Haikal bingung harus bagaimana akhirnya dia memberanikan diri untuk menceritakan semua nya, jujur saja dia sangat merasa bersalah dengan kedua orang tua nya namun harus bagaimana lagi.
"Ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian," ujar nya dengan gugup.
Kini mereka ada di ruang tv bersantai bersama sebelum tidur, Dava sudah kembali ke kamar nya di sana hanya ada Irma dan Hermawan.
"Mau bicara apa nak, seperti nya serius sekali?" tanya Irma heran melihat Haikal nampak sedih.
"Aku.. aku mau minta maaf sama kalian," ucap nya sendu.
"Hah... " Irma merasa aneh dengan Haikal yang tiba-tiba meminta maaf kepada nya dan juga suaminya.
"Kamu minta maaf untuk apa, bukannya kamu gak ada salah sama kami, sebenar nya ini ada apa Kal?" tanya Hermawan heran tak seperti biasa nya dia melihat Haikal seperti itu.
"Aku.. aku..," Haikal tak kuasa menahan tangis nya sungguh dia sangat sedih dan juga kecewa.
Irma pun merangkul anak nya dan menyandarkan kepala nya di pundak Mamanya.
"Sayang kamu kenapa sih kok jadi cengeng gini, bukannya senang mau menikah kamu malah kaya gini Mama sama Papa udah restuai pernikahan kalian sekarang apa lagi yang buat kamu sedih nak?" ucap Irma mengelus kepala anak nya itu.
"Rena membatalkan pernikahan kita Ma," jawab nya sendu.
"Apa...?" tanya Mereka barengan bahkan Irma sambil memegang dada nya karna kaget.
"Tapi kenapa, apa kalian ada masalah?" tanya Irma sedikit syok namun Haikal hanya menggelengkan kepala nya.
"Ya Tuhan bagaimana dengan para tamu undangan tak mungkin kan Mama membatalkan semua nya uang kita sudah 80 persen masuk sayang," ujar Irma namun dalam hatinya Irma merasa senang karna selama ini Irma tidak menyukai Rena.
Namun Irma juga tidak tega melihat anak terpuruk seperti itu, dia bingung harus bagaimana menenangkan anak nya itu.
Hermawan yang sejak tadi diam pun kini angkat bicara, dia tidak terima anak nya di permalukan separti ini.
"Sudahlah nasi sudah menjadi bubur ada atau tidak pengantin wanita nya pesta akan tetap di gelar, sebaiknya kamu jangan pernah lagi berhubungan lagi dengan keluarga itu, Papa sudah tahu dari awal mereka hanya ingin mengincar harta saja bukan karna tulus mencintaimu," ujarnya.
"Maafkan aku pah seharus nya aku mendengarkan kalian sejak awal," ucap nya sendu.
Hermawan sudah menentang sejak awal mereka pacaran namun karna Haikal yang kala itu masih sakit hati di tinggal oleh mantan kekasih nya dia malah melanjutkan hubungan nya.
"Sudahlah sayang sebaiknya kamu istirahat, biar kita pikirkan besok ya, jangan jadikan beban kami tidak marah padamu hanya sedikit kecewa saja dengan sikap Rena yang seperti itu, dan masalah pesta tidak apa-apa anggap saja kita syukuran," ujar nya mengelus pundak anak sulung nya.
"Makasih ya Mah, Pah, kalian udah ngertiin aku," ujar nya.
Dia pun memeluk erat ibu nya sungguh selama ini dia jarang sekali memeluk nya, karna terlalu sibuk bekerja.
***
Keesokan harinya mereka sudah berkumpul di ruang keluarga, Haikal nampak murung sekali pagi ini seperti nya dia tidak semangat.
"Pagi semua," ujar nya menggeser kursi yang akan di dudukinya, serta mengambil satu gelas air putih.
Irma pun tersenyum."Pagi juga sayang." ucap Irma tersenyum manis.
Di sana hanya ada Irma dan Dava sedangkan Papa nya belum keluar kamar.
"Oyah Dava kamu ambil baju batik di rumah Nenek ya di sana ada Kaila loh, bukannya kamu sudah lama tidak bertemu dengan nya?" ujar Irma kepada Dava anak bungsu nya itu.
"Iya mah," jawab Dava, dia memang sudah tahu kalo sepupu nya itu juga pulang untuk acara kakak nya bahkan kemarin mereka sempat bertemu.
"Oyah Kaila kapan datang Ma?" tanya Haikal dia juga merindukan sepupu barbar nya itu.
"Kemarin," ujar nya.
"Kamu mau ikut kesana Kal?" tanya Irma.
"Iya Ma, aku ingin bertemu Kaila aku juga kangen bayi lucu nya," ucap Haikal.
Mereka pun mengangguk setelah itu mereka pamit, Haikal mengikuti Dava dari belakang.
"Kakak yang bawa mobil ya aku males nyetir," ucap Dava menyerahkan kunci mobil itu ke tangan Haikal.
"Cckk.. di kira gue supir apa," gumannya, namun dia segera melajukan mobil nya menuju rumah Nenek nya.
Sesampai nya di sana mereka langsung masuk ke dalam rumah nenek nya yang ramai.
Ternyata benar Kaila sudah ada di sana duduk bersama tante Icha di sana juga ada bayi kecil yang duduk di pangkuan Icha.
Ya Kaila sudah menikah dan mempunyai seorang anak laki-laki yang tampan.
"Aduh calon pengantin ngapain pagi-pagi udah kesini?" goda Kaila melihat sepupu nya itu.
"Kalo ketemu tuh harus nya tanya kabar bukan ledekin kaya gitu," jawab nya sambil manyun.
Sedangkan Revan suami nya Kaila dia hanya tersenyum melihat Istri dan sepupunya yang selalu saja ribut dari dulu.
"Gimana kabarmu kak, sudah lama tidak bertemu?" tanya Kaila merentang kan tangan nya ingin di peluk, namun suami nya segera memeluk nya tak mau ada laki-laki yang memeluk nya walau pun sepupu nya sendiru.
"Ckkk.. dasar fosesiv," ucap Haikal mendudukan bokong nya di sofa.
Sedangkan yang lain hanya tertawa, Dava sendiri memilih kedapur menghampiri nenek nya.
"Kusut banget nih calon penganten," ujar Kaila.
"Kabar gue sangat buruk Kai," jawab nya lesu.
Kaila sangat peka sekali dengan orang-orang di sekeliling nya, jadi dia curiga ada yang tak beres dengan Haikal.
Kaila menarik Haikal menjauh dari orang tua nya, dia membawa Haikal ke taman belakang.
"Loh kailan mau kemana?" tanya Mama Icha.
"Bentar Ma aku kebelakang dulu," ujar nya.
Setelah sampai di taman belakang Kaila pun mulai bertanya kepada nya.
"Loe kenapa ada masalah?" tanya Kaila heran, tak biasa nya Haikal seperti itu.
"Gue ada masalah besar loe bisa bantu gue gak?" tanya Haikal.
Kaila nampak melongo mendengar ucapan itu, sebenar nya apa yang terjadi pikir nya.
"Cariin gue calon pengantin wanita nya buat akad nikah besok," ujar Haikal dengan wajah yang serius.
Kaila malah terbahak mendengar perkataan Haikal yang aneh menurut nya.
"Gue serius ih kok loe malah ketawa sih," ujar nya kesal menoyor kepala Kaila.
"Iss loe itu kebisaan ya, emang kemana cewek yang loe banggain itu gue jadi kesel dengar nya," ujar Kaila masih dengan sisa tawa nya.
"Dia batalin pernikahan kita Kai, dia gak mau nikah sama gue," jawab nya sendu.
"Hahha rasain emang enak loe," canda nya.
"Sialan emang loe, gue nyesel tahu cerita sama loe bukannya bntu malah ngeledekin," ujarnya.
"Loe beneran serius?" tanya Kaila mulai. serius.
"Ya beneran lah ngain juga gue bohong," ucap nya sendu dia memijat pelipis nya yang tiba-tiba pening.
"Terus nanti acara nya gimana?" tanya Kaila panik, apalagi acara nya akan di gelar besok.
"Gue juga gak tahu, gue bingung apa gue kabur aja yah gue gak tega liat Mama sama Papa kecewa," lirih nya.
"Sebaiknya loe tenangin diri dulu Kal, nanti kita cari jalan keluar nya," ujar Revan yang sedari tadi menyimak kini dia memberi saran.
"Gimana kalo kita ke acara nikahan nya Shovia dulu, nanti malam kita bahas lagi dan cari jalan keluar nya udah siang nih," ujar Kaila beranjak dari duduk nya.
"Jadi beneran Shovia mau nikah, gue kira cuma bohongan dari dulu kan kaya gitu bilang nya," ujar Haikal.
Dia juga menerima surat undangan nya namun entah dimana."Loe gak di undang?" tanya Kaila.
"Di undang tapi gue males kesana," jawab nya.
"Ya udah lah ya mendingan loe di rumah aja, ngapain juga loe hadir di acara mantan loe entar malah baper lagi," ucap Kaila meledek sambil terkekeh.
"Sialan emang loe, kalo Shovia gak di jodohin udah gue nikahin dia dari dulu," ucap Haikal kesal.
Haikal mengingat pertemuan terakhirnya satu tahun yang lalu Shovia memutuskan hubungan nya karna di jodoh kan mau tak mau Haikal pun menerima nya dan dia bertemu Rena dan menjalin hubungan.
Awal nya hanya pelampiasan tapi Haikal menjadi terbiasa dengan kehadiran Rena walau pun rasa cinta nya kepada Shovia masih sama tapi dia tidak mungkin kembali padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Dwi Rara
akhirnya mampir juga bu thank u 🥀😘
2023-06-09
0
Esti Arista
menyimak..
2023-06-09
0