Kau Rebut Suamiku? Ku Rebut Suamimu!
"Austin, aku di sini hanya ingin mengatakan sesuatu tentang, Kakakku Airin," kata seorang gadis yang memiliki ekpersi serius didepannya, pada seorang Pria saat ini mengenakan sebuah pakaian pengantin.
Pria didepannya itu, menunjukkan ekpersi heran, lalu segera bertanya,
"Kenapa dengan Airin, Calon Istriku?"
"Kamu perlu tahu, Kakakku Airin tidak menyukai perjodohan ini, dia kira awalnya itu dengan Kakakmu, Erlan. Yahh... Bagaimana Aku mengatakannya ya, Austin kamu itu benar-benar tidak ada bandingannya jika dibandingkan dengan Kakakmu, Erlan, dia sempurna, hebat dan sangat mapan, seorang CEO. Aku sangat sedih Kakakku harus menikah dengan Pria tidak dianggap oleh Keluarganya seperti dirimu,"
Kata-kata itu jelas menimbulkan sebuah kebencian pada Pria dihadapannya itu.
Sebuah kata-kata sederhana, yang akan membawa hidup Airin kedalam sebuah neraka.
Gadis itu segera pergi, dari Ruangan mempelai laki-laki, lalu berjalan di lorong dan bertemu dengan seorang gadis yang mengenakan pakaian pengantin.
Menatap Saudara tirinya yang mengenakan pakaian pengantin yang begitu mewah dan cantik itu, jelas ada rasa kebencian mendalam pada gadis itu.
"Kak Airin, dengan kamu menikah dengan laki-laki Kaya sepertinya, jangan harap kamu bisa berbahagia. Pernikahan mu itu tidak lebih dari kesepakatan bisnis," kata gadis itu dengan nada dingin.
Airin yang mendengar suara dingin dan kebencian dari Saudara Tirinya itu, hanya bisa menahan amarahnya, dan berkata,
"Tidak, jangan bicara omong kosong, Dahlia. Aku sangat senang dengan Pernikahan ini, jelas kehidupanku setelah ini akan jauh lebih baik daripada ketika Aku di Rumah Keluarga Kartawijaya,"
"Heh? Mari lihat, apakah kamu akan bahagia,"
"Aku pasti akan bahagia," kata Airin dengan nada penuh keyakinan.
Ya, itu adalah sebuah harapan yang dimiliki oleh gadis bernama Airin Kartawijaya.
Seorang gadis yang kurang lebih dijual oleh Keluarganya untuk kepentingan Bisnis Keluarganya.
Airin sendiri tidak akan pernah mengira jika dirinya dijodohkan, namun setidaknya dengan dirinya menikah, dirinya harap dirinya akan mendapatkan kebahagiaan.
Karena hidup Airin tidak mudah di Keluarga Kartawijaya, itu berkat Ibu Tirinya dan Saudara-saudara tirinya yang membuat hidupnya seperti neraka.
Airin benar-benar sangat lelah tinggal di rumah itu, selama dua puluh dua tahun tinggal di Neraka hidup, dengan siksaan dan penghinaan dari mereka.
Namun sekarang tidak apa-apa, dirinya berhasil keluar dari rumah itu, biarkan hal-hal menyakitkan lewat.
Ya, karena Airin adalah gadis yang tegar dan kuat.
Dirinya harus mempersiapkan kehidupan barunya.
Lagipula, Pria yang akan dirinya nikahi terlihat seperti seorang Pria yang baik, memiliki wajah tampan, dan terlihat cukup sopan.
Yah, bisa dibilang ini cinta pada pandangan pertama.
Airin sangat menantikan pernikahan itu, dengan seorang Pria yang dirinya cintai.
Namun sayangnya, harapan hanyalah sebuah harapan.
Keinginan terkadang sangat berbeda dengan kenyataan.
Sudah dua tahun sejak hari pernikahan itu.
"Airin, kamu itu bagaimana? Kamu harusnya menyiapkan makanan untuk kami makan siang, namun kamu malah enak-enak malas-malasan di kamarmu itu!! Padahal kamu cuma numpang di rumah ini!! Kamu benar-benar seperti Keluargamu yang parasit itu, yang selalu menjadi lintah untuk mengeruk uang-uang dari Keluarga Castillo!!" Kata seorang wanita parubaya, yang terlihat memiliki sebuah ekspresi kemarahan ketika memasuki sebuah kamar.
"Maaf, Ibu Mertua. Aku hanya sedikit tidak enak badan jadi aku, hanya ingin istirahat sebentar,"
Wanita parubaya itu, terlihat tidak terima jawaban dari Airin, lalu segera menaiki Airin dari tempat tidurnya.
"Kamu jangan membuat banyak alasan!! Cepat sana kedapur dan bantu Para Pelayan menyiapkan Menu makan malam!!"
Ya, hai seperti itu hanyalah salah satu dari keseharian yang selalu Airin terima sejak dirinya masuk ke dalam rumah itu.
"Tapi Ibu... Kepalaku benar-benar sangat pusing,"
"Kamu itu hanya suka membuat alasan!! Dasar wanita tidak tahu diri!! Aku benar-benar menyesal putra aku satu-satunya harus menikah dengan wanita sepertimu, hah kamu bahkan tidak ada apa-apanya jika di bandingkan Istri Kakak Iparmu Sylvia itu, Hah,"
Setelah mendapatkan caci maki itu, Airin akhirnya bangun dari tempat tidurnya mencoba menahan rasa sakit yang ada di kepalanya dan segera menuju dapur.
Yah, Airin tidak pernah mengira jika hidupnya akan seperti ini, setelah keluar dari Keluarganya yang jahat, punya langsung memasuki keluarga seperti ini.
Dengan ekpersi lelah, Airin menyiapkan makan malam.
Lalu, setelah semuanya hampir siap, Airin mendegar laporan dari salah satu pelayan.
"Nyonya Airin, Tuan Muda Austin baru saja pulang apakah anda akan kesana?"
"Ya, bereskan sisanya di sini Aku akan menyapa suamiku,"
Setelah itu, Airin segera pergi dari dapur, dan menuju ke arah kamarnya, dengan membawa secangkir teh.
Ketika dirinya memasuki kamar terlihat seorang Pria yang terlihat cukup lelah sedang duduk di tempat tidur.
"Mas, Ini aku membawakan mu minuman, kamu mungkin lelah. Atau Kamu ingin aku siapkan sesuatu yang lain?"
"Letakan saja disana,"
Airin yang melihat ekpersi kesal di wajahnya Suaminya itu, segera bertanya lagi,
"Ada apa? Apakah ada hal yang buruk terjadi di kantor?"
"Itu jelas bukan urusanmu," kata Austin lagu dengan nada marah.
Airin pilih tidak bertanya dan segera meletakkan cangkir di meja.
Dirinya segera mencoba untuk membantu Austin melepaskan Jasnya.
Namun jelas itu tidak diterima dengan baik oleh Austin.
"Aku bilang padamu untuk jangan menyentuh ku!!"
Mendengar suara bentakan itu, Airin hanya bisa menahan rasa kekecewaan dan rasa sakit di hatinya.
Ya, yang membuat hari-hari nya menjadi semakin menyedihkan di rumah ini adalah sikap dingin dari Suaminya, yang selama memperlakukan nya dengan baruk, hanya mengagap pernikahan ini sebagai hal sial.
Suaminya terpaksa menerima Pernikahan ini karena ingin menuruti Kakeknya, tidak lebih dan tidak kurang.
Awalnya Airin berpikir, jika dengan seiring berjalannya waktu, suaminya akan mulai perlahan-lahan membuka hatinya.
Namun ini sudah 2 tahun berlalu namun Suaminya masih memperlakukan dirinya dengan cukup dingin.
Walaupun begitu, bagaimanapun juga, Airin tidak memiliki pilihan bahkan untuk mundur.
Uang yang Keluarganya pinjam dari Keluarga Austin jelas merupakan hal yang sangat banyak, terlebih itu atas nama dirinya.
Jika dirinya mundur, itu artinya dirinya akan masuk penjara atau harus membayar semua uang-uang itu yang dirinya juga tidak tahu bagaimana cara mengembalikannya.
Uang-uang yang bahkan dirinya tidak pernah sentuh sepeserpun.
Airin hanya bisa bertanya-tanya, kenapa semua hal menjadi seperti ini.
Ketika memikiran semua ini, kepala Airin menjadi semakin pusing, sampai Airin kehilangan keseimbangan dan menjatuhkan teh di meja memegangi kaki Austin.
"Airin!! Apa-apaan kamu ini? Kamu sengaja membuatku marah?"
"Ukhh... Maaf, Aku tidak segaja... Hanya saja kepalaku sedikit pusing,"
"Cih, melihatmu hanya membuatku semakin muak. Jelaskan semua kekacauan ini aku ingin mandi," kata Austin lagi, sambil menendang pecahan gelas di bawah, membuat semua itu menjadi semakin berantakan.
Airin hanya bisa menahan rasa sakit yang ada di kepalanya juga rasa sakit yang ada di hatinya.
Ya, ini semua karena kejadian malam itu, hidup Airin menjadi semakin buruk, perlakuan Austin menjadi semakin tidak terkendali.
####
Malam itu larut malam, Airin kebetulan terbangun dari tidurnya.
Ketika dirinya bangun, dirinya tak melihat ada suaminya di sampingnya, merasa penasaran Airin mencoba mencari keberadaan Suaminya itu.
Dirinya keluar dari kamar, berpikir mungkin suaminya sedang ke dapur?
Airin yang kebetulan merasa harus, lalu segera menuju ke arah Dapur.
Namun ternyata hal yang dirinya lihat di dapur adalah sesuatu yang tidak pernah dirinya kira.
Itu adalah adegan dimana, Suaminya saat ini memeluk Kakak Iparnya, Sylvia.
Mereka...
Apa yang mereka lakukan...
Sungguh, Airin benar-benar tidak akan pernah mengira melihat hal-hal seperti ini.
"Sylvia, Aku akan selalu ada disampingmu jadi kamu tidak perlu khawatir."
Airin melihat suaminya yang biasa bersikap dingin padanya itu tersenyum dan berkata dengan lembut.
Dari sana saja dirinya sudah bisa melihat, tatapan penuh cinta dan perhatian ini.
Ini adalah hal yang suka belakangan dirinya tahu sejak kejadian malam itu...
Dirinya mencoba untuk mengingkari hal ini, karena hal itu sangat tidak mungkin.
Tidak mungkin, Suaminya mencintai, Istri dari Kakaknya sendiri bukan?
Namun apa sekarang yang dirinya lihat?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ayleela
ekpersi atau ekspresi kakk ?
sehat selaluu
2023-09-11
0
Uthie
gak sengaja ada info cerita ini, yg dr judul nya aja Udah bikin penasaran... Soo.. mampir 👍♥️
2023-04-14
0
Eli Andi
like..
2022-12-29
0