Malam hari nya Haikal sudah mandi dan mengganti pakaian nya untung saja tadi Kaila menyuruh Dava membawakan pakaian ganti untuk nya.
Terlihat Shovia juga sudah cantik memakai baju tidur panjang panjang yang bergambarkan kropi.
Malam ini Shovia memberanikan diri membuka hijab nya di depan suami nya itu rambut nya panjang tergerai indah.
Badan nya yang kecil membuat shovia seperti anak SMP,Haikal pun tersenyum melihat nya dia juga baru melihat Shovia membuka hijab nya karna sejak dulu dia hanya bisa melihat kecantikan nya di balik kerudung.
Dia tidak menyangka kalo gadis kecil di hadapan nya ini adalah istri sah nya wanita yang selama ini ingin di lupakan nya.
Mereka dulu satu sekolah saat SMA Haikal yang kala itu kakak kelas nya jarang bertemu hingga saat kuliah mereka satu kampus dan baru lah mereka dekat.
Shovia pun sadar di tatap terus oleh suami nya."Kenapa sih kak liatin aku kaya gitu, ada yang aneh ya sama baju aku," ucap nya merasa malu diperhatikan terus oleh suami nya itu
Haikal hanya menggelengkan kepala nya dia tersenyum dan menepuk kasur sebelah nya agar Shovia duduk di dekat nya.
Shovia yang mengerti itu pun langsung duduk di sebelah nya walau pun rasa gugup menyertai nya jujur saya baru kali ini dia duduk sedekat ini tanpa memakai hijab nya.
Haikal memeluk Shovia dari samping, menyalurkan rasa cinta nya yang dulu hilang rasa rindu nya sangat besar dan tidak bisa di ungkapkan oleh kata-kata.
Haikal tidak tahu bagaimana akhirnya kalo sampai Shovia menikah dengan orang lain, mungkin saja dia bisa gila karna sejauh ini dia tidak bisa move one dari gadis manis itu.
Dan dia juga tidak tahu akan bahagia atau tidak menikah dengan wanita lain yang sama sekali tak di cintai nya, dia terpaksa menerima Rena karna terpaksa dia sakit hati mendengar Shovia di jodohkan.
Tiba-tiba Shovia menjerit saat Haikal tak sengaja menyentuh bahu nya."Aww."
Sedangkan Haikal nampak kaget mendengar istrinya menjerit.
"Kamu kenapa apa kamu sakit?" tanya Haikal dan malah menekan bahu nya sehingga Shovia nampak meringis.
Haikal pun segera melepas pelukan nya."Apa yang sakit?" tanya Haikal heran melihat istri nya meringis menahan sakit.
Shovia pun berusaha menahan rasa sakit itu dan menggelengkan kepala nya dia tak mau suami nya itu khawatir.
"Ayolah aku tidak mau ada yang kamu sembunyikan, kita sudah menjadi suami istri sekarang aku mau kamu jujur kaya dulu," ujar nya mengengam tangan Shovia.
Ya selama pacaran dengan Haikal dia tidak pernah berbohong dan selalu bercerita tentang keluh kesah nya pada Haikal sehingga saat putus dengan Haikal dia memendam perasaan nya sendiri tidak ada tempat berbagi.
"Apa yang kamu sembunyikan dari ku?" tanya Haikal menatap nya tajam membuat nya tak bisa berbuat dia takut.
Shovia pun mengankat wajah nya menatap mata suami nya yang selalu membuat nya tenang dia pun akhirnya mau bicara."Bahu ku sakit," jawab nya lirih dan sedikit menundukan kepalanya.
Haikal bingung kenapa Shovia bisa mempunyai luka di bahu apa mungkin dia terjatuh pikir nya.
Haikal pun berniat melihat bahu Shovia, namun Shovia nampak malu membuka baju tidur nya, dia malah mengeratkan tangan nya agar Haikal tidak membuka baju nya.
"Ayo buka sedikit saja aku ingin melihat takut nya parah," ujar nya sedikit memaksa. .
Shovia pun akhirnya membuka dua kancing baju nya tak lupa mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya yang terbuka.
"Ayolah sayang kita sudah menikah kenapa kamu harus malu memperlihat kan bahu mu," ucap Haikal heran, namun bukan Shovia nama nya kalo gak malu.
Shovia benar-benar sangat gugup sekali saat memperlihatkan bahu nya itu, jujur saja ini pertama kali nya dia memperlihatkan nya kepada orang lain.
"Aku malu kak," jawab nya .
Haikal pun sangat hafal jangan kan di depan nya di depan ayah nya saja Shovia tidak berani membuka hijab nya apalagi di depan nya pasti Shovia gugup.
Haikal pun terus membujuk Shovia agar menujukan bahu nya kepada, akhirnya Shovia pun pasrah membuka sedikit baju nya dan memperlihat kan bahu putih nya.
Haikal heran saat melihat bahu nya memerah keunguan."Agak memar, sebenarnya ini kenapa kok bisa kaya gini?" tanya Haikal bingung meliahat luka itu yang seperti bekas benturan.
Shovia pun nampak bingung harus bicara apa."Itu hanya terbentur," jawab nya tanpa melihat ke arah Haikal.
Dari dulu Shovia tidak pernah bisa berbohong sedikit pun pada nya, Haikal pun menggenggam tangan nya agar menatap Haikal.
"Gak usah bohong ayo jujur sama aku, ini kenapa gak mungkin cuma terbentur bisa biru seperti ini," ujar nya Haikal nampak kesal karna Shovia tidak mau jujur pada nya.
Haikal memang memiliki sikap yang cuek terhadap orang lain, namun berbeda saat bersama Shovia dia sangat peka, perhatian dan juga selalu mementingkan Shovia di bandingkan yang lain.
Shovia pun menghela nafas berat dia pun akhirnya jujur."Ini memang terbentur aku jatuh karna Kak Arsen banting aku ke tembok," jawab nya jujur membuat Haikal kaget.
Haikal nampak diam sesaat dan mencerna apa sebenar nya yang terjadi dengan hubungan mereka, dia menatap Shovia lebih dekat dia melihat pipi kiri Shovia terlihat berbeda apa jangan-jangan Shovia menerima kekerasan fisik saat bersama Arsen begitu pikir nya.
"Apa kamu bilang?" teriak nya membuat Shovia kaget baru kali ini dia mendengar Haikal membentak nya.
Dia menunduk dan mengusap air mata nya yang tib-tiba saja jatuh, Haikal yang baru sadar dengan ucapan nya pun langsung meminta maaf.
"Maaf sayang aku gak maksud bentak kamu, aku cuma kaget saja mendengar nya apa yang dia lakukan padamu sayang, sehingga kamu bisa menjadi seperti ini," ujar nya sambil mengusap air mata istri nya dengan ibu jari nya.
"Itu karna Arsen gak sengaja dorong aku ke tembok," jawab nya sedikit gugup, dia takut Haikal akan lebih marah.
Haikal pun langsung memeluk istrinya itu dan mengelus kepala nya,tubuh Shovia bergetar menahan tangis karna Shovia sydah berjanji tidak akan menangis lagi di depan Haikal.
Sedangkan Haikal nampak mengeraskan rahang nya dia mengepalkan tangan nya mendengar perkataan Shovia membuat darah nya mendidih.
Tidak mungkin cuma satu kali pasti Arsen sudah melakukan ini berkali-kali, dia tahu Shovia tidak akan bercerita pada siapa pun termasuk Papa nya karna dia sangat menyayangi Papa nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments