EPS. 13.

Libur sekolah pun tiba, Estelle kini sedang berada di sebuah sirkuit balap motor bersama Oniel dan kawan kawannya.

" Manfaatkan waktu liburan dengan sebaik baiknya, target kita menang balap paling tidak sepuluh kali sepanjang liburan, apa kalian bisa?" Ucap Marco.

" Mati saja kau sana! Liburan itu untuk libur. Dalam artian meliburkan diri dari semua kepusingan kepala ini, paham? Malah minta menang balap sepuluh kali." Ucap Samuel kesal.

" Sok sok an mau libur, inget! Kita ini geng motor nomor satu yang di takuti oleh semua siswa sekolah kita, mau taruh dimana kalau kita tidak punya prestasi selama liburan?" Ucap Marco.

Estelle dan Oliver hanya diam saja, Sementara Oniel hanya memijat keningnya pusing.

" Bisa tidak jangan ribut! Kalian niat latihan atau tidak?" Ucap Oniel.

" Ya niat! Tapi.."

" Tidak ada tapi, latihan cepat!" Ucap Oniel memotong ucapan Samuel.

" Ish, galaknya." Gumam Samuel.

" Estelle, Estter menghubungiku. Dia bilang Joy ingin bertemu denganmu, apa kamu mau aku antar kesana?" Tanya Oniel.

" Tidak perlu, aku akan pergi sendiri." Ucap Estelle.

" Kamu yakin? Aku takut kamu tersesat." Ucap Oniel.

" Tidak, aku sudah ingat jalannya." Ucap Estelle.

" Baiklah, hati hati dijalan." Ucap Oniel.

Oniel melepas Estelle begitu saja bukan tanpa sebab. Ia ingin agar Estelle terbiasa tanpa dirinya. Karena dirinya adalah ketua geng motor yang pastinya selalu dalam bahaya mengintai.

Estelle melajukan motornya dan menuju ke kediaman Estter. Jika manusia menggunakan maps, maka Estelle menggunakan pikirannya untuk menerawang keberadaan rumah Estter.

Hingga sampailah ia di tempat tujuan.

" Kak Estelle! Astaga.. Kakak bawa motor?" Ucap Joy terkejut.

" Ya, aku menggunakan ini." Ucap Sierra.

" Astaga! keren sekali kakak.. Mau bonceng." Ucap Joy.

" Tidak boleh!!" Ucap Estter yang muncul dari dalam rumah.

" Ish, kakak!! Aku hanya mau bonceng saja, tidak aneh aneh." Ucap Joy.

" Estter benar, kamu tidak boleh naik motor. Itu akan mempengaruhi kesehatanmu" Ucap Estelle.

" Baiklah." Ucap Joy.

" Sebagai gantinya, ayo kita main ke time zone. Kita harus memanfaatkan libur sekolah dengan baik." Ucap Joy.

Estelle melihat kearah Estter seakan meminta pendapat, dan Estter mengangguk. Sejujurnya Estelle pun tidsk tahu apa itu time zone.

" Baik." Ucap Estelle.

" Yey, kakak ayo masuk dulu, aku akan ganti baju dulu sebentar." Ucap Joy langsung berlari meninggalakn Estelle dan Estter.

" Terimakasih sudah memperhatikan kondisi Joy." Ucap Estter.

" Tidak masalah. Manusia memiliki tubuh yang lemah, mereka cenderung mudah sakit." Ucap Estelle.

Estter sedikit mengernyit mendengar Estelle mengatakan kata manusia, ucapan Estelle terdengar seolah dia bukan manusia. Estelle menyadari kesalahan ucapannya, ia pun membenarkannya.

" Bukankah kita memang mudah sakit?" Ucap Estelle.

" Ah, iya.. Benar." Ucap Estter.

" Ayo masuk, ada ayahku didalam." Ucap Estter.

" Ya, terimakasih." Ucap Estelle.

Estelle mengikuti Estter dari belakang, hingga sampailah ia di ruang tengah dimana ada Cody Wilson, ayah Estter dan Joy.

" Oh, siapa ini?? " Tanya Cody saat melihat Estelle berjalan bersama Estter.

" Dia Estelle, teman Joy." Ucap Estter.

" Halo." Ucap Estelle menyapa Cody.

" Halo, nak. Kemarilah, duduk." Ucap Cody.

" Terimakasih." Ucap Estelle.

Cody merasa lucu melihat Estelle yang sifatnya kurang lebih seperti Estter. Dingin, dan datar. Tetapi kemudian Cody melihat tatapan Estter pada Estelle yang sepertinya bukan tatapan biasa.

' Sepertinya Estter menyukai gadis ini, sayangnya dia sudah bertunangan.' Batin Cody.

" Kakak, ayo!" Ucap Ucap Joy begitu antusias.

" Hei.. Hei.. Hei.. Ada apa ini? putri ayah kenapa begitu semangat. Mau kemana?" Tanya Cody.

" Ayah, aku mau mengajak kak Estelle ke Time zone. Oiyah, kak Estter juga apakah mau ikut?" Ucap Joy.

" Tentu saja ikut, jika sesuatu terjadi kepadamu siapa yang akan menolongmu?" Ucap Estter.

" Ish.. Tidak ada kakak juga tidak apa apa, kak Estelle lebih jago bela diri." Ucap Joy sambil menjulurkan lidahnya.

" Hei.. Kok malah bertengkar. Pergilah bersama sama, kakak laki laki harus melindungi adik perempuannya." Ucap Cody.

" Anda benar tuan." Ucap Estelle.

" Panggil paman, nak. Kamu adalah satu satunya teman Joy yang tulus pada Joy. Paman berterimakasih banyak padamu, Joy sudah menceritakan semuanya." Ucap Cody.

" Baik, paman." Ucap Estelle.

" Ayah, kami pergi dulu." Ucap Joy.

" Ya, hati hati di jalan, sayang." Ucap Cody.

Estelle, Estter dan Joy pergi ke pusat perbelanjaan. Mereka masuk ke Time Zone yang ramai karena itu adalah hari libur. Mereka bermain bersama, Joy yang begitu antusias tidak peduli dengan dua makhluk di belakangnya yang sama sama berwajah datar.

"Mm.. Apa kamu pernah kemari, sebelumnya?" Tanya Estter akhirnya.

" Ini pertama kalinya, aku kemari." Ucap Estelle jujur.

" Joy, bermainlah denga baik. Kakak akan menunggumu disini dengan kak Estelle." Ucap Estter.

" Oke." Sahut Joy.

Estelle merasa begitu bahagia karena bisa kembali dekat dengan Estter walaupun Estter masih hilang ingatan. Ia yakin, perlahan lahan ia bisa membangunkan ingatan Estter tentang masalalunya.

" Estter, apakah kamu pernah bermimpi sesuatu tentang zaman dulu?" Tanya Estelle mencoba mulai mengungkitkan masalalu Estter.

" Kenapa kamu bertanya begitu? Apakah akhir akhir ini kamu mimpi aneh?" Ucap Estter.

Estelle menatap Estter, kemudian ia terpikirkan cara untuk membuat Estter memiliki gambaran tentang dirinya.

" Ya, aku bermimpi aneh akhir akhir ini. Aku bermimpi aku hidup dizaman kerajaan Vampir. Dan disana ada dirimu. Aneh, bukan?" Ucap Estelle.

" Aku? Dikerajaan Vampir?" Ucap Estter menunjuk dirinya sendiri.

" Ya, sudah sekitar semingguan ini aku bermimpi hal itu." Ucap Estelle.

" Awalnya aku membaca buku tentang sejarah Vampir, lalu aku melihat Vampir pria di buku itu mirip denganmu. Dan kemudian aku terus bermimpi aneh." Ucap Estelle.

" Apakah Vampir itu memang ada? Bukankah itu hanya makhluk mitos?" Ucap Arthur.

Estelle menatap mata Estter dan mencoba menghipnotis Estter..

' Kamu adalah Estter. Vampir setengah manusia, Kekasihku.' Batin Estelle.

" Kamu kenapa terus menatapku?" Ucap Estter.

' Sesuai dugaanku, dia tidak bisa dihipnotis.' Batin Estelle.

" Tidak apa apa, aku hanya sedang membandingkan dirimu dengan pria dalam buku itu." Ucap Estelle.

" Hmm.. Tapi aku tidak percaya bahwa ada Vampir di dunia ini. Vampir hanya.. Ugh!!!" Ucap Estter terpotong karena tiba tiba ia merasakan kesakitan di kepalanya.

Saat Estter memejamkan matanya, tiba tiba ada bayangan kilasan masalalunya dan itu adalah saat dirinya bersama Estelle tengah berlarian di hutan. Tapi kemudian bayangan itu pun langsung hilang lagi.

" Estter, kamu tidak apa apa?" Tanya Estelle.

" Aku.. Aku tidak apa apa." Ucap Estter.

' Apa itu tadi! mengapa ada bayangan aku berlarian di tengah hutan dengan Estelle? Aku bahkan baru mengenal Estelle belum lama ini.' Batin Estter.

Waktu berlalu, mereka pun akhirnya kembali ke kediaman Joy karena motor Estelle ada disana.

" Aku pulang dulu." Ucap Estelle, berpamitan.

" Kakak, hati hati dijalan." Ucap Joy.

" Estelle, apakah aku boleh mengantarmu?" Tanya Estter.

" Tapi aku membawa motor." Ucap Estelle.

" Aku akan mengiringmu dengan motorku ." Ucap Estter.

" Baiklah.." Ucap Estelle.

Akhirnya Estter mengeluarkan motornya dan mereka pun pergi dari sana. Saat di tengah jalan Estter menatap punggung Estelle yang tengah menyetir motornya, tiba tiba ada bayangan seorang gadis yang juga bertubuh sama seperti Estelle tengah menunggangi kuda.

' Apa ini.. Kenapa ada bayangan bayangan aneh sejak Estelle mengucapkan mimpi anehnya itu.' Batin Estter.

Hingga tak terasa mereka pun telah sampai di kediaman Oniel. Oniel melihat Estter mengantar Estelle dan tersenyum smirk.

" Cukup bertanggung jawab juga rupanya dia, kupikir tidak punya perasaan." Gumam Oniel.

" Estelle, kau tinggal di rumah Oniel?" Ucap Estter.

" Ya, karena aku sepupu Oniel." Ucap Estelle.

" Oh, rupanya begitu." Ucap Estter.

" Kau lumayan baik juga." Ucap Oniel yang keluar dari rumahnya.

" Estelle adalah temanku." Ucap Estter.

" Ck, makhluk es sepertimu mengaku teman. Pulang sana, terimakasih sudah mengantarkan adik sepupuku pulang." Ucap Oniel.

Estter hanya menatap Sinis Oniel. Lalu menghadap Estelle dan berkata..

" Aku pulang dulu, terimakasih untuk hari ini." Ucap Estter.

" Ya." Ucap Estelle mengangguk.

Estter pun pergi dari sana. Hari hari berikutnya Estelle dan Estter sering bertemu, dan itu berhasil membuat hubungan keduanya semakin dekat selama liburan berlangsung.

Di tempat lain..

Di Negara AS, seorang gadis dengan segelas cairan berwarna merah tengah duduk di kursi kebesarannya. Sebelah tangannya memegang sebuah ponsel yang saat ini tengah berdering.

Namun hingga berkali kali, panggilannya itu tidak tersambung. Dan ia pun membanting ponselnya ke lantai.

" S*alan!! Kemana dia? Semakin lama semakin sulit menghubunginya. Ini pasti karena dia tertarik dengan murid baru di sekolah itu. Tidak! Aku harus kembali! Tidak akan aku biarkan Estterku diambil manusia." Ucapnya sambil terlihat kilatan merah di matanya.

Kembali di tempat Estelle dan Estter. Saat ibi mereka berdua tengah berada di sebuah taman bersama Joy. Namun Joy tampaknya begitu menikmati kesibukannya memberi makan ikan yang berada di kolam koi.

" Estelle.. Apakah kamu memiliki kekasih?" Tanya Estter.

Estelle menatap mata Estter, sejujurnya ia ingin sekali mengatakan bahwa Estter lah kekasihnya, tetapi ia tidak ingin Estter menganggapnya aneh.

" Aku tidak punya kekasih." Ucap Estelle.

' Estelle, sejujurnya aku menyukaimu, tetapi aku sudah memiliki tunangan.' Batin Estter.

" Estelle, nanti malam apakah kamu bisa menemuiku di pasar malam pusat kota?" Ucap Estter.

" Pasar malam?" Tanya Estelle.

" Ya, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan." Ucap Estter.

' Setidaknya aku akan mengutarakan isi hatiku padanya, tentang pertunanganku.. Aku akan pikirkan nanti. ' Batin Estter.

" Baik, aku akan menemuimu disana nanti. " Ucap Estelle.

" Terimakasih." Ucap Estter.

" Aku harus kembali sekarang, Aku memiliki janji dengan Oniel." Ucap Estelle.

Sebenarnya bukan dengan Oniel ia memiliki janji, tapi dengan teman Oniel, Oliver. Estelle sedang merasa sangat lapar saat ini. Dan Oliver mengatakan jika ia lapar, untuk mencarinya di atap gedung sekolah saja. Dia setiap hari berada disana.

" Baiklah, apakah mau aku antar?" Ucap Estter menawarkan diri.

" Tidak usah, aku bisa sendiri." Ucap Estelle.

" Kakak, mau kemana? " Tanya Joy.

" Aku harus kembali, karena memiliki janji dengan Oniel." Ucap Estelle.

" Oh, hati hati di jalan kak." Ucap Joy.

" Ya, terimakasih." Ucap Estelle.

Estelle pun pergi menuju ke gedung sekolah. Karena sekolah sedang libur, maka ia memarkirkan motornya sedikit jauh dari gedung sekolah, lalu ia sendiri melesat dengan kecepatan Vampirnya. Ia tiba di atap gedu g sekolah dan melihat Oliver yang tengah duduk santai sambil menikmati pemandangan sore hari.

" Kamu datang? Apakah kamu lapar?" Ucap Oliver.

" Ya, bolehkah aku meminta stok darahmu?" Ucap Estelle.

Oliver mengeluarkan satu botol jus bergambar tomat dan stroberi lalu mengulurkannya kearah Estelle.

" Nah, minumlah." Ucap Oliver.

Estelle tidak berta ya itu darah apa, ia langsung meminumnya begitu saja, hingga ia terkejut saat mengetahui rasanya.

" Ini! Darah manusia?" Ucap Estelle.

" Ya, itu darah manusia." Ucap Oliver.

" Apa kau membunuh manusia?" Ucap Estelle.

Oliver terkekeh mendengar ucapan Estelle. Mana berani dia membunuh manusia di zaman modern yang ketat hukum.

" Zaman sekarang manusia menjual darahnya ke rumah sakit, atau mendonorkan darahnya secara cuma cuma disana. Dan aku membeli darah darah itu dari rumah sakit, bukan membunuh manusia." Ucap Oliver.

Estelle jadi mengingat kejadian dua minggu lalu saat Joy melakukan cuci darah. Ia melihat para dokter yang membicarakan stok darah. Akhirnya Estelle mengerti sekarang.

"Kenapa kau berada disini? Tidak bergabung dengan Oniel?" Tanya Estelle.

" Terkadang aku ingin menikmati waktuku sendiri. Berbaur dengan manusia sedikit membosankan." Ucap Oliver singkat.

Tak terasa matahari sudah terbenam, Baik Estelle maupun Oliver masih berada disana, Oliver kini sangat menghormati Estelle karena Estelle adalah putri raja Vampir yang terdahulu. Sebagai ras Vampir, tentu saja Oliver harus menghormatinya.

" Aku akan pergi." Ucap Estelle.

" Baik, hati hati dijalan nona." Ucap Oliver.

" Tolong bersikaplah biasa saja seperti sebelumnya. Kita hidup di zaman modern dimana manusia lebih mendominasi. Tidak ada lagi kerajaan Vampir, jadi anggaplah aku temanmu." Ucap Estelle.

" Baik nona.. Maaf, Estelle." Ucap Oliver.

" Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Estelle.

Dengan kecepatannya ia melesat meninggalkan Oliver. Tujuannya saat ini adalah menuju ke pasar malam pusat kota, sesuai perjanjiannya dengan Estter. Estelle mengendarai motornya dan menuju kesana.

Setibanya disana, ia melihat pemandangan yang sudah tidak asing lagi, yaitu keramaian. Estelle duduk di sebuah bangku panjang dimana saat ini banyak di hiasi lampu lampu karena mengingat sebentar lagi Natal akan tiba.

Satu jam berlalu, dan Estelle masih diam di tempat yang sama. Baginya duduk lama bukanlah masalah, dulu saat masih di zamannya saja ia bisa duduk ber jam jam lamanya hanya untuk menunggu malam hari tiba.

" Apakah dia lupa untuk datang? Tapi dia yang membuat janji." Gumam Estelle.

" Bagaimana agar bisa cepat mengembalikan ingatan tentang masalalunya, aku merindukannya." Gumam Estelle lagi.

Dua jam, Tiga jam, Empat jam berlalu dan hari sudah menjelang tengah malam, Estter belum juga menunjukan tanda tanda kehadirannya. Seorang anak buah Oniel yang mengenali Estelle kebetulan ada disana. Ia memperhatikan Estelle yang tak bergeming sedikitpun, ia pun mengabari Oniel. Dan tak lama, Oniel pun tiba disana dan menghampiri Estelle.

" Sedang apa kamu disini?" Tanya Oniel.

" Menunggu Estter, tapi dia belum datang." Ucap Estelle.

" Kamu duduk disini selama itu hanya untuk menunggu Estter?" Tanya Oniel tak percaya.

" Kamu melihatku sejak tadi?" Tanya Esttel.

" Temanku yang melihatmu. Estter tidak akan datang, dia.. "

" Dia yang mengajakku, mungkin dia akan datang sebentar lagi. " Ucap Estelle memotong ucapan Oniel.

' Dia bersama tunangannya saat ini, bagaimana mungkin dia akan datang.' Batin Oniel.

Oniel berpapasan dengan Estter yang tengah berada di dalam mobil sportnya dengan atap terbuka di lampu merah, Ia begitu emosi mengingat bagaimana Estter berdua dengan kekasihnya dan menyuruh Estelle menunggu sendirian disana. Akhirnya Oniel hanya duduk diam menemani Estelle yang menunggu Estter.

' Awas kau Estter, beraninya mempermainkan Estelle.' Batin Oniel.

TO BE CONTINUED...

Episodes
1 EPS. 1. BANGUN DARI TIDUR PANJANG.
2 EPS. 2. Hampir ketahuan.
3 EPS. 3. Memberi hukuman
4 EPS. 4. Mencium aroma.
5 EPS. 5. Kendala pasar malam.
6 EPS. 6. Pertama kali makan makanan Manusia.
7 EPS. 7. Merasa tidak asing.
8 EPS. 8. Manusia serakah harus mati.
9 EPS. 9. Menyentuh cahaya Matahari.
10 EPS. 10. Kediaman Oniel.
11 EPS. 11. Sekolah..
12 EPS. 12. Lapar.
13 EPS. 13.
14 EPS. 14. Viviane..
15 EPS. 15. Oniel mengetahui rahasia Estelle.
16 EPS. 16. Perkelahian.
17 EPS. 17. Inses?
18 EPS. 18. Kebangkitan Estter.
19 EPS.19. Duel
20 EPS. 20. Mengorbanlan diri lagi.
21 EPS. 21. Estter dan sisi lainnya.
22 EPS. 22. Cerita kisah masalalu.
23 EPS. 23. Ketika Vampir bersekolah.
24 EPS. 24. Jasad di sekolah.
25 EPS. 25. Mengintai.
26 EPS. 26. JOY & ONIEL.
27 EPS. 27. Mengintai.
28 EPS. 28. VAMPIR BARU JADI.
29 EPS. 29. BERUSAHA MENCEGAH TRAGEDI.
30 EPS. 30. FIRASAT.
31 EPS. 31. MAYAT ORANG TUA VIVIANE.
32 EPS. 32. OLIVER adalah serigala.
33 EPS. 33. PERANG.
34 EPS. 34. PERANG 2.
35 EPS. 35. Negosiasi.
36 EPS. 36. Wiliam siblings.
37 EPS. 37. Fakta tentang mata Estter.
38 EPS. 38. Sang Lord.
39 EPS. 39. Samuel tergigit.
40 EPS. 40. Bertaruh perasaan.
41 EPS. 41. Menyerang markas Viviane.
42 EPS. 42. Keluar dari kota.
43 EPS. 43. Menikah dadakan.
44 EPS. 44. Kebangkitan Sang Lord.
45 EPS. 45. Ada yang terlahir, dan ada yang akan pergi.
46 EPS. 46. Kota kembali damai.
47 EPS. 47. Tiga bulan berlalu.
48 EPS. 48. Viviane terbunuh.
49 EPS. 49. End..
Episodes

Updated 49 Episodes

1
EPS. 1. BANGUN DARI TIDUR PANJANG.
2
EPS. 2. Hampir ketahuan.
3
EPS. 3. Memberi hukuman
4
EPS. 4. Mencium aroma.
5
EPS. 5. Kendala pasar malam.
6
EPS. 6. Pertama kali makan makanan Manusia.
7
EPS. 7. Merasa tidak asing.
8
EPS. 8. Manusia serakah harus mati.
9
EPS. 9. Menyentuh cahaya Matahari.
10
EPS. 10. Kediaman Oniel.
11
EPS. 11. Sekolah..
12
EPS. 12. Lapar.
13
EPS. 13.
14
EPS. 14. Viviane..
15
EPS. 15. Oniel mengetahui rahasia Estelle.
16
EPS. 16. Perkelahian.
17
EPS. 17. Inses?
18
EPS. 18. Kebangkitan Estter.
19
EPS.19. Duel
20
EPS. 20. Mengorbanlan diri lagi.
21
EPS. 21. Estter dan sisi lainnya.
22
EPS. 22. Cerita kisah masalalu.
23
EPS. 23. Ketika Vampir bersekolah.
24
EPS. 24. Jasad di sekolah.
25
EPS. 25. Mengintai.
26
EPS. 26. JOY & ONIEL.
27
EPS. 27. Mengintai.
28
EPS. 28. VAMPIR BARU JADI.
29
EPS. 29. BERUSAHA MENCEGAH TRAGEDI.
30
EPS. 30. FIRASAT.
31
EPS. 31. MAYAT ORANG TUA VIVIANE.
32
EPS. 32. OLIVER adalah serigala.
33
EPS. 33. PERANG.
34
EPS. 34. PERANG 2.
35
EPS. 35. Negosiasi.
36
EPS. 36. Wiliam siblings.
37
EPS. 37. Fakta tentang mata Estter.
38
EPS. 38. Sang Lord.
39
EPS. 39. Samuel tergigit.
40
EPS. 40. Bertaruh perasaan.
41
EPS. 41. Menyerang markas Viviane.
42
EPS. 42. Keluar dari kota.
43
EPS. 43. Menikah dadakan.
44
EPS. 44. Kebangkitan Sang Lord.
45
EPS. 45. Ada yang terlahir, dan ada yang akan pergi.
46
EPS. 46. Kota kembali damai.
47
EPS. 47. Tiga bulan berlalu.
48
EPS. 48. Viviane terbunuh.
49
EPS. 49. End..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!