Ardhi duduk di pojokan sambil memeluk lututnya, mau bagaimana lagi dia seorang pemuda normal, untuk bisa tidur dengan gadis cantik satu ranjang cukup membuatnya resah.
Gadis yang dimaksud bangun selagi menguap lebar.
"Owh... kenapa Ardhi tidur di sana nyan?"
"Aku hanya mencoba merasakan lantainya."
"Merasakan?!"
Bagaimana gadis sepertinya bisa baik-baik saja tanpa terpengaruh? pikir Ardhi, rasanya dia sendiri yang gugup karena perasaan aneh tersebut dan dia merasa bodoh.
Mengesampingkan hal itu mereka meninggalkan penginapan dan mengambilkan pekerjaan baru, mengumpulkan herbal akan terasa membosankan jadi mereka akan mengambil pekerjaan untuk membersihkan kanal kotor.
Karena tidak ada yang mau menerima pekerjaan ini, setiap orang akan diberikan 6 koin perak untuk satu hari.
"Bayarannya memang cukup menggoda, tapi kau yakin kau akan terbiasa membersihkan kanal nyan?"
"Tak apa, paling tidak aku akan sedikit berguna sekarang. Malah aku terkejut bahwa Nisa terkadang melakukan hal seperti ini."
"Apa boleh buat bukan, untuk hidup."
Mereka menggunakan penutup hidung, skop dan juga gerobak, secara bergantian mereka membagi tugas bersama sesama rekan petualang lainnya, ada sekitar 20 orang yang melakukan tugas ini
Baru sore hari mereka selesai, mereka menggunakan pemandian umum untuk membersihkan badan kemudian berdiskusi di bar guild sambil memesan makanan sederhana seperti nasi goreng telur mata sapi dan baso dengan saos pedas, untuk minumannya mereka memesan jus jeruk dan es kelapa muda dengan irisan buah mangga.
Nisa menawarkan minuman bir tapi Ardhi dia tidak terlalu suka alkohol. Saat Nisa meneguk bir itu dia tampak berekspresi seolah beban di tubuhnya telah hilang.
"Fwaahhh... Kita mendapatkan uang cukup banyak sekarang, gunakan enam koin perak itu untuk membelikanmu peralatan dan enam koin perak yang kupunya kita gunakan makan dan penginapan."
"Bukannya itu akan mengurangkan jatahmu."
"Aku tak masalah, lebih dari itu kita tidak akan terus melakukan pekerjaan di kota, paling tidak kita mencari sesuatu seperti mengalahkan slime atau goblin, pekerjaan seperti itu lebih mudah walaupun menghasilkan sedikit uang."
Nisa mengatakan hal sebenarnya, jika dia terus-menerus hanya bekerja seperti membersihkan kanal semua harinya akan dihabiskan untuk bekerja tapi jika dia bekerja layaknya petualang, itu akan jauh lebih baik.
Dia juga berfikir tidak mungkin terus menerus membawa gadis dalam pekerjaan kotor atau sejujurnya dia tidak sanggup melihatnya. Nisa adalah gadis cantik jika saja dia mengenakan seperti gadis kenakan dia tidak akan diejek oleh beberapa orang.
"Aku mengerti."
"Kalau begitu besok pagi kita pergi ke pasar loak."
"Baik."
Pasar loak adalah pilihan bagus untuk mereka yang kere. Karena Ardhi terlalu lelah dengan pekerjaannya hari ini dia akhirnya bisa tidur walaupun sekarang Nisa memeluknya erat.
"Nyan, nyan, ini ikan besar... ini milikku."
Jika Ardhi tahu bahwa sekarang dia sedang dijilati ia pasti akan terkejut.
Hari berikutnya keduanya berjalan pergi ke pasar loak yang berada di pinggiran kota, tempat ini begitu ramai dan jika diperhatikan tak hanya petualang namun ibu-ibu, orang tua dan anak-anak turut berjalan di sekitar sini.
"Ternyata lebih ramai dari yang kuduga."
"Benar kan, walau disebut pasar loak mereka juga menjual berbagai sayuran segar, buah-buahan termasuk pakaian bekas nyan, jika beruntung kita bisa mengeluarkan sedikit uang dengan kualitas terbaik."
"Kedengarannya hebat."
"Serahkan padaku nyan~ aku ahli menawar."
Ardhi bertepuk tangan lalu kemudian tersenyum masam karena tidak sesuai ekspetasinya, dengan wajah memelas Nisa memegangi salah satu penjual yang mereka datangi.
"Tolong jual pedang itu seharga 4 koin perak, aku mohon."
"Hentikan kau membuatku malu, aku mengerti aku akan berikan itu dan jangan datang kemari lagi."
"Yataa."
"Lain kali biar aku yang menawar," ucap Ardhi lemas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Like and coment 😀
2023-03-16
1
Kang Comen
ok
2022-12-11
0