part 3

Di tempat lain Kaila baru saja sampai di kediaman Shovia yang nampak sepi, gak tahu kenapa bukannya hari ini adalah pernikahan nya tapi kok beda.

"Sayang kamu yakin ini tempat nya?" tanya Revan melirik ke tempat acara.

Kenapa dia tak yakin kalo di sana ada acara pernikahan.

"Yakin Mas, Shovia kan bilang kalo akad nikah akan di adakan di rumah nya," ucap Kaila yang sama bingung.

Dia sudah menghubungi Shovia namun tak diangkat sama sekali.

"Ayo kita masuk dulu Mas kita tanya sama orang-orang yang ada di sana," tambahnya.

Mereka pun keluar dari mobil menghampiri bapak-bapak yang sedang berkumpul di sana.

Kaila pun bertanya kapad seorang paruh baya yang sedang duduk di depan rumah Shovia, orang itu berkata kalo pernikahan nya tidak jadi di gelar karna pengantin pria nya kabur.

"Sayang tunggu dong jangan cepet-cepet jalan nya," ujar Revan menarik tangan Kaila agar tidak terlalu cepat.

"Asalamualaikum," sapa Kaila langsung masuk ke dalam rumah yang pintunya terbuka lebar.

Dia melihat Papa nya Shovia sedang duduk dengan tatapan yang sedih,sepertinya dia sangat kecewa dengan nasib anak nya itu.

"Walaikumsalam," jawab laki-laki paruh baya menatap Kaila sendu.

Dia adalah Putra papa nya Shovia, selama ini Shovia hanya tinggal berdua di sana setelah ibu nya meninggal.

"Kaila kamu datang nak?" ujar Putra memeluk erat sahabat anak nya itu.

Revan nampak melotot melihat istrinya di peluk oleh pria tua itu,namun dia tidak bisa marah karna ini bukan waktu yang tepat.

Kaila sudah di anggap sebagai anak oleh Putra apalagi dulu mereka sangat dekat sebelum Kaila menikah dan pindah mengikuti suaminya.

Shovia adalah sahabat baik dari Kaila, dia hanya tinggal bersama Ayah nya karna Ibu nya sudah lama meninggal dunia

"Iya Om, bagaimana keadaan Shovia?" tanya Kaila melepas pelukan nya.

Dia sangat mengerti tatapan tajam dari suami nya itu seolah ingin menermam nya, dia lupa kalo suami nya itu sangat posesif.

"Dia megurung diri di kamar, sepertinya dia sangat terpukul mendengar berita kalo calon suami nya kabur, mau di taroh dimana muka nya di depan para teman-temannya apalagi sebentar lagi penghulu nya pasti datang," ucap Om Putra.

Kaila pun bingung harus bagaimana dia pun menelpon Haikal agar segera datang ke sana, awal nya Haikal menolak namun saat mendengar penjelasan Kaila dia segera datang ke sana.

Kaila menghampiri Shovia di dalam kamar dia mengelus pundak sahabat nya itu yang masih bergetar menahan tangis.

"Via loe gak papa?" tanya Kaila.

Shovia pun menoleh melihat siapa yang datang, saat melihat itu Kaila dia langsung memeluk nya erat.

"Kai... hik.. hikk.. " Shovia pun semakin menangis dia sangat rapuh sekali.

Kaila bisa merasakan kesedihan di dalam diri sahabat nya itu.

"Kamu tenang ya semua akan baik-baik saja," ujar nya mengusap air mata Via yang membanjiri pipi nya.

Sedangkan Shovia nampak menggelengkan kepala nya dia benar-benar sedih dan tak bisa berfikir jernih.

"Aku salah apa Kai sehingga mas Arsen malah memilih pergi di acara penting ini, aku udah ngecewain almarhum ibu," ujar nya terisak.

Kaila tahu kalo Shovia sangat menghargai keinginan mendiang ibu nya yang menjodohkan nya dengan pria yang tak di kenal nya.

"Sudahlah ini semua bukan salah kamu, kamu sudah menjadi anak yang baik dan Mama kamu juga pasti mengerti akan hal itu," ujar Kaila terus menenangkan.

Shovia pun sedikit tenang, dia akhirnya bisa bernafas lega karna bukan salah nya semua ini terjadi namun bagaimana dengan para tetangga pasti akan menghujam nya habis-habisan kasian Papa nya nanti bakal kena imbas nya.

.

Disisi lain Haikal nampak tergesa menarik tangan mama nya yang baru saja sampai di rumah nenek nya itu.

"Ma ayo antar aku ke rumah Shovia," ujar Haikal menarik tangan ibu nya.

Irma pun bingung ada apa dengan anak nya itu kenapa tiba-tiba ingin pergi ke rumah Shovia bukannya di berkata tidak akan datang di pernikahan mantannya itu.

"Untuk apa bukannya kamu gak mau hadir di acara bahagia nya, kenapa sekarang berubah pikiran?" tanya Irma heran.

Irma tidak berpikir macam-macam dia hanya berfikir mungkin Haikal ingin melihat Shovia bahagia tanpa dirinya.

"Cerita nya panjang mah, aku berangkat duluan nanti mama ajak papa ya aku harus cepat," ujar nya membuat Irma mengangguk setuju.

"Ya udah kamu hati-hati yah," ucap Irma heran melihat anak nya berlari tergesa-gesa.

Irma yang penasaran pun menelpon Kaila agar bisa mencari tahu apa yang terjadi, setelah Kaila menceritakan semua nya Irma pun mengajak suami nya menyusul Haikal.

Haikal pun segera melajukan mobil nya menuju kediaman Shovia, tak sampai 20 menit akhirnya dia sampai.

Haikal masih nampak ngos-ngosan dia berlari dari jalan menuju rumah Shovia.

Putra nampak melebarkan mata nya melihat Haikal datang kesana, nampak. datang ke sana.

Lantas Haikal pun mengutarakan maksud kedatangan nya dia ingin mengantikan pengantin pria yang tidak jadi datang.

Sedangkan Pak penghulu nampak bingung dengan keadaan ini, akhirnya dia pun bertanya.

"Maaf apa pernikahan nya bisa di mulai sekarang,karna saya masih ada urusan lain?" tanya pak penghulu yang tak tahu apa-apa.

Putra pun melirik ke arah Haikal dan Haikal pun mengangguk, untung saja dia membawa Cek untuk mahar Pernikahan nya dengan Rena jadi itu yang akan di jadikan mahar nya.

"Ya sudah kalo begitu saya mulai yah," ujar nya.

Sedangkan Kaila masuk ke lagi kedalam kamar menenangkan Shovia dia berusaha memberi tahu rencana nya kalo Haikal yang akan menggantikan menjadi pengantin pria nya.

"Kamu tenang aja semua akan baik-baik saja, Kak Haikal yang akan menjadi suami kamu menggantikan Arsen yang pergi ninggalin kamu," ujar nya.

Kaila sangat mengenal pria itu, dia sangat sombong dan arogan juga keras kepala, Kaila bersyukur sahabatnya tidak jadi menikah dengan pria itu.

"Tapi Kai bagai mana dengan calon nya kak Haikal bukannya mereka juga akan menikah besok?" tanya Shovia di sela isakan nya.

Shovia sangat bersalah kalo sampai Haikal membatalkan pernikahan nya dengan Rena karna memilih menikah dengan nya.

"Sudah lah nanti biar Haikal yang akan menceritakan semua nya padamu, kamu tenang ya aku bantu rapihin make up nya," ujar kaila meraih tas nya memoles wajah ayu Shovia dengan make up yang selalu ada di dalam tas nya.

Ijab kabul pun terdengar, akhirnya Shovia sah menjadi istri dari Haikal.

"Kai aku gak mimpi kan?" tanya Shovia haru dia benar-benar tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Enggak, ini emang beneran kamu nikah sama Kak Haikal selamat ya," ujar nya.

Kaila pun membawa Shovia keluar dari kamar menghampiri mereka.

Untung saja Haikal siap sedia membawa berkas yang dibutuh kan untuk membuat surat kawin, awal nya pak penghulu bingung saat nama dan poto yang terdaftar di sana beda jadi Pak penghulu akan merubah ulah ke cacatan sipil.

Mungkin dua atau tiga hari kedepan surat kawin bisa di ambil di catatan sipil.

Episodes
1 Part 1
2 part 2
3 part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 part 6
7 part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 Part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 Part 50
51 part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 part 54
55 Part 55
56 part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 part 65
66 part 66
67 prat 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 part 107
108 part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 part 119
120 Part 120
121 Tamu tak di undang
122 Berbincang dengan Kakak baru
123 Tak sengaja bertemu
124 Tahu sesuatu
125 Terus mencari
126 Bertemu kembali
127 Akhirnya
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Part 1
2
part 2
3
part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
part 6
7
part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
Part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
Part 50
51
part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
part 54
55
Part 55
56
part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
part 65
66
part 66
67
prat 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
part 107
108
part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
part 119
120
Part 120
121
Tamu tak di undang
122
Berbincang dengan Kakak baru
123
Tak sengaja bertemu
124
Tahu sesuatu
125
Terus mencari
126
Bertemu kembali
127
Akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!