Irma dan Hermawan tergesa-gesa menghampiri rumah Shovia, mereka bertanya-tanya dalam hatinya sebenarnya apa yang terjadi kenapa Shovia bernasib sama dengan anak nya sama sama di campakan saat akan menikah.
Untung saja mereka tak jadi ke bandara karna tante Ifa tidak jadi naik penerbangan pagi tapi siang, jadi Irma dan Hermawan langsung ke rumah orang tuanya.
"Sebenar nya Kaila bicara apa sih kok kita harus buru-buru kesana?" tanya Hermawan penasaran karna istri nya mengajak nya buru-buru pergi.
"Itu calon suami nya Shovia gak jadi datang dan acara terpaksa mau di batal kan, dan Kaila mengusulkan Haikal yang menggantikan nya," ucap Irma tersenyum ternyata do'a nya benar-benar terkabul bisa menjadikan Shovia menantu nya.
"Memang rencana Tuhan itu tidak bisa di tebak ya, mereka udah hampir nikah sama pasangan masing-masing eh malah ada aja yang menghalangi nya kalo bukan jodoh," ucap Hermawan dan Irma pun menangguk setuju.
Perjalanan pun terasa lambat karna ada sedikit kemacetan di jalan, jadi mereka tidak bisa datang lebih cepat.
Sedangkan di rumah Shovia sudah mulai ramai orang-orang yang mengucapkan selamat untuk pernikahan mereka.
Acara ijab kabul pun selesai dengan lancar, Putra nampak bersyukur akhirnya Shovia menikah juga walau pun bukan dengan pasangan nya namun dia yakin kalo Haikal mampu membuat nya bahagia.
Putra teringat dengan perkataan mendiang istrinya."Aku ngerasa Via dan Haikal tuh cocok deh Mas, apalagi Haikal itu sangat perhatian dengan kita semoga saja mereka berjodoh walau pun akan banyak rintangan yang mereka hadapi, aku yakin mereka bisa melewati nya."
"Sudahlah bu kita harus tahu diri Haikal dan anak kita itu berbeda kasta mana mungkin orang tuanya Haikal mau menerima menantu yang tidak punya, pasti mereka sudah menyiapkan jodoh untuk Haikal," jawab Putra.
"Kalo jodohkan siapa yang tahu Mas," jawab Amanda tersenyum.
Tepukan di pundak nya membuat Putra sadar ternyata pak penghulu meminta izin untuk pulang.
"Maaf pak Putra saya harus pulang sekarang ada lagi yang harus saya nikahkan," ucap nya dan Putra pun menganggukan kepala nya.
"Iya Pak silahkan dan terimakasih banyak," ucap nya tersenyum .
Shovia dan Haikal pun duduk di pelaminan setelah mereka sah menjadi suami istri, namun sejak tadi tak ada pembicaraan antara mereka, Via nampak canggung saat duduk bersama Haikal.
"Selamat Kak permintaan loe terkabul dan lebih cepat malah, loe harus berterimakasih sama gue," ujar Kaila tersenyum, dia sangat bahagia melihat sahabat nya menikah dan menjadi seudara nya.
Selama ini Kaila tahu kalo Haikal tidak pernah bisa move one dari sahabat nya itu, namun harus bagaimana jalan nya harus seperti itu.
Kaila sangat tahu Haikal masih mencintai sahabat nya itu walau pun mereka sempat berpisah satu tahun, begitu juga dengan Shovia karna dia tahu Shovia terpaksa menerima perjodohan nya dengan Arsen.
"Makasih banyak Kai, loe emang sepupu terbaik," ucap Haikal tersenyum hangat dia benar-benar sangat bersyukur akhirnya bisa nenikahi Shovia.
Haikal benar-benar tidak mneyangka kalo nasib nya dan Shovia hampir sama, di tinggal saat akan menikah.
"Selamat ya Via semoga samawa, gue ikut bahagia," ujar nya memeluk sahabat nya itu.
"Makasih banyak ya aku benar-benar hutang budi sama kamu Kai, aku gak tahu kalo gak ada kamu," ucap nya sendu.
"Sudah jadi tugas ku membantu sahabat ku, berbahagialah sudah cukup kalian berpisah," ujar nya.
Setelah bersalaman Kaila dan suaminya turun dari pelaminan, mengikuti yang lain ikut makan siang.
Irma dan Hermawan pun keluar dari dalam mobil menghampiri Pak Putra yang sedang berbincang dengan tamu undangan.
"Mba Irma mas Awan mari masuk," ucap Putra ramah.
Mereka pun duduk di dalam rumah Shovia yang tak jauh dari pelaminan,halaman rumah Shovia lumayan luas jadi cukup untuk tempat pelaminan.
"Apa anak saya membuat masalah di sini?" tanya Hermawan.
"Tidak, tapi maaf saya sudah menikahkan mereka tanpa kalian," ujar nya menuduk.
Irma dan Hermawan pun saling melirik dan kemudian mereka tersenyum, dari dulu mereka sangat berharap Shovia yang akan menjadi menantu nya.
"Tidak apa-apa kamu sudah tahu, kami malah senang mendengar nya," ujar Irma tersenyum.
"Tapi gimana dengan pengantin wanita yang akan di nikahi Haikal, bukannya mereka akan menikah besok?" tanya Putra karna dia pun telah menerima undangan nya.
Untung saja surat undangan yang Haikal buat tak ada poto nya sama sekali, jadi orang lain tidak akan tahu kalo besok pengantin wanita nya berbeda.
"Calon pengantin wanita nya membatalkan pernikahan cerita nya hampir sama seperti Via, namun Rena membatalkan 2 hari sebelum hari H, sedangkan Via di hari H," ujar Irma menjelaskan.
Kaila sudah memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan Irma sangat senang sekali mendengar berita bahagia itu.
Putra nampak bingung mendengar pembicaraan Irma, namun dia juga merasa. lega sekarang Shovia adalah istri satu-satu nya.
Dari tadi Putra berpikir apa yang akan terjadi nanti dengan anak nya kalo Haikal menikahi wanita lain.
"Maafkan saya Mba, Mas sudah lancang kami terpaksa menikahkan mereka karna pak penghulu akan ada acara di tempat lain," ujar nya.
"Sudahlah jangan nerpikir macam-macam sekarang mereka sudah sah dan acara resepsi kita adakan besok di gedung yang sama," ujar Hermawan.
"Terimakasih banyak," ucap Putra bersyukur orang tua Haikal mau menerima anak nya dengan baik.
Irma dan Hermawan pun menghampiri Kaila dan suami nya.
"Kai kamu apa kabar sayang?" tanya Irma memeluk keponakan nya itu.
"Kabar baik tante," jawab Kaila.
"Terimakasih ya sayang kamu udah ngasih tahu kami tentang masalah ini," ucap Irma dan Kaila pun mengangguk.
Setelah itu Irma menghampiri anak dan menantu nya yang ada di pelaminan.
"Sayang selamat ya,mama sama papa ikut senang dengan pernikahan kalian, semoga Tuhan selalu memberikan kebahagiaan," ujar nya.
Haikal sangat menyayangi orang tuanya,begitu pun dengan Irma namun hubungan mereka sempat renggang karna kejadian kemarin saat Haikal ingin menikahi Rena.
Tak lupa Irma pun memeluk Via."Mama senang akhirnya kalian bisa bersama lagi, mama titip Haikal ya sayang,"
"Iya ma,makasih udah nerima Via di keluarga kalian,"ujar nya.
Setelah acara itu selesai orang tua Haikal. kembali pulang, begitu pun dengan Kaila dan suami nya.
Suasana nampak canggung apalagi setelah sekian lama mereka baru bertemu lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments