Episode 2: Mencoba Bertahan

Melihat pemandangan yang ada dihadapannya, hati Airin hancur.

Ya, hanya dirinya tahu soal bagaimana Suaminya itu, diam-diam mencintai Kakak Iparnya, sejak kejadian malam itu...

Malam pertama mereka beberapa minggu lalu, malam mereka tidur bersama pertama kalinya.

Saat itu, Suaminya memang sedikit mabuk lalu....

Ya, beberapa hal terjadi, awalnya Airin kira, Suaminya mulai memiliki rasa padanya sehingga ingin menyentuhnya.

Namun harapan hanyalah sebuah harapan, malam itu, Suaminya, memanggil nama wanita lain ketika mereka berdua melakukannya.

Dan dari semua wanita, nama Kakak Ipar Suaminya lah yang dia sebut.

Suatu malam yang harusnya menjadi kenangan indah berubah menjadi awal sebuah tragedi baru.

Dan sekarang ketika dirinya melihat mereka bersama seperti ini, hatinya menjadi semakin sakit.

Namun bagaimana di sana sikap berdua berpelukan seperti itu di tengah malam seperti ini?

CTARRR

Suara petir terlihat menyambar, sama seperti suara hati Airin yang marah.

Benar, saat ini cuaca sedang hujan, dirinya lalu baru ingat, kalau tidak salah Kakak Ipar Suaminya itu, takut petir atau sesuatu.

Namun tetap saja, memeluk Suami orang seperti itu terlihat buruk.

Benar, Kak Erlan saat ini di Luar Kota bukan?

Sungguh, kenapa mereka berdua malah seperti itu?

Namun tentu saja, Airin tidak tahan melihat itu dan segera kembali ke kamarnya.

Dirinya mencoba pikir positif, mungkin ini tidak seperti yang dirinya lihat?

Setelah semua, Kak Sylvia adalah Istri dari Kakak Suaminya, Erlan.

Itu benar, mereka berdua pasti tidak berani memiliki hubungan semacam ini terutama karena status mereka yang merupakan saudara ipar.

Namun tetap saja dirinya masih tidak tahan.

####

Hari segera berlalu dalam sekejap, seperti biasanya pagi itu, Airin tiba-tiba merasakan dirinya tidak enak badan, kepalanya menjadi pusing, dan terasa mual.

Namun tetap saja dirinya harus ke dapur untuk menyiapkan sarapan, kalau tidak nanti Ibu Mertuanya akan marah-marah lagi padanya.

Dengan tubuh tidak enak, Airin berjalan menuju dapur, Hana sudah ada beberapa pelayan yang akan membantunya untuk memasak sarapan pagi ini, tidaknya dirinya cukup berada di sini dan tidak terlalu melakukan banyak hal.

Namun tetap saja, rasanya tidak enak mencium beberapa aroma masakan.

Dan lagi, kepala Airin terasa sangat berat, rasanya dunia berguncang.

Tepat ketika Airin hampir kehilangan kesadarannya, ada seseorang yang menangkapnya.

"Airin? Kamu tidak apa-apa?"

Itu adalah suara maskulin yang ramah, dan terdengar hangat.

Di Rumah ini, hanya sedikit orang yang berbuat baik padanya.

Salah satunya, adalah Pria itu, yang juga merupakan Kakak Suaminya, yaitu Erlan Castillo.

Ya, dalam berbagai macam situasi, Kakak Iparnya itu akan menolong dan membantunya.

Menurut Airin, Kak Erlan adalah seseorang yang bisa dibilang sempurna, sudah baik, pintar, dan ramah.

Itu benar, apa pula alasan Kak Sylvia berselingkuh dari Pria sehebat Kak Erlan ini?

Jika dipikirkan ini tidak masuk akal.

Ya, jika ada masalah tentang Pernikahan Kakak Iparnya itu, ini mungkin tentang mereka berdua yang belum memiliki anak sampai sekarang, padahal mereka sudah menikah lebih dari tiga tahun.

Belakangan, Airin tahu jika mereka berdua sempat melakukan pemeriksaan dan mencoba ikut bayi tabung.

Berbeda dengan dirinya dan Suaminya Austin, yang memang dari awal pernikahan tidak pernah berhubungan, hubungan antara Kakak Iparnya Erlan dan Istrinya Sylvia harusnya baik-baik saja?

Namun, Airin juga tidak begitu mengerti soal urusan rumah tangga orang, karena mengurusi hidupnya sendiri saja sudah susah tidak ada waktu untuk memikirkan orang lain.

"Terimakasih, Kak Erlan. Aku baik-baik saja, hanya sedikit pusing,"

"Kalau begitu kamu beristirahatlah, nanti biar Aku meminta Istriku yang mengurus membantu sarapan, atau tidak nanti biar Para Pelayan yang mengurusinya, kamu tidak perlu terlalu memaksakan diri,"

Mendengar tawaran itu, sebenarnya Airin ingin menerimanya karena dirinya tidak tahan lagi.

"Baik, Terimakasih atas perhatiannya, Kak Erlan. Aku permisi ke kembali ke kamar,"

"Jika kamu masih merasa tidak enak badan aku nanti akan memanggilkan Dokter Keluarga. Soal sarapan, nanti biar pelayan mengantarkannya ke kamarmu, yang penting kamu istirahat yang cukup,"

Sikap ramah ini adalah sedikit dari kedamaian di Rumah ini untuk Airin.

Karena di rumah ini tidak ada orang yang benar-benar memperhatikan dirinya ataupun mencemaskannya.

Suaminya sendiri, tidak pernah peduli padanya, dan tidak mengagap dirinya sebagai Istirnya.

"Tidak usah repot-repot, ini hanya butuh istirahat,"

"Tidak, tidak. Aku melihat sejak sepertinya keadaanmu tidak begitu baik, jadi harus memanggilku dokter,"

Mendengar itu, Airin terkejut, karena Kakak Iparnya sadar soal keadaannya.

"Ya, itu panggil saja Dokter,"

Setelah jam sarapan, benar saja seorang Dokter datang ke Rumah itu, jelas ketika Dokter datang dan bilang akan memeriksa Airin, itu tidak disambut ramah oleh Ibu Mertua Airin.

"Cih, dasar wanita manja itu. Pusing biasa pakai memanggil dokter,"

Sang dokter mendapat sambutan tidak ramah itu, hanya merasa tidak nyaman, namun dirinya langsung dipersilahkan Erlan untuk segera masuk.

Airin lalu menjalani beberapa pemeriksaan oleh Dokter.

Namun hasil yang didapatkan nya cukup mengejutkan.

"Selamat Nyonya Airin, sepertinya anda hamil,"

Ketika mendengar kabar itu, Airin menjadi terteguh, antara merasa bahagia atau merasa sedih.

Dirinya tidak tahu, dengan kabar ini, Apakah Suaminya akan merasa senang?

Sejujurnya ini adalah hal yang cukup bagus.

Mungkin saja dengan keberadaan calon anak mereka, Suaminya akan mulai luluh, dan akhirnya menerima pernikahan ini, dan mencintai dirinya?

Setelah semua, yang di Cintai Suaminya adalah Kakak Iparnya, Istri dari Kakaknya, seseorang yang tidak akan pernah suaminya dapatkan.

Ketika memikiran ini, Airin memiliki pandangan positif, untuk mencoba bertahan sekali lagi.

Tepat setelah pemeriksaan itu, Airin lalu segera berbicara pada Austin soal hal ini, namun balasan dari Austin cukup menyakitkan.

"Kamu hamil? Aku tahu, kamu malam itu sengaja menjebak ku bukan? Dasar, tidak tahu diri!!"

Mendengar kata-kata itu, Airin tidak tahu harus bersikap seperti apa.

Bukankah harusnya Suaminya senang?

Namun selain Austin, Kabar itu tentu saja segera tersebar ke seluruh Keluarga.

Yang paling bersemangat soal hal ini adalah Kakek Austin.

"Airin, selamat atas kehamilanmu. Calon anakmu nanti, akan menjadi Cicit Pertamaku, ini benar-benar adalah hal yang baik. Aku sudah lama menantikan hal ini, sayangnya Cucuku Erlan nggak kunjung memiliki anak. Happy sekarang setelah mendengar ini aku juga sangat senang, karena Cucuku Austin akan memiliki seorang anak,"

Namun tentu saja, kabar bahagia itu tidak dirasakan oleh semua orang.

Sylvia saat ini disamping Erlan, menunjukkan ekspresi tidak senang.

Sylvia adalah seorang gadis yang ambisius, yang selau mengiginkan untuk melahirkan pewaris dalam Keluarga Castillo, namun dalam 3 tahun pernikahannya, dirinya tidak kujung mendapatkan kabar baik, hal-hal yang selalu membuat dirinya cemas selama pernikahan ini.

Dan sekarang, Istri Adik Iparnya hamil?

Dirinya kira mereka tidak memiliki hubungan yang baik?

Sejak kapan, Austin menyukai Istrinya itu?

Dirinya pasti sudah memastikan, Austin ada dalam genggaman nya, sehingga Austin dan Istirnya tidak akan segera memiliki anak, dan memiliki calon pewaris lebih dulu.

Hal-hal ini sungguh tidak bisa di biarkan.

Itulah yang Sylvia pikiran saat ini.

Awalnya dari sebuah Tragedi baru yang akan menimpa Airin.

Terpopuler

Comments

Ayleela

Ayleela

lanjut thor🔥

2023-09-11

0

Ellin So

Ellin So

jangan bilang tu orang mau nyelakain Airin biar Airin keguguran 😡

2022-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Tidak Selalu Indah
2 Episode 2: Mencoba Bertahan
3 Episode 3: Masalah
4 Episode 4: Tragedi
5 Episode 5: Tidak Tahan
6 Episode 6: Hal Buruk
7 Episode 7: Keputusasaan
8 Episode 8: Erlan Castillo
9 Episode 9: Kemarahan
10 Episode 10: Kenyataan Pahit
11 Episode 11: Rencana Mereka
12 Episode 12: Merasa Malu
13 Episode 13: Sebuah Bantuan
14 Episode 14: Memulai Kembali
15 Episode 15: Keterlaluan
16 Episode 16: Kabar Mengejutkan
17 Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18 Episode 18: Comeback
19 Episode 19: Awal Dari Semuanya
20 Episode 20: Di Permainkan
21 Episode 21: Perasaan Familir
22 Episode 22: Pesona
23 Episode 23: Kisah Masalalu
24 Episode 24: Hal-hal Rumit
25 Episode 25: Satu Kamar
26 Episode 26: Masalah Tengah Malam
27 Episode 27: Salah Tingkah
28 Episode 28: Coba-coba
29 Episode 29: Bulan Madu
30 Episode 30: Pertemuan
31 Episode 31: Kedekatan
32 Episode 32: Terbawa Suasana
33 Episode 33: Mencurigakan
34 Episode 34: Wanita Ambisius
35 Episode 35: Sebuah Tekad
36 Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37 Episode 37: Penyemangatku
38 Episode 38: Rahasia Masalalu
39 Episode 39: Persiapan
40 Episode 40: Berbeda
41 Episode 41: Masalah
42 Episode 42: Kebodohan
43 Episode 43: Orang yang disuka
44 Episode 44: Senyuman itu
45 Episode 45: Epic Comeback
46 Episode 46: Cara Elite
47 Episode 47: Kebenaran
48 Episode 48: Di Permalukan
49 Episode 49: Kesalahan
50 Episode 50: Meresahkan
51 Episode 51: Pendapat Masing-masing
52 Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53 Episode 53: Pelan-pelan
54 Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55 Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56 Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57 Episode 57: Bertemu Kembali
58 Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59 Episode 59: Kenangan Masalalu
60 Episode 60: Penipu
61 Episode 61: Tuntutan
62 Episode 62: Takdir Yang Aneh
63 Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64 Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65 Episode 65: Sedikit Lagi
66 Episode 66: Sebuah Janji
67 Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68 Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69 Episode 69: Kecurigaan
70 Episode 70: Tidak Mungkin
71 Episode 71: Tidak Percaya
72 Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73 Episode 73: Jangan Harap!
74 Episode 74: Habis Sudah
75 Episode 75: Kejujuran
76 Episode 76: Keinginan Airin
77 Episode 77: Tersadar
78 Episode 78: Keputusan Erlan
79 Episode 79: Kebahagiaan
80 Promosi New Novel Rilis
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1: Tidak Selalu Indah
2
Episode 2: Mencoba Bertahan
3
Episode 3: Masalah
4
Episode 4: Tragedi
5
Episode 5: Tidak Tahan
6
Episode 6: Hal Buruk
7
Episode 7: Keputusasaan
8
Episode 8: Erlan Castillo
9
Episode 9: Kemarahan
10
Episode 10: Kenyataan Pahit
11
Episode 11: Rencana Mereka
12
Episode 12: Merasa Malu
13
Episode 13: Sebuah Bantuan
14
Episode 14: Memulai Kembali
15
Episode 15: Keterlaluan
16
Episode 16: Kabar Mengejutkan
17
Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18
Episode 18: Comeback
19
Episode 19: Awal Dari Semuanya
20
Episode 20: Di Permainkan
21
Episode 21: Perasaan Familir
22
Episode 22: Pesona
23
Episode 23: Kisah Masalalu
24
Episode 24: Hal-hal Rumit
25
Episode 25: Satu Kamar
26
Episode 26: Masalah Tengah Malam
27
Episode 27: Salah Tingkah
28
Episode 28: Coba-coba
29
Episode 29: Bulan Madu
30
Episode 30: Pertemuan
31
Episode 31: Kedekatan
32
Episode 32: Terbawa Suasana
33
Episode 33: Mencurigakan
34
Episode 34: Wanita Ambisius
35
Episode 35: Sebuah Tekad
36
Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37
Episode 37: Penyemangatku
38
Episode 38: Rahasia Masalalu
39
Episode 39: Persiapan
40
Episode 40: Berbeda
41
Episode 41: Masalah
42
Episode 42: Kebodohan
43
Episode 43: Orang yang disuka
44
Episode 44: Senyuman itu
45
Episode 45: Epic Comeback
46
Episode 46: Cara Elite
47
Episode 47: Kebenaran
48
Episode 48: Di Permalukan
49
Episode 49: Kesalahan
50
Episode 50: Meresahkan
51
Episode 51: Pendapat Masing-masing
52
Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53
Episode 53: Pelan-pelan
54
Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55
Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56
Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57
Episode 57: Bertemu Kembali
58
Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59
Episode 59: Kenangan Masalalu
60
Episode 60: Penipu
61
Episode 61: Tuntutan
62
Episode 62: Takdir Yang Aneh
63
Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64
Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65
Episode 65: Sedikit Lagi
66
Episode 66: Sebuah Janji
67
Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68
Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69
Episode 69: Kecurigaan
70
Episode 70: Tidak Mungkin
71
Episode 71: Tidak Percaya
72
Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73
Episode 73: Jangan Harap!
74
Episode 74: Habis Sudah
75
Episode 75: Kejujuran
76
Episode 76: Keinginan Airin
77
Episode 77: Tersadar
78
Episode 78: Keputusan Erlan
79
Episode 79: Kebahagiaan
80
Promosi New Novel Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!