Ardhi mengetuk pintu dan seorang yang berada di baliknya membiarkannya masuk.
Sejak lama dia telah penasaran seperti apa guild master dari guild Crimson Opera, menurut rumor ia selalu mengenakan gaun panjang berwarna merah tua dan penampilannya cukup cantik dengan rambut merah serupa, ia selalu mengenakan topi runcing dan menghisap rokok dari pipa cerutu yang panjang.
Dan sepertinya itu memang benar.
Dia duduk di atas meja selagi menatap keduanya, ia menjauhkan mulutnya dari pipa selagi menghembuskan asap ke udara.
"Aku sudah mendengar banyak hal dari Cathy, seorang petualang dengan enam pedang, bernama Ardhi senang melihatmu... namaku Eve, aku guild master Crimson Opera."
"Anda terlihat seperti yang dirumorkan."
"Rumor seperti itu jangan terlalu diambil dalam, dan juga nona Latifa aku benar-benar menyayangkan bahwa ada bandit di sekitar kota Georginia, tolong maafkan kami... aku akan meminta beberapa orang menyelidikinya."
"Hal itu telah berlalu.... semuanya berkat Ardhi yang menyelamatkanku."
"Iya, kami sangat berterima kasih padanya, kalau begitu silahkan."
Eve memandu keduanya untuk duduk di sofa dimana dia pun duduk setelah menuangkan teh untuk keduanya, walau penampilannya terbuka Eve adalah pribadi yang cukup baik dalam memperlakukan orang lain.
"Jadi urusan apa yang membuat nona Latifa mengunjungi kota kami?"
"Sebenarnya belakangan ini aku mendapatkan sebuah penglihatan tentang kota ini."
"Penglihatan?" ucap kembali Ardhi yang tidak tahu yang dimaksud.
"Nona Latifa memiliki penglihatan masa depan dan satu-satunya orang yang bisa bertemu dengan dewi Esna secara langsung, apa yang dikatakan nona Latifa selalu terjadi tanpa salah sedikipun."
"Ini semua berkat dewi," potong Latifa kemudian melanjutkan.
"Meski aku bertemu dengan dewi, aku hanya bisa mendengarkan suaranya jadi aku bukan seperti yang dikatakan orang-orang."
Bagi semua orang itu sudah sangat hebat.
Ardhi kembali bertanya.
"Bukannya nona Latifa bisa mengirim orang ke sini dibandingkan datang sendiri, jadi hal seperti ini tidak akan terjadi?"
"Aku sudah melakukannya namun pria yang kukirim ke sini tiba-tiba saja meninggal, karena itulah beberapa orang menjadi takut dan aku tidak ingin membuat kegemparan di ibukota lebih jauh dari itu."
Eve menyeruput tehnya selagi memandang langit-langit ruangan dengan pandangan jauh, sama seperti Ardhi dia merasakan serangan bandit hanya sebuah penyamaran, tapi lebih dari itu hal yang disampaikan Latifa lebih membuat dirinya terkejut.
"Dalam waktu 15 hari kota ini akan dibanjiri monster, dan jika dibiarkan seluruh penduduk kota akan dimusnahkan."
"Sangat buruk, berapa jumlahnya?"
"Sekitar 50.000 ekor."
"Itu tidak akan bisa ditangani oleh guild..
apa ada yang bisa kami lakukan?"
"Menurut apa yang dewi katakan padaku, kita harus meminta bantuan pada kota bawah air Shicheng untuk meminjamkan bola kristal mereka, mereka memiliki dua kristal sayangnya aku yakin mereka tidak akan meminjamkan secara percuma."
"Itu wajar saja, tanyakan saja apa yang mereka mau dan aku yakin mereka akan bersedia meminjamkannya."
Entah Eve maupun Latifa kini mengalihkan pandangan ke arah Ardhi, dengan bercanda dia melirik ke arah belakang.
"Apa ada orang di sana?"
"Usaha bagus Ardhi tapi aku mengharapkan banyak hal padamu."
"Aku hanya peringkat F kurasa ada orang yang lebih baik dariku."
"Misi ini terbilang rahasia kita tidak bisa mengirim orang yang mencolok dan juga jika bandit bukan lawan yang sulit untukmu bukan."
"Aku merasa tekanan kuat di sini."
"Baguslah kalau kau mengerti."
Latifa adalah orang yang paling senang, dibanding pergi bersama petualang lain yang tidak dia kenal sikapnya, Ardhi merupakan pilihan bagus untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Nazrul
apakah mc dipanggil oleh dewi🤔🤔🤔🤔
2022-12-12
0