EPS. 14. Viviane..

Malam ini di kediaman Oniel, tengah diadakan acara bakar bakar BBQ. Oniel, Estelle, Oliver, Marco dan Samuel mereka semua tengah sibuk dengan tugas mereka masing masing.

" Besok adalah hari Natal, kita semua sudah bersama dan melewati 7 kali Natal bersama. Semoga kita tetap menjadi teman yang baik, juga selalu kompak." Ucap Oniel pada teman temannya.

" Selamat Natal semuanya. Selamat tahun baru" Ucap Marco sembari mangangkat segelas Bir di tangannya.

" Jangan sampai kau terlalu mabuk, aku tidak mau mengantarmu pulang." Ucap Samuel yang sibuk menyalakan kembang api sambil sempoyongan.

" Maka aku akan menginap disini." Ucap Marco.

" Tidak bisa! sekarang dirumahku ada Estelle, dia seorang gadis. Mau aku patahkan lehermu?" Ucap Oniel yang seperrinya juga sudsh mulai mabuk.

" Ish, baru saja berdoa semoga makin kompak, ini malah sudah tidak kompak." Celoteh Marco.

" Sudahlah, nanti biar aku yang mengantarnya pulang." Ucap Oliver angkat bicara.

" Ya, setiap tahun Oliver selalu menjadi kurir pengantar orang mabuk." Ucap Samuel terkekeh.

Mengapa mereka selalu merayakan apapaun bersama? Karena mereka adalah anak anak korban perceraian orang tuanya, atau broken home. Jika bukan perceraian, maka kehadiran mereka yang di permasalahkan. Dan satu satunya yang tidak bermasalah adalah Oliver.

Seperti halnya Oniel, dia adalah anak tunggal kedua orang tuanya. Tetapi kedua orang tuanya bercerai karena sang ayah kedapatan berselingkuh di belakang ibunya. Dan hal itu membuat ibu Oniel mengalami syok yang dalam. Sampai ia tidak memperhatikan jalan saat menyeberang, dan tertabrak truk hingga tewas di tempat.

Samuel, orang tua Samuel tidak menginginkan kehadiran Samuel. Jika kebanyakan orang menginginkan kelahiran phtra, lain dengan kekuarga Samuek. Orang tua Samuel menginginkan seorang putri, karena mereka sudah melahirkan 3 orang putra. Oleh karenanya, Samuel di benci semua anggota keluarganya karena memiliki sifat periang seperti gadis, tetapi berjenis kelamin laki laki.

Dan untuk Marco, Marco adalah yang paling parah. Marco lahir dari rahim selingkuhan ayahnya yang bekerja sebagai pembantu di kediaman ayahnya dulu. Saat ibunya muda dulu, Ibunya itu menjadi pelampiasan hasrat ayahnya. Yang akhirnya ketahuan oleh istri sah ayahnya. Karena demi menutupi aib keluarga, Marco di besarkan oleh mereka, tetapi ibunya di usir entah kemana.

" Mereka semua, apa selalu seperti ini?" Tanya Estelle pada Oliver.

" Ya, selalu seperti ini. Mereka bahkan meminum bir sebelum usia yang dianjurkan. " Ucap Oliver.

" Kau antarkan mereka pulang, biar aku yang mengurus Oniel." Ucap Estelle.

" Baik." Ucap Oliver.

Estelle memapah Oniel untuk masuk. Karena dia Vampir, dia tidak sedikitpun kesulitan memapah Oniel. Tapi Karena Oniel terus meracau, itu tandanya ia belum hilang kesadaran sepenuhnya, Estelle pun tak mau mengambil resiko untuk mengangkat Oniel ke kamarnya dengan gerakan kilatnya.

Dan kini Estelle sudah sampai di depan kamar Oniel. Ia merebahkan Oniel di ranjangnya, dan kemudian ia menyelimuti Oniel. Estelle pun keluar dari sana, dan menyaksikan ramainya kembang api di malam Natal itu.

' Manusia merayakan hari ini, tapi di hari ini, dulu aku memutuskan untuk tidur panjang .' Batin Estelle.

Sebulan berlalu begitu saja, dan kini sekolah sudah kembali dimulai. Dan sejak hari dimana Estelle menunggu Estter di pasar malam pusat kota, Estelle tak lagi bertemu dengan Estter. Entah mengapa Estter sangat jarang dirumah bahkan saat ia berkunjung menemui Joy.

Estelle dan Oniel serta tiga teman lainnya yaitu Oliver, Marco dan Samuel datang bersamaan menggunakan motor besar mereka masing masing. Dan seperti biasanya, mereka selalu menjadi pusat perhatian.

Dan disaat bersamaan juga, Estter keluar dari mobilnya. Estelle senang karena akhirnya ia bisa melihat Estter lagi, Joy yang melihat Estelle pun langsung menyambar Estelle hingga Estelle tak melihat siapa lagi sosok yang keluar dari mobil Estter.

' Aku mencium bau Vampir.' Batin Estelle.

' Estelle pasti mencium bau ini, ini adalah bau Vampir.' Batin Oliver yang sama bisa mencium bau itu.

" Bagaimana liburan kalian? Apakah seru?" Tanya Joy pada teman teman Oniel.

" Tentu saja seru. Kami tidak perlu keluar negeri, cukup di arena balap saja kami sudah bahagia." Ucap Marco

" Tapi aku tidak pernah melihat kalian selama libur berlangsung." Ucap Joy.

" Itu karena Circle kita berbeda." Ucap Samuel.

" Pakai Circle segala." Ucap Joy.

Mereka semua memasuki kelas baru mareka, dan seperti biasanya Estelle duduk di dekat jendela, menatap jauh entah kemana. Hingga akhirnya jam istirahat pun tiba, semua murid keluar dari kelas mereka. Tak terkecuali Estelle dan Oniel.

Saat berjalan menuju kantin, Estelle melihat Estter yang tengah berjalan sambil berdebat kecil dengan seorang gadis yang tampak tak asing bagi Estelle.

" Viviane.. " Gumam Estelle.

Oniel mengikuti arah pandang Estelle dan melihat dua sejoli yang tengah berdebat kecil.

' Viviane juga masih hidup, dia kenapa bersama dengan Estter? ' Batin Estelle.

" Kamu mengenal tunangan pria bren*sek yang meniggalkanmu di pasar malam itu?" Tanya Oniel.

" Tuanangan??" Ucap Estelle terkejut.

" Ya, dia adalah Viviane, tunangan Estter. Mereka bertunangan saat usia mereka sama sama tujuh belas tahun, atas permintaan orang tua mereka. Tapi tampaknya mereka tidak cocok, mereka selalu berdebat." Ucap Oniel.

' Tujuh belas tahun? Viviane adalah Vampir sepertiku, bahkan usianya lebih tua dariku.' Batin Estelle.

" Tunggu! kamu mengenalnya, apakah ingatanmu sudah mulai kembali? Apakah kamu dulu sangat dekat dengannya?" Ucap Oniel antusias.

' Ya, kami sangat dekat dulu. Bahkan aku menganggapnya saudariku, tapi kemudian dia menikamku dengan belati perak.' Batin Estelle.

" Tidak, aku tidak mengenalnya." Ucap Estelle.

" Tapi kamu menyebut namanya tadi, sebelum aku memberi tahu bahwa dia adalah tunangan Estter." Ucap Oniel.

" Entah, mungkin kamu salah dengar." Ucap Estelle.

" Aku pergi dulu, mencari Joy." Ucap Estelle lalu perhi dari sana.

" Aku yakin dan jelas jelas dengar Estelle menyebut nama Viviane tadi." Gumam Oniel.

Tak mau ambil pusing, Oniel pun pergi menuju kantin. Sementara itu, Estelle mencari cari keberadaan Joy, tetapi ia tak menemukan Joy dimana pun, ia pun memejamkan matanya untuk mencari jejak Joy. Setelah mendapatkannya, ia pun berjalan menuju dimana Joy berada.

Rupanya Joy tengah di ganggu siswi lain saat ini, Joy dinilai sangat centil dan selalu tebar pesona pada murid laki laki di kelasnya, padahal pada dasarnya Joy adalah gadis periang. Siswi di kelasnya menjadi sangat cemburu dengan Joy.

" Kenapa kau tidak mati saja! Aku dengar kau terkena gagal ginjal bukan? Mati saja sana! Kau hanya merusak pemandangan di disini." Ucap salah satu siswi perundung yang tengah mengganggu Joy.

Joy hanya bisa diam saat di ganggu, ia sangat sulit mendapatkan teman baik. Saat ia mendapat satu teman, maka temannya itu hanya memanfaatkannya saja.

" Dan kalian mengganggu pemandangan di bumi." Ucap Estelle yang muncul.

" Wah.. Wah.. Siapa ini! Apa kau teman si pecundang ini?" Ucap murid itu.

" Pecundang?? Bukankah pecundang adalah orang yang hanya berani mengganggu seseorang saat beramai ramai? Seperi kalian." Ucap Estelle.

" Ck, jangan mentang mentang kau kakak kelas jadi kami tidak berani ya!" Ucap siswi itu, lalu melayangkan tangannya hendak memukul Estelle.

Namun dengan gerakan cepat, Estelle menangis tangan siswi itu dan menahannya.

" Sakit. " Ucap Estelle.

Siswi itu tiba tiba merasakan kesakitan yang luar biasa di perut dan punggung bawahnya. Estelle membuat siswi itu meradakan sakitnya penderita gagal ginjal saat ini.

" Akh.. hiks.. hiks.. Sakit." Ucap Siswi itu menangis.

Siswi lainnya sampai ketakutan melihat hal itu. Namun saat mereka hendak lari seakan kakinya terasa begitu berat. Joy pun merasa tidak tega melihat siswi yang merundungnya itu kesakitan.

" Hilang. " Ucap Estelle dalam hati. Dan seketika gadis itu benar benar sembuh dan tidak merasakan kesakitan lagi.

Estelle menatap satu persatu mata gadis itu dan berkata.. " Minta maaf." Dalam hatinya.

" Joceline, maafkan kami. Kami janji tidak akan mengganggumu lagi." Ucap murid itu.

" Ya, Joy.. Maaf kan kami juga." Ucap teman temannya.

" Ak- aku maafkan." Ucap Joy.

Setelah Joy berkata demikian, semua siswi perundung itu pergi meninggalkan Estelle dan Joy. Joy pun heran, padahal Estelle hanya diam saja sejak tadi, tapi para perundung itu ketalitan bagai melihat hantu.

" Kak Estelle, terimakasih sudsh datang menolongku." Ucap Joy.

" Kamu tidak apa apa?" Tanya Estelle.

" Aku tidak apa apa kak." Ucap Joy.

Estelle mengangguk, lalu mereka pun pergi daei tempat itu. Walaupun Joy heran dari mana Estelle tahu dirinya ada disana, tapi ia tidak berani bertanya langsung. Eatelle itu lain dari yang lain menurut Joy, tapi Joy selalu menganggap Estelle bagai dewi penyelamatnya karena selalu menyelamatkan dirinya.

Estelle dan Joy kini duduk di meja kantin. Joy memesan makanan sendiri, dan memakannya sendiri. Sementara Estelle hanya duduk dan melihat Joy memakan makanannya.

" Kakak tidak lapar?" Tanya Joy, dan Estelle hanya menggeleng.

Estelle menatap kearah lain, dimana ada Estter yang rupanya datang dengan Viviane dan duduk di meja paling ujung. Joy mengikiti arah pandang Estelle dan tersenyum.

" Kakak cemburu?" Tanya Joy spontan.

Estelle melihat kearah Joy, mungkin benar dirinya cemburu. Bahkan jika dirinya masih memiliki jantung mungkin jantungnya akan berpacu sangat kencang saat ini.

" Mereka sudah berunangan kak, tapi sejujurnya aku tidak suka dengan kakak itu. Kakak itu sangat aneh." Ucap Joy.

" Bagaimana mereka saling mengenal?" Tanya Estelle.

" Orang tua Kak Vivian dan ayah adalah teman baik. Dan entah kenapa mereka jadi di jodohkan, lalu pada saat usia mereka sama sama tujuh belas tahunz mereka pun bertunangan." Ucap Joy.

" Tapi jika aku lihat, kak Estter tidak menyukai kak Viviane." Ucap Joy lagi.

" Jika tidak suka , mengapa dia mau bertunangan dengan Viviane?" Tanya Estelle.

" Karena.. Bisnis ayah akan terancam bangkrut jika kak Estter menolak pertunangan itu. Walau ayah tidak mengatakan kebenaran itu, tapi kami mengetahuinya. Jadi kak Estter mengorbankan dirinya." Ucap Joy menyendu.

' Viviane pasti memaksa manusia menjadi orang tua angkatnya dan mendesak ayah Estter. Viviane, kau selalu menjadi licik.' Batin Estelle.

Jam istirahat pun berakhir, dan kini semua murid kembali ke kelas mereka masing masing. Oniel menatap kearah Estelle yang selalu menatap keluar jendela.

" Estelle.." Panggil Guru.

" Ya." Sahut Estelle.

" Apakah kamu tahu jawabannya?" Ucap guru itu.

Estelle melihat pertanyaan di papan tulis dan diam sejenak. Oniel tahu Estelle pasti tidak tahu jawabannya, karena sejak tadi Estelle hanya menatap keluar jendela. Saat Oniel hendak menggantikan Estelle, tiba tiba Estelle bangun dan berjalan menuju kearah papan tulis lalu menuliskan jawaban nya disana bahkan sangat lengkap.

Baik guru dan murid yang lain, begitu terkejut. Jawaban Estelle benar, padahalan mereka tahu Estelle tidak pernah sekalipun menyimak pelajaran dan hanya duduk menatap keluar jendela. Terlebih lagi, tulisan Estelle begitu bagus. Estelle menggunakan tulisan latin yang begitu rapih dan indah.

" Ekhem! jawabanmu benar, silahkan duduk." ucap sang guru, Estelle mengangguk lalu kembali duduk di meja nya dan kembali menatap keluar jendela.

" Lihatlah, dia menjawab pertanyaan dengan benar, padahal dia hanya duduk menatap luar jendela." Ucap murid lain.

" Dia sangat keren." Ucap yang lain lagi.

Pelajaran di lanjutkan, hingga akhirnya jam pelajaran berakhir. Semua murid bersorak dan langsung bubar bagai ternak yang keluar dari kandang.

" Estelle, kau keren sekali." Ucap Oniel.

" Aku hanya menjawab apa yang di terangkan guru. Apa nya yang keren?" Ucap Estelle.

" Ya, tapi siapapun juga tahu kamu hanya menatap luar jendela. Jadi saat melihat jawabanmu, merka semua termasuk aku sangat terkejut melihatnya." Ucap Oniel.

" Kamu berlebihan." Ucap Estelle.

" Ayo pulang. Oiya, aku mungkin akan pulang sangat malam, nanti. Aku ada tanding balap, kamu mau ikut?" Ucap Oniel.

" Apakah berhadiah?" Tanya Estelle.

" Tentu saja, tapi kamu tidak boleh ikut tanding. Tonton aku saja, dan dukung aku." Ucap Oniel.

" Baiklah." Ucap Estelle..

Mereka pun pulang kerumah, menaiki motor mereka masing masing. Saat dijalan, Estter ternyata melihat motor Estelle yang beriringan dengan motor Oniel. Entah mengapa hatinya merasa tidak suka, dan ingin rasanya menarik Estelle dan menjauhkannya dari Oniel.

' Gadis di motor itu pasti adalah gadis yang di sukai oleh Estter. Aku mencarinya di sekolah tapi tidak ketemu, malah aku mencium bau Vampir murni lainnya. Aku harus menemui gadis itu nanti, lalu membunuhnya.' Batin Viviane, menatap punggung Estelle tidak suka. Viviane tidak tahu bahwa yang ia tatap saat ini adalah mantan sahabatnya yang ia khianati dulu, Estelle.

Akhirnya Estelle dan Oniel pun sampai di kediaman Oniel. Estelle langsung memasuki kamarnya, sementara Oniel masuk ke ruangan gamenya. Begitu rutinitas mereka setiap hari. Hingga sampai waktunya berangkat, tetapi Estelle belum juga keluar kamar. Oniel hendak mengetuk pintu, tapi rupanya pintu itu tidak tertutup rapat, ia pun hendak masuk dan mengejutkan Estelle.

Tapi bukan Estelle yang terkejut, melainkan dirinya. Oniel masih belum masuk kedalam kamar Estelle, ia masih melihat Estelle dari celah pintu yang terbuka. Oniel melihat Estelle tengah menyedot sesuatu berwarna merah, dan dilihat dari kantongnya itu sangat tidak asing. Setelah Estelle selesai, ia pun memasukan sisa cairan merah itu kedalam kulkas kecil di pinggir ranjangnya.

' Apa yang dia minum?' Batin Oniel.

Namun Oniel langsung berlari pergi saat melihat Estelle berjalan menuju kearah pintu.

" Kau sudah siap?" Ucap Oniel pada Estelle , seolah ia tidak melihat kejadian sebelumnya.

" Ehm, ayo." Ucap Estelle.

Alhirnya mereka pun pergi ke arena balap yang akan menjadi tempat bertandingnya Oniel dengan peserta lainnya. Dan rupanya, disana Estelle melihat sekelabat bayangan Viviane yang berlari dengan kekuatan Vampirnya. Manusia mungkin tidak akan menyadari itu, tapi sesama Vampir bisa tahu, bahwa ada Vampir lain yang tengah berlari disekitarnya.

Estelle pun mengikuti kemana Viviane pergi. Ia berjalan dengan normal saat ramai, tetapi setelah sepi ia pun menggunakan kekuatan Vampirnya dan mengejar Viviane. Cukup jauh mereka saling mengejar, hingga akhirnya Viviane berhenti ketika merasakan ada yang mengikutinya sejak tadi.

" Kau!?" Gumam Viviane saat melihat Estelle berdiri tak jauh disana.

" Sangat lama kita tidak bertemu, Viviane.." Ucap Estelle, namun Viviane menatap Estelle dengan tatapan bengis dan menyalak.

TO BE CONTINUED..

Episodes
1 EPS. 1. BANGUN DARI TIDUR PANJANG.
2 EPS. 2. Hampir ketahuan.
3 EPS. 3. Memberi hukuman
4 EPS. 4. Mencium aroma.
5 EPS. 5. Kendala pasar malam.
6 EPS. 6. Pertama kali makan makanan Manusia.
7 EPS. 7. Merasa tidak asing.
8 EPS. 8. Manusia serakah harus mati.
9 EPS. 9. Menyentuh cahaya Matahari.
10 EPS. 10. Kediaman Oniel.
11 EPS. 11. Sekolah..
12 EPS. 12. Lapar.
13 EPS. 13.
14 EPS. 14. Viviane..
15 EPS. 15. Oniel mengetahui rahasia Estelle.
16 EPS. 16. Perkelahian.
17 EPS. 17. Inses?
18 EPS. 18. Kebangkitan Estter.
19 EPS.19. Duel
20 EPS. 20. Mengorbanlan diri lagi.
21 EPS. 21. Estter dan sisi lainnya.
22 EPS. 22. Cerita kisah masalalu.
23 EPS. 23. Ketika Vampir bersekolah.
24 EPS. 24. Jasad di sekolah.
25 EPS. 25. Mengintai.
26 EPS. 26. JOY & ONIEL.
27 EPS. 27. Mengintai.
28 EPS. 28. VAMPIR BARU JADI.
29 EPS. 29. BERUSAHA MENCEGAH TRAGEDI.
30 EPS. 30. FIRASAT.
31 EPS. 31. MAYAT ORANG TUA VIVIANE.
32 EPS. 32. OLIVER adalah serigala.
33 EPS. 33. PERANG.
34 EPS. 34. PERANG 2.
35 EPS. 35. Negosiasi.
36 EPS. 36. Wiliam siblings.
37 EPS. 37. Fakta tentang mata Estter.
38 EPS. 38. Sang Lord.
39 EPS. 39. Samuel tergigit.
40 EPS. 40. Bertaruh perasaan.
41 EPS. 41. Menyerang markas Viviane.
42 EPS. 42. Keluar dari kota.
43 EPS. 43. Menikah dadakan.
44 EPS. 44. Kebangkitan Sang Lord.
45 EPS. 45. Ada yang terlahir, dan ada yang akan pergi.
46 EPS. 46. Kota kembali damai.
47 EPS. 47. Tiga bulan berlalu.
48 EPS. 48. Viviane terbunuh.
49 EPS. 49. End..
Episodes

Updated 49 Episodes

1
EPS. 1. BANGUN DARI TIDUR PANJANG.
2
EPS. 2. Hampir ketahuan.
3
EPS. 3. Memberi hukuman
4
EPS. 4. Mencium aroma.
5
EPS. 5. Kendala pasar malam.
6
EPS. 6. Pertama kali makan makanan Manusia.
7
EPS. 7. Merasa tidak asing.
8
EPS. 8. Manusia serakah harus mati.
9
EPS. 9. Menyentuh cahaya Matahari.
10
EPS. 10. Kediaman Oniel.
11
EPS. 11. Sekolah..
12
EPS. 12. Lapar.
13
EPS. 13.
14
EPS. 14. Viviane..
15
EPS. 15. Oniel mengetahui rahasia Estelle.
16
EPS. 16. Perkelahian.
17
EPS. 17. Inses?
18
EPS. 18. Kebangkitan Estter.
19
EPS.19. Duel
20
EPS. 20. Mengorbanlan diri lagi.
21
EPS. 21. Estter dan sisi lainnya.
22
EPS. 22. Cerita kisah masalalu.
23
EPS. 23. Ketika Vampir bersekolah.
24
EPS. 24. Jasad di sekolah.
25
EPS. 25. Mengintai.
26
EPS. 26. JOY & ONIEL.
27
EPS. 27. Mengintai.
28
EPS. 28. VAMPIR BARU JADI.
29
EPS. 29. BERUSAHA MENCEGAH TRAGEDI.
30
EPS. 30. FIRASAT.
31
EPS. 31. MAYAT ORANG TUA VIVIANE.
32
EPS. 32. OLIVER adalah serigala.
33
EPS. 33. PERANG.
34
EPS. 34. PERANG 2.
35
EPS. 35. Negosiasi.
36
EPS. 36. Wiliam siblings.
37
EPS. 37. Fakta tentang mata Estter.
38
EPS. 38. Sang Lord.
39
EPS. 39. Samuel tergigit.
40
EPS. 40. Bertaruh perasaan.
41
EPS. 41. Menyerang markas Viviane.
42
EPS. 42. Keluar dari kota.
43
EPS. 43. Menikah dadakan.
44
EPS. 44. Kebangkitan Sang Lord.
45
EPS. 45. Ada yang terlahir, dan ada yang akan pergi.
46
EPS. 46. Kota kembali damai.
47
EPS. 47. Tiga bulan berlalu.
48
EPS. 48. Viviane terbunuh.
49
EPS. 49. End..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!