Airin jelas merasa kaget soal bagaimana pria yang ada di depannya itu ternyata malah menyetujui ide gila yang dirinya miliki.
"Emm... Kak Erlan tidak serius bukan?"
Erlan yang ditanya itu segera terdiam,
"Hmm, Aku tahu Pernikahan bukan sesuatu untuk main-main... Aku hanya berpikir untuk mempertimbangkan ide ini karena aku rasa ini cukup bagus untuk balas dendam nantinya,"
"Emm... Ma... Mari memikirkan itu untuk nanti, paling penting saat ini adalah tentang bagaimana Kak Erlan agar cepat pulih dan sembuh, agar bisa cepat keluar dari rumah sakit,"
Tepat ketika Airin mengatakan itu, ekpersi Erlan segera menunjukkan ekspresi kesedihan.
"Bagaimana jika Aku tidak sembuh? Dan tetap lumpuh seperti ini... Aku akan menjadi Pria cacat yang bahkan tidak bisa memiliki anak,"
Terlihat ada nada Keputusaan dibalik kata-kata itu.
Namun, Airin jelas tidak akan membiarkan triadi depannya itu terlihat putus asa.
"Tidak, Kak Erlan pasti akan sembuh, Aku yakin itu,"
Erlan lalu segera menatap wanita di depannya ini yang terlihat menghibur nya namun segera berkata lagi,
"Namun bagaimana jika Aku tetap tidak sembuh?"
Airin terlihat terdiam sebentar sedang memikirkan sesuatu, lalu segera berkata,
"Sebenarnya tidak apa-apa, Kak Erlan tidak perlu takut. Sekarang jaman sudah canggih, Aku jelas yakin selalu ada jalan, bahkan walaupun itu memerlukan waktu yang lama. Bahkan kalaupun tidak sembuh, Aku yakin Kak Erlan akan baik-baik saja, Kak Erlan selalu menjadi seseorang yang hebat, kita bahkan mungkin bisa balas dengan dengan keadaan seperti itu, karena Kak Erlan sangat pintar, yah.. selama masih memiliki otak...."
Sebenarnya, Airin yoga tidak tahu harus berkata seperti apa untuk menyemangati pria yang ada di hadapannya itu, dirinya hanya mengatakan hal-hal acak yang ada di dalam pikirannya.
Erlan yang mendengar kata-kata canggung dari Airin, jangan terlihat ingin menyemangati nya itu segera ingin tertawa.
Ternyata, Airin ini cukup lucu juga, bagaimana dia mencoba menyemangatinya.
"Ya, kamu benar. Pasti selalu ada jalan,"
"Dan Kakak tenang saja, Aku akan menemani Kak Erlan, sampai Kakak sembuh,"
"Terimakasih, Airin,"
Itu adalah awal mula di mana Airin, sungai tinggal di rumah sakit itu untuk merawat Erlan.
Sebelumnya, Airin juga sudah mulai membantu Erlan mengambilkan makanan dan minuman.
Airin, awalnya tidak terlalu memikirkan soal kedekatan mereka berdua karena itu terlihat sangat alami mengingat keduanya juga pernah tinggal satu rumah, dan lagi Erlan selalu berbuat baik padanya, untuk Airin ini mungkin salah satu cara agar dirinya bisa membalas semua kebaikan dari pria yang ada di hadapannya ini.
Seorang Pria yang begitu baik seperti Kak Erlan, jelas tidak layak untuk mendapatkan perlakuan dan nasip yang buruk seperti ini.
Hah, bisa-bisanya Sylvia itu bersikap seperti itu!
Ketika Airin memikirannya lagi, Airin merasa sangat kesal.
Namum jelas itu bukan saatnya untuk memikirkan hal-hal menyebalkan, Airin mencoba untuk menenangkan hatinya sendiri.
"Umm, Aku merasa cukup gerah sekarang, rasanya tidak nyaman karena tidak mandi dari kemarin,"
Kata-kata Erlan tiba-tiba barusan, membuat Airin tersadar dari lamunan nya lalu pandangannya segera menatap ke arah Pria yang ada dihadapannya itu, yang saat ini mulai membuka sedikit kancing baju bagian atasnya, dan sekilas dari sana terlihat dada bidangnya, yang terbentuk dengan baik.
Airin, merasa jika tatapan matanya menjadi salah dan segera menatap wajah Erlan.
Namun, ini jelas semakin salah karena Erlan yang saat ini terlihat berkeringat mungkin karena cuaca yang cukup panas.
Wajah dan Rambutnya yang sedikit basah, dan ekpersinya yang kegerahan itu, dan ditambah, sedikit bajunya yang terbuka, kenapa mengeluarkan karisma maskulin yang khas dari seorang Pria dewasa.
Dan yang paling, jelas wajah tampannya yang mempesona.
Airin yang merasa pikirannya semakin menjadi tidak karuan itu, mencoba menenangkan ekspresinya dan berkata dengan tenang,
"Namun Kak Erlan belum bisa ke kamar mandi dulu, Kakak kan tahu kata dokter, Kakak belum bisa terlalu banyak bergerak apalagi pergi ke kamar mandi, takut takut malah terjadi insiden yang tidak diinginkan di kamar mandi,"
"Hah, ya Aku tahu. Namun sungguh rasanya sangat gerah tidak mandi seperti ini,"
"Ah, benar bagaimana jika menakai handuk basah?"
"Itu benar, mungkin aku akan sedikit segar,"
"Tunggu, Aku akan mengambil baskom dan air di kamar mandi,"
Airin tanpa pikir panjang segera mengambil baskom di ruangan itu juga handuk yang ada di lagi, juga segera menuju ke kamar mandi untuk mengambil air.
Tidak lama, sampai Airin siap dengan perlengkapan untuk mandi itu.
Dan ketika, Airin memasuki kamar, ada pemandangan mengejutkan lain yang ada di sana.
Itu adalah adegan dimana, Erlan sudah melepas baju atasnya, dan sekarang hanya mengenakan celana nya.
Dari sana, sekarang Airin benar-benar bisa melihat tubuh Erlan yang terbentuk dengan baik, dada bidangnya, dan otot-otot perutnya yang mempersona.
Ah...
Mata ini, terlalu silau untuk menatap pemandangan itu.
Airin, menjadi malu sendiri, namun melihat ekspresi Erlan yang sepertinya menunjukkan ekspresi biasa-biasa saja, Airin malah malu sendiri.
Ya, dirinya tahu Kak Erlan memang tidak memiliki tujuan apapun, karena dirinya sendiri yang awalnya berniat membantu Erlan untuk mandi dengan handuk basah?
Lagipula, karena sudah koma selama satu bulan lebih, tubuh Kak Erlan masih susah untuk bergerak banyak, dan pasti Kak Erlan memang akan kesusahan untuk mandi bahkan walaupun hanya dengan handuk basah.
Baik, sekarang Airin mencoba untuk menjerumuskan pikirannya dan segera berjalan menuju Erlan sejak ekpersi biasa-biasa saja.
"Ini, aku sudah menyiapkan semuanya,"
"Terimakasih, Airin. Aku rasa, aku akan melakukannya sendiri,"
"Emm, apakah tidak apa-apa? Tangan Kak Erlan sudah lebih bisa untuk digerakkan?"
"Ini masih sedikit lemas, tadi aku ternyata cukup kesusahan untuk melepas pakaian ku. Sungguh, ada apa dengan tubuhku ini,"
Airin segera melihat ekspresi tidak berdaya dari pria yang ada di depannya.
"Sudah, Kak Erlan jangan terlalu memaksakan diri, biar Aku saja yang melakukannya, lakukan sudah bilang sebelumnya jika aku ingin merawat Kak Erlan. Kak Erlan lama ini selalu baik padaku jadi aku setidaknya juga ingin bisa membalas beberapa kebaikan Kakak,"
"Ya,"
Dan begitulah, Airin mulai membantu Erlan untuk membersihan tubuhnya.
Erlan tidak memiliki ekspresi lain dalam wajahnya hanya menunjukkan ekspresi biasa-biasa saja.
Sedangkan, Airin mati-matian menjaga ekspresinya agar terlihat biasa biasa saja.
Sekarang menyentuh kulit Pria di depannya itu walaupun itu masih dengan handuk, hampir membuat Airin merasa malu sendiri.
Astaga, tubuh Kakak Iparnya ini benar-benar kencang saat disentuh.
Kadang Airin, tidak sengaja menyentuh beberapa bagian kulit itu dengan tangan langsung.
Ini juga sangat lembut...
Sumpah, Airin merasa membutuhkan setiap energi dan tekadnya hanya untuk melakukan hal sederhana itu.
Sampai akhirnya, Airin selesai, lalu dibalas dengan ucapan terimakasih dari Erlan.
"Terimakasih Airin, kamu telah membantuku Aku pasti cukup merepotkan,"
"Udah aku bilang aku tidak apa-apa,"
Ya, hanya saja ini tidak baik untuk kesehatan jantung.
Batin Airin dalam hati.
Airin hanya bisa menghela nafas, sepertinya untuk beberapa hal, Pria di depannya ini sedikit tidak peka.
Atau mungkin, Pria di depannya ini, tidak benar-benar menganggap dirinya sebagai seorang wanita?
Ah...
Sekarang apa lagi hal omong kosong yang dirinya pikirkan?
Bisa-bisanya, dirinya memikirkan hal-hal tidak senonoh semacam itu!!
Airin, benar-benar merasa pusing dengan pikirannya sendiri.
Tapi, jika Airin memikirannya lagi, sekarang, Kak Erlan bukan lagi, Kakak Iparnya?
Hanya Mantan Kakak Ipar...
Dan Kak Erlan sekarang sudah, Duda, Duda Keren dan Tampan...
Akhhhh...
Airin!
Berhenti berpikiran gila!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Uthie
sebenarnya walaupun ipar or mantan ipar, yg namanya beda jenis dan sama2 dewasa, harusnya canggung yaa melakukan itu 😁
2023-04-14
0
Ida Blado
ada susuter knp gk di panggil,bagaimanapun mereka bkn suami istri
2023-01-18
0
trie
betul somoga dengan pernikahannairin bisa leluasa merawat erlan
2022-12-13
1