Episode 6: Hal Buruk

Ketika Austin mulai marah itu, Para Pelayan sudah mulai menyuruh Para Tamu untuk keluar dari Acara.

Para Tamu tentu saja merasa kecewa, karena tidak bisa melihat adegan yang bagus. Namun, berapa orang masih sempat bersikukuh untuk melihat beberapa adegan di atas panggung dari jauh.

Airin yang mendengar Austin masih mengelak soal foto itu jelas saja membuat Airin merasa ingin tertawa.

"Sungguh? Bahkan setelah foto-foto yang aku tunjukkan kamu masih ingin mengelak?"

"Airin! Ini pasti karena kamu termakan cemburu buta! Kehamilanmu kamu memang menjadi seperti ini dan sensitif, kamu bahkan cemburu pada Kakak Ipar ku. Sampai-sampai kamu memfitnah kami!!"

"Aku tidak!! Jelas kamu dan Sylvia yang melakukanya!!"

Austin menjadi marah lalu segera menampar Istrinya itu, namun tangannya Austin segera dipegang oleh Airin, tidak membiarkan dirinya ditampar lagi.

Hal ini, jelas saja membuat Austin marah, lalu Austin langsung mencoba menarik tangannya, hal ini membuat Airin kehilangan keseimbangannya hingga Airin terpeleset dan jatuh dari panggung, ke tempat sebelah Sylvia jatuh.

"Aww... Austin!! Brengsek!! Ah... Sakit...."

Airin jelas merasakan sakit diperutnya.

Austin tentu saja cukup kaget melihat Airin jatuh.

Namun, segera tatapannya jatuh pada Sylvia yang kesakitan juga, uang tidak jauh dari Airin.

"Ah... Austin... Sakit...." Panggil Sylvia yang terlihat kesakitan itu.

Austin jelas, langsung mengabaikan Airin, dan segera mendatangi Sylvia untuk menolongnya.

Airin saat ini masih ada dilantai, melihat bagaimana Austin mengendong Sylvia pergi, yang sepertinya akan segera dibawa ke rumah sakit itu.

Hati Airin masih sakit, diperlakukan seperti ini.

Juga, perutnya yang terasa nyeri dan tidak enak.

Jadinya tidak akan pernah mengira juga jika Austin akan begitu keterlaluan dan sampai membuat dirinya celaka seperti ini, padahal jelas setidaknya anak yang dirinya kandung adalah anak Austin.

Airin yang kesakitan itu, sepintas menatap kearah kepergian dua orang itu, lalu menatap kearah Sylvia yang terlihat tersenyum ke arah Airin, seolah menunjukkan sebuah kemenangan.

Sial...

Para Pelayan disana, tentu mencoba menolong Airin untuk bangun, dan membawa Airin ke depan, untuk segera di bawa ke Rumah Sakit.

Sayang sekali, Mobil yang biasa Airin pakai, dan mobil Keluarga lainnya, ada di jarak yang cukup jauh di ujung parkiran, membutuhkan waktu cukup lama sampai Airin bisa dibawa kesana.

Mobil Austin kebetulan berada dekat pintu keluar, terlihat hanya melewati Airin, bahkan tidak sedikitpun menengok untuk menawarkan tumpangan.

Airin hanya bisa merasa sangat marah dan sedih atas perlakuan ini.

Walaupun dirinya sudah sedikit menduga hal ini akan terjadi....

Namun kenapa hatinya masih sangat sakit?

"Nyonya tunggu sebentar, Pelayan sudah dalam perjalanan mengambil mobil,"

Airin yang saat ini dalam keadaan pucat itu, hanya bisa pasrah sambil memegang perutnya, dan saat ini terlihat darah mulai sedikit keluar.

Ini jelas membuat Airin semakin panik dan takut.

Dirinya hanya bisa berharap jika bayi dalam kandungannya baik-baik saja.

Hah...

Sungguh, baru sekarang Airin menyadari, jika langkah yang dirinya ambil barusan sepertinya terlalu agresif.

Walaupun niatnya yang sesungguhnya hanya ingin membalas mereka sedikit, namun sekarang malah dirinya yang harus jatuh seperti ini, dan malah membuat dirinya sendiri dalam bahaya.

Sejujurnya, jika sampai terjadi sesuatu pada Bayinya, Airin tidak tahu lagi harus berbuat apa.

Butuh waktu cukup lama Airin menunggu mobil, karena Mobilnya terjebak oleh mobil-mobil Para Tamu yang bubar.

Ya, saat ini, tempat Parkir menjadi cukup ricuh karena acara itu dibubarkan secara tiba-tiba.

Selama menunggu, Airin jelas semakin takut, karena rasa nyeri di perutnya semakin menjadi-jadi.

Bagaimana ini...

Dan, setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya Airin berhasil naik ke mobil itu.

Namun sayangnya, hal buruk segera terjadi tepat ketika Airin sampai di ruang UGD Rumah Sakit.

"Dokter, bagaimana keadaan Bayiku?" Tanya Airin dengan cemas.

Lalu, sang dokter terlihat menunjukkan wajah lesu.

"Maaf, Nyonya bayi anda tidak bisa diselamatkan. Ini terlalu terlambat untuk di bawa kesini, seandainya saja anda bisa tiba sedikit lebih awal mungkin hal-hal paling buruk bisa dihindari,"

Kartika Airin mendengar hal itu, Airin merasa terlalu sok dan tidak bisa menerima itu semua.

"Bayiku... Dokter pasti bohongan anakku pasti selamat!"

"Maaf, Nyonya kami tidak bisa berbuat apa-apa. Ketika sampai di rumah sakit denyut nadi dari calon anak anda sudah tidak ada,"

"Tidak... Ini tidak bisa..."

Airin menjadi histeris ketika mendengar semua kabar itu.

Benar, Airin benar-benar tidak mengira jika perbuatannya yang cukup nekat dan membuat keributan ini bisa sampai menjadi seperti ini.

Bayinya yang berharga...

Satu-satunya hal berharga yang dirinya miliki saat ini, namun hal ini harus diambil juga.

Austin!!

Jika saja, setidaknya Suaminya itu memiliki beberapa perasaan, dan tadi mau memberikan tumpangan mobil, setidaknya anak mereka masih selamat.

Namun, lupakanlah untuk mencoba berharap kepada laki-laki sialan itu.

Yang sepertinya, udah terlalu termakan oleh godaan Kakak Ipar nya sendiri.

Airin lalu segera jatuh pingsan, setelah mendengar kabar itu.

Ketika Airin pingsan, tentu saja kabar jika Airin keguguran segara tiba kesemua orang.

####

Dalam beberapa hari Perawatan, tidak ada seorang pun yang datang untuk menjenguk Airin.

Airin juga masih diam di rumah sakit seolah tidak memiliki emosi.

Ini semua jelas, karena kejadian beberapa hari lalu.

Itu benar, Austin langsung memberikan surat cerai padanya.

Kurang lebih hal itu sudah Airin duga, karena dari Awal pernikahan ini adalah Perintah dari Kakek Austin, dan Kakek Austin sudah meninggal, jadi mungkin memang tidak ada gunanya mempertahankan pernikahan itu.

Namun tetap saja, Airin masih sangat kecewa.

Kata-kata Austin tetap begitu dingin bahkan sampai akhir.

"Ini yang kamu mau bukan? Surat Cerai? Inikah alasan kamu membuat keributan di pesta? Aku sekarang menuruti kemaunmu. Lagipula, tidak ada lagi yang bisa dipertahankan dari pernikahan ini. Kamu sendiri yang merusak nya, Airin,"

"Aku yang merusak sini? Jelas di sini kamu yang merusak pernikahan ini dari awal, kamu yang berselingkuh dari awal terlebih itu dengan Kakak Ipar mu sendiri! Kamu benar-benar tidak tahu malu dan tidak punya harga diri!"

"Diam, Kamu Airin! Cepat tanda tangani saja surat itu!"

Airin yang memang sudah tidak tahan juga untuk melihat wajah Austin, segera menandatangani surat itu.

Tepat setelah itu, Austin langsung segera pergi dari ruangan itu.

Dan, Airin menagis disana.

Ya, sampai sekarang dirinya tidak percaya jika dirinya sudah bercerai jika pernikahannya sudah benar-benar hancur.

Terutama, jika calon bayi yang dirinya nanti kan sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Dan lagi, belakangan dirinya tahu dari beberapa Grub kompleks, tentang bagaimana Austin dan Sylvia mulai memutar balikkan fakta pada orang-orang, dan menuduh dirinya lah yang memfitnah mereka berdua, karena termakan cemburu.

Dalam karangan bebas itu, mereka berdua juga membuat Drama, dimana sebenanya Erlan selalu melakukan KDRT pada Sylvia, dan Austin hanya menolongnya selama ini bahkan sampai saat ini, namun Airin termakan cemburu buta sampai-sampai salah paham sampai sejauh itu.

"Sungguh, mereka berdua kurang ajar sekali. Sampai memfitnah Kak Erlan, jika Kak Erlan tahu... Bagaimana dia nanti? Hah, padahal Kak Erlan saat ini masih berada di rumah sakit,"

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

semoga aja keguguran,buat apa hamil ksturunan dri pria sampah

2023-01-18

2

Krisna_🐐

Krisna_🐐

sdh ak ksh hadiah Thor semangat I like It

2022-12-14

0

trie

trie

kasian di awal cerita airin sudah menderita

2022-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Tidak Selalu Indah
2 Episode 2: Mencoba Bertahan
3 Episode 3: Masalah
4 Episode 4: Tragedi
5 Episode 5: Tidak Tahan
6 Episode 6: Hal Buruk
7 Episode 7: Keputusasaan
8 Episode 8: Erlan Castillo
9 Episode 9: Kemarahan
10 Episode 10: Kenyataan Pahit
11 Episode 11: Rencana Mereka
12 Episode 12: Merasa Malu
13 Episode 13: Sebuah Bantuan
14 Episode 14: Memulai Kembali
15 Episode 15: Keterlaluan
16 Episode 16: Kabar Mengejutkan
17 Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18 Episode 18: Comeback
19 Episode 19: Awal Dari Semuanya
20 Episode 20: Di Permainkan
21 Episode 21: Perasaan Familir
22 Episode 22: Pesona
23 Episode 23: Kisah Masalalu
24 Episode 24: Hal-hal Rumit
25 Episode 25: Satu Kamar
26 Episode 26: Masalah Tengah Malam
27 Episode 27: Salah Tingkah
28 Episode 28: Coba-coba
29 Episode 29: Bulan Madu
30 Episode 30: Pertemuan
31 Episode 31: Kedekatan
32 Episode 32: Terbawa Suasana
33 Episode 33: Mencurigakan
34 Episode 34: Wanita Ambisius
35 Episode 35: Sebuah Tekad
36 Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37 Episode 37: Penyemangatku
38 Episode 38: Rahasia Masalalu
39 Episode 39: Persiapan
40 Episode 40: Berbeda
41 Episode 41: Masalah
42 Episode 42: Kebodohan
43 Episode 43: Orang yang disuka
44 Episode 44: Senyuman itu
45 Episode 45: Epic Comeback
46 Episode 46: Cara Elite
47 Episode 47: Kebenaran
48 Episode 48: Di Permalukan
49 Episode 49: Kesalahan
50 Episode 50: Meresahkan
51 Episode 51: Pendapat Masing-masing
52 Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53 Episode 53: Pelan-pelan
54 Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55 Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56 Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57 Episode 57: Bertemu Kembali
58 Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59 Episode 59: Kenangan Masalalu
60 Episode 60: Penipu
61 Episode 61: Tuntutan
62 Episode 62: Takdir Yang Aneh
63 Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64 Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65 Episode 65: Sedikit Lagi
66 Episode 66: Sebuah Janji
67 Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68 Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69 Episode 69: Kecurigaan
70 Episode 70: Tidak Mungkin
71 Episode 71: Tidak Percaya
72 Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73 Episode 73: Jangan Harap!
74 Episode 74: Habis Sudah
75 Episode 75: Kejujuran
76 Episode 76: Keinginan Airin
77 Episode 77: Tersadar
78 Episode 78: Keputusan Erlan
79 Episode 79: Kebahagiaan
80 Promosi New Novel Rilis
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1: Tidak Selalu Indah
2
Episode 2: Mencoba Bertahan
3
Episode 3: Masalah
4
Episode 4: Tragedi
5
Episode 5: Tidak Tahan
6
Episode 6: Hal Buruk
7
Episode 7: Keputusasaan
8
Episode 8: Erlan Castillo
9
Episode 9: Kemarahan
10
Episode 10: Kenyataan Pahit
11
Episode 11: Rencana Mereka
12
Episode 12: Merasa Malu
13
Episode 13: Sebuah Bantuan
14
Episode 14: Memulai Kembali
15
Episode 15: Keterlaluan
16
Episode 16: Kabar Mengejutkan
17
Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18
Episode 18: Comeback
19
Episode 19: Awal Dari Semuanya
20
Episode 20: Di Permainkan
21
Episode 21: Perasaan Familir
22
Episode 22: Pesona
23
Episode 23: Kisah Masalalu
24
Episode 24: Hal-hal Rumit
25
Episode 25: Satu Kamar
26
Episode 26: Masalah Tengah Malam
27
Episode 27: Salah Tingkah
28
Episode 28: Coba-coba
29
Episode 29: Bulan Madu
30
Episode 30: Pertemuan
31
Episode 31: Kedekatan
32
Episode 32: Terbawa Suasana
33
Episode 33: Mencurigakan
34
Episode 34: Wanita Ambisius
35
Episode 35: Sebuah Tekad
36
Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37
Episode 37: Penyemangatku
38
Episode 38: Rahasia Masalalu
39
Episode 39: Persiapan
40
Episode 40: Berbeda
41
Episode 41: Masalah
42
Episode 42: Kebodohan
43
Episode 43: Orang yang disuka
44
Episode 44: Senyuman itu
45
Episode 45: Epic Comeback
46
Episode 46: Cara Elite
47
Episode 47: Kebenaran
48
Episode 48: Di Permalukan
49
Episode 49: Kesalahan
50
Episode 50: Meresahkan
51
Episode 51: Pendapat Masing-masing
52
Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53
Episode 53: Pelan-pelan
54
Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55
Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56
Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57
Episode 57: Bertemu Kembali
58
Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59
Episode 59: Kenangan Masalalu
60
Episode 60: Penipu
61
Episode 61: Tuntutan
62
Episode 62: Takdir Yang Aneh
63
Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64
Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65
Episode 65: Sedikit Lagi
66
Episode 66: Sebuah Janji
67
Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68
Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69
Episode 69: Kecurigaan
70
Episode 70: Tidak Mungkin
71
Episode 71: Tidak Percaya
72
Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73
Episode 73: Jangan Harap!
74
Episode 74: Habis Sudah
75
Episode 75: Kejujuran
76
Episode 76: Keinginan Airin
77
Episode 77: Tersadar
78
Episode 78: Keputusan Erlan
79
Episode 79: Kebahagiaan
80
Promosi New Novel Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!