Putra pun akhirnya menerima apa yang di beri kan oleh Pak Adrian meski pun sedikit terpaksa bagaimana pun dia tidak mungkin menolak keinginan bos nya itu, ingin sekali dia bercerita kepada anak nya namun sayang Shovia masih belum pulang.
Shovia sendiri sedang menikmati masa bahagia nya bersama Haikal di Raja Ampat dia benar-benar bahagia sekali.
"Sayang gimana perasaan kamu?" tanya Haikal kini mereka sedang duduk dekat jendela melihat laut lepas terlihat burung-burung terbang di sana.
"Sangat bahagia sekali, aku juga bersyukur atas semua nikmat ini, makasih Mas aku mencintai mu," ujar nya tersenyum malu sambil menautkan jari-jari berbentuk hati.
"Aku juga mencintaimu sayang, semoga Tuhan selalu melindungi kita dan menjaga kita merestui kita sampai janah," ujar nya dan Shovia pun meng aminkan nya.
Setelah makan siang mereka duduk di depan kamar sambil melihat keindahan laut, selain mereka banyak juga pengunjung yang datang ke sana tempat nya lumayan rame ada juga beberapa turis yang berlibur di sana.
"Yang kamu mau punya anak berapa?" tanya Haikal memeluk Shovia dari belakang sambil mengelus perut nya.
Namun Shovia hanya terkekeh, masa baru nikah udah mau punya anak aja pikir nya.
"Kok malah ketawa sih sayang, emang ada yang aneh sama pertanyaan ku?" tanya Haikal mengerutkan dahi nya sedangkan Shovia nampak menggeleng pelan.
"Enggak kok, lagian belum juga seminggu tapi kok udah mikirin anak aja sih?" tlujar nya sambil mengerucutkan bibir nya.
Shovia masih ingin menikmati waktu mereka, kebersamaan berdua sebelum ada nya anak karna kalo nanti dia hamil dan punya anak otomatis kasih sayang nya terbagi.
Haikal pun gemas sekali melihat istri nya itu dia mencubit pipi nya."Jadi gak mau gitu jadi ibu dari anak- anak ku?"
"Aww sakit ihh, apa sih Mas ko bilang gitu mana ada seperti itu, ya kalo Tuhan memberi ku cepat ya aku akan sangat mensyukuri nya tapi kalo pun belum aku akan sabar menunggu karna aku gak pake pengaman apa-apa kok aku ingin bisa jadi ibu rumah tangga yang ngurusin kamu dan anak-anak kita," ucap nya mengelus tangan Haikal yang ada di perut nya.
Haikal pun menyunggingkan senyum nya, dia bersyukur bisa berjodoh dengan cinta pertama nya itu, berawal dari kesalah pahaman dan mereka pun menjadi suami istri, memang benar seberapa jauh kita melangkah kalo jodoh gak akan kemana.
"Sayang main Jet sky mau gak?" tanya Haikal dan Shovia pun mengangguk antusias.
"Tapi aku gak pernah naik gituan sebelum nya."
"Udah gak usah takut nanti kamu tinggal pegangan aja sama aku."
Shovia pun menurut saja apa yang Haikal katakan karna dia tidak tahu apa-apa.
Ini kali pertama nya dia bermain seperti itu, selama hidup nya dia hanya berdiam diri di rumah tak pernah kemana-mana.
Apalagi saat Ibu nya masih hidup dia harus berjuang mencari rupiah dengan berjualan bunga di toko ibu nya untuk membiayai pengobatan ibunya.
Sedangkan Papa nya hanya seorang karyawan biasa dan gaji nya pun tak seberapa kala itu, untuk sekedar main kepasar malam pun dia harus menabung dulu, tak jarang Haikal dan sahabat sahabat nya yang menelaktir kala itu.
Dia sangat bersyukur sekali bisa bertemu dengan Kaila dan juga Desi sahabat nya yang selalu membantu nya hingga dia bisa sampai sekarang pun atas bantuan mereka.
"Sayang kamu kenapa kok malah bengong? apa kamu sakit" tanya Haikal khawatir melihat istri nya nampak diam saja.
"Gak papa kok, aku benar- benar bersyukur dengan keadaan seperti ini," ucap nya berkaca-kaca dia mengusap air matanya yang tiba-tiba terjatuh membasahi pipi nya.
"Sudah lah jangan bersedih aku akan memberikan semua yang ku punya untuk mu, jangan pernah berpikir macam-macam karna sekarang kamu punya aku yang akan selalu nurutin mau kamu," ujar nya.
Mereka pun keluar dari kamar menuju tempat menyewa jetsky yang tak terlalu jauh dari sana.
Shovia yang belum pernah naik pun berusaha tenang agar tidak tegang, dia duduk di belakang suami nya dan memeluk nya erat.
"Sayang tanang lah ada aku yang menjaga kamu," ucap Haikal merasakan tangan Shovia yang bergetar dan memeluk nya erat.
"Iya," jawab nya walau bagaimana pun Shovia tetap saja gugup bercamour takut.
Haikal pun melajukan nya dengan pelan dan setelah Shovia merasa nyaman dia menambah kecepatan nya, Shovia pun sangat menikmati nya dengan berteriak dia melepaskan semua beban dalam pundak nya.
Satu jam berlalu mereka pun kembali ke tempat tadi, dengan wajah yang gembira Shovia terus melingkar kan tangan nya di lengan suami nya.
Dan itu pun membuat Haikal senang sekarang istri nya itu sudah tak malu lagi jalan bersama nya, berbeda dengan kemarin -kemarin saat di genggam saja tangan nya pipi nya sudah merona.
Sedari dulu Shovia memang selalu menjaga jarak dengan nya bahkan pegangan tangan saja jarang karna Shovia selalu malu saat Haikal maraih tangan nya.
Dia selalu teringat dengan pesan mendiang ibu nya kalo dia harus bisa menjaga harga diri dengan baik jangan sampai dia seperti ibu nya yang rusak sebelum menikah.
Shovia memang tidak pernah tahu masalalu ibu bagaimana yang dia tahu ibu nya adalah orang yang baik, namun bila mengingat Mama nya Kaila dia bisa tahu kalo ibu nya pernah menjadi orang yang jahat.
"Via Ibu menaruh harapan yang besar sama kamu nak raih lah cita-cita mu, kamu anak yang baik jadilah seperti ini terus ya jangan pernah berubah Ibu gak pernah melarang kamu pacaran sama siapa pun tapi yang Ibu harap kamu bisa menjaga diri karna kalo kamu sudah kehilangan harga diri kamu hidup kamu tidak akan berarti, jangan sampai kamu seperti ibu yang rusak sebelum menikah," ucap Amanda masih terngiang di telinga nya.
Itulah sebab nya Arsen tega menganiaya nya karna Shovia tidak mau di sentuh jangankan di cium di peluk pun dia selalu menghindar sehingga membuat Arsen murka.
Bukan karna Arsen membenci Shovia tapi dia sangat mencintai wanita itu sehingga dia ingin menjadikan Shovia milik nya namun saat tahu rencana kakek nya Arsen malah mengurungkan niat nya dan melepaskan Shovia meninggalkan nya di hari pernikahan.
Karna menurut Arsen itu lebih baik dari oada Shovia masuk perangkap kakek nya dan jangan di tanya bagaimana keluarga nya karna tak ada satu pun yang menerima kehadiaran Shovia di sana karna mereka melihat Shovia hanya gadis miskin yang tidak punya apa-apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments