Alasan Menikah Karena Hamil

"Oke. Mommy tidak akan menentangnya dan akan memberi restu pada kalian tapi sebelum itu, mommy mau bicara berdua dulu dengan Naura," sahut Nyonya Elif.

Naura menoleh pada Aagha yang tampak datar-datar saja melihatnya. Sepersekian detik berikutnya ia kembali menatap Nyonya Elif yang menunggunya. "Baiklah. Naura akan bicara dengan mommy."

Nyonya Elif pun berdiri dari kursinya. Disusul Naura kemudian mengikuti Nyonya Elif ke sebuah ruangan. Sementara yang lainnya tetap menunggu di ruang tengah.

Nyonya Elif dan Naura kini ada di ruang baca yang sering digunakan Tuan Edis-ayah kandung Aagha. Elif duduk di sofa, begitu juga dengan Naura yang ikut duduk tepat di hadapan Nyonya Elif.

Tampang Nyonya Elif saat ini begitu serius menatap Naura. Dan Naura tahu apa yang ingin dikatakan Nyonya Elif sampai berekspresi seperti itu.

"Naura tahu, mommy mau bicara tentang Kak Aagha? Mommy jangan khawatir karena ini keputusanku sendiri. Bukan karena Kak Aagha yang memaksaku menikah."

"Ya. Mommy memang berpikir ada masalah padamu sampai kamu berubah seperti ini tapi mommy tidak pernah berpikir bahwa Aagha yang memaksamu menikah, karena mommy tahu, Aagha tidak suka memaksa apapun yang tidak dia sukai. Apalagi masalah pernikahan yang tidak pernah dia anggap sebagai permainan." Nyonya Elif memang tahu betul sifat anak laki-lakinya yang tidak suka mempermainkan sesuatu yang dianggap sakral. Termasuk pernikahan hingga ia mengatakan hal itu pada Naura.

"Lalu, apa yang mommy mau bicarakan sama Naura?" tanya Naura mengerutkan kening karena rasa penasarannya.

Nyonya Elif tak menjawab langsung, malah mendekati Naura. Ia meraih salah satu tangan Naura perlahan-lahan dan memegangnya dengan kedua tangannya. Matanya yang serius, menatap wajah Naura lebih dekat. "Naura, mommy membesarkan kalian dari kecil. Selama ini kalian hidup seperti seorang saudara. Mommy tidak pernah berpikir bahwa kalian saling jatuh cinta dan akhirnya merencanakan sebuah pernikahan. Apalagi kamu yang pernah meminta restu pada mommy ketika ingin menikah dengan Lucas. Kalau kamu tidak mencintai Lucas, kamu tidak mungkin datang sendiri pada mommy untuk dinikahkan dengan Lucas. Lalu tiba-tiba kamu membatalkan pernikahanmu dengan Lucas saat hari pernikahan sudah ditetapkan. Kamu hanya mengirim pesan bahwa kamu pergi liburan dengan teman-temanmu. Naura, mommy tahu sifat anak-anak yang mommy didik dari kecil. Termasuk kamu. Kamu tidak mungkin membatalkan pernikahanmu itu, hanya karena hatimu tiba-tiba berubah. Mommy yakin, kamu sedang berbohong pada kita semua. Kamu tidak mencintai Aagha tapi ada sesuatu yang membuatmu terpaksa ingin menikah dengan kakakmu sendiri."

Naura terkejut mendengar ucapan Nyonya Elif yang seakan tahu apa yang terjadi pada dirinya. Bahkan karena keterkejutannya itu, ia tidak tahu harus berkata apa dan hanya diam membisu. Matanya pun tak bisa menatap langsung mata Nyonya Elif yang menatapnya penuh curiga.

Nyonya Elif yang melihat sikap Naura, sangat yakin bahwa memang ada yang disembunyikan oleh Naura dan Aagha. "Katakan Naura! Apa alasanmu ingin menikah dengan Aagha selain yang kamu bilang di depan semua orang?" desak Nyonya Elif.

"Sa-saya ...,"

"Bicaralah dengan lebih santai! Di sini cuma ada mommy dan kamu!" kata Nyonya Elif yang langsung memotong ucapan Naura.

"Aku benar-benar mencintai Kak Aagha. Itu alasanku yang sebenarnya. Tidak ada alasan lain," tegas Naura.

Namun, Nyonya Elif masih belum yakin dengan alasan Naura. "Biasanya anak muda suka mabuk-mabukan dan akhirnya melakukan kesalahan yang tidak mereka duga. Apa kalian juga melakukan kesalahan saat mabuk? Apa kau hamil Naura?"

Ucapan Naura yang mengatakan bahwa ia mencintai Aagha tidak bisa meyakinkan Nyonya Elif hingga Nyonya Elif berpikir bahwa Naura dan Aagha melakukan kesalahan yang membuat Naura hamil dan akhirnya berencana untuk menikah.

Naura makin terkejut. Dan ia diam karena bimbang harus mengatakan yang sebenarnya pada Nyonya Elif atau mengiyakan saja ucapan Nyonya Elif agar ibu angkatnya itu tidak bertanya terus kepadanya. Sebab ia yakin bahwa Nyonya Elif tidak akan berhenti sebelum mendapat jawaban yang jelas. Namun ia tidak mau jika sampai Nyonya Elif tahu bahwa Aagha memaksanya menikah karena Lunara. Naura tidak mau menyakiti Lunara lagi setelah ia tahu dari Aagha bahwa Lunara pernah mencoba bunuh diri karena patah hati pada Lucas yang ingin menikah.

"Naura, mommy sedang tanya kamu? Jawablah! Apa karena kamu hamil atau ada hal lain?" desak Nyonya Elif.

"Aku ...,"

"Mommy tidak bisa menerima alasanmu yang pertama. Itu tidak membuat mommy percaya," kata Nyonya Elif yang memotong kata-kata Naura.

Naura mencoba untuk tenang dengan mengeluarkan nafasnya pelan-pelan sembari menutup matanya. Kemudian ia menatap Nyonya Elif lagi yang menunggu alasannya. "Ya. Mommy benar. Aku ... aku hamil. A-aku dan Kak Aagha tidak sengaja melakukan kesalahan yang ... membuatku hamil."

Naura gemetar ketika mengatakan hal itu di depan Nyonya Elif, bahkan cara bicaranya gagap. Itu karena ia harus berbohong pada Nyonya Elif, sedangkan Nyonya Elif menganggap bahwa Naura gemetar karena kebenarannya terungkap.

Nyonya Elif menghela nafas panjang. Lalu dengan cepat ia menarik Naura ke dalam pelukannya. "Kamu jangan takut karena sudah berkata jujur, Naura. Mommy malah senang dan berterima kasih kalau kamu jujur. Dan tidak ada yang akan menyalahkanmu. Itu adalah kesalahan. Oke."

Naura mengangguk. Raut wajahnya terlihat bersalah, bahkan karena rasa bersalahnya, ia tak mau membalas pelukan Nyonya Elif.

"Oke. Sekarang kita keluar!" kata Nyonya Elif sembari melepaskan pelukannya dari Naura. Dan bibirnya tersenyum melihat Naura. "mommy akan katakan pada semua orang tentang masalah ini karena biar bagaimana pun, mereka harus tahu bahwa kamu hamil."

"Jangan mommy!" kata Naura menolak. Ia tidak mau malu di depan semua orang jika tahu bahwa ia hamil di luar nikah. Terlebih pada Aagha yang pasti akan marah padanya karena berbohong pada Nyonya Elif tanpa bicara dulu kepadanya.

"Kamu tidak perlu khawatir Naura. Tidak akan ada yang berani menghinamu. Mommy menjanjikan itu. Justru mereka akan senang mendengar kabar ini. Apalagi Pamanmu dan Bibi Helena yang sejak dulu ingin Aagha menikah dan punya anak."

Naura menelan ludahnya. Jantungnya berdebar dan kedua tangannya seketika dingin karena takut dengan kebohongannya sendiri. 'Gawat. Kenapa aku bodoh sekali? Kupikir mommy tidak akan kasih tahu pada semua orang karena pasti memikirkan martabatku tapi tidak kusangka mommy malah mau mengatakannya pada semua orang. Aku harus bagaimana.'

"Naura, ayo!" desak Nyonya Elif yang ingin segera keluar dari ruangan itu.

Dengan langkah berat, Naura mengikuti Nyonya Elif keluar dari ruangan itu. Setiap langkahnya yang berjalan menuruni tangga, terasa begitu berat. Jantungnya bahkan berdebar kencang karena begitu takut di depan semua orang. Terlebih dengan tanggapan semua orang yang mendengarnya.

Terpopuler

Comments

R⃟ Shezan Hayase

R⃟ Shezan Hayase

Nauraaa alasanmu ko lbh aneh 😂. Gymn respon Aagha??

2022-12-21

0

Nani Nani

Nani Nani

aku curiga aagha malas senang dengar alasan Naura kalau dia hamil makanya mau nikah sama aagha 🤣🤣😅

2022-12-21

1

Denita Precilla

Denita Precilla

🤣🤣🤣🤣🤣Naura, Naura, Lo bikin masalah tambah rumit tapi gue penasaran sama Aagha klo tahu Naura bilang hamil ke ibunya🤣

2022-12-21

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!