Setelah satu minggu berlibur kini waktu nya mereka pulang, sudah cukup bagi mereka merasakan kebebasan selama satu minggu ini.
Haikal dan istri kecil nya sangat menikmati kebersamaan mereka yang hanya ada mereka berdua saja.
Setelah beberapa jam mengudara akhirnya mereka sampai di bandara merekalangsung naik taxi, karena mereka tak memberu tahukan kepulangan nya.
"Kita pulang ke mana sekarang?" tanya Shovia bingung antara pulang ke rumah nya atau ke rumah mertuanya.
Namun Haikal tersenyum dia merangkul bahu istrinya, pasti Shovia akan kaget kalo nanti dia bicara yang sebenarnya kalo dia sudah membali rumah.
"Kita pulang ke rumah kita sayang," ujar nya namun Shovia seperti nya bingung.
Shovia menatap wajah suami nya dengan mengerutkan kening, yang dia tahu Haikal hanya mempunyai sebuah apartemant mewah di dekat kantor nya namun dia belum tahu kalo suami nya sudah punya rumah sendiri.
"Rumah ki-ta," ucap nya terbata.
Haikal mengengguk dia sangat gemas sekali melihat Shovia kalo sedang dalam mode serius.
"Iya sayang aku sengaja beli rumah itu satu minggu yang lalu setelah kita menikah, maaf aku gak bilang dulu sama kamu," ucap nya merasa bersalah.
Haikal memang tidak mau tinggal bersama orang tuanya mau pun mertuanya, dia tidak mau merepotkan.
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di sebuah perumahan elit yang cukup mewah.
Shovia nampak terpaku melihat rumah yang di lihat nya apa mereka salah alamat pikir nya, rumah itu sangat bagus dan juga terlalu megah.
"Sayang ayo masuk kok malah bengong sih?" tanya Haikal.
Dia menarik tangan nya Shovia agar mengikuti nya, sedangkan Shovia hanya pasrah saja mengikuti suaminya.
Shovia masih terus berucap syukur dalam hatinya karna bisa bertemu dengan orang kaya seperti suaminya itu, dia tidak pernah berharap akan seperti ini namun harapan nya kedepan adalah dia ingin tetap menjadi dirinya sendiri.
Dia berharap rumah tangga nya selalu berkah dan selalu di ridhoi oleh Alloh, Shovia tidak menginginkan apapun lagi selain bisa bersama suami nya.
"Apa ini gak terlalu mewah Mas kita cuma tinggal berdua di sini," ujar nya membuat Haikal terkekeh.
"Sayang kamu tuh berlebihan, ini jauh lebih kecil dari rumah nya Mama sama Papa harus nya aku beli yang besar tapi Dion yang nyaranin beli yang ini, di sini hanya ada tiga kamar sayang ini udah pas buat kita yang pengantin baru."
Shovia pun hanya menghela nafas dia tak mungkin bisa protes lagi kalo sudah seperti ini, terus gimana nanti beresin nya apa harus dia yang bersihin nya.Cuma membayangkan nya dia sudah bergidik.
Dia pun hanya tersenyum kaku, rumah yang Haikal bilang kecil itu ternyata tiga kali lipat dari rumah Papa Putra.
Halaman belakang nya pun terlihat lumayan luas, dan ada kolam renang nya juga, terlihat juga ada taman kecil di sana.
Mereka pun melihat-lihat kedalam rumah tersebut, Shovia tidak bisa berkata-kata lagi dia benar-benar bersyukur.
Kini mereka tiba di sebuah kamar yang terlihat luas mungkin itu kamar utama nya yang tak terlalu jauh dari ruang tamu.
Shovia pun masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yang beneran gerah.
Haikal meletakan kopernya di dekat meja rias lalu dia membuka lemari milik nya yang sudah penuh dengan barang -barang nya begitu juga dengan lemari sebelah nya.
Haikal nampak tersenyum melihat lemari istri nya pun sudah penuh ternyata Dion benar-benar bisa di andalkan bahkan Dion sangat jeli sekali membelikan cd dan juga bh nya.
Haikal geleng-geleng kepala apa mungkin Dion yang memilihkan semua itu bahkan banyak juga lingery yang ada di sana.
"Bisa juga si Dion beli ini semua apa dia gak malu apa pas milih kaya gini," guman nya tersenyum geli.
Shovia pun keluar dari kamar mandi hanya mengenakan dres selutut membuat Haikal tersenyum nakal.
"Tumben nih pake ginian apa kamu sengaja menggoda ku?" tanya Haikal mendekat kan diri nya di samping Shovia yang nampak memerah menahan malu.
Shovia hanya memberanikan diri saat ada suami nya saja kalo ada orang lain mana dia berani memakai pakaian seperti itu.
"Mandi sana jangan deket-deket, aku mau beresin barang- barang kita," ucap nya berjalan menjauhi suami nya itu.
Namun Haikal sudah lebih dulu menarik tangan nya dan mengecup sebentar bibir nya.
"Manis," ucap nya.
"Mas mandi gak?" ucap Shovia sedikit manyun.
"Iya- iya ini Mas masuk, kamu jangan kemana-mana ya takut nya nanti ada Dion dia suka masuk tiba-tiba," ujar nya dan Shovia pun mengangguk.
Shovia pun membereskan barang-barang nya saat akan menata di lemari ternyata lemari nya sudah penuh begitu juga lemari milik suami nya.
"Apa Mas Haikal sengaja ya siapin ini semua," batinnya.
Shovia pun tersenyum geli melihat beberapa lingery tergantung di lemari nya bahkan ****** ***** nya pun tersusun rapi dengan Bh yang sama warna nya mungkin itu satu set satu set sehingga bahan dan warna nya sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments