Estelle sampai di sebuah ruang bawah tanah, rupanya itu adalah stasiun kereta api. Ia yang kebingungan pun duduk di sebuah bangku yang tersedia disana.
' Bangunan apa ini? kenapa zaman modern begitu aneh.' Batin Estelle.
Sialnya, Estelle benar benar tidak tahu apapun, karena zaman nya dan zaman ini sangat beda jauh. Ia pergi untuk mencari tempat tempat yang sepi agar dirinya bisa sembunyi dari matahari. Pengalaman nya bertemu manusia semalam itu menunjukan bahwa sepertinya di zaman ini manusia telah berevolusi menjadi kuat jadi Estelle yang baru bangkit itu tidak mau mencari masalah dengan manusia sebelum ia tahu situasinya.
" Nah, sepertinya disini aman." Gumam Estelle.
Saat ini ia berada di lorong kereta yang tak terpakai, dimana disana ada gerbong kereta yang tidak dipakai. Estelle masuk, lalu duduk disana untuk menunggu sepanjang hari.
Tapi rupanya khayalannya untuk bersembunyi dengan tenang harus hancur karena tiba tiba terdengar deru motor menuju kearahnya.
" Apa itu, siapa yang mengaum begitu kencang, apakah kaum serigala?" Gumam Estelle, panik.
Estelle menutup matanya dengan jubah hitamnya, karena sinar lampu motor itu menyilaukan.
" Siapa disana?" Teriak pria di luar gerbong.
Estelle perlahan menurunkan tangannya, dan terlihat sosok yang tidak asing. Sosok anak muda yang sebelumnya membantu Estelle, Oniel.
" Hei! kamu lagi?? Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Oniel, Oniel turun dari motornya lalu duduk di sebelah Estelle.
" Aku... " Estelle bingung, tidak mungkin dia mengatakan ia sedang bersembunyi dari sinar matahari.
" Kenapa kamu tidak sekolah? Kamu bahkan sepertinya tidak pulang kerumah semalam jika di lihat dari pakaianmu." Ucap Oniel.
" Apa itu sekolah? Apakah itu nama manusia.?" Ucap Estelle.
Oniel tentu mengernyit bingung, sejak semalam ia merasa aneh dengan Estelle. Estelle terlihat tidak seperti gadis pada umumnya, kulitnya putih seputih salju, tapi cenderung pucat, Oniel sampai berpikir bahwa Estelle adalah hantu semalam. Bahkan cara bicara Estelle pun sangat berbeda dengan gadis kebanyakan.
' Apa dia ini orang hilang? Jangan jangan dia amnesia dan hilang.' Batin Oniel.
" Siapa namamu?" Tanya Oniel.
" Estelle.. itu namaku." Ucap Estelle.
' Kalau dia amnesia tidak mungkin dia ingat namanya.' Batin Oniel.
" Aku Oniel, sepertinya kamu mengalami amnesia atau kebingungan dan sejenisnya. Apakah kamu mau aku antar ke rumah sakit? Siapa tahu disana kamu bisa bertemu keluargamu." Ucap Oniel.
' Dia mengira aku ini hilang ingatan? Anak muda ini sepertinya baik, dia tidak seperti manusia yang lain semalam.' Batin Estelle.
" Tidak perlu, aku tidak apa apa." Ucap Estelle.
Oniel menatap Estelle lekat lekat, Oniel terkesima dengan kecantikan Estelle, Estelle yang ditatap pun kebingungan.
" Kamu bukan imigran kan?" Tanya Oniel.
' Imigran, apa lagi itu.. kenapa manusia ini berbicara dengan banyak kata kata aneh.' Batin Estelle.
" Itu.. Imigran itu apa?" Tanya Estelle.
Oniel ternganga mendengar ucapan Estelle.
' Sudah dipastikan, dia pasti pasien yang hilang ingatan. Apa aku laporkan saja ke polisi? Tapi jika dia ini korban kekerasan orang tuanya dan di temukan kembali oleh orang tuanya bagaimana? ' Batin Oniel.
" Imigran adalah pendatang dari negara asing yang menyusup, tanpa membawa data diri." Ucap Oniel.
Estelle malah semakin bingung, satu yang menyangkut di otaknya, menyusup.. apakah dirinya ini termasuk penyusup, tapi ia bahkan tidak tahu ini dimana.
" Tapi jika mendengar kamu berbicara dengan fasih, sepertinya kamu bukan imigran. Estelle, apa kamu tidak ingat sama sekali rumahmu dimana?" Ucap Oniel .
" Tidak.. aku tidak ingat." Ucap Estelle.
Memang benar, dirinya tidak ingat dimana rumahnya lagi dari sini, karena peradaban sudah berganti. Ia hanya mengingat bentuk kastilnya saja.
" Haih... Buntu!" gumam Oniel.
Oniel merebahkan dirinya di ranjang yang ia buat dari tumpukan kardus dan barang barang bekas lainnya. Gerbong itu memanglah markas Oniel pribadi.
" Kamu kenapa bisa sembunyi disini?" Tanya Oniel lagi.
" Aku hanya mencari tempat untuk berteduh saja, aku tidak punya tujuan." Ucap Estelle.
Oniel terkejut mendengarnya, walaupun ia tidak memiliki adik perempuan, tapi ia tidak bisa membayangkan jika adiknya hilang ingatan dan hilang di tempat asing. Oniel memang berwajah nakal dan tengil, bagaimanapun dia ini ketua gangster, tetapi ia juga msih memiliki hati nurani, bukan hanya membuat onar.
"Haih.. apa kau sudah makan?" Tanya Oniel.
" Sudah, aku sudah makan." Ucap Estelle.
'Bukan makan, lebih tepatnya meminum darah sapi milik peternak. ' Batin Estelle.
" Aku harus kembali kesekolah, kamu jangan kemana mana oke? Tunggu aku disini. Nanti saat aku kembali, kamu ikutlah denganku. Di tempat ini juga sejujurnya aman, tetapi sering ada operasi polisi." Ucap Oniel.
Estelle hanya diam dan bingung, Oniel yang melihat itu semakin tidak tega saja, wajah imut Estelle bagai anak kucing yang menggemaskan saat ini.
' Astaga, kenapa ada makhluk selugu dia.' Batin Oniel.
" Dengar, tunggu aku disini oke?" Ucap Oniel.
Estelle hanya mengangguk saja, Setelah Estelle mengangguk, Oniel pun kembali menyalakan motornya, dan pergi dari sana.
" Manusia tadi berhati baik, tapi kenapa dia berpenampilan seperti orang jahat? Gumam Estelle.
Hingga akhirnya hari sudah sore dan gelap. Oniel kembali ke gerbong kereta dimana markasnya berada, lebih tepatnya dimana Estelle berada. Oniel sengaja tidak membawa masuk motornya kali ini agar tidak mengundang kecurigaan polisi yang berpatroli di luaran sana.
" Astaga, dia tidur.." gumam Oniel.
Oniel menatap aneh pada Estelle, umumnya manusia akan menarik dan membuang nafasnya saat tidur ( Bernafas normal ). Tapi Oniell tidak melihat itu pada Estelle. Oniel pun panik, ia mengecek hidung Estelle, dan benar, Estelle tidak bernafas.
Oniel mundur hingga terjatuh, dan saat Oniel terjatuh, Estelle bangun dari tidurnya dan menatap Oniel.
" Kamu sudah datang?" Tanya Estelle.
Oniel masih terkejut , ia sangat terkejut. Ia yakin tadi saat ia mengecek hidung Estelle, Estelle tidak bernafas. Lalu ini...
" Ka..kamu masih hidup?" Ucap Oniel.
" Ya, aku masih hidup, apakah ada sesuatu yang terjadi saat aku tidur?" Ucap Estelle.
Oniel menggeleng, ia menolak mengakui bahwa ia telah melihat dan memastikan bahwa Estelle tidak bernafas sebelumnya. Tetapi kemudian Oniel berpikir, mungkin pernafasan Estell lemah, jadi tidak terlihat bernafas.
" Tidak ada.. ayo." Ucap Oniel tanpa curiga yang aneh aneh.
' Mungkin aku yang salah mengecek.' Batin Oniel.
" Maaf aku akan disini saja." ucap Estelle.
" Disini sering ada razia polisi, juga sering ada patroli saat malam, jika kamu disini kamu akan tertangkap mereka nanti." Ucap Oniel.
' Apa itu razia polisi? Apakah maksudnya tempat ini sering di periksa penjaga? Aku pergi saat malam hari tiba, mereka tidak akan menemukan aku.' Batin Estelle.
" Tidak apa apa, aku akan disini saja. Tempat ini nyaman, bolehkan aku tinggal disini? " Tanya Estelle.
' Kenapa dia aneh sekali, padahal aku ingin membawanya dan tinggal di rumahku dengan nyaman. Oh, atau mungkin dia masih takut padaku, bagaimanapun aku ini orang asing baginya, sudahlah biarkan saja dia disini.' Batin Oniel..
" Boleh, pakai saja tidak apa apa. Kamu yakin tidak mau ikut denganku?" Tanya Oniel.
" Ya, aku yakin." Ucap Estelle.
" Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu." Ucap Oniel.
Estelle mengangguk, setelah Oniel pergi rupanya benar ada petugas polisi yang datang mengecek, namun hal itu sangat mudah ditangani oleh Estelle.
' Dia pasti penjaga yang di maksud oleh manusia tadi.' Batin Estelle.
" Hei nak, kenapa kau di tempat ini?" Ucap polisi patroli itu.
Estelle tidak menjawab, tetapi ia maju dan menatap mata polisi itu.
" Kamu tidak pernah kemari, kamu tidak melihatku, pergilah." Ucap Estelle.
Rupanya Estelle menghipnotis polisi patroli itu. Polisi itu pergi dengan patuh meninggalkan tempat Estelle.
Setelah pria itu pergi, Estelle mengubah penampilannya dengan sihirnya, ia berpakaian layaknya manusia zaman sekarang. Ia menggunakan dress hitam selutut, rambut sebahunya ia biarkan terurai. Estelle bagai gadis manis berusia 17 tahun, tidak akan ada yang tahu bahwa Estelle sebenarnya berusia 2500 tahun.
Estelle berjalan keluar dari sana, dan tentu saja keramaian masih ada, karena itu belum larut malam.
" Rupanya ular panjang ini menjadi angkutan manusia untuk berpergian." Gumam Estelle, ia melihat orang orang masuk kedalam kereta.
" Ck..ck.. Rupanya dunia modern manusia sangat canggih." Gumam Estelle lagi.
Estel tidak tahu bagai mana cara ia keluar dari stasiun bawah tanah, yang ia ingat adalah ia masuk dari lorong kereta, jadi tujuan nya saat ini adalah menuju lorong kereta. Namun saat ia hendak turun ke rel, petugas menghadangnya karena mengira Estelle hendak bunuh diri.
" Hei! Jangan begitu nak. Kenapa kau mau bunuh diri?" Ucap petugas.
" Bunuh diri??" tanya Estelle bingung. Ia mau keluar, bukan mau bunuh diri pikirnya.
" Kamu mau loncat untuk bunuh diri bukan? Ingat nak, hidup hanya satu kali. Seberat apapun ujian hidupmu, tolong jangan bunuh diri." Ucap petugas.
" Aku bukan mau bunuh diri, aku mau keluar dari tempat ini." Ucap Estelle.
" Dengar nak, masih banyak jalan lain untuk hidup, mengapa harus bunuh diri." ucap petugas itu masih salah sangka.
' Manusia ini sangat berisik.' Batin Estelle.
" Aku tidak mau bunuh diri, aku ingun keluar dari tempat ini untuk mencari makan." Ucap Estelle.
" Eh, cari makan?? Kamu.. Pengemis?" ucap petugas itu.
' Beraninya manusia rendahan mengataiku pengemis.' Batin Estelle kesal.
" Dengar tuan, aku bukan pengemis, aku mau keluar dari tempat ini. Jika bukan ini jalannya, bisakah tuan menunjukan jalan lain? Aku tersesat." Ucap Estelle akhirnya.
" Oh.. rupanya kamu tersesat nak, Astaga. Kalau begitu mari saya antar keluar lewat pintu keluar." Ucap petugas itu.
Estelle mengikuti kemana pria tua itu membawa pergi dirinya, pencahayaan yang begitu terang itu sangat mengganggu pandangan Estelle kulitnya juga merasa sedikit panas saat ini.
" Apakah masih jauh?" Tanya Estelle.
" Tidak nak, nah.. Disana adalah pintu keluar, kamu.. Eh, kemana gadis tadi.?" Ucap petugas yang tidak lagi melihat Estelle disana.
Petugas itu tidak menyadari Estelle melewatinya bagai angin, Estelle tidak nyaman dengan penerangan yang begitu banyak.
" Akhirnya aku keluar juga, lain kali aku akan keluar lewat jalan ular saja. Semoga tadi tidak ada yang melihat aku lari." Gumam Estelle.
TO BE CONTINUED...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
ArgaNov
kak, di akhir dialog jangan kasih dua tanda baca ya
2022-12-20
2
ArgaNov
Hai, Kak, singgah ke karyaku juga ya nanti. Aku singgah dulu sampai sini. semoga cepat kontrak
2022-12-10
2