Gadis itu memperkenalkan dengan nama Latifa, dia seorang Arch Priest dari ibukota yang datang kemari dengan beberapa pengawal kerajaan, karena serangan bandit semua pengawalnya mati sementara dirinya berhasil meloloskan diri namun tak terduga seekor beruang menjadikannya musuhnya hingga akhirnya Ardhi menyelamatkannya, itu rentetan singkat peristiwa yang terjadi padanya.
Sementara Latifa membersihkan diri di kamar mandi di penginapan, Ardhi telah memeriksa laci pakaian Nisa.
Dia menemukan beberapa pakaian dalam miliknya dan berfikir bahwa ukurannya mungkin sama, dia benar-benar penjahat sekarang.
Diam-diam Ardhi meminta maaf sembari membayangkan wajah gadis kucing yang tersenyum selagi mengacungkan jempol padanya.
Setelah menemukan baju yang cocok, dia berjalan ke kamar mandi lalu mengetuknya pelan.
"Aku membawakanmu baju ganti."
"Maaf merepotkan."
"Tak masalah."
Pintu terbuka menampilkan sosok Latifa yang mengintip dari setengah pintu untuk menerima pakaian yang disodorkan padanya.
"Pakaian dalamnya tampak biasa."
"Aku tidak tahu pakaian seperti apa yang sering kau kenakan, tapi ini milik rekan petualangku kuharap muat."
"Kau yakin kau bukan kesatria?"
"Tentu saja bukan, hanya petualang."
Sikap Ardhi tidak seperti petualang, apa yang ingin dikatakan Latifa, mereka kasar dan juga hidup liar di jalanan tapi Ardhi jelas sebaliknya dia malah menunjukkan sikap kesatria yang berdedikasi tinggi untuk menolong orang.
Begitu pandangan orang-orang terhadap petualang dan kesatria.
Latifa keluar beberapa menit berikutnya dengan gaun putih berenda sementara Ardhi berdiri di jendela mengawasi keadaan di luar tahu-tahu jika bandit itu datang kemari.
Dia berfikir aneh bahwa ada serangan bandit di wilayah pekerjaannya sebagai petualang. Ini hanya kemungkinannya saja bahwa seorang sedang mencoba membunuh seorang Arc Priest dengan sebuah penyamaran.
"Sekali lagi terima kasih, aku benar-benar berhutang banyak."
"Tak usah dipikirkan."
"Lalu dimana rekanmu?"
"Kurasa dia ada di guild, aku sempat mengirimkan surat pada guild dan memberikan informasi tentangmu pada mereka."
"Aku yakin kau terus berada di sini, bagaimana bisa?"
Ardhi menengok ke kota kemudian membuat suara burung dari tangan dan mulutnya, dan tak lama seekor elang berwarna putih terbang dan mendarat di bahunya.
Ada kertas yang terselip di bawah kakinya.
"Ini pertama kalinya aku melihat seseorang sepertimu, mungkinkah kau petualang atas?"
"Sudah kubilang aku hanya petualang rank F."
"Aku tidak akan percaya dengan itu."
Ardhi mengambil surat di bawah kakinya dan di sana tertulis bahwa mereka diminta segera pergi ke guild secepatnya, guild master telah kembali Ardhi juga ingin melihat bagaimana penampilannya.
"Aku harus segera membawamu ke guild."
"Mohon bantuannya."
Keduanya berjalan beriringan di kota, Latifa melekat di lengan Ardhi hingga dia kesulitan bergerak tentu dia bisa merasakan bagaimana dua tonjolan itu menekannya lembut.
Terlepas dari itu, keduanya tampak seperti kesatria yang sedang menjaga tuan putri, semua orang juga lebih berfikir ke arah sana dibanding sebagai pasangan.
"Berada di dekatmu, aku merasa terlindungi."
"Aku senang jika Anda berfikir demikian... nona Latifa datang ke sini pasti ada sesuatu yang ingin disampaikan bukan?"
"Benar, aku akan menjelaskannya nanti saat kita bertemu dengan guild master."
Di luar guild tampak Nisa sedang menunggu mereka berdua.
"Dia benar-benar mengenakan pakaianku nyan~" katanya selagi mendekat.
"Pasti Anda rekan Ardhi, namaku Latifa maaf soal bajunya."
"Yah tak masalah, lain kali lebih baik panggil aku Nisa dan jangan menggunakan bahasa sopan, tubuhku jadi gatal-gatal nyan."
"Seperti biasa kau suka seenaknya, jadi bagaimana latihanmu?"
"Masih lancar, sekarang aku harus berlatih sihir air. Aku hanya menunggu kalian berdua untuk melihat apa kalian terjadi sesuatu di kamar saat aku tidak berada di sana."
Pipi Latifa memerah sementara Ardhi menghela nafas lemah.
"Kurasa sudah waktunya pergi, dadah."
Keduanya hanya melihat bagaimana kepergiannya yang berlari dengan semangat.
"Maaf sikapnya seperti itu."
"Tidak, itu sikap yang wajar yang ditunjukkan petualang seharusnya."
"Kau sedang menyindirku kan."
"Cuma bercanda."
Latifa sedikit merasa cocok dengan seorang yang sekarang bersamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Nazrul
hahaha
2022-12-12
1