EPS. 12. Lapar.

Estelle dan Oniel tengah berada di kelas saat ini, kebiasaan Oniel saat di kelas adalah tidur, sedangkan Estelle hanya menatap luar jendela saja.

' Astaga, sepertinya mereka berdua memang benar benar saudara. Sifat mereka kurang lebih sama, sama sama membuat para guru jengkel.' Batin guru yang tengah memberikan pelajaran.

Yang guru itu bicarakan adalah Oniel dan Estelle yang sama sama tidak menyimak pelajaran. Beruntungnya walau begitu mereka tidak akan mendapat skors atau hukuman apapun, karena Oniel adalah anak pemilik sekolah itu.

Teguran mungkin sering di berikan, tetapi pada dasarnya Oniel ini tebal telinga, seakan apa yang di ucapkan para guru padanya itu hanya masuk kuping kanan langsung keluar kuping kiri. Atau justru sepertinya tidak masuk, tapi mental.

" Anak anak, besok adalah hari terakhir kita bertemu di kelas, karena kita akan segera berlibur panjang. Kita akan bertemu lagi tahun depan, Miss minta kalian harus sering belajar juga walau sedang berlibur. Agar otak kalian masih bisa mencerna pelajaran nantinya." Ucap guru itu.

" Baik miss." Ucap semua murid.

" Baiklah! jam pelajaran telah usai, kalian boleh pulang." Ucap guru itu.

Semua murid pun bersorak soray dan berlarian keluar tanpa menghiraukan adanya guru disana. Oniel yang mendengar berisik pun terbangun.

" Ada apa ini, berisik sekali!" Ucap Oniel.

" Guru mengatakan bahwa kita akan libur panjang besok, apa artinya libur panjang? " Tanya Estelle.

" Hah!! Seriusan kita besok libur panjang?" Ucap Oniel.

" Bukan Oniel, besok kita masih sekolah yang terakhir. Kenapa kau selalu tidur di kelas? Apakah rumahmu tidak nyaman sampai tidak bisa tidur pada malam hari? Kau seperti Vampir saja." Ucap Guru itu.

Estelle melirik guru itu, memang benar Vampir tidur disiang Hari, tapi lihatlah Estelle. Estelle adalah Vampir, tapi dia tidak tidur disiang hari, tidak juga dimalam hari.

" Hehe.. ML lebih seru Miss." Sahut Oniel. Padahal sebenarnya dia selalu keluar malam bersama rombongannya.

Membicarakan rombongan Oniel, kemana mereka? Rupanya mereka tidak satu kelas dengan Oniel.

" Niel!!" Teriak Marco dari luar.

" Nah.. Saya pulang dulu Miss, Estelle ayo." Ucap Oniel menarik tangan Estelle.

Estelle pun pergi mengikuti Oniel dari belakang. Guru itu menatap Estelle sedikit aneh.

' Kenapa dia selalu diam, juga wajahnya.. Pucat. Apa dia sakit? ' Batin guru itu.

Berpindah kesisi Oniel dan kawan kawan. Mereka kini berjalan di koridor sekolah. Semua orang menatap iri pada Estelle, karena Estelle berjalan dianta empat the most handsome di masing masing kelas mereka.

" Hai Estelle, kita akhirnya bersekolah di tempat yang sama." Ucap Samuel.

" Ya." Sahut Estelle singkat.

' Dia masih saja dingin.' Batin Samuel.

" Bro! mending kita jalan jalan, sekalian ajak Estelle supaya bisa melihat geng kita. Ya nggak, Sam? " Ucap Marco.

" Betul itu, Estelle pasti bosan jika hanya dirumah." Ucap Samuel.

Oniel pun melihat Estelle, dan Estelle masih dengan wajah datarnya yang tidak ber ekspresi itu.

" Kamu mau ikut kami, atau pulang kerumah saja? " Tanya Oniel pada Estelle.

"Kak Estelle!! Kakak.. " Teriak suara uang tidak asing, suara Joy.

Estelle menatap heran Joy. ' Rupanya Joy ada disini Lalu apakah Estter juga ada disini? ' Batin Estelle.

" Joy, kamu disini? " Tanya Estelle.

" Ya kak, aku sekolah disini juga. Aku tidak sengaja melihat kakak saat di kantin tadi siang, aku mau menyapa tapi kakak sudah pergi." Ucap Joy.

" Hei dik, kau sekolah disini juga rupanya? Kok aku tidak pernah liat?" Ucap Marco.

" Aku juga tidak pernah melihat kalian! " Ucap Joy ketus.

" Idih! Galaknya.." Ucap Marco.

" Kakak! ayo main kerumahku, kita akan libur panjang sebentar lagi. Kakak akan liburan kemana?" Tanya Joy pada Estelle.

" Aku akan di rumah saja." Ucap Estelle.

Estelle tidak memiliki tujuan jika untuk berlibur, jadi alangkah baiknya dia di rumah saja.

" Estelle akan ikut bersama kami, kamu pulang saja sana!" Ucap Marco.

" Ish.. Kakak! ikut denganku ya?" Ucap Joy, memohon.

Estelle jadi bingung sendiri, sebenarnya tidak masalah dia mau ikut siapa. Masalahnya adalah, dia sangat kelaparan saat ini. Dia sudah beberapa hari tidak meminum darah.

" Baiklah, aku ikut denganmu." Ucap Estelle.

" Hore!! Ayo, supirku sudah menjemputku." Ucap Joy.

" Dimana rumahmu?" Tanya Oniel pada Joy.

" Kenapa? Kakak bertanya alamat rumahku, apakah kakak juga mau main kerumahku?" Ucap Joy pada Oniel.

" Aku akan menjemput Estelle nanti, kalau aku tidak tahu rumahmu bagaimana cara aku menjemputnya?"

"Oh, benar juga. Rumahku di jalan Xx no 12, Selong." Ucap Joy.

" Oh, kita masih satu area Selong, baiklah! Aku titip Estelle padamu." Ucap Oniel.

" Oke.. Ayo kak." Ucap Joy, Lalu Estelle dan Joy pun pergi dari sana.

" Hari pertama sekloah dia sudah di bawa pergi teman yang baru dikenalnya satu hari apa kau tidak khawatir?" Tanya Oliver yang tiba tiba bersuara.

" Justru aku kebih khawatir jika dia ikut dengan kita ke kamp, anak anak akan meliriknya nanti. Estelle sangat lugu, dia tidak tahu apapun tentang dunia, akan lebih baik jika dia berteman dengan Joy yang anak manja itu." Ucap Oniel.

" Benar juga.." Ucap Samuel.

Berpindah kesisi Estelle dan Joy.

Saat ini mereka tengah berada di dalam mobil Joy, dan dalam perjalanan pulang. Sepanjang perjalanan itu Joy banyak bertanya kepada Estelle, hingga Estelle merasa jengah sendiri karena Joy sangat berisik.

Hingga akhirnya sampailah mereka di sebuah perumahan yang mewah, mobil perlahan memasuki garasi rumah besar ber cat putih itu.

" Kak, ayo." Ucap Joy.

' Rumahnya sama besarnya dengan Oniel.' Batin Estelle.

Mereka pun masuk kedalam rumah, Joy langsung membawa Estelle kedalam kamarnya, kamar bernuansa serba Lilac itu menyambut Estelle.

" Silahkan masuk.." Ucap Joy antusias.

Estelle melihat berbagai macam benda yang menurutnya aneh di kamar Joy, tapi dia tidak begitu peduli pada hal hal seperti itu. Fokusnya saat ini adalah dengan perutnya yang lapar.

" Kakak, aku lupa aku ada jadwal cuci darah hari ini. Apakah kakak mau ikut denganku ke rumah sakit? Temani aku disana." Ucap Joy.

Mendengar kata Darah Estelle seketika menjadi bersemangat.

" Apa itu cuci darah?" Tanya Estelle.

" Aku mengidap gagal ginjal kak, jadi setiap beberpaa minggu sekali harus rutin cuci darah. Kakak temani aku ya? Aku selalu sendirian." Ucap Joy memohon.

" Apakah kamu sedang sakit?" Tanya Estelle, masih tidak mengerti arti ucapan Joy.

" Ya, aku sakit. Sakit parah yang bisa merenggut nyawaku kapan saja." Ucap Joy sendu.

" Ayo aku temani." Ucap Estelle.

" Sungguh!? Kakak mau menemaniku?" ucap Joy antusias.

" Ya." Sahut Estelle.

Eatelle dan Joy pun pergi, Entah kemana Estter pergi, dia tidak terlihat sama sekali dirumah. Joy dan Estelle telah sampai dirumah sakit, Estelle pun mengantar Joy sampai Joy hilang di balik ruangan.

Tak lama, tiba tiba Estter tiba disana dan melihat Estelle yang tengah duduk di depan ruangan dimana Joy tengah melakukan cuci darah saat ini.

" Estelle, kamu disini.?" Ucap Estter.

Estelle melihat kearah Estter dan tersenyum, lalu berucap " Ya.." Itu saja.

" Apakah kamu mengantar Joy?" Tanya Estter dan duduk di sebelah Estelle.

" Ya, aku mengantar Joy." Ucap Estelle.

" Terimakasih sudah menjadi teman Joy, aku tahu kamu orang baik karena sama sekali tidak memanfaatkan Joy. Joy sudah sakit sejak kecil, dan kemungkinan dia untuk hidup lama sangat tipis." Ucap Estter.

" Itukah sebabnya kau melarangnya bergaul?" Tanya Estelle.

" Ya, jika dia kelelahan dia akan pingsan. Dan jika itu terjadi di luaran sana, siapa yang akan menolongnya." Ucap Estter.

Estelle mengangguk seakan mengerti ucapan Estter itu.

" Cepat!! Pasien di ruangan ini kehilangan banyak darah, kita harus mencari donor lagi. Apakah stok darahnya masih ada?" Estelle mendengar para pria ber jas putih itu saling berlarian panik.

" Apa itu donor darah?" Tanya Estelle.

Estter menatap bingung Estelle.

" Kamu tidak tahi donor darah?" Tanya Estter. Dan Estelle hanya menggelang.

" Donor darah dilakukan pada mereka yang membutuhkan darah, seperti korban kecelakaan. Rumah sakit biasanya memiliki stok darah dari para pendonor." Ucap Estter.

Dan dikepala Estelle saat ini adalah bagaimana caranya dia mendapatkan darah itu, karena saat ini dirinya benar benar lapar.

Tak terasa sudah hampir 4 jam lamanya mereka menunggu, dan hari pun sudah malam. Ponsel Estter berbunyi dan menampilkan nomor tidak di kenal.

" Halo." Ucap Estter.

".... .... "

" Ya, dia bersamaku." Ucap Estter sambil menatap Estelle .

" ... .... "

" Ya! Kau tidak perlu begitu emosi. Aku antar Estelle turun sekarang." Ucap Estter, panggilan pun diakhiri.

" Estelle, sepupumu mencarimu. Dia dibawah sekarang, ayo aku antarkan kamu padanya." Ucap Estter.

Sejujurnya Estter tidak rela jika Estelle pergi, entah mengapa dia merasa begitu nyaman bersama Estelle.

" Oh, baik." Sahut Estelle.

Estelle dan Estter pun turun, dan benar saja di loby rumah sakit sudah ada motor Oniel dan Oniel di atasnya.

" Estelle, ayo pulang." Ucap Oniel.

" Estter, aku pulang. Maaf tidak bosa menunggu hingga Joy selesai." Ucap Estelle berpamitan.

" Tidak apa apa, terimakasih sudah mengantarnya ke rumah sakit." Ucap Estter.

Estelle naik keatas motor Oniel, dan melambaikan tangannya pada Estter.

" Hati hati dijalan." ucap Estter.

Oniel hanya menatap sinis Estter dan ia pun langsung tancap gas dari sana.

' Kenapa saat bersamanya aku merasakan kenyamanan seakan aku mengenal dekat dirinya? Perasaan aneh apa ini?' Batin Estter.

Oniel dan Estelle dalam perjalanan pulang saat ini, merka membelah jalanan malam yang lumayan sudah senggang karena sudah bukan jam sibuk.

" Oniel, aku ingin belajar mengemudikan ini." Ucap Estelle.

" Hah!! Kamu bercanda?" Sahut Oniel.

" Aku serius." Ucap Estelle.

" Ini motor besar, kamu yakin kuat mengendalikannya?" Tanya Oniel.

" Yakin." Ucap Estelle.

Oniel menepi, ia pun membantu Estelle turun dari motor.

" Kamu yakin mau belajar motor? Bukankah ada aku yang akan mengantarmu kemanapun?" Tanya Oniel.

" Tidak apa apa, agar aku bisa berpergian sendiri nantinya." Ucap Estelle.

Oniel berpikir cukup lama, sampai akhirnya ia mengiyakan permintaan Estelle.

" Baiklah, ayo.." Ucap Oniel.

Oniel menerangkan tombol apa saja yang harus Estelle hafal, ia juga menerangkan bagaimana cara menik turunkan gigi dan menhendalikan gasnya.

" Siap??" Ucap Oniel.

" Ya." Ucap Estelle.

Estelle langsung paham begitu saja dengan apa yang di ucaplan oleh Oniel, setelah beberapa putaran ia pun sudah mahir, dan kini Ia memboncengkan Oniel pulang ke kediaman Oniel.

Keesokan harinya..

BRUM.. BRUM..

Suara motor besar memasuki area parkir sekolah. Semua murid menatap penasaran dengan siapa sosok di balik helm yang mengemudikan motor berwarna putih yang datang berbarengan dengan Oniel itu.

Estelle, ia membuka helmnya dan meletakannya di kaca spion. Semua orang tercengang, melihat bagaimana Estelle begitu cantik saat ini. Semua murid laki laki langsung terpikat, juga menatap kagum pada Estelle.

" Wah.. Estelle, kamu semakin ada kemajuan." Ucap Marco yang datang bersamaan dengan Samuel dan Oliver, merek memarikran motornya di sebelah motor Estelle.

" Terimakasih." Ucap Estelle dengan wajah datar.

" Jangan sampai kepalamu aku tempeleng nanti." Ucap Oniel.

" Astaga, aku hanya memuji karena begitu terkesima. Dasar overpotektif." Ucap Marco.

" Ayo.." Ucap Oniel.

Seperti biasanya, mereka berjalan beriringan dengan Estelle yang berada di tengah. Dan baik itu murid laki - laki atau perempuan semuanya menatap kearah Estelle.

Hingga di ujung lorong, mereka pun berpencar ke kelas mereka masing masing, karena mereka tidak sekelas kecuali Estelle dan Oniel.

Dan seperti biasanya, selama jam pelajaran berlangsung, Estelle hanya menatap keluar jendela.

' Aku sudah sangat kelaparan, aku lihat sepertinya disana ada hutan, mungkin aku bisa mencari makan.' Batin Estelle.

Hingga pelajaran pun berakhir, dan jam istirahat dimulai. Estelle berjalan bersama Oniel menuju ke kantin, namun Estelle tiba tiba hampir tidak bisa mengendalikan dirinya. Ia hampir mengeluarkan taringnya karena saat ini dirinya benar benar lapar.

" Oniel, aku perlu ke toilet. Kamu duluan saja ke kantin, aku akan menyusulmu nanti." Ucap Estelle.

" Oh, baiklah." Ucap Oniel.

Estelle berlari sangat cepat, namun masih kecepatan manusia normal, Oniel yang melihat itu terkekeh sendiri, pikirnya mungkin Estelle terlalu tidak tahan dengan hajatnya.

Estelle tidak ke toilet, ia lari mencari tempat yang sepi, dan kemudian mengubah pakaiannya menjadi serba hitam. Saat lapar, ia bisa menjadi tak terkendali, ia tidak mau teman sekolahnya melihat dirinya nanti.

Setelah sepi, Estelle melesat dengan kecepatan Vampirnya memasuki hutan yang berada di belakang sekolah. Dan rupanya benar, disana ada domba domba milik warga yang tengah di mandikan di dekat sungai besar dekat sekolah itu.

Dengan gerakan cepat, Estelle menyambar satu domba dan menghisap darahnya dengan rakus.

' Lapar!' Batin Estelle.

Estelle menyambar beberapa domba milik penggembala yang tengah sibuk memandikan domba. Sekitar 5 domba, ia hisap darahnya oleh Estelle, hingga domba itu kering kehabisan darah.

Setelah selesai, Estelle pun kembali ke arah sekolah dan mengubah seragamnya menjadi seragam sekolah.

" Kamu kelaparan?" Ucap sebuah suara dan itu mengejutkan Estelle. Rupanya itu adalah Oliver.

" Kamu, sedang apa disini?" Tanya Estelle.

Oliver menunjukan sebotol jus bergambar tomat dan stroberi lalu berucap." Makan siang." Ucap Oliver.

" Kamu.. Vampir?" Ucap Estelle.

" Kamu juga." Ucap Oliver santai.

" Tapi aku tidak mencium bau Vampir darimu, kau lebih tercium seperti anjing basah." Ucap Estelle.

" Karena aku setengah Vampir, setengah Serigala. Aku bukan anjing basah." Ucap Oliver.

" Lain kali kau bisa minta darah padaku jika kau lapar, tidak perlu harus menyerang ternak milik warga. Aku akan ajarkan padamu bagaimana mendapatkan makanan nanti." Ucap Oliver.

" Kau tidak memusuhiku?" Ucap Estelle, pada dasarnya Serigala dan Vampir itu bermusuhan, mereka tidak pernah membaur.

" Untuk apa? Zaman sudah modern dan kita hidup di peradaban manusia. Tidak ada gunanya bermusuhan." Ucap Oliver.

" Ayo kembali, Oniel menunggumu." Ucap Oliver.

Mereka pun berjalan menuju ke kantin, namun Oliver berjalan terlebih dahulu tidak menunggu Estelle. Tiba tiba ada beberpa anak laki laki yang menghampiri Estelle.

" Apakah kamu Estelle? Kamu sangat cantik, apakah boleh berkenalan? Aku sangat menyukaimu." Ucap anak laki laki itu berterus terang.

Namun saat itu ada Estter yang rupanya tengah melihat kearah Estelle. Estelle hanya menatap datar anak laki laki yang saat ini mengucapkan perasaannya.

" Aku tidak menyukaimu." Ucap Estelle spontan, sembari matanya melirik kearah Estter yang berdiri tak jauh dari sana.

' Aku miliknya.' Batin Estelle.

TO BE CONTINUED..

Episodes
1 EPS. 1. BANGUN DARI TIDUR PANJANG.
2 EPS. 2. Hampir ketahuan.
3 EPS. 3. Memberi hukuman
4 EPS. 4. Mencium aroma.
5 EPS. 5. Kendala pasar malam.
6 EPS. 6. Pertama kali makan makanan Manusia.
7 EPS. 7. Merasa tidak asing.
8 EPS. 8. Manusia serakah harus mati.
9 EPS. 9. Menyentuh cahaya Matahari.
10 EPS. 10. Kediaman Oniel.
11 EPS. 11. Sekolah..
12 EPS. 12. Lapar.
13 EPS. 13.
14 EPS. 14. Viviane..
15 EPS. 15. Oniel mengetahui rahasia Estelle.
16 EPS. 16. Perkelahian.
17 EPS. 17. Inses?
18 EPS. 18. Kebangkitan Estter.
19 EPS.19. Duel
20 EPS. 20. Mengorbanlan diri lagi.
21 EPS. 21. Estter dan sisi lainnya.
22 EPS. 22. Cerita kisah masalalu.
23 EPS. 23. Ketika Vampir bersekolah.
24 EPS. 24. Jasad di sekolah.
25 EPS. 25. Mengintai.
26 EPS. 26. JOY & ONIEL.
27 EPS. 27. Mengintai.
28 EPS. 28. VAMPIR BARU JADI.
29 EPS. 29. BERUSAHA MENCEGAH TRAGEDI.
30 EPS. 30. FIRASAT.
31 EPS. 31. MAYAT ORANG TUA VIVIANE.
32 EPS. 32. OLIVER adalah serigala.
33 EPS. 33. PERANG.
34 EPS. 34. PERANG 2.
35 EPS. 35. Negosiasi.
36 EPS. 36. Wiliam siblings.
37 EPS. 37. Fakta tentang mata Estter.
38 EPS. 38. Sang Lord.
39 EPS. 39. Samuel tergigit.
40 EPS. 40. Bertaruh perasaan.
41 EPS. 41. Menyerang markas Viviane.
42 EPS. 42. Keluar dari kota.
43 EPS. 43. Menikah dadakan.
44 EPS. 44. Kebangkitan Sang Lord.
45 EPS. 45. Ada yang terlahir, dan ada yang akan pergi.
46 EPS. 46. Kota kembali damai.
47 EPS. 47. Tiga bulan berlalu.
48 EPS. 48. Viviane terbunuh.
49 EPS. 49. End..
Episodes

Updated 49 Episodes

1
EPS. 1. BANGUN DARI TIDUR PANJANG.
2
EPS. 2. Hampir ketahuan.
3
EPS. 3. Memberi hukuman
4
EPS. 4. Mencium aroma.
5
EPS. 5. Kendala pasar malam.
6
EPS. 6. Pertama kali makan makanan Manusia.
7
EPS. 7. Merasa tidak asing.
8
EPS. 8. Manusia serakah harus mati.
9
EPS. 9. Menyentuh cahaya Matahari.
10
EPS. 10. Kediaman Oniel.
11
EPS. 11. Sekolah..
12
EPS. 12. Lapar.
13
EPS. 13.
14
EPS. 14. Viviane..
15
EPS. 15. Oniel mengetahui rahasia Estelle.
16
EPS. 16. Perkelahian.
17
EPS. 17. Inses?
18
EPS. 18. Kebangkitan Estter.
19
EPS.19. Duel
20
EPS. 20. Mengorbanlan diri lagi.
21
EPS. 21. Estter dan sisi lainnya.
22
EPS. 22. Cerita kisah masalalu.
23
EPS. 23. Ketika Vampir bersekolah.
24
EPS. 24. Jasad di sekolah.
25
EPS. 25. Mengintai.
26
EPS. 26. JOY & ONIEL.
27
EPS. 27. Mengintai.
28
EPS. 28. VAMPIR BARU JADI.
29
EPS. 29. BERUSAHA MENCEGAH TRAGEDI.
30
EPS. 30. FIRASAT.
31
EPS. 31. MAYAT ORANG TUA VIVIANE.
32
EPS. 32. OLIVER adalah serigala.
33
EPS. 33. PERANG.
34
EPS. 34. PERANG 2.
35
EPS. 35. Negosiasi.
36
EPS. 36. Wiliam siblings.
37
EPS. 37. Fakta tentang mata Estter.
38
EPS. 38. Sang Lord.
39
EPS. 39. Samuel tergigit.
40
EPS. 40. Bertaruh perasaan.
41
EPS. 41. Menyerang markas Viviane.
42
EPS. 42. Keluar dari kota.
43
EPS. 43. Menikah dadakan.
44
EPS. 44. Kebangkitan Sang Lord.
45
EPS. 45. Ada yang terlahir, dan ada yang akan pergi.
46
EPS. 46. Kota kembali damai.
47
EPS. 47. Tiga bulan berlalu.
48
EPS. 48. Viviane terbunuh.
49
EPS. 49. End..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!