EPS. 18. Kebangkitan Estter.

Di kediaman Estter, Estter tengah duduk dengan ayahnya. Ayahnya mendapat telepon dari orang tua Viviane, yang mengadukan kelakuan Estter padanya. Orang tua Viviane sangat marah mengetahui putrinya itu di sepelekan.

Sebagai orang tua, Cody memang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan nya, menjadi orang tua tunggal memang tidak lah midah untuk dijalani.

" Estter.. apakah kamu tidak mencintai Viviane?" Tanya Cody.

Estter diam sambil memikirkan apapun itu, semua hal memiliki konsekuensi. Satu jawabannya, bisa mengubah kehiduoan mereka. Tetapi Estter benar benar tidak mau lagi memendam perasaan dalam hatinya. Ia ingin mengekspresikan perasaan nya, tanpa kekangan diri sendiri.

" Tidak, ayah.." Ucap Estter, sambil menggeleng.

Cody memejamkan matanya, ia sudah tahu jawaban putranya itu. Karena ia melihat bagaimana Estter menatap Estelle saat itu. Ia mungkin akan kesulitan setelah ini, tapi ia tidak ingin membuat Estter kembali menyembunyikan hatinya.

Cody tahu mengapa Estter menjadi begitu dewasa sebelum waktunya, karena Estter selalu menyembunyikan hatinya, menyembunyikan semua perasaan nya sejak kecil. Walau tidak ada yang memforsir Estter, tetapi Estter tumbuh menjadi anak yang sebegitu pendiamnya sejak kematian ibunya.

" Lalu, apakah kamu mencintai Estelle?" Tanya Cody dengan senyuman, dan Estter mengangguk.

Cody tersenyum, lalu ia menghampiri putranya itu dan menepuk pundaknya.

" Pertunanganmu terjadi karena perjodohan konyol kami para orang tua, tetapi kami tidak berfikir bahwa.. mungkin nantinya kalian akan jatuh cinta dengan orang lain. Kejarlah cintamu, nak.." Ucap Cody.

Wajah Estter langsung terlihat begitu bahagia. Walaupun dia tidak mengekspresikannya, tetapi terlihat dari senyum kecil di ujung bibir Estter dan Cody melihat itu.

" Lalu bagaimana Viviane dan orang tuanya ayah?" Ucap Estter khawatir.

" Ayah akan bicara pada mereka nanti. Bertunangan masihlah hanya sebuah pertunangan, kalian belum menikah.. Jadi ayah masih bisa membicarakan pada mereka nanti." Ucap Cody.

" Tapi.."

" Percayalah, nak.. Dan tolong.. bahagiakan dirimu. Kamu terlalu memforsir dirimu sendiri demi keluarga kita. Ayah sangat merasa bersalah akan hal itu. " Ucap Cody.

Estter mengangguk. mendapat lampu hijau dari ayahnya, kini ia bisa sedikit lega untuk mendekati Estelle.

" Istirahatlah, besok kamu harus sekolah kan? Lalu jangan lupa, Joy ada jadwal cuci darah." Ucap Cody.

" Ya, ayah." Ucap Estter, lalu Cody pun pergi meninggalkan Estter dengan senyuman.

Ke esokan harinya.

Estelle datang ke sekolah seperti biasanya bersama Oniel. Saat baru turun dari motor, Estter langsung menghampiri Estelle.

" Estelle.. " Ucap Estter.

" Hai." Sahut Estelle.

Oniel menatap tak suka dengan kehadiran Estter ini, ia menatap Estter dengan sejuta keheranan.

" Bagaimana bisa pria sudah bertunangan sepertimu mendekati gadis lain? Kau tidak takut tunanganmu itu marah kah?" Ucap Oniel.

" Bukan urusanmu." Ucap Estter datar.

Mendengar itu, Oniel langsung tersulut emosi. Oniel tidak rela jika Estelle hanya menjadi mainan cinta Estter. Oniel langsung memukul wajah Estter dengan helm sampai pelipis dan bibir Estter berdarah.

" Estter.." Ucap Estelle khawatir.

" Dengar ban*s*t!! Estelle adikku, dalam hal ini tentu saja ada urusannya denganku. Kau sudah bertunangan dan kau kau masih mau mendekati adiku, huh!!" Teriak Oniel.

" Kenapa kau memukulnya?" Ucap Estelle.

" Estelle, dia sudah memiliki tunangan." Ucap Oniel.

" Jangan gunakan kekerasan, tidak bisakah bicara baik baik?" Ucap Estelle.

" Estter, ayo ke klinik." Ucap Estelle, Estter bangun di bantu Estelle dan berjalan ke klinik sekolah.

" Estelle.. Estelle!!" Teriak Oniel, tetapi Estelle hanya melirik, lalu pergi dari sana.

Dari Jauh, Viviane melihat itu. Dia marah, hingga hampir tak bisa mengendalikan dirinya. Tangannya mengepal kuat, dan matanya berkilat merah melihat Estter dengan Estelle.

' Essssteelleee... ' Batin Viviane, penuh amarah.

Di klinik sekolah, dokter mengobati luka Estter. Karena bau darah Estter yang begitu manis, Estelle memejamkan matanya dan menelan liurnya.

' Tidak Estelle, dia adalah Estter.' Batin Estelle.

" Estelle, kamu baik baik saja? Kamu terlihat gelisah." Ucap Estter yang menyadari gerak gerik Estelle.

" Tidak apa apa, apakah luka nya parah?" Tanya Estelle.

" Tidak.. " Ucap Estter.

Setelah dokter selesai, rupanya bel sudah berbunyi. Estelle pun bergegas bangun dan hendak membantu Estter berdiri, tetapi Estter justru menahan tangan Estelle.

" Kita bolos pelajaran pertama saja." Ucap Estter.

" Apa itu bolos?" Tanya Estelle, Estter sampai terkejut mendengarnya.

" Kamu tidak tahu bolos?" Tanya Estter.

" Kita tidak masuk kelas, itu namanya kita bolos sekolah." Ucap Estter.

" Oh..." Ucap Estelle manggut manggut.

Estter tersenyum melihat wajah Estelle yang datar namun lugu itu. Tiba tiba saja bayangan bayangan kehiduapn masalalu nya kembali muncul.

" Argh.." Erang Estter.

" Kamu tidak apa apa? Apakah lukanya sakit?" Tanya Estelle.

Di kepala Estter saat ini, ia melihat bagaimana cara ia mengajari Estelle memburu binatang, lalu ia dan Estelle menikmati binatang buruannya itu berupa se ekor rusa. Tetapi bukan dagingnya yang mereka makan, maliankan darahnya.

" Estter, kamu kenapa?" Tanya Estelle bingung.

Tiba tiba Estter menarik tangan Estelle dan memeluknya. Esterr hanya memeluk Estelle sembari memejamkan matanya. Estelle pun mengusap kepala Estter.

" Estelle.." Ucap Estter.

" Ya?" Sahut Estelle.

" Bisakah kamu ceritakan tentang kisah Vampir yang mirip diriku, itu?" Ucap Estter, sambil melepas pelukannya.

Estelle menatap manik hitam milik Estter itu, kemudian tersenyum tipis.

" Kamu ingin mendengarnya?" Tanya Estelle.

" Ya.." Ucap Estter.

" Dia Vampir, tapi bukan bukan Vampir murni. Dia terlahir dari ibunya yang manusia, dan ayah yang seorang Vampir. Tapi meski begitu, dia sangat baik." Ucap Estelle, sambil tatapannya tak terputuskan dari Estter.

" Estelle, apakah dia mengajari seorang gadis memburu binatang?" Tanya Eatter. Ia ingin memastikan bayangan bayangan aneh yang muncul di kepalanya.

" Bagaimana kamu tahu?" Tanya Estelle berpura pura tidak tahu.

" Kamu tahu? Akhir akhir ini aku mengalami hal hal aneh. Mau dikatakan mimpi, tapi itu bukan mimpi. Di kepalaku berputar bayangan bayangan aneh, sejak kamu menceritakan tentang Vampir yang mirip diriku." Ucap Estter.

" Entah mengapa, aku merasa seolah akulah Vampir itu. Aku melihat diriku sendiri, dan kamu di zaman yang berbeda." Ucap Estter lagi.

Estelle tersenyum, ingatan ingatan Estter sudah mulai kembali. Hanya tinggal membuat Estter mengerti bahwa, itu benar benar dirinya di masalalu.

" Aneh bukan?" Ucap Estter.

" Tidak.. Tidak aneh sama sekali. Mungkin itu adalah penggalan ingatan di kehidupanmu yang sebelumnya. Kamu tahu, manusia terlahir ke dunia yang baru, tetapi terkadang mereka membawa kenangan dari kehidupannya yang sebelumnya." Ucap Estelle.

" Jadi aku sungguh Vampir?" Ucap Estter sambil terkekeh.

" Mungkin.. bagaimana jika iya?" Ucap Estelle mendekatkan wajahnya kearah Estter.

" Jika iya, maka berarti kamu juga adalah Vampir kah? Karena di bayanganku, aku bersamamu meminum darah binatang bersama." Ucap Estter.

' Ya, aku adalah Vampir.' Batin Estelle.

Tidak terasa akhirnya jam pelajaran pertama pun berakhir. Bel istirahat telah berbunyi.

" Ayo, kita sudah terlalu lama disini. " Ucap Estelle.

Estelle menyudahi perbincangan mereka, karena takut akan ada telinga lain yang mendengarnya. Estelle dan Estter pun keluar dari klinik sekolah. Dan saat itu, Oniel langsung menghampiri Estelle dan menarik tangan Estelle dari tangan Estter.

" Bisakah kamu pelan pelan, Estelle bisa kesakitan." Ucap Estter.

" Dia adikku, aku hanya melindunginya dari pria sepertimu." Ucap Oniel.

" Sayang, au disini?" Ucap Viviane, yang tiba tiba muncul.

" Nah, urus saja tunanganmu itu. Jamgan meracuni adikku." Ucap Oniel, lalu langsung menarik tangan Estelle pergi dari sana.

" Viviane, apakah ayahmu belum memberi tahumu, bahwa pertunangan kita telah berakhir? Aku tidak bisa menjalankan hubungan tanpa rasa cinta denganmu, jika di lanjutkan maka hanya akan menyakiti kita." Ucap Estter.

" Aku tidak mau." Ucap Viviane.

" Terserah padamu, aku sudah mengakhirinya." Ucap Estter.

" Estter, kenapa?? Kita sudah saling mengenal lama, kenapa kau tidak mencintaiku?" Ucap Viviane.

" Cinta datangnya dari hati, Viviane. Kita memang sudah lama saling mengenal, tetapi aku tisak memiliki perasaan itu padamu." Ucap Estter.

" Lalu.. Apakah perasaan itu ada, untuk Estelle? " Ucap Viviane.

" Ya, aku mencintai Estelle." Ucap Estter, lalu melangkah pergi meninggalkan Viviane.

Viviane semakin murka, ia mendengar dengan telinganya sendiri, Estter mengatakan bahwa dirinya mencintai Estelle.

Jam pulang sekolah pun tiba, Estter menunggu Estelle di depan mobilnya bersama Joy. Dan tak lama Estelle bersama Oniel and the gank, datang.

" Kak Estelle.." Ucap Joy, langsung memeluk lengan Estelle.

" Kakak, bisakah kakak mengantarku kerumah sakit? Aku mau melakukan cuci darah." Ucap Joy, berbisik.

" Baiklah." Ucap Estelle setelah menimbang nimbang.

" Kalian mau kemana?" Tanya Oniel.

" Laki laki tidak boleh tahu urusan perempuan." Ucap Joy.

" Ck, sok misterius." Ucap Oniel.

" Oniel, aku akan pulang bersam Joy. " Ucap Estelle.

" Dengan Joy kan? Bukan dengan kampret itu?" Ucap Oniel melirik Estter.

" Ish, kakak ku tampan begitu di bilang kampret." Ucap Joy.

" Ya sudahlah, sana." Ucap Oniel.

" Yey... Terimakasih kak Oniel." Ucap Joy.

Joy langsung naik ke atas boncengan Estelle, dan pergi dari sana. Tak lama , Estter pun ikut melaju pergi dengan mobilnya. Estter mengikuti Estelle dari belakang, hingga akhirnya mereka tiba di rumah sakit tempat biasa Joy melakukan cuci darah.

" Kakak, jangan pergi sebelum aku selesai cuci darah ya?" Ucap Joy pada Estelle.

" Ya, aku akan menunggumu disini, sampai selesai." Ucap Estelle, Joy tersenyum lalu masuk kedalam ruangan.

" Ayo.." Ucap Estter.

" Kemana?" Tanya Estelle.

" Joy akan lama di dalam, kita menunggunya di tempat lain saja." Ucap Estter.

Estter menggandeng tangan Estelle, mereka berjalan menuju ke lift, lalu Estter menekan lantai paling atas. Dan sampailah mereka di atap rumah sakit.

" Aku biasa menunggu Joy disini, sambil menikmati pemandangan Sore." Ucap Estter.

Estter duduk di tepian atap, lalu mengajak Estelle untuk ikut duduk disana.

" Bagaimana? Bukankah pemandangan disini bagus? " Ucap Estter.

" Lumayan." Ucap Estelle yang ikut duduk disana.

Mereka menikmati pemandangan senja itu, hingga senja itu menghilang. Hingga saat Estter bangun dan hendak turun ke bawah, tiba tiba ia merasakan dadakanya begitu sesak dan tubuhnya begitu panas.

" UGH!!! Panas." Ucap Estter.

" Kamu tidak apa apa?" Ucap Estelle.

" Es..Estelle, dadaku sakit. Aku seperri tengh terbakar di kobaran api." Ucap Estter.

Estter memejamkan matanya lalu melihat gambaran gambaran dimana Estelle tengah meronta ronta karena menyaksikan dirinya di paksa untuk memasuki peti mati. Di sana Estelle begitu histeris, dan terus berteriak.

" Es.. Estell." Ucap Estter, menahan sakit.

' Apakah Estter sedang mengulangi sakitnya kematiannya pada hari itu?' Batin Estelle.

" Estter, kamu akan baik baik saja." Ucap Estelle memeluk Estter.

Kemudian di kepala Estter muncul gambaran dirinya di masukan paksa kedalam peti mati, dan di tidurkan abadi. Peti itu di bakar bersama an dengan dirinya, lalu di bacakan mantra. Entah mantra apa yang di bacakan oleh orang orang berpakaian serba hitam.

Estter semakin merasakan sesak, dan panas. Ia bahkan sampai berkeringat sangat banyak saat ini, hingga kemudian ia mendengar suara Estelle.

" Aku akan ikut denganmu, Estter. jika kamu tidur abadi, maka aku pun akan demikian. Walau ingatanmu tersegel, aku akan membantumu mengingat kembali, tentang cinta kita. Sampai berjumpa kembali sayang." Begitu Suara yang muncul di benak Estter.

" Estter.. Kamu akan baik baik saja, kamu akan baik baik saja." Ucap Estelle, yang saat ini memeluk Estter.

" AAARRGGHH!!!! Sakit! Jantungku sakit!!" Erang Estter kesakitan.

" Aku bersamamu." Ucap Estelle, masih tetap memeluk Estter.

" AARRRHG!!!" Teriak Estter, lalu hilang kesadaran.

" Estter.." Ucap Estelle, sambil menepuk nepuk pipi Estter.

"HHHHH.." Estter membuka matanya, Estelle terkejut, warna mata Estter berubah menjadi merah saat baru pertama sadar, dan berangsur angsur menjadi hitam kembali.

" Estelle.." Ucap Estter.

" Kamu sudah sadar? Apakah masih sakit?" Ucap Estelle, dan Estter menggeleng.

Rupanya, hari ini adalah hari dimana Estter di paksa tidur abadi. Sehingga serangan sakitnya bertubu tubi menyerang Estter.

Estter merasakan keanehan pada dirinya, tiba tiba telinganya bisa mendengar begitu banyak suara bahkan dari yang jauh. Lalu pengelihatannya sangat tajam, dan ia bisa mencium sesuatu dengan jelas.

" Estelle, kenapa terasa sangat berisik?" Ucap Estter.

" Estter, kamu sudah kembali." Ucap Estelle senang.

" Estelle, katakan kepadaku dengan jujur. Apakah, aku seorang Vampir?" Ucap Estter.

" Ya, kamu Vampir." Ucap Estelle.

" Aku pun Vampir, kamu sudah ingat kenangan masalalumu?" Ucap Estelle.

" Sangat menakutkan, mengapa aku di bakar hidup hidup Estelle, kenapa ayahmu membakarku hidup hidup?' Ucap Estter.

' Dia hanya mengingat kesakitannya, ia baru mengingat tentang itu saja.' Batin Estelle.

" Akan aku ceritakan nanti, tolong tenangkan dirimu." Ucap Estelle sambil memeluk Estter.

TO BE CONTINUED..

Terpopuler

Comments

Sri Puji

Sri Puji

Thor ni sbnrny bgus, tpi set nya hrsny di luar negri, klo suka nontn Resident evil, or Underworld, aq sdh nontn smua, the best crita vampir dan klan srigala, jdi bisa mnikmti, apapn smngt buat othor

2024-04-04

2

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1. BANGUN DARI TIDUR PANJANG.
2 EPS. 2. Hampir ketahuan.
3 EPS. 3. Memberi hukuman
4 EPS. 4. Mencium aroma.
5 EPS. 5. Kendala pasar malam.
6 EPS. 6. Pertama kali makan makanan Manusia.
7 EPS. 7. Merasa tidak asing.
8 EPS. 8. Manusia serakah harus mati.
9 EPS. 9. Menyentuh cahaya Matahari.
10 EPS. 10. Kediaman Oniel.
11 EPS. 11. Sekolah..
12 EPS. 12. Lapar.
13 EPS. 13.
14 EPS. 14. Viviane..
15 EPS. 15. Oniel mengetahui rahasia Estelle.
16 EPS. 16. Perkelahian.
17 EPS. 17. Inses?
18 EPS. 18. Kebangkitan Estter.
19 EPS.19. Duel
20 EPS. 20. Mengorbanlan diri lagi.
21 EPS. 21. Estter dan sisi lainnya.
22 EPS. 22. Cerita kisah masalalu.
23 EPS. 23. Ketika Vampir bersekolah.
24 EPS. 24. Jasad di sekolah.
25 EPS. 25. Mengintai.
26 EPS. 26. JOY & ONIEL.
27 EPS. 27. Mengintai.
28 EPS. 28. VAMPIR BARU JADI.
29 EPS. 29. BERUSAHA MENCEGAH TRAGEDI.
30 EPS. 30. FIRASAT.
31 EPS. 31. MAYAT ORANG TUA VIVIANE.
32 EPS. 32. OLIVER adalah serigala.
33 EPS. 33. PERANG.
34 EPS. 34. PERANG 2.
35 EPS. 35. Negosiasi.
36 EPS. 36. Wiliam siblings.
37 EPS. 37. Fakta tentang mata Estter.
38 EPS. 38. Sang Lord.
39 EPS. 39. Samuel tergigit.
40 EPS. 40. Bertaruh perasaan.
41 EPS. 41. Menyerang markas Viviane.
42 EPS. 42. Keluar dari kota.
43 EPS. 43. Menikah dadakan.
44 EPS. 44. Kebangkitan Sang Lord.
45 EPS. 45. Ada yang terlahir, dan ada yang akan pergi.
46 EPS. 46. Kota kembali damai.
47 EPS. 47. Tiga bulan berlalu.
48 EPS. 48. Viviane terbunuh.
49 EPS. 49. End..
Episodes

Updated 49 Episodes

1
EPS. 1. BANGUN DARI TIDUR PANJANG.
2
EPS. 2. Hampir ketahuan.
3
EPS. 3. Memberi hukuman
4
EPS. 4. Mencium aroma.
5
EPS. 5. Kendala pasar malam.
6
EPS. 6. Pertama kali makan makanan Manusia.
7
EPS. 7. Merasa tidak asing.
8
EPS. 8. Manusia serakah harus mati.
9
EPS. 9. Menyentuh cahaya Matahari.
10
EPS. 10. Kediaman Oniel.
11
EPS. 11. Sekolah..
12
EPS. 12. Lapar.
13
EPS. 13.
14
EPS. 14. Viviane..
15
EPS. 15. Oniel mengetahui rahasia Estelle.
16
EPS. 16. Perkelahian.
17
EPS. 17. Inses?
18
EPS. 18. Kebangkitan Estter.
19
EPS.19. Duel
20
EPS. 20. Mengorbanlan diri lagi.
21
EPS. 21. Estter dan sisi lainnya.
22
EPS. 22. Cerita kisah masalalu.
23
EPS. 23. Ketika Vampir bersekolah.
24
EPS. 24. Jasad di sekolah.
25
EPS. 25. Mengintai.
26
EPS. 26. JOY & ONIEL.
27
EPS. 27. Mengintai.
28
EPS. 28. VAMPIR BARU JADI.
29
EPS. 29. BERUSAHA MENCEGAH TRAGEDI.
30
EPS. 30. FIRASAT.
31
EPS. 31. MAYAT ORANG TUA VIVIANE.
32
EPS. 32. OLIVER adalah serigala.
33
EPS. 33. PERANG.
34
EPS. 34. PERANG 2.
35
EPS. 35. Negosiasi.
36
EPS. 36. Wiliam siblings.
37
EPS. 37. Fakta tentang mata Estter.
38
EPS. 38. Sang Lord.
39
EPS. 39. Samuel tergigit.
40
EPS. 40. Bertaruh perasaan.
41
EPS. 41. Menyerang markas Viviane.
42
EPS. 42. Keluar dari kota.
43
EPS. 43. Menikah dadakan.
44
EPS. 44. Kebangkitan Sang Lord.
45
EPS. 45. Ada yang terlahir, dan ada yang akan pergi.
46
EPS. 46. Kota kembali damai.
47
EPS. 47. Tiga bulan berlalu.
48
EPS. 48. Viviane terbunuh.
49
EPS. 49. End..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!