Estelle merubah pakaiannya menjadi celana jeans dan kaos polos, ia melihat para gadis manusia disana menggunakan pakaian seperti itu, jadi ia menyesuaikan nya.
" Eih.. Pakaian ini sedikit tidak nyaman." Gumam Estelle.
Estelle melihat seorang gadis tomboy lewat, pakaiannya sepertinya terlihat nyaman, tidak ketat seperti gadis sebelumnya, Estelle pun merubahnya menjadi pakaian yang serupa dengan gadis tomboy itu.
" Nah, begini lebih nyaman." Gumam Estelle.
Estelle menggunakan celana jeans kulot dengan hoddie, tak lupa ia mengeluarkan kalung miliknya dan memakainya.
" Sembunyi diantara manusia rupanya menyenangkan xixixi.." Ucap Estelle sambil terkekeh.
Estelle pun berjalan keluar dari semak semak dan berjalan normal selayaknya manusia disana. Ia mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.
" Snif.. Snif.."
Estelle mencium bau sesuatu.
" Bau apa ini? Baunya enak sekali." Gumam Estelle.
Estelle menutup matanya guna mencari keberadaan sumber bau yang ia cium tadi, rupanya baunya berasal dari toko daging malam. Toko yang menjual daging hanya dimalam hari.
" Uah... Sepertinya enak." Gumam Estelle.
Estelle menghampiri penjual itu, dan berdiri dihadapan toko saat ini.
" Mau beli apa nak?" ucap nenek tua yang menjual daging.
" Berapa harga ini satu?" Ucap Estelle melihat paru dari sapi yang masih berlumuran darah.
" Itu paru sapi, satu kilo seratus ribu." ucap penjual.
" Seratus ribu apa? Perak, emas?" Tanya Estelle.
Penjual daging itu tentu heran, perak, emas? memangnya daging sapi seberharga apa pikirnya.
" Seratus ribu rupiah nak." Ucap penjual.
" Rupiah? Rupiah itu apa?" Tanya Estelle bingung.
" Coba lihat uangmu.." ucap penjual.
' Apakah yang dimaksud nenek ini adalah emas dan perakku?' batin Estelle.
Entah dari mana datangnya, tiba tiba dari genggaman tangan Estelle muncul satu keping emas, dan satu keping perak batangan kecil. Penjual itu tentu saja syok, ia tidak percaya dengan yang dilihatnya, ada orang membeli daging dengan emas dan perak.
" Uang nak, bukan emas dan perak." Ucap penjual.
" Aku tidak punya uang, apakah bisa membayarnya dengan ini?" Tanya Estelle.
Penjual itu menatap kepingan emas dan perak itu, lalu terkejut.. Karena kepingan emas dan perak itu adalah dadi jaman kerajaan dahulu.
" Bisa, silahkan kamu bawa parunya." Ucap penjual itu.
Estelle tersenyum kala menerima satu kantong paru yang berlumuran darah itu.
" Terimakasih." ucap Estelle.
Estelle pun pergi, ia mencari dimana ada tempat kosong untuk dirinya memakan paru itu, Estelle melihat sebuah gedung bangunan kosong, ia melirik ke sekitarnya untuk memastikan tidak ada keberadaan manusia disana, setelah aman ia pun langsung terbang ke atas gedung itu.
" Ah... Makanan enak akan sangat sayang jika tidak di santap sekarang." Ucap Estelle.
Estelle membuka kantong paru itu dan menciumnya, menurut manusia normal mungkin baunya sangat menyengat dan membuat mual isi perut, tetapi tidak bagi Estelle. Menurur Estelle paru itu sangat wangi dan lezat.
Estelle mulai menggigit sedikit demi sedikit paru itu dengan perasaan bahagia, hingga tiba ada kucing yang mendekat kearahnya.
" Miaw."
" Eh, hei.. Kau mau makan?" Ucap Estelle.
" Wiaw." Sahut kucing itu sambil menggesek gesekkan kepalanya di lengan Estelle.
" Hoho.. Kau lapar rupanya. Nah, aku beri kamu sedikit. Makan oke.. " Ucap Estelle.
Estelle dan kucing itu memakan paru sapi itu dengan bahagia hingga habis tak tersisa.
" Apa kamu tersesat?? Sepertinya kamu kucing peliharaan." Ucap Estelle.
" Miaw." Sahut kucing itu.
" Boba.. "
Tiba tiba ada suara pria yang mendekat kearah mereka, Estelle pun panik.
" Boba, kamu disini rupanya. Eh, kamu makan apa bau sekali. Anak nakal, bisa bisanya kamu kabur lagi, ayo pulang." Ucap pria itu.
Setelah pria itu pergi, Estelle keluar dari persembunyian nya. Ya, Estelle langsung melesat pergi saat pria itu semakin mendekat.
' Boba.. Nama yang aneh.' Batin Estelle.
Estelle melesat pergi, saat ini hari sudah tengah malam, ia melesat kesana kemari melihat situasi keadaan kota itu.
Hingga tak terasa sudah beberapa hari telah berlalu, Estelle kini sudah terbiasa dengan lingkungan disana. Saat malam ia akan keluar untuk mencari makan, dan saat siang hari ia akan diam di dalam lorong jalan kereta yang tak terpakai.
Oniel juga setiap hari datang mengunjunginya , Oniel menjadi satu satunya teman Estelle disini.
Saat ini Estelle berdiri dia atas gedung, untuk mengawasi sekitar, rupanya selama beberapa hari ini Estelle diam diam menjadi pencegah kejahatan.
Hiruk piuk kota dimalam hari sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi Estelle, ia sudah tak lagi begitu bingung dengan jalanan disana.
"Aaaaaaa!!!"
Terdengar teriakan dari sudut gang yang terpencil.
Estelle dengan gerakan cepatnya melesat terbang menuju asal suara itu.
"Lepas!!" Teriak suara gadis yang rupanya sedang di ganggu preman.
" Adik manis, jangan begitu galak.. Kamu teriak juga tidak akan ada yang datang menolongmu." Ucap preman itu..
Estelle melihat sekitar 5 pemuda disana, 4 diantaranya tengah mengganggu gadis malang yang saat ini tengah menangis, sedangkan satu pemuda sisanya hanya menonton dengan senyum smirk.
" Kak Anton, tolong.." Ucap gadis itu dengan isakan.
" Salahmu sendiri sok suci, kau tidak mau disentuh olehku kan? Maka sekalian saja aku membagikan kamu kepada mereka, kita akan bersenang senang bersama." Ucap satu pemuda yang di panggil Anton oleh gadis itu.
" Kak, kenapa kakak begitu jahat, aku pacar kakak." Ucap gadis itu.
" Ck, pacar.. Semua gadis yang menjadi pacarku harus patuh padaku. Kau tidak patuh, maka aku akan membagikanmu dengan mereka. Dengar Joyceline, kau pikir kau satu satunya pacarku? Kau pikir kamu begitu berarti bagiku? Ck..ck.. Lucu. Gadis manja menyebalkan sepertimu bukan tipeku sama sekali. " ucap Anton meremehkan.
" Ap- apa.. Kakak, kamu bercanda kan??" Ucap gadis yang di panggil Joyceline itu.
" Silahkan kalian nikmati dia, sisakan untukku nanti, aku tidak suka yang masih bersegel." Ucap Anton.
" Pecundang." Ucap Estelle muncul dari kegelapan.
" Siapa kau?!!" Ucap Anton.
" Malaikat yang akan mencabut nyawamu." ucap Estelle.
" Hahahaha.. Hanya gadis kecil sepertimu mau membunuhku? " Tawa Anton pecah.
" Bos, dia cantik sekali." Ucap preman yang sedang mencekal tangan Joyceline.
" Benar juga, hei.. Apa kamu mau bergabung dengan kami untuk bersenang senang?" Ucap Anton.
" Kakak, cepat pergi.. Lebih baik kakak mencari bantuan saja. Kakak akan terjebak disini." Teriak Joyceline kepada Estelle.
Estelle tersenyum karena di saat genting gadis itu masih memikirkan keselamatan orang lain. Estelle menatap mata Joyceline dan berkata..
" Tutup matamu, dan telingamu." Ucap Estelle.
Joyceline menutup matanya, dan ia tak bisa mendengar apa apa lagi, rupanya Estelle menghipnotis Joyceline. Pria yang mencekal tangan Estelle terkejut karena Joyceline mendadak melemas.
" Siapa kau sebenarnya?" ucap preman yang mencekal tangan Joyceline.
" Sudah aku katakan, aku adalah malaikat yang akan mencabut nyawa kalian. Aku beri pilihan, berjanjilah untuk tidak menyakiti atau melecehkan perempuan, atau mati disini saat ini juga." Ucap Estelle dingin.
" Hahahahaha... dia pikir dia ini seperti pahlawan pahlawan di tv.. Haha..UKH..!!
Tiba tiba leher pria yang tertawa itu mengeluarkan darah, dan sekarat tergeletak di jalan.
" Hmmm... Manis." ucap Estelle, saat menjilat bekas darah di kukunya.
Tidak ada yang melihat Estelle menyerang pria itu, gerakan Estelle seperti angin yang lewat begitu saja. Bahkan ke empat pria disana juga terkejut saat melihat leher temannya mengeluarkan darah.
" Kau - Kau.. Monster! " Ucap Anton ketakutan.
" Katakan, kau pilih pilihan yang mana?" Ucap Estelle.
" Ma..maaf, aku tidak akan mengganggu gadis gadis lagi. Tolong maafkan aku." Ucap anak buah Anton.
" Bodoh, jangan kalah dengannya, dia monster.. Dia harus dibunuh." Ucap Anton.
Tiba tiba Estelle berjalan mendekat kearah Anton, dan Anton pun mundur hingga merapat di dinding.
" Ma..mau apa kau?! Aku peringatlan jangan macam macam denganku, ayahku adalah pengusaha kaya, jika kau membuat masalah denganku, jangan harap kau akan bisa hidup." Ucap Anton.
" Oh.. Rupanya kau mengandalkan orang tuamu untuk menutup kejahatanmu? Di zamanku, orang sepertimu akan langsung dihukum mati, mereka akan di penggal." Ucap Estelle.
Dengan gerakan cepat, Estelle mencekik leher Anton.. hingga perlahan Anton kaki Anton terangkat.
" Ukh! Ukh! " Anton kesulitan bernafas.
" Kelakuan bejatmu sudah begitu keterlaluan, jika hukum manusia tidak bisa menyentuhmu, maka hukumku yang akan menyentuhmu. Kau dihukum mati, atas perbuatanmu yang menyalahgunakan kekuasaan orang tuamu untuk perbuatan jahatmu." Ucap Estelle dan..
"KRAK!!"
Suara tulang yang patah.
Anton seketika tidak bergerak, ia tewas dengan sekali sentakan tangan Estelle. Estelle melempar tubuh Anton ke samping. 3 pemuda lainnya yang melihat itu pun seketika jatuh terduduk ketakutan.
" Ampun!! ampuni kami." Ucap salah satu anak buah Anton.
Estelle menghampiri mereka dan menatap mata mereka sembari berkata.
" Akui kesalahanmu, mereka mati karena kalian." Ucap Estelle.
" Kami bersalah, mereka mati karena kami." Ucap 3 pemuda itu bersamaan.
Estelle berjalan menghampiri Joyceline yang masih terpejam seakan tertidur sambil berdiri. Ia mengangkat Joyceline lalu berpindah ke gang sebelah yang terlihat sama dengan gang itu.
" Bangun.." ucap Estelle.
Joyceline membuka matanya dan ia kembali ketakutan juga terisak.
" Tenanglah, mereka sudah pergi." Ucap Estelle.
" Sungguh? Terimakasih kak. Kakak sangat pemberani melawan mereka semua." Ucap Joyceline.
' Manusia selalu gampang mengucapkan terimakasih dan maaf, betapa murah hatinya.' Batin Estelle.
" Pulanglah, jangan cari kekasih yang seperti pria tadi. " Ucap Estelle.
" Siapa nama kakak, apakah kita bisa berteman? Aku tidak memiliki teman." Ucap Joyceline.
' Teman..? Temanku Oniel, apalah aku boleh memiliki teman lagi?' Batin Estelle.
" Estelle, itu namaku.." Ucap Estelle.
" Estelle, nama yang cantik seperti orangnya. Namaku Joyceline, kakak bisa panggil aku Joy." Ucap Joyceline.
' Joy.. aku jadi teringat memiliki pelayan setia bernama Joy. Wajah mereka berdua juga sedikit mirip ' Batin Estelle.
" Kakak, apakah kakak punya ponsel? Aku ingin mengabari kakak ku agar dia menjemputku." Ucap Joyceline.
' Ponsel, benda apa lagi ini? Oniel tidak memberitahuku benda bernama ponsel.' Batin Estelle.
" Aku tidak punya ponsel." Ucap Estelle.
" Oh.. kalau begitu aku akan pulang dengan taksi saja. Apa kakak mau sekalian pulang denganku? " Tanya Joyceline.
" Aku bisa pulang sendiri, terimamasih." Ucap Estelle.
" Kakak yakin, ini sudah larut malam." Ucap Joyceline.
' Gadis manusia ini sangat berisik.' Batin Estelle.
" Pulanglah, aku bisa pulang sendiri." Ucap Estelle.
Joyceline sedikit takut dengan wajah dingin Estelle, ia pun akhirnya berjalan pergi meninggalkan Estelle.
" Kalau begitu aku pulang dulu kak, sampai ketemu lagi." Ucap Joyceline.
Setelah Joyceline berbalik, Estelle langsung melesat pergi dari sana. Joyceline yang berbalik badan terkejut karena tidak melihat keberadaan Estelle lagi disana.
' Dia sudah pergi, cepat sekali.. kenapa aku merasa wajah kakak tadi sangat pucat. Apakah dia terluka saat menolongku tadi? ' Batin Joyceline.
TO BE CONTINUED.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
ArgaNov
rupiah itu artinya fulus Estele😂
2022-12-20
2