part 7

Keesokan hari nya, Shovia menyiapkan sarapan untuk mereka hari ini mereka akan mengadakan resepsi di sebuah gedung yang telah di sediakan oleh orang tua Haikal.

Mereka tampak segar pagi ini, iya semalam Shovia benar-benar tidur nyenyak setelah pergulatan panas mereka.

Shovia tidak menyangka kalo suami nya akan secepat itu meminta hak nya, untung saja dia sudah siap lahir batin karna Haikal orang yang sangat di cintai nya berbeda dengan Arsen mungkin dia akan menjadi istri yang durhaka karna tak mau memberikan hak nya.

Shovia tersenyum kecil mengingat kejadian semalam sungguh dia sangat malu sekali walau pun suasana kamar hanya remang-remang namun dia bisa melihat dengan jelas tubuh atletis suami nya yang tak terbalut kain.

Putra sendiri nampak bahagia melihat anak nya kembali ceria lagi seperti dulu, tak di pungkiri dia pun sangat bersyukur Arsen tidak jadi menikahi putrinya karna dia sudah tahu sifat Arsen dari dulu.

"Apa kalian mau langsung pergi ke gedung?" tanya Papa Putra melihat anak dan menantu nya yang saling pandang.

Shovia pun mengambil kan nasi kepiring suami nya beserta lauk nya, dia sengaja memasak makanan Haikal karna sedari dulu Haikal memang sering makan di sana.

"Kami mau ke makan mama dulu, kalo papa mau ke pergi kesana duluan aja," ujar Shovia duduk di sebelah Haikal setelah mengambil nasi untuk diri nya.

Putra pun nampak mengangguk karna baru dua hari yang lalu dia dan Shovia ke makam Amanda dan sekarang Shovia akan mengajak suaminya untuk berziarah setelah satu tahun putus dan los komunikasi akhirnya Haikal bisa ke tempat itu lagi.

Sudah dari dulu Haikal mengenal sosok Amanda karna dia pun ikut andil dalam perjuangan penyembuhan kangker yang di derita Amanda namun Tuhan berkata lain walau sudah di operasi tetap saja Amanda tidak kuat.

Amanda adalah sosok yang baik dimata Haikal karna selama hidup nya dia tak pernah ingin menyusahkan orang lain bahkan Amanda sempat bercita-cita ingin punya cucu sebelum ajal menjemput nya.

Namun kala itu Shovia masih ingin kuliah dan belum mau menikah, dia tidak bisa mewujudkan keinginan terakhir Ibu nya.

"Ya sudah nanti kita ketemu di sana, Papa mau ada perlu dulu sebentar dan itu air nya yang sudah di beri do'a oleh pak ustazd kamu ambil diatas meja depan ya sama bunga nya," ujar Papa Putra,memang Putra selalu aktip ke mesjid ikut sholat berjamaah dia juga sering meninta jamaah lain untuk mendo'akan mendiang istrinya.

Mereka pun mengangguk dan menyelesaikan sarapan mereka.

Shovia dengan telaten mengambilkan air untuk suami dan juga Papa nya, dia sangat senang berperan sebagai istri.

Selesai sarapan mereka pun langsung pamit karna takut keburu siang."Kami pamit ya pa," ujar Shovia mencium tangan Putra begitu juga dengan Haikal.

Mereka sudah terbisa dengan hal itu apalagi Haikal sudah lama mengenal Papa putra dia sudah menganggap nya orang tua sendiri.

"Hati-hati di jalan," jawab nya,mereka pun mengangguk.

Haikal pun membantu Shovia memakai selbelt nya dan segera tancap gas meninggalkan pekarangan rumah.

"Apa masih sakit?" tanya Haikal meririk Shovia.

Dia mengingat saat bangun tidur Shovia meringis kesakitan saat berjalan.

Sudah pasti siapa pelaku nya kalo bukan dia, Haikal bangga menjadi yang pertama bagi istrinya begitu pun dengan nya walau pun Haikal kelihatan nakal tapi dia belum pernah mencoba nya dengan siapa pun.

Hingga akhirnya dia menikahi wanita yang selama ini di cintai nya, dia melakukan nya dengan sangat lembut dan hati-hati tidak ingin melukai istrinya di malam pertama mereka.

Shovia yang mendengar pertanyaan itu nampak memerah wajah nya menahan malu.

"Apa sih kak gak usah bahas gituan deh, aku malu," jawab nya sambil memalingkan wajah keluar jendela jujur saja dia malu kalo membahas hal itu.

Haikal pun terkekeh."Ayoala sayang kita sudah menikah sudah halal juga, kenapa harus malu segala sih aku takut kamu kenapa-napa," ujar nya.

Haikal bisa melihat cara berjalan istrinya yang sedikit berbeda mungkin karna menahan sakit,karna menang untuk yang pertama kali seperti itu.

"Gak papa kok," bohong nya mana mungkin dia bilang kalo masih gak enak di **** ***** nya malu banget rasanya bahas gituan.

"Syukurlah kalo begitu, aku bisa tenang," jawab nya tersenyum nakal sambil mengerlingkan sebelah matanya menggoda.

"Apa sih jangan mikir macem-macem deh, kita mau ke gedung setelah pulang dari sana," ucap nya sedikit kesal kenapa suami nya sekarang jadi mesum gitu padalah selama ini Haikal biasa saja.

"Baru aja mau ngajak mampir ke hotel ehh kamu udah tahu aja pikirin aku," ujar nya menggaruk tungkak nya yang tak gatal sambil menyengir menunjukan deretan gigi nya yang putih.

"Dasar mesum," ujar Shovia memukul pelandengan tangan nya lalu mengerucutkan bibir nya.

"Hey si mesum ini suami kamu sekarang sayang," ujar nya mencubit pipi Shovia gemas.

Ingin rasanya dia mencium bibir tipis itu, namun dia harus menahan itu sampai nanti malam karna takut nanti Shovia kelelahan saat resepsi.

Shovia pun tersenyum, dia bisa melihat pancaran kebahagiaan dari suami nya itu, semog Tuhan menjaga cinta mereka sampai maut memisah kan.

Mobil pun akhirnya sampai di tempat pemakaman umum, mereka berjalan bergandengan tangan menuju makam Amanda.

"Asamualakum Mama," sapa Shovia mengusap pusarab ibu nya.

Tak terasa air mata nya menetes."Via udah nikah sekarang bukan sama Kak Arsen tapi sama kak Haikal, makasih mah ternyata do'a mama yang dulu benar-benar di catat oleh malaikat," ujar nya sambil mengusap air matanya.

Sudah tiga tahun Amanda meninggalkan nya, namun Shovia selalu datang setiap jum'at untuk mendo'akan mama nya itu.

"Mama yang tenang di sana ya Shovia benar-benar sudah bahagia sekarang," Haikal pun merangkul istri nya itu dan memberikan sapu tangan dari saku celana nya.

"Udah ya jangan nangis, mama nanti sedih liat kamu nangis," ucap Haikal menenangkan nya.

"Aku nangis bahagia kak, makasih udah mau jadi imam aku," ujar nya tersenyum.

Haikal pun tersenyum dan langsung memeluk Shovia ke dalam pelukan nya.

"Aku janji akan selalu ada buat kamu dan untuk kelurga kecil kita nanti," ucap nya.

Mereka pun berdo'a bersama dan menaburkan bunga juga air do'a setelah itu mereka pun meninggalkan pemakaman dan menuju ke gedung tempat di adakan resepsi, acara yang tadi nya di adakan siang berlangsur jadi sore hari karna akad nikah sudah di gelar kemarin.

Episodes
1 Part 1
2 part 2
3 part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 part 6
7 part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 Part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 Part 50
51 part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 part 54
55 Part 55
56 part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 part 65
66 part 66
67 prat 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 part 107
108 part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 part 119
120 Part 120
121 Tamu tak di undang
122 Berbincang dengan Kakak baru
123 Tak sengaja bertemu
124 Tahu sesuatu
125 Terus mencari
126 Bertemu kembali
127 Akhirnya
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Part 1
2
part 2
3
part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
part 6
7
part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
Part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
Part 50
51
part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
part 54
55
Part 55
56
part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
part 65
66
part 66
67
prat 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
part 107
108
part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
part 119
120
Part 120
121
Tamu tak di undang
122
Berbincang dengan Kakak baru
123
Tak sengaja bertemu
124
Tahu sesuatu
125
Terus mencari
126
Bertemu kembali
127
Akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!