Semenjak datang ke dunia ini Ardhi kesulitan karena tidak bisa menggunakan kekuatan unik seperti para petualang lakukan, ketika dia merasakan keputusasaan ia tanpa sadar membangkitkan sesuatu dalam dirinya.
Pedang yang selalu dibawanya tiba-tiba saja bergerak di dalam ruangan, ia terlalu lelah untuk mengambilnya dan kemudian pedang itu terbang ke arahnya sendiri.
Ia berfikir mungkin saja seorang yang memanggilnya ke dunia ini tidak benar-benar melemparkannya begitu saja. Semenjak ia tahu, gaya bertarungnya berubah secara drastis dan tak disangka bahwa kemampuan itu juga yang menyelamatkannya dari ketinggian.
Latifa tak berhenti mengaguminya walaupun dia sedang memasak untuk mereka. Seperti apa yang dikatakan Jenifer kapalnya memang sudah terisi makanan dari sayur-sayuran ataupun daging namun dibandingkan kedua bahan itu dia lebih banyak menyimpan anggur di dalamnya.
"Aromanya sangat harum."
"Hanya salad tuna dan tongseng daging saja yang bisa aku hidangkan saat ini."
"Begini juga sudah luar biasa," jawab Jenifer dan Latifa menimpali.
"Itu karena bahannya tidak terlalu lengkap."
"Mau bagaimana lagi aku hanya membawa bahan yang mudah kumasak sendiri."
Mereka makan sampai kenyang sebelum kembali berlayar dengan kecepatan sedang, matahari sudah berada di atas kepala mereka dan semuanya terasa panas.
Ardhi menatap pemandangan laut yang terlihat santai lebih dari sebelumnya, hanya dalam hitungan detik ketenangan itu segera dihancurkan dengan mudah.
Delapan tentakel raksasa telah keluar dari segala arah yang mana menjerat kapal Jenifer.
"Dia sudah datang."
Jenifer melepaskan kemudi lalu menarik pedang di pinggangnya, Ardhi juga menarik dua pedang ke tangannya sementara dua lagi melayang ke dekatnya.
"Karena sudah sejauh ini aku tidak ingin mati dimakan Kraken," ucap Jenifer menerjang maju, dia mengayunkan pedangnya untuk memberikan luka di salah satu tentakel, di sisi lain Ardhi juga melakukan hal sama. Perlu usaha untuk memotongnya namun dia mampu melakukannya.
Kraken mulai mengincar keberadaan Latifa syukurlah bahwa dua pedang Ardhi berada di sebelahnya membantu pertahanan.
"Aku akan membantu juga," Latifa memberikan sihir penguatan untuk Ardhi dan Jenifer membuat mereka dua kali lebih kuat dari seharusnya.
Jenifer berhasil menebas salah satu tentakel hingga kepala kraken mulai menyembur dari dalam laut, ukurannya jelas sangat besar dengan gigi berjeruji layaknya seperti penyerut pensil.
Ardhi memotong beberapa tentakel sebelum mengikuti Jenifer yang melompat ke udara memberikan tebasan memotong, itu menggores wajah Kraken tapi tidak begitu efektif termasuk serangan Ardhi, sebagai perlawanan kini keduanya terhantam tentakelnya hingga diterbangkan sedikit menjauh.
Keduanya terus menerus menepis seluruh tentakel yang serempak menyerang dan lagi-lagi kembali dihempaskan lebih kuat dari sebelumnya.
Latifa memegangi tangan Ardhi yang hendak terjatuh ke luar kapal.
"Ugh."
"Bertahanlah Ardhi."
Ardhi memegangi bagian sisi kapal, saat sebuah tentakel hendak menyerangnya dua pedang yang selama ini melindungi Latifa memotongnya dengan mudah, mengikuti arah pandangan Ardhi, keenam pedang melayang ke udara kemudian menusuk gurita dari segala arah, itu menembus tubuhnya secara berkali-kali sebelum akhirnya seluruh tangannya terkulai lemas dan akhirnya seluruh tubuhnya jatuh ke dasar laut yang dingin dan gelap.
"Aku baik-baik saja Latifa, sebaiknya kamu sembuhkan Jenifer."
"Sepertinya kita terlambat menyelamatkannya."
"Oi, aku masih hidup."
"Cih."
"Apa maksudmu dengan bersuara seperti itu, aku terluka parah."
"Akan kusembuhkan."
Beberapa bagian kapal rusak meski begitu kapal ini masih bisa berlayar tanpa kesulitan. Ardhi terduduk lemas dan memilih melakukan perjalanan kembali keesokan paginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments