Episode 3: Masalah

Ini adalah hari yang baru, sudah beberapa minggu berlalu sejak Airin tahu dirinya hamil.

Walaupun respon dari Suaminya tidak begitu baik, namun Airin sekarang sudah tidak terlalu memikirkannya.

Airin berharap, nanti setelah anak mereka lahir, jarak antara dirinya dan suaminya juga akan berkurang.

Itu benar masih ada banyak waktu, dirinya akan melakukannya pelan-pelan.

Saat ini, Airin sedang duduk di kursi taman belakang, sambil mengelus perutnya.

Ya, bagaimanapun juga setidaknya Airin merasa belakangan ini kehidupannya menjadi cukup baik, karena kehamilanya ini, bahkan Ibu Mertuanya menjadi tidak terlalu jahat padanya lagi.

Ya, itu karena semua orang selalu menantikan Calon Pewaris di Rumah ini, bagaimanapun juga semua orang tahu soal perebutan kekuasaan di dalam Keluarga antara Austin dan Erlan.

Erlan yang menikah lebih dulu, diharapkan akan segera memiliki anak lebih dulu, dan sebagai Putra Pertama, itu akan membuat dia menjadi lebih mudah menjadi pewaris.

Namun sekarang, setelah 3 tahun pernikahannya, Erlan belum di karuniai anak, hal ini jelas menjadi sebuah masalah baru dalam keluarga, terutama dalam menentukan Pewaris.

Kekhawatiran, jika Sang Cucu pertama bisa saja tidak memiliki seorang pewaris, jelas menjadi masalah serius.

Jadi jelas, dengan kehamilanya ini, tentu akan sangat menguntungkan untuk Austin, dan pihak-pihak yang mendukungnya.

"Hmm, semoga kamu lahir dengan selamat, Mama benar-benar menantikan kelahiranmu, nak," guma Airin sambil mengelus perutnya.

Ya, dengan keberadaan anak ini, Airin sekarang tidak kesepian dan tidak lagi merasa sendirian, dirinya memiliki akan memiliki seorang anak, yang akan menemaninya nanti, untuk melewati semua hal di masa depan.

Sesuatu, yang benar-benar menjadi miliknya.

Tepat ketika Airin bersantai di teras belakang, dirinya mendengar suara keras, seperti suara sesuatu yang pecah.

Tentu saja hal itu membuat Airin kaget, Airin segera mulai berdiri dan mencari lokasi di mana suara itu berasal.

Ternyata itu berasal dari ruang keluarga.

Karena penasaran, Airin sedikit mengintip dari balik pintu, untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Yang Airin lihat, adalah Kakek Suaminya, Jonathan Castillo yang saat ini memiliki wajah yang marah.

Di depan Jonathan, ada Erlan yang berdiri disana, di lantai ada pecahan-pecahan seperti pas yang dibanting.

Airin lalu melihat, Jonatan melemparkan beberapa dokumen ke arah Erlan.

"Erlan!! Jelaskan semua dokumen-dokumen ini!! Ini semua adalah bukti bahwa kamu melakukan kecurangan dan manipulasi laporan keuangan! Kamu selama ini menggelapkan dana perusahaan!!"

Erlan yang berdiri disana, tentu saja kaget ketika menatap dokumen-dokumen itu.

"Kakek, ini bukan seperti ini. Aku tidak melakukannya," kata Erlan mencoba mengelak.

Lalu, Austin yang juga ada disana bersama dengan Ayahnya, segera menambahkan,

"Lalu jika bukan kamu siapa lagi? Di sudah jelas seperti itu, benar bukan Ayah?"

"Ayah benar-benar kecewa padamu, Erlan! Kamu benar-benar membuat malu keluarga!!"

"Aku tidak melakukannya! Aku jelas difitnah! Aku tidak tahu apapun soal penggelapan itu!"

"Jelas buktinya ada,"

Jhonatan kali lagi menunjukkan kemarahan dan segera menampar Erlan.

"Kamu!! Kamu adalah cucu kesayanganku cucu kebanggaanku, namun Apa yang kamu lakukan Kamu telah menghianati kepercayaanku!! Mulai sekarang kamu akan dicopot dari posisimu, sebagai CEO!! Kamu benar-benar telah mengecewakanku!! Sekarang aku tidak ingin melihat wajahmu lagi di rumah ini!! Keluar!!"

Airin tentu saja menjadi sangat terkejut ketika mendengar kata-kata Kakek Mertuanya itu.

Dirinya tidak akan pernah mengira jika masalahnya menjadi terlalu serius, sampai-sampai Kak Erlan di copot dari posisinya?

Astaga, tapi bagaimana bisa Kak Erlan melakukan hal semacam itu?

Yang dirinya tahu, Kak Erlan sepertinya bukan sosok yang akan melakukan hal-hal tercela semacam itu.

Bahkan tanpa Kak Erlan melakukan hal-hal semacam itu, dia sudah mendapatkan semua yang dia inginkan, karena kehebatan dan kepintarannya.

Apakah dia di fitnah?

Airin tentu saja tidak benar-benar tahu soal kebenaran yang terjadi.

Dirinya juga tidak terlalu berani ikut campur soal masalah keluarga itu.

Jadi, Airin segera pergi dari sana, mencoba untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal itu.

####

Ya, tentu saja kabar soal Erlan yang di cobot dari jabatannya itu, menjadi hal yang sangat heboh dan menggemparkan semua orang.

Dan sekarang, selain di Rumah sedang kacau, di Perusahaan juga kacau karena tidak memiliki pemimpin.

Kabarnya akan segera di adakan rapat darurat untuk mengurus hal itu, untuk menentukan pengganti Erlan menjadi CEO Castillo Group.

Lupakan soal hal-hal di kantor, Airin tidak begitu mengerti soal apa yang terjadi.

Hanya hal yang di rumah yang Airin tahu.

Hari ini, Kakak Iparnya Erlan, dan Istrinya, Sylvia, tengah mengemasi barang-barangnya untuk bersiap pergi dari rumah ini.

Airin diam-diam melewati kamar mereka, dan melihat Erlan sempat bertengkar dengan Istrinya Sylvia.

"Erlan, kita tidak bisa keluar dari sini. Kamu harus membuktikan pada Kakekmu bahwa kamu tidak bersalah,"

"Ya, Aku jelas akan membuktikan jika aku tidak bersalah. Namun bukan berarti Aku akan tinggal di Rumah ini, Rumah dimana tidak ada orang yang percaya padaku, Aku bahkan sangat kecewa pada Kakek,"

"Kamu jangan seperti itu! Jika kita pergi, itu artinya kita mengakui kekalahan kita! Kita harus tetap tinggal di rumah ini!"

"Sylvia, kamu itu adalah Istriku! Kamu harus mengikuti apa kata Suamimu. Sekarang kamu ikut aku pergi dari rumah ini,"

Dari sana, Airin lalu melihat Sylvia yang memiliki ekspresi kesal, namun terlihat sangat tidak terima dengan keputusan suaminya itu.

Ketika melihat itu, Airin tiba-tiba entah kenapa merasa sedikit lega.

Itu artinya, dirinya dan suaminya tidak akan tinggal satu rumah dengan Sylvia lagi?

Ya, ini sebenarnya adalah hal yang bagus.

Jika Sylvia tidak di Rumah ini, artinya dia akan jarang bertemu dengan Austin.

Dan akan ada waktu nanti untuk dirinya bisa mendapatkan hati Austin, dan Austin akan melupakan Sylvia.

Yah, walaupun Airin merasa sedikit sedih juga melihat Kak Erlan pergi.

Namun toh, dirinya yakin nanti Kak Erlan akan menemukan solusi untuk masalahnya.

Dan mungkin memang lebih baik jika, Kak Erlan memutuskan pindah dari Rumah ini.

Namun sayangnya, harapan hanyalah sebuah harapan.

Sudah beberapa hari berlalu sejak kepergian Erlan dan Sylvia.

Namun, Airin tetap masih susah untuk mendekati Austin.

"Austin, Mari temani aku untuk memeriksakan kandunganku. Nanti kita bisa melihat calon bayi kita di USG secara langsung, dan bisa mendengarkan detak jantungnya. Ini benar-benar sangat baik," kata Airin dengan nada Antusias.

Namun, hal itu dijawab dengan ekspresi dingin oleh suaminya.

"Kamu bisa pergi sendiri. Hari ini aku sedang sibuk, kamu tahu sendiri aku sedang mempersiapkan untuk pengangkatanku sebagai CEO baru,"

Airin jelas saja baru mendengar berita itu,

"Kamu akan di angkat menjadi CEO? Namun bukannya rapat direksi itu belum dilakukan? Masih akan dilakukan beberapa hari lagi?"

Mendengar itu, Austin menjadi marah,

"Jadi maksudmu, Aku tidak akan diangkat menjadi CEO baru?"

"Ti ... Tidak seperti itu ..."

"Lupakan. Aku lelah berbicara denganmu. Soal pergi periksa lakukan sendiri,"

Austin lalu segera pergi kekantor.

Airin sejujurnya merasa kecewa karena dirinya harus pergi kontrol sendiri.

Namun tidak apa-apa.

Nanti juga Austin akan segera tertarik, setelah dirinya memperlihatkan hasil USG calon anak mereka.

Yah, walaupun ini masih bulan kedua.

Hari itu, Airin pergi ke dokter dengan mood baik, dan ketika melakukan pemerataan, Airin menjadi begitu semangat ketika melihat layar USG.

Ada titik kecil yang saat ini tumbuh di dalam rahimnya.

Walaupun ukurannya masih kecil, ketika Airin melihat kehidupan kecil itu, hatinya terasa sangat damai.

"Perkembangan Janin berjalan dengan baik. Nanti saya akan memberikan resep vitamin untuk Ibu,"

"Terimakasih dokter, dan untuk Print hasil USG ... "

"Ya, nanti akan kami berikan hasil USGnya untuk Ibu simpan,"

Mendengar itu, Airin menjadi sangat senang.

Dari kelas ruang piriksa, Airin sudah sangat bahagia sambil menatap calon bayinya itu.

"Masih begitu kecil, namun tumbuh dengan baik. Cepat tumbuh besar ya sayang," kata Airin sambil mengelus perutnya lagi.

Tepat ketika itu, Airin tiba-tiba merasa lapar, dan ingin makan Es Krim.

Sangat beruntung di dekat Rumah Sakit ada sebuah Cafe, yang sepertinya menjual Es Krim.

Namun ketika Airin memasuki Cafe itu, dirinya melihat pemandangan yang tidak bisa dipercaya.

Ya, Airin melihat disalah satu sudut yang cukup sepi, ada Austin suaminya dan Sylvia Istri Kakak Iparnya.

Mereka berdua terlihat duduk cukup dekat, sampai tiba-tiba Airin melihat ketika Suaminya, memeluk Sylvia, namun itu tidak hanya sekedar pelukan, mereka berciuman.

Airin hampir menjatuhkan tas yang dipegangnya, ketika melihat adegan yang tidak bisa dirinya percaya itu.

Dirinya tidak akan pernah mengira jika dua orang itu akan bertemu di luar seperti ini....

Jadi sebenarnya sejak kapan mereka memiliki hubungan?

Sejauh mana itu?

Hanya memikirkannya, membuat Airin semakin merasa sakit.

Terpopuler

Comments

Marsiyah

Marsiyah

kenapa tidak difoto/divideo suatu saat akan berguna

2023-01-03

3

Pertiwi Tiwi

Pertiwi Tiwi

tinggalin suami seperti austin.tikang selingkuh.byk laki laki di luaran sana

2022-12-11

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Tidak Selalu Indah
2 Episode 2: Mencoba Bertahan
3 Episode 3: Masalah
4 Episode 4: Tragedi
5 Episode 5: Tidak Tahan
6 Episode 6: Hal Buruk
7 Episode 7: Keputusasaan
8 Episode 8: Erlan Castillo
9 Episode 9: Kemarahan
10 Episode 10: Kenyataan Pahit
11 Episode 11: Rencana Mereka
12 Episode 12: Merasa Malu
13 Episode 13: Sebuah Bantuan
14 Episode 14: Memulai Kembali
15 Episode 15: Keterlaluan
16 Episode 16: Kabar Mengejutkan
17 Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18 Episode 18: Comeback
19 Episode 19: Awal Dari Semuanya
20 Episode 20: Di Permainkan
21 Episode 21: Perasaan Familir
22 Episode 22: Pesona
23 Episode 23: Kisah Masalalu
24 Episode 24: Hal-hal Rumit
25 Episode 25: Satu Kamar
26 Episode 26: Masalah Tengah Malam
27 Episode 27: Salah Tingkah
28 Episode 28: Coba-coba
29 Episode 29: Bulan Madu
30 Episode 30: Pertemuan
31 Episode 31: Kedekatan
32 Episode 32: Terbawa Suasana
33 Episode 33: Mencurigakan
34 Episode 34: Wanita Ambisius
35 Episode 35: Sebuah Tekad
36 Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37 Episode 37: Penyemangatku
38 Episode 38: Rahasia Masalalu
39 Episode 39: Persiapan
40 Episode 40: Berbeda
41 Episode 41: Masalah
42 Episode 42: Kebodohan
43 Episode 43: Orang yang disuka
44 Episode 44: Senyuman itu
45 Episode 45: Epic Comeback
46 Episode 46: Cara Elite
47 Episode 47: Kebenaran
48 Episode 48: Di Permalukan
49 Episode 49: Kesalahan
50 Episode 50: Meresahkan
51 Episode 51: Pendapat Masing-masing
52 Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53 Episode 53: Pelan-pelan
54 Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55 Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56 Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57 Episode 57: Bertemu Kembali
58 Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59 Episode 59: Kenangan Masalalu
60 Episode 60: Penipu
61 Episode 61: Tuntutan
62 Episode 62: Takdir Yang Aneh
63 Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64 Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65 Episode 65: Sedikit Lagi
66 Episode 66: Sebuah Janji
67 Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68 Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69 Episode 69: Kecurigaan
70 Episode 70: Tidak Mungkin
71 Episode 71: Tidak Percaya
72 Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73 Episode 73: Jangan Harap!
74 Episode 74: Habis Sudah
75 Episode 75: Kejujuran
76 Episode 76: Keinginan Airin
77 Episode 77: Tersadar
78 Episode 78: Keputusan Erlan
79 Episode 79: Kebahagiaan
80 Promosi New Novel Rilis
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1: Tidak Selalu Indah
2
Episode 2: Mencoba Bertahan
3
Episode 3: Masalah
4
Episode 4: Tragedi
5
Episode 5: Tidak Tahan
6
Episode 6: Hal Buruk
7
Episode 7: Keputusasaan
8
Episode 8: Erlan Castillo
9
Episode 9: Kemarahan
10
Episode 10: Kenyataan Pahit
11
Episode 11: Rencana Mereka
12
Episode 12: Merasa Malu
13
Episode 13: Sebuah Bantuan
14
Episode 14: Memulai Kembali
15
Episode 15: Keterlaluan
16
Episode 16: Kabar Mengejutkan
17
Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18
Episode 18: Comeback
19
Episode 19: Awal Dari Semuanya
20
Episode 20: Di Permainkan
21
Episode 21: Perasaan Familir
22
Episode 22: Pesona
23
Episode 23: Kisah Masalalu
24
Episode 24: Hal-hal Rumit
25
Episode 25: Satu Kamar
26
Episode 26: Masalah Tengah Malam
27
Episode 27: Salah Tingkah
28
Episode 28: Coba-coba
29
Episode 29: Bulan Madu
30
Episode 30: Pertemuan
31
Episode 31: Kedekatan
32
Episode 32: Terbawa Suasana
33
Episode 33: Mencurigakan
34
Episode 34: Wanita Ambisius
35
Episode 35: Sebuah Tekad
36
Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37
Episode 37: Penyemangatku
38
Episode 38: Rahasia Masalalu
39
Episode 39: Persiapan
40
Episode 40: Berbeda
41
Episode 41: Masalah
42
Episode 42: Kebodohan
43
Episode 43: Orang yang disuka
44
Episode 44: Senyuman itu
45
Episode 45: Epic Comeback
46
Episode 46: Cara Elite
47
Episode 47: Kebenaran
48
Episode 48: Di Permalukan
49
Episode 49: Kesalahan
50
Episode 50: Meresahkan
51
Episode 51: Pendapat Masing-masing
52
Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53
Episode 53: Pelan-pelan
54
Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55
Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56
Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57
Episode 57: Bertemu Kembali
58
Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59
Episode 59: Kenangan Masalalu
60
Episode 60: Penipu
61
Episode 61: Tuntutan
62
Episode 62: Takdir Yang Aneh
63
Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64
Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65
Episode 65: Sedikit Lagi
66
Episode 66: Sebuah Janji
67
Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68
Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69
Episode 69: Kecurigaan
70
Episode 70: Tidak Mungkin
71
Episode 71: Tidak Percaya
72
Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73
Episode 73: Jangan Harap!
74
Episode 74: Habis Sudah
75
Episode 75: Kejujuran
76
Episode 76: Keinginan Airin
77
Episode 77: Tersadar
78
Episode 78: Keputusan Erlan
79
Episode 79: Kebahagiaan
80
Promosi New Novel Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!