Episode 13: Sebuah Bantuan

Hari-hari segera berlalu dalam sekejap ketika Erlan dirawat di rumah sakit dan melakukan beberapa rehabilitasi agar tubuhnya bisa bergerak dengan normal.

Selama proses itu, Airin yang memang tidak memiliki hal-hal yang harus dilakukan tentu saja menemani Erlan dengan semangat, ambil mencoba untuk tetap menyemangati Erlan.

Namun sayangnya, Kaki Erlan sampai satu minggu sejak dirinya sadar masih belum bisa digerakkan, syukurlah semua anggota tubuh lain sudah bisa digerakkan dengan normal setelah satu minggu terlalu.

Hanya, masalah soal kakinya saja yang sampai saat ini belum juga selesai, dan Erlan masih lurus duduk di atas kursi roda setiap kali dia ingin pergi ke manapun.

Hal itu, membuat Erlan cukup cemas, namun sekali lagi, Airin tetap menyemangati Erlan.

"Kak Erlan jangan terlalu khawatir, nanti pasti akan sembuh,"

"Ya, makasih kamu sudah merawatku selama ini. kereta dokter aku juga sudah cukup baik kan tidak ada luka lain selain masalah Kakiku, mungkin aku bisa segera pulang setelah ini, sebenarnya aku cukup muak untuk berada di Rumah Sakit,"

"Emm sama-sama Kak Erlan. Aku juga cukup senang bisa merawat kakak selama ini. Apakah tidak apa apa untuk kamu pulang?"

"Aku rasa mungkin masih butuh beberapa hari lagi, lagian sudah tidak ada masalah lain kecuali Kakiku, mungkin merawat jalan juga tidak masalah,"

"Ya, itu bagus jika kakak segera pulang,"

"Tentu. tadi aku tidak perlu merepotkan mu lagi sampai kamu harus menginap di Rumah Sakit seperti ini,"

Tepat ketika Erlan mengatakan itu, Airin menjadi merasa bersalah.

Ada alasan kenapa awalnya dirinya tinggal di rumah sakit.

Itu jelas karena, dirinya tidak memiliki tempat untuk pulang.

Dan bahkan, Airin sampai sekarang masih belum memikirkan soal dirinya akan tinggal di mana.

Sangat pusing ketika memikirkan semua ini.

Jadi, Airin memutuskan untuk jujur kepada pria yang ada di hadapannya itu.

"Kak Erlan, sebenarnya aku ingin cerita sesuatu padamu,"

"Apa yang ingin kamu ceritakan? Kamu selalu bisa cerita apa saja padaku,"

Airin memang ceritakan soal bagaimana dirinya sebenarnya di Usir oleh Keluarganya, dan bagaimana Rumah Keluarganya di jual untuk membayar hutang, dan Airin tidak memiliki tempat lagi untuk kembali apalagi dirinya juga sudah bercerai dengan Austin.

"Aku tidak mengira bahwa hal yang memintamu benar-benar sangat buruk. Aku tidak mengira keluargamu bisa benar-benar melakukan hal semacam itu padamu,"

"Hah, jika memikirkan soal ini, aku sendiri juga tidak tahu harus bagaimana, aku bahkan tidak memiliki pekerjaan,"

Erlan terlihat terdiam sebentar dan seolah memikirkan sesuatu yang bagus.

"Bagaimana jika kamu tinggal saja di rumahku? Yah... Ini mungkin bukan rumah yang besar namun setidaknya itu layak dijadikan tempat tinggal,"

Airin yang itu jelas aja menjadi cukup kaget.

"Tapi, aku tidak ingin terlalu banyak merepotkan mu,"

"Ini sebenarnya tidak merepotkan. Aku malah yang mungkin akan membuatmu repot,"

"Maksud Kakak apa?"

"Jadi begini, seperti yang kamu tahu, keadaanku seperti ini, Aku sekarang laki-laki lumpuh, yang tidak bisa melakukan semuanya sendiri... Itupun jika kamu bersedia, bekerja untukku, dan merawatku. Aku akan membiarkan mu tinggal dan memberimu gaji yang cukup setidaknya sampai kamu bisa menemukan rumah dan pekerjaan yang cocok untukmu,"

Airin yang mendengar ide itu tiba-tiba merasa sedikit ragu.

"Namun apakah tidak apa-apa jika aku merawat mu?"

"Kamu selama ini merawatku. dan lagi aku juga akan kesulitan untuk menemukan seseorang yang Aku percaya, kamu masih ingat soal rencana yang kita buat untuk balas dendam?"

"Ya, Aku masih ingat,"

"Jadi mari kita tetap bersama setidaknya sampai semuanya ini selesai,"

Pada akhirnya, Airin akhirnya setuju untuk mengikuti Erlan.

Dan beginilah, setelah akhirnya Dokter mengijinkan Erlan untuk pulang, mereka berdua lalu segera menuju ke Rumah Erlan.

Ya, Rumah itu memiliki pelayan yang biasa membersihkan dan menjaga rumah itu.

Rumah itu, tidak terlalu besar, namun cukup untuk ditinggali sebuah keluarga.

Airin menatap rumah itu dengan ekpersi cukup senang.

"Kenapa kamu malah terlihat senang? Bukankah rumah ini jelek dan kecil? Ini jelas tidak ada bandingannya dengan Rumah Keluargamu, apalagi Rumah Mewah Keluarga Castillo,"

Airin lalu segera menggelengkan kepalanya dan berkata,

"Apa gunanya tinggal di sebuah rumah yang sangat besar dan mewah? Jika itu tidak lebih seperti Neraka? Namun walaupun rumah ini terlihat sederhana, aku merasa aku akan bisa hidup tenang di sini,"

Kata-kata itu dikatakan dengan sebuah senyuman tulus.

Erlan yang menatap wanita di sampingnya itu sejujurnya sedikit terganggu.

Awalnya dirinya tidak bisa terlalu mempercayai Airin, jadi hidungnya masih berencana untuk menyelidiki wanita di sampingnya itu lebih dalam.

Namun memang semakin ke sini dirinya cukup mengerti jika sepertinya wanita yang ada di sampingnya itu benar-benar orang yang sangat baik.

Sangat sial dia memiliki nasib yang malang.

Betapa beratnya hidup yang selalu dia alami sampai saat ini, sampai-sampai menyebut Rumah itu Neraka?

Ketika mereka masih tinggal di Rumah Keluarga Castillo, Erlan tidak benar-benar terlalu memperhatikan kehidupan atau memperhatikan keseharian Airin, mereka hanya akan bertemu sesekali karena rumah itu sangat luas, dan lagi dirinya yang lebih sering menghabiskan waktu di kantor, pulang cukup larut dan melewatkan makan malam Keluarga.

Hanya, kang dirinya ketika melihat Airin, dirinya memang menemukan wanita itu akan berada dalam posisi tidak enak.

Seperti Bagaimana dia di marahi oleh Mertuanya, yang tidak lain adalah Ibu Tirinya Erlan.

Ya, Erlan sendiri cukup mengerti watak ibu tirinya yang memang selalu keras kepada semua orang, posisi dia hanya bisa membantu seadanya, arena tidak mau terlalu ikut campur, malah malah akan membuat masalah.

Dan lagi, Airin selalu bilang jika semuanya baik-baik saja.

Padahal selama dua tahun jelas aja itu tidak pernah baik-baik saja...

Ya, dirinya juga tidak pernah mengira, Austin bisa sangat pandai berakting jika di depan Kakek, dia selalu bertingkah seperti seorang Suami yang baik, namun ternyata di belakangnya dia itu sangat brengsek.

Walaupun mereka beda Ibu, Erlan selalu mencoba untuk menyayangi adiknya satu-satunya itu, namun memang, Austin tidak begitu dekat padanya.

Hah, jika memikirkan soal Rumah Keluarga Castillo...

Hal-hal itu hanya membuat pusing kepala.

"Kamu sungguh wanita yang Kuat Airin,"

"Pfff... Kak Erlan lagi-lagi memuji ku terlalu berlebihan,"

"Aku hanya mengatakan kejujuran yang aku lihat,"

"Mari kita segera masuk saja aku sudah penasaran dengan isi dari rumah ini,"

"Tidak ada apa-apa di dalamnya seperti yang kamu lihat ini hanya rumah kecil,"

Airin lalu segera mendorong kursi roda Erlan, dan perlahan-lahan memasuki Rumah itu.

Ya, itu adalah sebuah hari baru ketika mereka berdua akan memulai hidup bersama dan tinggal di rumah yang sama, sesuatu yang tidak akan pernah keduanya duga.

Terpopuler

Comments

Marsiyah

Marsiyah

banyak typo thor

2023-01-03

2

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

yeeeeaaayyyy sampe juga marathon nya 😁

2022-12-13

1

pipit

pipit

lanjut ke pernikahan airin dan erlan thor

2022-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Tidak Selalu Indah
2 Episode 2: Mencoba Bertahan
3 Episode 3: Masalah
4 Episode 4: Tragedi
5 Episode 5: Tidak Tahan
6 Episode 6: Hal Buruk
7 Episode 7: Keputusasaan
8 Episode 8: Erlan Castillo
9 Episode 9: Kemarahan
10 Episode 10: Kenyataan Pahit
11 Episode 11: Rencana Mereka
12 Episode 12: Merasa Malu
13 Episode 13: Sebuah Bantuan
14 Episode 14: Memulai Kembali
15 Episode 15: Keterlaluan
16 Episode 16: Kabar Mengejutkan
17 Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18 Episode 18: Comeback
19 Episode 19: Awal Dari Semuanya
20 Episode 20: Di Permainkan
21 Episode 21: Perasaan Familir
22 Episode 22: Pesona
23 Episode 23: Kisah Masalalu
24 Episode 24: Hal-hal Rumit
25 Episode 25: Satu Kamar
26 Episode 26: Masalah Tengah Malam
27 Episode 27: Salah Tingkah
28 Episode 28: Coba-coba
29 Episode 29: Bulan Madu
30 Episode 30: Pertemuan
31 Episode 31: Kedekatan
32 Episode 32: Terbawa Suasana
33 Episode 33: Mencurigakan
34 Episode 34: Wanita Ambisius
35 Episode 35: Sebuah Tekad
36 Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37 Episode 37: Penyemangatku
38 Episode 38: Rahasia Masalalu
39 Episode 39: Persiapan
40 Episode 40: Berbeda
41 Episode 41: Masalah
42 Episode 42: Kebodohan
43 Episode 43: Orang yang disuka
44 Episode 44: Senyuman itu
45 Episode 45: Epic Comeback
46 Episode 46: Cara Elite
47 Episode 47: Kebenaran
48 Episode 48: Di Permalukan
49 Episode 49: Kesalahan
50 Episode 50: Meresahkan
51 Episode 51: Pendapat Masing-masing
52 Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53 Episode 53: Pelan-pelan
54 Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55 Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56 Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57 Episode 57: Bertemu Kembali
58 Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59 Episode 59: Kenangan Masalalu
60 Episode 60: Penipu
61 Episode 61: Tuntutan
62 Episode 62: Takdir Yang Aneh
63 Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64 Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65 Episode 65: Sedikit Lagi
66 Episode 66: Sebuah Janji
67 Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68 Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69 Episode 69: Kecurigaan
70 Episode 70: Tidak Mungkin
71 Episode 71: Tidak Percaya
72 Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73 Episode 73: Jangan Harap!
74 Episode 74: Habis Sudah
75 Episode 75: Kejujuran
76 Episode 76: Keinginan Airin
77 Episode 77: Tersadar
78 Episode 78: Keputusan Erlan
79 Episode 79: Kebahagiaan
80 Promosi New Novel Rilis
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1: Tidak Selalu Indah
2
Episode 2: Mencoba Bertahan
3
Episode 3: Masalah
4
Episode 4: Tragedi
5
Episode 5: Tidak Tahan
6
Episode 6: Hal Buruk
7
Episode 7: Keputusasaan
8
Episode 8: Erlan Castillo
9
Episode 9: Kemarahan
10
Episode 10: Kenyataan Pahit
11
Episode 11: Rencana Mereka
12
Episode 12: Merasa Malu
13
Episode 13: Sebuah Bantuan
14
Episode 14: Memulai Kembali
15
Episode 15: Keterlaluan
16
Episode 16: Kabar Mengejutkan
17
Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18
Episode 18: Comeback
19
Episode 19: Awal Dari Semuanya
20
Episode 20: Di Permainkan
21
Episode 21: Perasaan Familir
22
Episode 22: Pesona
23
Episode 23: Kisah Masalalu
24
Episode 24: Hal-hal Rumit
25
Episode 25: Satu Kamar
26
Episode 26: Masalah Tengah Malam
27
Episode 27: Salah Tingkah
28
Episode 28: Coba-coba
29
Episode 29: Bulan Madu
30
Episode 30: Pertemuan
31
Episode 31: Kedekatan
32
Episode 32: Terbawa Suasana
33
Episode 33: Mencurigakan
34
Episode 34: Wanita Ambisius
35
Episode 35: Sebuah Tekad
36
Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37
Episode 37: Penyemangatku
38
Episode 38: Rahasia Masalalu
39
Episode 39: Persiapan
40
Episode 40: Berbeda
41
Episode 41: Masalah
42
Episode 42: Kebodohan
43
Episode 43: Orang yang disuka
44
Episode 44: Senyuman itu
45
Episode 45: Epic Comeback
46
Episode 46: Cara Elite
47
Episode 47: Kebenaran
48
Episode 48: Di Permalukan
49
Episode 49: Kesalahan
50
Episode 50: Meresahkan
51
Episode 51: Pendapat Masing-masing
52
Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53
Episode 53: Pelan-pelan
54
Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55
Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56
Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57
Episode 57: Bertemu Kembali
58
Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59
Episode 59: Kenangan Masalalu
60
Episode 60: Penipu
61
Episode 61: Tuntutan
62
Episode 62: Takdir Yang Aneh
63
Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64
Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65
Episode 65: Sedikit Lagi
66
Episode 66: Sebuah Janji
67
Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68
Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69
Episode 69: Kecurigaan
70
Episode 70: Tidak Mungkin
71
Episode 71: Tidak Percaya
72
Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73
Episode 73: Jangan Harap!
74
Episode 74: Habis Sudah
75
Episode 75: Kejujuran
76
Episode 76: Keinginan Airin
77
Episode 77: Tersadar
78
Episode 78: Keputusan Erlan
79
Episode 79: Kebahagiaan
80
Promosi New Novel Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!