang itu gue suka pusing kalo ketemu sama ibu-ibu rempong nantinya," ucap Dania membuat mereka terkekeh.

Shovia pun menganggukan kepala nya dia akan berusaha bersikap baik dengan para nasabahnya.

"Baiklah tapi gua sama siapa kesana nya?" tanya Shovia dia gak mau kalo cuma sendiri.

"Sama Ilham lah sama siapa lagi kan biasa nya juga gitu, tenang Ilham gak bakal gigit loe dia udah jinak," ucap Dania terkekeh.

Sedangkan Ilham tidak terima dia melempar tisu ke arah Dania."Gue udah jinak sama Via tapi kalo sama loe kaya nya gue harus coba deh," jawab nya membuat mereka terbahak.

Memang dari dulu Ilham dan Diana selalu saja rame kalo tidak ada mereka ruang kerja pasti sepi.

Shovia pun akhirnya pergi setelah mendapatkan surat jalan dari kantor dia berangkat bersama Ilham naik motor, sebelum pergi dia sudah meminta izin dengan suami nya itu.

Haikal memang mengizinkan nya namun dia mewanti-wanti agatmr Shovia bisa menjaga hati nya dan juga kepercayaan nya.

Jam 3 sore Shovia akhirnya kembali ke kantor dan bergabung dengan yang lain, sungguh lelah sekali hari ini panas-panasan naik motor memang di sana jarang ada yang bawa mobil.

"Gimana seru gak?" tanya Dania melihat Shovia nampak kelelahan.

"Biasa aja lah panas banget malah."

Dania pun menganggukan kepala nya dia juga sering mengalami nya apalagi biasa nya dia cuma pergi sendiri otomatis bawa motor sendiri.

Episodes
1 Part 1
2 part 2
3 part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 part 6
7 part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 Part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 Part 50
51 part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 part 54
55 Part 55
56 part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 part 65
66 part 66
67 prat 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 part 107
108 part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 part 119
120 Part 120
121 Tamu tak di undang
122 Berbincang dengan Kakak baru
123 Tak sengaja bertemu
124 Tahu sesuatu
125 Terus mencari
126 Bertemu kembali
127 Akhirnya
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Part 1
2
part 2
3
part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
part 6
7
part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
Part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
Part 50
51
part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
part 54
55
Part 55
56
part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
part 65
66
part 66
67
prat 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
part 107
108
part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
part 119
120
Part 120
121
Tamu tak di undang
122
Berbincang dengan Kakak baru
123
Tak sengaja bertemu
124
Tahu sesuatu
125
Terus mencari
126
Bertemu kembali
127
Akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!