Arti Persahabatan

"Salah apa? Apa karena kau yang memberikan mobil itu padaku sampai kau merasa bersalah padaku? Atau karena Lucas?"

Naura terkejut ketika mendengar Lunara menyebut nama Lucas. "Apa maksudmu Lun? Kenapa kamu tiba-tiba bahas Lucas?"

"Karena aku kemari, memang untuk bahas tentang Lucas, Naura. Awalnya dia akan menikah denganmu tapi karena kamu tiba-tiba pergi dan membatalkan pernikahan kalian, sampai kalian tidak jadi menikah. Keluarga Kak Lucas malu pada tamu yang sudah mereka undang sampai meminta aku menikah dengan Kak Lucas. Apa karena itu, kau merasa bersalah padaku?"

"Aku merasa bersalah pada kalian berdua. Kau dan Lucas. Selama ini aku selalu mendengarmu bercerita tentang Lucas tapi aku malah mengabaikannya dan menganggap ceritamu itu hanya bentuk kekagumanmu saja pada Lucas. Kenyataannya kau sangat mencintai Lucas. Aku bersalah karena hal itu Lunara." Seketika Naura menjatuhkan air matanya, "aku bersalah karena mengabaikan perasaanmu dan malah peduli dengan diriku sendiri. Maafkan aku! Aku sungguh minta maaf karena itu! Dan aku pun merasa bersalah pada Lucas karena membatalkan pernikahan tanpa bicara dulu padanya tapi aku tidak menyesal karena yang kulakukan itu adalah hal yang benar!"

Semua yang dikatakan Naura bukan untuk membuat Lunara tidak membencinya tapi penyesalan yang ia rasakan pada Lunara karena hampir menikah dengan Lucas-laki-laki yang dicintai sahabatnya itu. Awal cerita mereka, bermula kala Lunara bertemu dengan Lucas di perpustakaan. Pria itu membantunya saat ia kesulitan mengambil buku. Hal sederhana yang dianggap biasa bagi Lucas, malah dianggap luar biasa oleh Lunara yang jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun saat itu, Naura sudah lebih dulu berpacaran dengan Lucas. Lunara sering bercerita pada Naura tentang laki-laki yang membuatnya jatuh cinta itu tapi Lunara tidak pernah menyebut nama Lucas di depan Naura.

"Sebenarnya yang salah aku Naura. Aku tidak mengatakan padamu kalau nama laki-laki yang kucintai adalah Lucas. Seandainya saja aku beritahu namanya, kita tidak akan salah paham begini. Maafkan aku Naura! Aku yang salah padamu!"

Naura menggenggam erat kedua tangan Lunara sembari tersenyum melihat sahabatnya itu. "Tidak apa-apa Lunara. Aku mengerti!"

"Tapi Naura, apa kau benar-benar tidak punya perasaan pada Lucas?" tanya Lunara yang masih belum tahu tentang perasaan Naura pada Lucas.

"Sama sekali tidak ada. Perasaanku padanya hanya sebatas teman saja." Berat rasanya Naura membohongi Lunara tentang perasaannya pada Lucas. Terutama pada dirinya sendiri yang masih sangat mencintai Lucas tapi demi hidup Lunara, Naura mengikuti kebohongan Aagha.

"Lalu sejak kapan kamu kenal dengan Lucas?" tanya Lunara yang ingin mendengar cerita kedekatan Naura dan Lucas.

"Dua tahun lalu."

"Pantas saja Lucas jatuh cinta padamu. Ternyata kau lebih dulu kenal dengan dia dibanding aku. Aku baru mengenal Lucas setahun lalu. Bahkan yang selalu mengikutinya adalah aku. Dia tidak pernah peduli padaku tapi walau dia tidak peduli, aku masih saja berharap dia menyukaiku karena dia pun tidak pernah bilang kalau dia mencintai orang lain." Lunara tampak sedih mengingat kata-kata Lucas yang sangat mencintai Naura di malam pernikahan mereka. Bahkan matanya berkaca-kaca ingin menangis tapi ia berusaha menahan agar air mata itu tidak keluar karena tidak ingin Naura mengasihaninya.

Meski begitu, Naura memahami perasaan Lunara yang pasti terluka ketika tahu bahwa laki-laki yang dicintainya malah mencintainya. 'Maafkan aku Lunara! Harusnya aku lebih peduli padamu tapi aku malah mengabaikan perasaanmu. Aku tidak pantas menjadi temanmu.'

Naura yang duduk di samping Lunara, menangis sedih tapi ia membekap mulutnya agar Lunara tidak mendengar suara tangisannya yang susah payah ia tahan.

Lunara yang diam kembali menyahut, "Naura! Kau sungguh tidak mencintai Lucas kan?"

"Kenapa kamu terus menanyakan pertanyaan seperti itu Lunara?" Bukannya menjawab, Naura malah bertanya balik, dan ia kesal dengan Lunara karena pertanyaan Lunara yang seolah tak percaya padanya.

"Karena Lucas mencintaimu. Kalau kamu bilang mencintai dia juga, maka aku akan mundur dan bercerai dengannya."

Sontak membuat Naura tercengan mendengar ucapan Lunara, bahkan ia semakin kesal dengan sahabatnya itu. Dengan kesal, ia berdiri di depan Lunara yang tentu tidak bisa menatapnya. "Lunara, kamu sudah menikah dengan Lucas. Masa kamu mau bercerai gitu aja hanya karena aku. Lun, pernikahan itu bukan sesuatu yang bisa kamu permainkan. Pernikahan adalah sesuatu yang sakral."

"Kamu bilang pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Lalu bagaimana denganmu yang membatalkan pernikahanmu gitu aja?" Lunara pun juga kesal dengan Naura yang bicara kasar padanya hingga ia ikut meninggikan suaranya.

"Makanya aku membatalkan pernikahanku dengan Lucas sebelum kami benar-benar menikah." Sesaat Naura diam setelah mendengar ucapan Lunara tapi ia segera menjawab ketika akhirnya bisa membalas kata-kata temannya itu.

"Maafkan aku! Aku terbawa perasaan karena masalahku dengan Lucas."

"Harusnya kamu tidak mempertanyakan bagaimana perasaanku pada Lucas, Lunara. Karena dia sudah jadi suami kamu. Kamu cuma buat aku makin sulit. Dan lagian kamu, kamu mencintai Lucas bahkan coba bunuh diri karena dengar kabar aku menikah dengan Lucas. Sekarang setelah menikah, kamu malah mau bercerai dengannya. Sebenarnya mau kamu apa Lunara." Naura sungguh kesal pada Lunara yang tidak bisa tegas dengan dirinya sendiri, bahkan Lunara menanyakan perasaannya pada Lucas. Naura benci itu karena setiap kali mendengarnya, ia tidak tahu harus menjawab apa.

"Kamu dengar dari mana aku coba bunuh diri?" tanya Lunara yang tidak pernah menceritakan hal itu pada orang terdekatnya kecuali Aagha dan Candy.

"Aku tahu semuanya dari Kak Aagha."

"Apa karena masalah itu, kamu batal menikah dengan Lucas?" tanya Lunara penasaran.

"Iya."

Lunara sedikit kaget mendengar jawaban Naura. "Astaga Naura! Jadi masalah utamanya karena aku yang coba bunuh diri. Jujur, aku memang patah hati setelah dengar Lucas melamarmu tapi patah hati terbesarku bukanlah itu melainkan kamu."

"Aku?"

"Ya. Sejak kecelakaan, kamu tidak pernah menemuiku secara langsung. Kamu menjauh Naura, tidak seperti dulu yang selalu datang setiap kali aku butuh seseorang. Kamu selalu memberiku semangat. Aku terpuruk. Aku putus asa karena mengira kamu tidak mau dekat denganku lagi. Tapi aku punya harapan pada Lucas dan harapan itu juga menghilang ketika aku dengar dia mau menikah dengan kamu. Aku sakit hati pada Lucas tapi aku lebih sakit hati padamu yang tidak pernah menceritakan Lucas padaku. Kamu menyembunyikannya. Aku ngerasa dikhianati oleh sahabatku sendiri, Naura. Dibandingkan sahabat dan cinta, aku lebih takut kehilangan sahabat yang sulit ditemukan di dunia ini."

Naura menjatuhkan air matanya lagi. Kali ini, ia tidak menyembunyikan tangisannya. Suara tangisannya ia perdengarkan di depan Lunara. Dengan perasaan sedih, Naura berjongkok di depan Lunara kemudian menggenggam kedua tangan Lunara. "Maafkan aku! Sesaat aku marah padamu sampai aku memojokkanmu Lunara. Tapi masalahku yang meninggalkan Lucas, karena aku sendiri. Bohong kalau aku bilang itu karena kamu."

Naura tidak mau membebani Lunara dengan ucapannya sesaat lalu hingga ia mengatakan itu agar Lunara tidak merasa bersalah dengan dirinya sendiri.

"Aku mengerti. Jangan meminta maaf terus Naura, karena arti dari persahabatan itu adalah saling memahami satu sama lain dan saling memaafkan!"

Terpopuler

Comments

R⃟ Shezan Hayase

R⃟ Shezan Hayase

semoga persahabatan kalian tetap solid Lunara & Naura. Dan Lucas, belajarlah utk mencintai Lunara. dia gadis yg baik

2022-12-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!