Stempel di tangan mereka bersinar, selanjutnya mereka memasuki dinding tak terlihat itu tanpa kesulitan.
Latifa berkata paling pertama.
"Tiba-tiba saja pakaianku langsung kering."
"Aku juga," tambah Jenifer dan Ardhi mengangguk menegaskan bahwa dirinya juga mengalami hal sama.
Hanya air laut yang akan menguap, jika air tawar mereka masih bisa mendapatkannya di sumur-sumur yang berada di antara bangunan kota ini.
Bagi Ardhi tepat seperti ini tidak jauh berbeda dengan kota di dalam bola kristal yang sering diperjual belikan di acara tertentu sebagai sovenir. Beberapa orang tampak berlalu lalang tapi sepertinya mereka tidak ada yang mempedulikan bahwa ketiganya berasal dari luar.
Ardhi berfikir bahwa itu pengaruh dari stempel di tangannya, selama kau memakainya tidak ada yang berani membuat masalah.
Latifa terus melekat di lengah Ardhi.
"Kenapa Latifa menempel begitu erat padahal ini bukan tempat horor atau sebagainya."
"Apa yang kau kau katakan, di tempat asing kita harus waspada."
"Benarkah?"
Jenifer memotong sedikit kecewa.
"Setiap bangunan di sini tidak jauh berbeda dari yang ada di luar, meksipun kebanyakan orang-orang di sini berjualan ikan, ada sayuran juga, jangan bilang mereka juga bertani di tempat seperti ini."
Ardhi menunjuk ke atas langit dan semuanya akhirnya menyadari bahwa ada matahari buatan di sana.
"Sekarang kita akan langsung pergi ke istananya saja."
Mereka dipersilahkan masuk dan di depan singgasana, mereka berlutut untuk memberi hormat pada ratu di kota ini.
"Kuucapkan selamat datang di kota Shicheng, namaku Gloria aku tidak menyangka bahwa ada utusan khusus dari kerajaan di atas permukaan yang datang kemari."
Orang yang mengatakan itu adalah wanita sekitar 20 tahunan dengan rambut hitam panjang yang ditambahkan hiasan pita kembar di kiri kanannya.
Ia mengenakan pakaian yang mirip dengan kimono bercorak gelombang air, walaupun sedikit terbuka itu masih menutup bagian penting darinya.
"Jadi apa yang bisa kubantu untuk kalian?"
Latifa yang menjawabnya sebagai perwakilan.
"Kami datang kemari ingin meminjam kristal yang mampu melindungi sebuah kota, kota kami hendak diserang oleh para monster karena itulah kami mohon untuk ratu Gloria meminjamkan kami benda tersebut."
"Benda itu memang jarang tapi bukan berarti kami tidak bisa membuatnya lagi, kami hanya perlu waktu untuk melakukannya, aku tidak akan meminjamkan untuk kalian tapi akan kuberikan itu sebagai hadiah, tentu saja... ada satu syarat yang ingin kalian lakukan."
Latifa mengalihkan pandangan ke arah Ardhi yang menganggukkan kepalanya ringan.
"Kalau boleh tahu apa persyaratannya?"
"Belakangan ini para monster laut bermunculan menyerang kota kami, aku ingin kalian turut membantu untuk membasmi mereka. Sebelumnya kami hidup nyaman di tempat ini namun para monster itu malah menargetkan kami sebagai mangsanya, kulihat pemuda di sana membawa enam pedang aku yakin kamu bisa diandalkan."
Ardhi hendak bilang bahwa itu sebuah kekeliruan namun sayangnya didahului oleh Latifa yang bersemangat.
"Tentu saja ratu Gloria, pria ini bahkan sudah banyak membunuh monster laut itu seorang diri saat datang kemari, dia juga mengalahkan Kraken."
"Latifa?"
"Aku sepertinya sudah keceplosan."
Semua orang yang turut mendengarkan tampak terkejut, seluruh pandangan mereka tertuju pada Ardhi yang tersenyum masam.
"Aku cuma beruntung."
Dan sekarang giliran Jenifer yang meletakan bom padanya.
"Haha Ardhi ini orang yang selalu merendah, terlepas dari peringkatnya, aku pastikan Ardhi sangatlah kuat."
"Hoh, sepertinya kami beruntung bahwa kalian datang kemari.. namamu Ardhi kan, bisakah kau mampir ke kamarku, ada yang ingin kubicarakan denganmu empat mata."
"Apa? Baru kenal langsung mengajak Ardhi ke kamar."
"Tenanglah Latifa, karaktermu berubah.... mungkin ada sesuatu yang perlu dia katakan yang tidak boleh kita ketahui."
"Meski begitu."
"Tolong jamu mereka, pastikan mendapatkan pelayanan istimewa selama berada di istana."
Para pelayan wanita mengangguk mengiyakan.
Ardhi menghela nafas panjang, dan dengan ragu mengikuti ratu tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments