Episode 16: Kabar Mengejutkan

Sylvia menatap Erlan dengan ekspresi heran ketika melihat pria itu menggenggam tangannya dengan begitu keras sampai itu terasa menyakitkan, dan semua itu hanya karena untuk membela Airin?

Sylvia entah kenapa merasa kesal melihat Mantan Suaminya itu membela Airin seperti ini.

Beberapa pertanyaan mulai muncul di dalam benaknya.

Kenapa Airin bisa bersama Erlan?

Jika diingat dengan benar, dulu Erlan pernah menelepon nya dengan ponsel Airin!

Sebenarnya hubungan macam apa yang mereka miliki?

Austin juga melihat bagaimana Erlan menggenggam tangan Sylvia itu, selalu segera menjadi marah dan mencoba menyingkirkan tangan Erlan.

"Kamu! Jangan berani sentuh Sylvia!"

Erlan lalu mulai menatap adik tirinya itu dengan ekspresi terkejut.

Dirinya benar-benar merasa jika Austin ini sangat menyebalkan dan mengagu.

"Aku juga tidak memiliki keinginan untuk menyentuh tangan kotor itu," kata Erlan dengan nada yang begitu dingin ketika sekarang terlihat, Erlan mengunakan sapu tangan untuk membersihkan tangannya yang tadi menegang Sylvia.

Jelas, Sylvia yang melihat adegan itu merasa sangat kesal.

"Erlan!! Kamu!! Kamu berani berbicara seperti itu tentangku!"

Erlan lalu segera menghela napas, dan berkata,

"Apalagi yang harus aku katakan, untuk seorang wanita yang berselingkuh? Terutama dengan Saudara Iparmu sendiri? Aku tidak mengerti, Sylvia, kenapa kamu sekarang berubah menjadi seorang wanita yang tidak memiliki harga diri dan tidak mau malu,"

"Erlan! Jangan kamu menghina Sylvia lagi! Dan lagi, dia berubah juga karena kamu tidak becus sebagai seorang Suami!"

Mendengar itu, Erlan lalu tertawa dan segera berkata,

"Aku? Tidak becus sebagai seorang Suami? Austin Castillo, kenapa kamu tidak berkaca pada dirimu sendiri? Seorang Pria, jam berani berselingkuh tempat ketika Istrinya sedang hamil? Dan bahkan, membiarkan Istirnya sampai keguguran? Bukankah kamu itu, sebagai Suami sungguh sampah?"

Airin yang juga berada di sana dan mendengar kata-kata pedas Erlan itu, juga cukup kaget.

Ya, kata-kata Erlan barusan sangat keren!

Siapa itu, Austin berani mengatakan Erlan Suami tidak becus!

Padahal, Austin sendirilah lelaki tidak berguna dan tidak becus, semakin Airin memikirkannya dirinya merasa begitu bodoh kenapa bisa bisanya dirinya jatuh cinta pada lelaki sampah dan ampas semacam Austin.

"Erlan! Jaga bicaramu!" Kata Austin dengan penuh emosi kemarahan.

"Apa? Apakah kamu tersinggung? Ku hanya mengatakan kenyataan bahwa kamu juga sebenarnya adalah Suami tidak berguna!"

Sylvia yang mendengar Erlan menjelek-jelek Austin, merasa tidak tahan lalu segera berkata,

"Itu karena Airin yang memang tidak berguna sebagai Istri! Itu bukan salah Austin! Airin yang dari awal merupakan wanita matre! Dia dan Keluarganya, yang lintah darat itu selama ini memeras keluarga Castillo, meminjam begitu banyak uang, untuk kesenangan mereka sendiri,"

"Tutup mulutmu Sylvia! Jangan kamu bicara omong kosong!"

"Airin, kamu jangan megelak lagi, dari awal kamu menikah dengan Austin karena menginginkan hartanya bukan?"

Austin lalu segera menambahkan,

"Itu benar, Aku sangat tahu Airin dan Keluarganya itu, mereka semua memanfaatkan kakek dan meminta pinjaman uang selama ini, untuk keinginan mereka sendiri seberapa banyak uang yang mereka minta selama ini sungguh tidak tahu malu! Hah, dan Airin, aku juga jelas tahu kamu sebenarnya tidak puas bukan menikah denganku? Karena Aku hanya anak kedua? Yang kamu pikir, Aku tidak akan menjadi Pewaris?"

Airin yang mendengar kata-kata Austin itu, menjadi tidak mengerti dengan semua omong kosong yang dikatakannya ini.

Soal Keluarganya, itu memang benar pernah meminjam beberapa uang, namun Airin sendiri tidak begitu tahu soal berapa banyak yang mereka pinjam di belakangnya.

Dirinya sudah mencoba mencegah mereka, namun dirinya juga tidak bertanya, dan Kakek juga terlalu baik.

Apakah ini sumber kesalahpahaman mereka?

Namun, dindingnya tidak pernah bilang buka dirinya tidak puas dengan pernikahan ini.

Jika dirinya tidak puas, lalu untuk apa selama ini dirinya bertahan menderita selama 2 tahun?

Ini awalnya, karena dirinya jatuh cinta pada Austin.

"Kapan Aku bilang Aku tidak puas? Kamulah Austin, yang selalu tidak puas dengan pernikahan kita!"

"Hah, Airin! Kamu memang mengatakan semacam itu jika di depanku, namun bagaimana dengan dibelakangku? Kamu pikir aku tidak tahu? Tentang kamu yang menjelek-jelekkanku? Karena Aku hanya Tuan Muda kedua di rumah, hanya memiliki posisi biasa di Perusahaan Keluarga, berbeda dengan Kak Erlan yang CEO dan Pewaris Utama di Keluarga? Kamu, dari awal lebih senang jika kamu dijodohkan dengan Kak Erlan dari pada Aku? Kamu lebih menyukai nya dari pada Aku?"

Erlan yang mendengar itu tentu saja menjadi binggung lalu menatap ke arah Airin, yang langsung menggelengkan kepalanya.

"Austin! Berhentilah bicara omong kosong semacam itu! Ku tidak pernah sedikitpun memiliki keinginan seperti itu kepada Kak Erlan!"

"Hah, jangan kamu berbohong padaku! Dan lihat dirimu sekarang! Karena kamu sudah bercerai denganku, kamu langsung mendekati Kak Erlan? Hah, benar-benar tidak tahu malu,"

Airin merasa jika percakapan ini semakin lama semakin tidak jelas.

Dan hal-hal yang di katakan Austin itu...

Dari mana Austin bisa memiliki kesimpulan bodoh semacam itu?

Airin yakin, selama ini dirinya tidak menujukan sikap yang begitu dekat dengan Kak Erlan.

Jarak pas di antara mereka berdua yang hanya benar-benar saudara Ipar, ada-ada perasaan lebih ataupun pemikiran semacam itu.

Padahal, Austin sendiri di yang selama ini memendam perasaan kepada Sylvia, yang merupakan Istri Kak Erlan saat itu.

Namun, sekarang Austin, dengan berani malah men fitnah dan mengambil hitam kan dirinya?

Sungguh laki-laki yang tidak tahu malu!

Airin tidak pernah mendengar laki-laki se tidak tahu malu Austin!

"Sungguh, Austin kamu itu benar-benar tidak masuk akal! Dari awal kamu yang mencintai Istri Kakakmu sendiri! Sudahlah, lupakan aku merasa tidak ada gunanya berbicara dengan dua sampah seperti kalian, kalian berdua benar-benar tidak tahu malu," kata Airin terlihat mendorong kursi roda Erlan, mencoba mengajaknya segera pergi dari situ.

Sylvia entah kenapa menjadi marah melihat mereka berdua itu akan pergi.

Sylvia juga melihat, bagaimana Austin menjadi sangat marah karena diabaikan itu.

Sylvia lalu mencoba untuk menenangkan Austin.

"Austin, tenanglah. Kamu jangan terlalu terbawa emosi, benar bukankah sebaiknya kita segera memberi tahu mereka soal kabar bahagia kita?"

Austin lalu baru ingat tentang sesuatu, lalu segera berkata dengan keras.

"Hey, kalian berdua! Tunggu sebentar ada hal penting yang ingin kami katakan pada kalian!"

Airin dan Erlan, lalu kembali meningkat ke belakang menatap kedua orang itu, aku penasaran juga dengan apa yang akan mereka katakan.

"Apalagi mau kalian?"

Sylvia lalu dengan bangga segera merangkul Austin dengan mesra dan berkata,

"Austin, sayang baiknya kamu segera membagikan kabar bahagia kita,"

"Hmm, hanya ingin memberitahu kalian bahwa Aku dan Sylvia and menikah dalam waktu dekat, jadi baik kalian berdua jangan coba-coba untuk mengganggu hubungan kami lagi,"

Airin dan Erlan jelas menunjukkan ekspresi kaget dan tidak percaya.

Airin benar-benar merasa begitu marah ketika mendengar itu.

Karena belum, juga satu bulan mereka bercerai?

Namun kabar omong kosong apa yang barusan dirinya dengar?

Padahal, Austin juga baru saja kehilangan calon anak mereka...

Namun berani berani ya mereka akan segera menikah di saat semacam itu?

Kenapa mereka berdua bisa tidak tahu malu begitu!

Begituu kurang ajar!

Erlan juga melihat kemarahan Airin, mencoba menengakan Airin, dengan memegang tangannya.

Airin yang tangannya digengam tiba-tiba itu, lalu segera kembali dari lamunan nya dari semua rasa sedih frustasi dan keputusasaan nya itu.

Ya, Airin tahu yang marah soal hal ini tentu saja bukan dirinya saja.

Airin juga tahu, Kak Erlan pasti juga sangat terluka karena semua hal ini.

Airin lalu menarik nafas dalam-dalam mencoba menenangkan dirinya lalu segera berkata,

"Kalian berdua? Akan segera menikah? Sungguh tidak tahu malu! Dan itu bukan urusanku benar-benar kabar yang tidak penting, mari Kak Erlan kita tinggalkan saja dua orang tidak tahu malu itu,"

Airin mengatakannya dengan nada sedingin mungkin, mencoba menyembunyikan emosi yang dimilikinya agar kedua pasangan itu tidak semakin merendahkan harga dirinya, merasa senang jika dirinya merasa kesal.

Airin semakin mempercepat dorongan kursi roda itu karena menahan amarah nya.

Hingga, mereka segera memasuki gerbang pemakaman.

Ya, menikah berdua tentu masih ingat tujuan mereka berdua datang ke sini.

"Airin, sudah tidak apa-apa, sudah kamu jangan memikirkan soal provokasi dari mereka berdua tadi,"

Mendengar kata-kata mencoba menenangkan nya itu, Airin merasa sedikit amarahnya mereda.

"Kak Erlan benar, kita tidak boleh terpancing dengan mereka berdua, lalu apa yang sebaiknya kita lakukan?"

"Bagaimana jika kita mempercepat rencana kita?"

Terpopuler

Comments

Wati Bojoe Kikin

Wati Bojoe Kikin

sbenere suka critanya cuman banyak kata" yg bikin pusing kadang jg salah ngetiknya

2023-04-26

2

Ida Blado

Ida Blado

terlalu bertele2,dan baik airin maupun erlan knp masih begitu peduli dgn dua sampah itu,mbok ya biasa aja gk usah nunjukin emosi,,,lebay bgt

2023-01-18

0

pipit

pipit

mempercepat rencana nikah ya erlan dan airin

2022-12-16

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Tidak Selalu Indah
2 Episode 2: Mencoba Bertahan
3 Episode 3: Masalah
4 Episode 4: Tragedi
5 Episode 5: Tidak Tahan
6 Episode 6: Hal Buruk
7 Episode 7: Keputusasaan
8 Episode 8: Erlan Castillo
9 Episode 9: Kemarahan
10 Episode 10: Kenyataan Pahit
11 Episode 11: Rencana Mereka
12 Episode 12: Merasa Malu
13 Episode 13: Sebuah Bantuan
14 Episode 14: Memulai Kembali
15 Episode 15: Keterlaluan
16 Episode 16: Kabar Mengejutkan
17 Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18 Episode 18: Comeback
19 Episode 19: Awal Dari Semuanya
20 Episode 20: Di Permainkan
21 Episode 21: Perasaan Familir
22 Episode 22: Pesona
23 Episode 23: Kisah Masalalu
24 Episode 24: Hal-hal Rumit
25 Episode 25: Satu Kamar
26 Episode 26: Masalah Tengah Malam
27 Episode 27: Salah Tingkah
28 Episode 28: Coba-coba
29 Episode 29: Bulan Madu
30 Episode 30: Pertemuan
31 Episode 31: Kedekatan
32 Episode 32: Terbawa Suasana
33 Episode 33: Mencurigakan
34 Episode 34: Wanita Ambisius
35 Episode 35: Sebuah Tekad
36 Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37 Episode 37: Penyemangatku
38 Episode 38: Rahasia Masalalu
39 Episode 39: Persiapan
40 Episode 40: Berbeda
41 Episode 41: Masalah
42 Episode 42: Kebodohan
43 Episode 43: Orang yang disuka
44 Episode 44: Senyuman itu
45 Episode 45: Epic Comeback
46 Episode 46: Cara Elite
47 Episode 47: Kebenaran
48 Episode 48: Di Permalukan
49 Episode 49: Kesalahan
50 Episode 50: Meresahkan
51 Episode 51: Pendapat Masing-masing
52 Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53 Episode 53: Pelan-pelan
54 Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55 Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56 Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57 Episode 57: Bertemu Kembali
58 Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59 Episode 59: Kenangan Masalalu
60 Episode 60: Penipu
61 Episode 61: Tuntutan
62 Episode 62: Takdir Yang Aneh
63 Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64 Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65 Episode 65: Sedikit Lagi
66 Episode 66: Sebuah Janji
67 Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68 Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69 Episode 69: Kecurigaan
70 Episode 70: Tidak Mungkin
71 Episode 71: Tidak Percaya
72 Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73 Episode 73: Jangan Harap!
74 Episode 74: Habis Sudah
75 Episode 75: Kejujuran
76 Episode 76: Keinginan Airin
77 Episode 77: Tersadar
78 Episode 78: Keputusan Erlan
79 Episode 79: Kebahagiaan
80 Promosi New Novel Rilis
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1: Tidak Selalu Indah
2
Episode 2: Mencoba Bertahan
3
Episode 3: Masalah
4
Episode 4: Tragedi
5
Episode 5: Tidak Tahan
6
Episode 6: Hal Buruk
7
Episode 7: Keputusasaan
8
Episode 8: Erlan Castillo
9
Episode 9: Kemarahan
10
Episode 10: Kenyataan Pahit
11
Episode 11: Rencana Mereka
12
Episode 12: Merasa Malu
13
Episode 13: Sebuah Bantuan
14
Episode 14: Memulai Kembali
15
Episode 15: Keterlaluan
16
Episode 16: Kabar Mengejutkan
17
Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18
Episode 18: Comeback
19
Episode 19: Awal Dari Semuanya
20
Episode 20: Di Permainkan
21
Episode 21: Perasaan Familir
22
Episode 22: Pesona
23
Episode 23: Kisah Masalalu
24
Episode 24: Hal-hal Rumit
25
Episode 25: Satu Kamar
26
Episode 26: Masalah Tengah Malam
27
Episode 27: Salah Tingkah
28
Episode 28: Coba-coba
29
Episode 29: Bulan Madu
30
Episode 30: Pertemuan
31
Episode 31: Kedekatan
32
Episode 32: Terbawa Suasana
33
Episode 33: Mencurigakan
34
Episode 34: Wanita Ambisius
35
Episode 35: Sebuah Tekad
36
Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37
Episode 37: Penyemangatku
38
Episode 38: Rahasia Masalalu
39
Episode 39: Persiapan
40
Episode 40: Berbeda
41
Episode 41: Masalah
42
Episode 42: Kebodohan
43
Episode 43: Orang yang disuka
44
Episode 44: Senyuman itu
45
Episode 45: Epic Comeback
46
Episode 46: Cara Elite
47
Episode 47: Kebenaran
48
Episode 48: Di Permalukan
49
Episode 49: Kesalahan
50
Episode 50: Meresahkan
51
Episode 51: Pendapat Masing-masing
52
Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53
Episode 53: Pelan-pelan
54
Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55
Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56
Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57
Episode 57: Bertemu Kembali
58
Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59
Episode 59: Kenangan Masalalu
60
Episode 60: Penipu
61
Episode 61: Tuntutan
62
Episode 62: Takdir Yang Aneh
63
Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64
Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65
Episode 65: Sedikit Lagi
66
Episode 66: Sebuah Janji
67
Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68
Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69
Episode 69: Kecurigaan
70
Episode 70: Tidak Mungkin
71
Episode 71: Tidak Percaya
72
Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73
Episode 73: Jangan Harap!
74
Episode 74: Habis Sudah
75
Episode 75: Kejujuran
76
Episode 76: Keinginan Airin
77
Episode 77: Tersadar
78
Episode 78: Keputusan Erlan
79
Episode 79: Kebahagiaan
80
Promosi New Novel Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!