Haikal menjemput istri kecil nya itu ke kantor dimana Shovia bekerja.
Memang Haikal pulang lebih awal sehingga dia yang menunggu Shovia pulang.
Shovia pun berjalan bersama Diana dan Cika,mereka pun berbisik-bisik saat melihat mobil mewah milik Haikal sudah terparkir di sana.
"Gila sultan bebz," bisik Diana di telinga Shovia sedangkan sang empu nya hanya tersenyum.
"Apaan sih Ra," jawab nya.
"Gue gak nyangka kalo laki nya Via sekaya itu," seru Cika.
Cika memang tidak satu devisi namun mereka sangat dekat selama bekerja di sana mereka selelu bersama.
"Ya elah kalian tuh bisa gak sih diem malu-maluin aja," ucap Via sedikit terkekeh.
Sedangkan Dania sama Cika melebarkan mata nya sambil cemberut mereka sedikit kesal dengan sahabat nya itu.
"Gue duluan ya bye," ucap nya melambaikan tangan nya kepada mereka dan segera masuk ke dalam mobil.
Mobil pun melaju meninggalkan mereka yang masih bengong di tempat yang sama.
"Gue seneng akhirnya Via bisa tersenyum dan becanda lagi kaya dulu," karna sudah lama sekali mereka tidak melihat Via seceria ini.
"Iya gue gak nyangka mereka bisa bersama lagi," ucap Diana karna dia sudah lama berteman dengan Shovia bahkan dari kuliah sedangkan dengan Cika mereka baru berteman satu tahun yang lalu saat awal mereka bekerja di sana.
Mereka juga mengemudikan motor masing-masing, Cika memang terbilang anak orang kaya namun dia tidak mau membawa mobil lantaran suka kena macet.
.
Shovia dan Haikal sudah sampai beberapa menit yang lalu dan Shovia memutuskan untuk menyiapkan air hangat untuk mandi suami nya.
Dan dia sendiri masuk ke kamar tamu untuk membersihkan tubuhnya setelah itu dia kembali ke kamar untuk sholat magrib berjamaah dengan suami nya.
"Sayang aku tunggu di kamar mandi kok gk datang-datang ternyata udah mandi juga," ucapnya sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk.
Sedangkan Shovia hanya tersenyum mendengar nya dia memang sengaja mandi di kamar tamu agar bisa lebih cepat, kalo menunggu suami nya pasti lama sedangkan waktu sholat sudah tiba.
"Maaf, aku takut kehabisan waktu jadi cepat-cepat mandi nya, ayo siap-siap kita sholat di rumah saja karna kalo Mas kemesjid pasti udah telat." ucap nya dan Haikal pun manganggukan kepalanya.
Mereka pun melaksanakan sholat magrib berjamaah dan berdzikir sampai isya.
Haikal pun akhirnya terbiasa dengan kebiasaan istrinya yang seperti itu, setelah itu mereka makan malam bersam dengan menu makanan yang di pesan nya lewat online.
"O-ya Mas papa tadi nelpon katanya udah pindah rumah," ucap Shovia memberitahu suami nya itu.
Dia sendiri bingung kenapa Papa nya pindah secara tib-tiba bukannya papa bilang gak mau pindah dari sana pikir nya.
"Pindah kemana kok gak ngasih tahu kita," ucap nya sambil meneguk minum nya sampai habis.
"Aku juga belum tahu gimana kalo besok kita kesana," usul nya dan Haikal pun menganggukan kepala nya.
.
Keesokan harinya mereka sampai di sebuah perumahan elit yang lumayan mewah itu membuat Shovia bingung apa mungkin mereka salah alamat.
"Mas ini benar gak sih alamat nya kok ku ragu yah, gak mungkin papa beli rumah di perumahan elit kaya gini dari mana Papa punya uang sebanyak itu," ucap nya sedangk Haikal hanya mengkat bahu nya.
"Aku juga gak tahu sayang, tapi kalo di liat dari alamat yang papa berikan ini memabg benar alamat nya," ucap Haikal keluar dari mobil nya menanyakan kepada security yang sedang berjaga.
"Boleh saya tanya pak?"
"Iya ada apa Mas?"
"Apa benar alamat ini di sini?" tanya Haikal menunjukan alamat yang ada di ponsel nya.
"Benar Mas dan itu rumah yang Mas cari," ucap nya menunjuk sebuah rumah dengan gerbang yang cukup tinggi.
"Terimakasih banyak," jawab nya.
Setelah itu dia langsung masuk kedalam mobil dan melanjutkan mobilnya ke depan gerbang tinggi itu, sedangkan Shovia menutuskan menelpon papa nya dan Papa Putra pun keluar dari balik gerbang tinggi itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments