Aagha datang ke Hotel di mana Lunara berada. Ia datang setelah mendapat informasi dari seseorang yang ia suruh untuk mengawasi adiknya. Langkah Aagha tergesa-gesa menuju kamar Lunara. Sesampainya di depan kamar, Aagha tidak mengetuk pintu tapi langsung masuk tanpa izin si pemilik kamar.
Aagha terkejut melihat kamar hotel Lunara berantakan. Beberapa hiasan mewah di kamar itu, rusak. Semuanya berserakan di lantai. Dan Lunara duduk di pinggir tempat tidur. Perempuan buta itu duduk menangis dengan kedua tangannya berada di tepi kasur dan kepalanya bersandar di atas kedua tangannya itu dengan posisi menunduk.
"Lunara! Apa yang terjadi?" tanya Aagha sambil mendatangi Lunara.
Lunara mengangkat kepalanya ke atas untuk mencari Aagha yang kini berjongkok di sampingnya. Wajahnya merah dipenuhi air mata. Aagha kaget dan kasihan melihat adik kesayangannya menangis di depannya. "Ada apa Lun? Di mana Lucas, hah?"
"Lucas pergi. Dia mau menceraikanku Kak. Hiks, hiks, hiks!"
"Bajingan itu." Aagha sangat marah mendengar hal itu dari Lunara. Ia berdiri untuk pergi mencari Lucas tapi tangannya dipegang oleh Lunara.
"Tunggu sebentar! Aku mau bicara sama kakak!"
Aagha kembali melihat Lunara yang masih menangis.
"Bicaralah! Kakak akan dengarkan kamu!" kata Aagha sembari menghapus air mata Lunara.
"Apa benar Kak Aagha paksa Lucas menikahiku? Apa benar Lucas dan Naura tidak dijodohkan oleh keluarga tapi memang sudah berpacaran sebelumnya?"
Aagha kaget mendengar pertanyaan Lunara hingga ia tak bisa berkata-kata dan hanya terdiam kaku di depan adiknya.
"Jawab kak!" desak Lunara.
"Tidak Lunara. Naura dan Lucas memang dijodohkan. Bohong kalau mereka pacaran."
"Lalu bagaimana dengan kakak yang memaksa Lucas?" tanya Lunara yang tak sabar ingin mendengar semua kebenarannya dari Aagha.
"Kalau untuk meminta Lucas menikahimu. Oke. Kakak memang lakukan itu demi kamu tapi Kak Aagha tidak pernah memaksa Lucas. Dia sendiri yang setuju untuk menikahimu. Mungkin Lucas bilang dia pacaran dengan Naura dan mengatakan bahwa kakak memaksanya menikah denganmu karena marah pada Naura yang tiba-tiba membatalkan pernikahan mereka. Tapi sungguh, kakak tidak melakukan sesuatu yang tidak kamu sukai. Termasuk memaksa Lucas menikahimu!" Aagha tidak ingin menyakiti perasaan Lunara lebih dalam dengan kenyataan yang mungkin tidak akan diterima Lunara. Apalagi ia pernah menyaksikan adiknya itu mencoba bunuh diri. Oleh sebab itu, ia berbohong lagi pada Lunara.
Lunara langsung memeluk Aagha dengan tangisannya yang kembali terdengar. "Kak Aagha! Aku tidak suka kalau kakak melakukan sesuatu yang menyakiti Lucas dan Naura demi aku. Aku lebih baik begini daripada mereka tersiksa karena aku. Naura adalah sahabatku, juga saudari kita. Dan Lucas adalah pria yang aku cintai. Aku tidak mau mereka menderita."
Aagha yang memeluk erat adiknya, tidak mengatakan apapun. Namun, batinya berbicara, 'Kamu tidak bisa melihat mereka menderita tapi Kak Aagha lebih sakit hati lagi melihatmu menangis seperti ini karena mereka yang tidak punya rasa terima kasih. Maaf Lunara! Kak Aagha melakukannya agar kamu bisa bahagia. Sudah cukup kesialan yang kamu alami karena Naura. Kakak tidak mau melihatmu menyakiti dirimu lagi karena dia.'
Aagha memeluk Lunara lebih erat sembari mengingat kejadian ketika Lunara mencoba bunuh diri satu bulan lalu.
Flasback satu bulan lalu.
Aagha menemukan Lunara terbaring di kasur dengan kondisi tak sadarkan diri akibat perbuatan Lunara yang mengiris lengannya sendiri. Aagha buru-buru membawa adiknya ke rumah sakit lagi. Untung saja, ia cepat menemukan Lunara dan membawanya ke rumah sakit hingga Lunara bisa diselamatkan dari perbuatannya sendiri yang hampir merenggut nyawanya. Aagha sungguh sedih melihat adiknya yang begitu ia sayangi sampai rela memberikan nyawanya untuk kebahagiaan sang adik, hampir tiada yang kedua kalinya.
Aagha berdiri di samping kasur Lunara yang sudah ada di kamar perawatan. Ia menatap Lunara yang masih belum sadar. Ada pelayan yang selalu melayani Lunara. Pelayan itu berdiri menunduk di samping Aagha.
"Maafkan saya Tuan Aagha! Saya lalai menjaga Nona Lunara!"
"Sebenarnya kenapa Lunara tiba-tiba menjadi seperti ini? Bukannya dia baik-baik saja saat aku tinggal?" tanya Aagha penasaran.
"Awalnya memang baik-baik saja. Bahkan Nona Lunara terlihat bahagia ketika mendengar Tuan Lucas ingin datang ke rumah untuk melamar. Nona Lunara pikir, dirinya akan dilamar oleh Tuan Lucas tapi ketika Nona Lunara mendengar bahwa orang yang ingin dinikahi Tuan Lucas adalah Naura, Nona Lunara hancur. Tapi nona tidak mengatakan pada siapapun kecuali saya. Saat itu, dia tidak punya harapan dan semangat hidup seperti biasanya. Bahkan nona bilang sama saya, kalau dia tidak punya apapun lagi yang membuatnya bertahan. Saya mendengarkan semua yang nona katakan tapi saya tidak pernah berpikir jika nona melakukan hal ini, melukai dirinya sendiri. Dan Nona Naura. Saya tidak menyangka kalau Nona Naura menyakiti perasaan Nona Lunara. Padahal mereka sangat dekat."
"Apa maksudmu?"
"Nona Lunara selalu mengatakan semua yang dia alami dan rasakan pada Nona Naura. Termasuk, Nona Lunara yang sangat mencintai Tuan Lucas. Bahkan Nona Lunara sering mengatakan pada Naura jika Nona Lunara hanya mencintai Tuan Lucas. Berharap Nona Naura mendukungnya. Tapi kenyataannya, Nona Naura merebut Tuan Lucas dari Nona Lunara." Pelayan itu membenci Naura karena mengira bahwa Naura mengambil pria yang dicintai Lunara.
Penjelasan pelayan itu, membuat Aagha sangat marah. Ia terdiam sembari menahan amarahnya dengan mengepal kedua tangannya.
"Nona Naura tidak tahu terima kasih! Harusnya dia berterima kasih karena sudah dibesarkan di keluarga Ozkan ketika tidak ada yang menginginkannya tapi malah mengkhianati Nona Lunara. Saya benar-benar tidak menyangka Nona Lunara dikhianati oleh orang yang begitu dekat dengannya." Pelayan itu melanjutkan ucapan kebenciannya pada Naura.
Semua kata-kata pelayan Lunara, malah membuat api amarah dihati Aagha semakin berkobar. Namun, ia tetap diam menatap adiknya yang masih terbaring di depannya.
Dua jam berlalu. Lunara sudah sadarkan diri dan kini ia duduk bersandar di sandaran kasur, menunggu Aagha yang katanya ingin mengatakan sesuatu padanya.
"Kalau kakak mau tanya alasanku melakukan ini. Aku tidak akan mengatakannya."
"Aku tidak akan tanya itu."
"Lalu kakak mau tanya apa?" tanya Lunara.
"Kak Aagha mau bilang masalah Lucas dan Naura. Sebenarnya mereka mau menikah karena keluarga yang menjodohkan mereka. Naura sama sekali tidak merebut Lucas darimu. Dia dan Lucas hanya korban perjodohan keluarga kita. Kalau kamu tidak percaya. Kamu bisa tanya sama Bibi Helena. Bibi Helena lah yang merencanakan perjodohan mereka." Aagha mengatasnamakan Nyonya Helena karena ia memang sudah sepakat dengan Nyonya Helena untuk membohongi Lunara agar Lunara tidak sakit hati lagi mengenai Naura dan Lucas.
"Jadi Naura tidak punya hubungan dengan Lucas?" tanya Lunara yang tampak semangat.
"Iya." Aagha mengangguk, "mana mungkin Naura seperti itu padamu? Bukankah dia orang yang paling mneyayangimu?"
"Iya." Lunara mengangguk, "aku memang tidak percaya kalau Naura mengkhianatiku. Ternyata benar. Naura hanya terjebak urusan keluarga kita." Lunara tersenyum lebar di depan Aagha.
Aagha yang melihat senyuman adiknya begitu bahagia. Demi senyuman sang adik, ia akan melakukan apapun. Termasuk membohongi Lunara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
R⃟ Shezan Hayase
next up ka
2022-12-17
0
Ilma Kikyo
next
2022-12-17
1
R⃟ Shezan Hayase
hmmm blm menemukan titik terangnya nihhh jd yg sebenarnga piye tohh?? salah faham
2022-12-16
0