Haikal sudah mulai kembali ke kantor begitu juga dengan istrinya Shovia yang belum bisa resign dari pekerjaan nya karna dia masih terikat kontrak dengan perusahaan itu.
Haikal pun tidak memaksa Shovia dia hanya berharap istrinya itu bisa membagi waktu, dan tidak terlalu pokus kepada pekerjaan nya karna mereka sudah menikah.
Shovia hanya bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan asuransi itu tak jarang dia bisa bertugas di bagian lapangan yaitu mencari nasabah.
Itu lah yang membuat Shovia semangat bekerja karna jaman sekarang nyari kerja itu susah jangan kan ngelamar buat jadi karyawan tetap jadi Ob pun susah pikirnya.
Haikan juga sempat menawari nya pindah kekantor nya namun Shovia menolak dengan alasan sudah betah bekerja di sana, dan dia malas jika harus beradaptasi lagi.
Disini lah Shovia berada yakni di sebuah mobil yang akan mengantarnya kekantor, memang Kantor nya Shovia tidak jauh dari rumah mereka sehingga bisa sampai lebih cepat sedangkan kantor nya sendiri sedikit lebih jauh.
"Jangan lupa makan siang, jangan nakal jaga mata jaga hati."
Shovia pun terkekeh pelan dia ingat saat-saat mereka pacaran dulu Haikal begitu perhatian sekali kepadanya sungguh dia benar-benar rindu masa-masa itu.
"Iya, Mas juga nanti jangan lupa jemput aku yah," ucap nya membuka sabuk pengaman dan setelah itu dia mencium tangan suami nya dan segera pamit.
"Aku kerja dulu ya asalamualaikum," ucap nya namun Haikal menarik nya dulu sebelum istrinya keluar dia mencium dulu kening istrinya itu.
Shovia sendiri nampak diam, dia benar-benar kaget dengan kelakuan suaminya itu. Namun dia juga paham kalo suami istri mungkin wajar malakukan hal itu.
"Hati-hati."
Shovia pun tersenyum lalu keluar dari mobil setelah itu dia melambai kan tangan nya melihat mobil melaju meninggalkan nya.
Shovia pun masuk ke dalam ruang kerja nya di sana sudah ada teman-teman rempong nya.
"Pengantin baru udah mulai kerja lagi nih," goda Diana sahabat yang satu devisi dengan nya.
Shovia hanya tersenyum mendengar candaan dari sahabat nya itu dia nampak berbinar gak tahu kenapa setelah menikah dia selalu sering tersenyum begitu.
Shovia dan Dania sudah bersahabat sejak kuliah namun karna Shovia pindah kuliah mereka pun berpisah dan bertemu lagi di kantor yang sama.
"Gimana liburan nya seru gak?" tanya Ilham ikutan nimrung.
Memang di sana tak cuma ada Diana doang tapi juga ada Ilham dan Alfa, mereka semua berteman dekat dan saling mendukung satu sama lain apalagi masalah percintaan mereka masih pada jomlo hanya Shovia saja yang sudah menikah.
"Lumayan lah, tuh oleh-oleh nya sorry gue gak bisa bawa banyak soal nya berat," ujar nya menunjuk paperbag di meja masing-masing.
"Thank yau Via loe emang tahu banget dah," ujar Ilham melihat sebuah kemeja yang lumayan unik.
Sedangkan Diana nampak terharu mendapatkan hadiah yang luar biasa dari sahabat nya itu dia nampak berkaca-kaca melihatnya.
"Eh loe kenapa kok malah nangis?" tanya Shovia khawatir terjadi sesuatu dengan sahabat nya itu.
Begitu juga dengan yang lain tak biasanya Diana cengeng begitu."Kenapa loe Na apa loe sakit?" tanya Ilham.
Diana pun menggelengkan kepalanya dan segera meraih tisu di dekat meja dia mengusap air mata di pipi nya.
"Gue seneng gue terharu banget dapet hadiah yang begitu mewah dari Shovia," jawab nya membuat mereka bernafas lega.
Kirain Diana sakit mereka sudah ketakutan duluan karna Diana tipe cewek yang ceria dan gak gampangan atau gak terlalu baperan orang nya.
Mereka pun lanjut bekerja Shovia nampak berterimakasih karna selama dia tidak masuk mereka yang menyelesaikan tugas nya.
"Makasih ya kalian udah bantuin kerjaan gue selama gue cuti," ucap nya.
"Sama-sama kaya sama orang lain aja lu, kita kan udah kaya saudara," ucap Diana.
Shovia sangat meresa tidak enak dengan mereka namun apa boleh buat pekerjaan harus segera beres tak mungkin kan pekerjaan terbengkalai saat dia memutuskan untuk cuti.
Jam istirahat pun tiba mereka seperti biasa akan makan siang di kantin tak ada yang berubah mereka memang dari dulu seperti itu bahkan tak jarang orang-orang menyangka kalo mereka punya hubungan satu sama lain.
Mereka memesan makan siang masing-masing sambil sesekali mereka bercanda, Diana yang ceria selalu saja membuat mereka tertawa.
"Kalo gue jadi loe udah diem aja di rumah nunggu suami pulang kerja, gak bakal mau cape-cape kerja lagi, duit laki lu kan udah banyak," ucap Diana dan diangguki oleh mereka.
"Iya gue juga sependapat sama loe," ujar Ilham karna bagaimana pun mencari rizky adalah tugas suami tugas istri ya diam dirumah.
"Bukannya gua gak mau tinggal di rumah tapi kan kalian udah tahu alasan nya apa, gua masih terikat kontrak sama perusahaan gak mungkin kan gue resign gitu aja, lagian pekerjaan gue kan banyak belum lagi masalah nasabah yang kemarin komplen itu tugas gue, lagian di rumah hue bosen gak ngerjain apa-apa." ujar nya.
"Nanti gilirin lo ketemu nasabah, gue udah urus yang ini loe urus yang yang itu gue suka pusing kalo ketemu sama ibu-ibu rempong nantinya," ucap Dania membuat mereka terkekeh.
Shovia pun menganggukan kepala nya dia akan berusaha bersikap baik dengan para nasabahnya.
"Baiklah tapi gua sama siapa kesana nya?" tanya Shovia dia gak mau kalo cuma sendiri.
"Sama Ilham lah sama siapa lagi kan biasa nya juga gitu, tenang Ilham gak bakal gigit loe dia udah jinak," ucap Dania terkekeh.
Sedangkan Ilham tidak terima dia melempar tisu ke arah Dania."Gue udah jinak sama Via tapi kalo sama loe kaya nya gue harus coba deh," jawab nya membuat mereka terbahak.
Memang dari dulu Ilham dan Diana selalu saja rame kalo tidak ada mereka ruang kerja pasti sepi.
Shovia pun akhirnya pergi setelah mendapatkan surat jalan dari kantor dia berangkat bersama Ilham naik motor, sebelum pergi dia sudah meminta izin dengan suami nya itu.
Haikal memang mengizinkan nya namun dia mewanti-wanti agatmr Shovia bisa menjaga hati nya dan juga kepercayaan nya.
Jam 3 sore Shovia akhirnya kembali ke kantor dan bergabung dengan yang lain, sungguh lelah sekali hari ini panas-panasan naik motor memang di sana jarang ada yang bawa mobil.
"Gimana seru gak?" tanya Dania melihat Shovia nampak kelelahan.
"Biasa aja lah panas banget malah."
Dania pun menganggukan kepala nya dia juga sering mengalami nya apalagi biasa nya dia cuma pergi sendiri otomatis bawa motor sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments