Keesokan hari nya, Shovia menyiapkan sarapan untuk mereka hari ini mereka akan mengadakan resepsi di sebuah gedung yang telah di sediakan oleh orang tua Haikal.
Mereka tampak segar pagi ini, iya semalam Shovia benar-benar tidur nyenyak setelah pergulatan panas mereka.
Shovia tidak menyangka kalo suami nya akan secepat itu meminta hak nya, untung saja dia sudah siap lahir batin karna Haikal orang yang sangat di cintai nya berbeda dengan Arsen mungkin dia akan menjadi istri yang durhaka karna tak mau memberikan hak nya.
Shovia tersenyum kecil mengingat kejadian semalam sungguh dia sangat malu sekali walau pun suasana kamar hanya remang-remang namun dia bisa melihat dengan jelas tubuh atletis suami nya yang tak terbalut kain.
Putra sendiri nampak bahagia melihat anak nya kembali ceria lagi seperti dulu, tak di pungkiri dia pun sangat bersyukur Arsen tidak jadi menikahi putrinya karna dia sudah tahu sifat Arsen dari dulu.
"Apa kalian mau langsung pergi ke gedung?" tanya Papa Putra melihat anak dan menantu nya yang saling pandang.
Shovia pun mengambil kan nasi kepiring suami nya beserta lauk nya, dia sengaja memasak makanan Haikal karna sedari dulu Haikal memang sering makan di sana.
"Kami mau ke makan mama dulu, kalo papa mau ke pergi kesana duluan aja," ujar Shovia duduk di sebelah Haikal setelah mengambil nasi untuk diri nya.
Putra pun nampak mengangguk karna baru dua hari yang lalu dia dan Shovia ke makam Amanda dan sekarang Shovia akan mengajak suaminya untuk berziarah setelah satu tahun putus dan los komunikasi akhirnya Haikal bisa ke tempat itu lagi.
Sudah dari dulu Haikal mengenal sosok Amanda karna dia pun ikut andil dalam perjuangan penyembuhan kangker yang di derita Amanda namun Tuhan berkata lain walau sudah di operasi tetap saja Amanda tidak kuat.
Amanda adalah sosok yang baik dimata Haikal karna selama hidup nya dia tak pernah ingin menyusahkan orang lain bahkan Amanda sempat bercita-cita ingin punya cucu sebelum ajal menjemput nya.
Namun kala itu Shovia masih ingin kuliah dan belum mau menikah, dia tidak bisa mewujudkan keinginan terakhir Ibu nya.
"Ya sudah nanti kita ketemu di sana, Papa mau ada perlu dulu sebentar dan itu air nya yang sudah di beri do'a oleh pak ustazd kamu ambil diatas meja depan ya sama bunga nya," ujar Papa Putra,memang Putra selalu aktip ke mesjid ikut sholat berjamaah dia juga sering meninta jamaah lain untuk mendo'akan mendiang istrinya.
Mereka pun mengangguk dan menyelesaikan sarapan mereka.
Shovia dengan telaten mengambilkan air untuk suami dan juga Papa nya, dia sangat senang berperan sebagai istri.
Selesai sarapan mereka pun langsung pamit karna takut keburu siang."Kami pamit ya pa," ujar Shovia mencium tangan Putra begitu juga dengan Haikal.
Mereka sudah terbisa dengan hal itu apalagi Haikal sudah lama mengenal Papa putra dia sudah menganggap nya orang tua sendiri.
"Hati-hati di jalan," jawab nya,mereka pun mengangguk.
Haikal pun membantu Shovia memakai selbelt nya dan segera tancap gas meninggalkan pekarangan rumah.
"Apa masih sakit?" tanya Haikal meririk Shovia.
Dia mengingat saat bangun tidur Shovia meringis kesakitan saat berjalan.
Sudah pasti siapa pelaku nya kalo bukan dia, Haikal bangga menjadi yang pertama bagi istrinya begitu pun dengan nya walau pun Haikal kelihatan nakal tapi dia belum pernah mencoba nya dengan siapa pun.
Hingga akhirnya dia menikahi wanita yang selama ini di cintai nya, dia melakukan nya dengan sangat lembut dan hati-hati tidak ingin melukai istrinya di malam pertama mereka.
Shovia yang mendengar pertanyaan itu nampak memerah wajah nya menahan malu.
"Apa sih kak gak usah bahas gituan deh, aku malu," jawab nya sambil memalingkan wajah keluar jendela jujur saja dia malu kalo membahas hal itu.
Haikal pun terkekeh."Ayoala sayang kita sudah menikah sudah halal juga, kenapa harus malu segala sih aku takut kamu kenapa-napa," ujar nya.
Haikal bisa melihat cara berjalan istrinya yang sedikit berbeda mungkin karna menahan sakit,karna menang untuk yang pertama kali seperti itu.
"Gak papa kok," bohong nya mana mungkin dia bilang kalo masih gak enak di **** ***** nya malu banget rasanya bahas gituan.
"Syukurlah kalo begitu, aku bisa tenang," jawab nya tersenyum nakal sambil mengerlingkan sebelah matanya menggoda.
"Apa sih jangan mikir macem-macem deh, kita mau ke gedung setelah pulang dari sana," ucap nya sedikit kesal kenapa suami nya sekarang jadi mesum gitu padalah selama ini Haikal biasa saja.
"Baru aja mau ngajak mampir ke hotel ehh kamu udah tahu aja pikirin aku," ujar nya menggaruk tungkak nya yang tak gatal sambil menyengir menunjukan deretan gigi nya yang putih.
"Dasar mesum," ujar Shovia memukul pelandengan tangan nya lalu mengerucutkan bibir nya.
"Hey si mesum ini suami kamu sekarang sayang," ujar nya mencubit pipi Shovia gemas.
Ingin rasanya dia mencium bibir tipis itu, namun dia harus menahan itu sampai nanti malam karna takut nanti Shovia kelelahan saat resepsi.
Shovia pun tersenyum, dia bisa melihat pancaran kebahagiaan dari suami nya itu, semog Tuhan menjaga cinta mereka sampai maut memisah kan.
Mobil pun akhirnya sampai di tempat pemakaman umum, mereka berjalan bergandengan tangan menuju makam Amanda.
"Asamualakum Mama," sapa Shovia mengusap pusarab ibu nya.
Tak terasa air mata nya menetes."Via udah nikah sekarang bukan sama Kak Arsen tapi sama kak Haikal, makasih mah ternyata do'a mama yang dulu benar-benar di catat oleh malaikat," ujar nya sambil mengusap air matanya.
Sudah tiga tahun Amanda meninggalkan nya, namun Shovia selalu datang setiap jum'at untuk mendo'akan mama nya itu.
"Mama yang tenang di sana ya Shovia benar-benar sudah bahagia sekarang," Haikal pun merangkul istri nya itu dan memberikan sapu tangan dari saku celana nya.
"Udah ya jangan nangis, mama nanti sedih liat kamu nangis," ucap Haikal menenangkan nya.
"Aku nangis bahagia kak, makasih udah mau jadi imam aku," ujar nya tersenyum.
Haikal pun tersenyum dan langsung memeluk Shovia ke dalam pelukan nya.
"Aku janji akan selalu ada buat kamu dan untuk kelurga kecil kita nanti," ucap nya.
Mereka pun berdo'a bersama dan menaburkan bunga juga air do'a setelah itu mereka pun meninggalkan pemakaman dan menuju ke gedung tempat di adakan resepsi, acara yang tadi nya di adakan siang berlangsur jadi sore hari karna akad nikah sudah di gelar kemarin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments