3 tahun kemudian
Saat ini, di bandara kota J, terlihat ada sebuah Pesawat Pribadi baru saja mendarat disana.
Dan keluar dari sana, terlihat seorang wanita yang sangat cantik, mengenakan sebuah gaun yang terlihat elegan, dia baru saja melepaskan kacamata hitamnya, mulai menatap kearah bandara, karena akhirnya wanita itu kembali ke tanah kelahirannya.
Dari dalam pintu, lalu keluar lagi orang pria yang mengenakan setelan jas rapi, berjalan perlahan keluar, dia memiliki penampilan yang sangat enak dipandang mata itu mungkin karena ketampanan nya yang tidak bisa ditutupi.
"Kamu senang Airin? Setelah sekian lama akhirnya kita kembali ke sini,"
"Ya, Kak Erlan. Aku merasa cukup lega akhirnya bisa kembali ke sini,"
"Itu bagus berarti bagian kedua dari rencana kita akan segera dilakukan,"
Airin lalu menatap kearah Pria yang ada disampingnya itu, yang saat ini terlihat sangat segar.
"Tentu saja kita harus segera melakukannya. Bagaimana soal laporan terakhir dari mata-mata kita?"
Erlan lalu segera menyuruh asistennya untuk memberikan laporan yang dirinya siapkan sebelumnya.
Erlan menerima dokumen itu, lalu mulai menyerahkannya pada Airin disampaignya sambil berkata,
"Ya, seperti yang kita kira, selama tiga tahun ini, mereka lebih banyak menghibur hamburg kan uang untuk bersenang-senang daripada mengurus perusahaan dengan serius,"
Airin yang berniat mengambil dokumen itu dari tangan Erlan, dak sengaja menyentuh tangan Erlan.
Yah, walaupun mereka sudah bersama sebagai teman selama tiga tahun ini, Airin masih merasa canggung ketika mendapatkan beberapa kontak sederhana semacam ini.
Sesuatu yang membuat hati Airin, entah kenapa terasa aneh.
"Jadi begitu, ini mungkin lebih baik daripada yang kita kira,"
"Tentu saja, dalam 3 tahun ini, kita juga sudah cukup membeli diam-diam saham Perusahaan mereka,"
"Berapa persen yang kita miliki saat ini?"
"Ini baru 10%, hanya mengambil kepemilikan publik saja sepertinya masih cukup sulit karena hanya 35% saja yang beredar belum lagi, sebagian besar saham yang beredar di publik dimiliki oleh kolegan-kolegan mereka, cukup susah untuk membujuk mereka melepas kepemilikan mereka, dan soal saham kepemilikan Internal, ini mungkin lebih sulit daripada yang kita kira,"
"Jadi begitu, mungkin satu-satunya cara membuat mereka berhutang dulu? Agar mereka melepaskan kepemilikan mereka,"
"Yups, rencana itu akan segera berlangsung nanti,"
"Tentu saja,"
"Ah benar, aku lupa untuk memberimu selamat atas kesuksesan Pameran Tunggalmu Lukisanmu di Negara P, aku dengar kamu mendapatkan penawaran bagus untuk Lukisan-lukisan mu,"
"Ya semua memang berjalan cukup bagus, ini semua juga berkat kamu yang mendukungku, membuatku tetap yakin untuk bisa mengadakan Pameran mandiri,"
Seorang Asisten datang dan memberikan bunga pada Airin, Airin menerima bunga itu, sudah menebak dari mana asalnya.
"Pffff... Kamu benar-benar sampai repot-repot memberiku hadiah, ini adalah bunga kesukaan ku, bagaimana kamu bisa tahu?"
"Kamu sepertinya sering memajang bunga itu di Galeri lukisanmu,"
"Kamu sepertinya memperhatikannya," kata Airin sambil tersenyum malu, ya Airin cukup terkejut, untuk Pria yang secuek yang kata orang-orang hanya memikirkan pekerjaan saja namun Erlan ternyata cukup memperhatikan dirinya soal hal-hal kecil itu, seperti tahu bunga kesukaannya.
Keduanya terlihat sangat asik berbicara, sampai cukup lupa akan waktu.
Seorang Asisten lalu segera berbisik kepada Erlan,
"Tuan Muda, ini sudah saatnya kita pergi dari Bandara, atau kita akan terlambat untuk janji temu nanti,"
Mendengar itu, Erlan lalu mulai menatap kearah yang tangannya,
"Ah, benar kita harus segera pergi kesana,"
Airin, jelas saja mengerti kemana mereka akan pergi.
"Emm, Pamanmu akan ikut?"
"Ya, walaupun aku bilang ini hanya beberapa hal untuk rencana kita, namun dia bersikeras untuk ikut,"
"Hah, Paman Haikal memang terlalu baik pada kita, ini bisa berjalan dengan baik juga berkat bantuan nya, walaupun ini ternyata cukup memakan waktu lama,"
"Kamu benar, baiklah mari kita segera ke sini tidak ingin membuang waktu terlalu banyak,"
Keduanya lalu segera pergi dari bandara, menggunakan mobil yang sudah disiapkan ke sebelumnya, menuju ke sebuah tempat yang menang sudah mereka rencanakan dari awal.
Dan, tidak lama sampai mereka berdua tiba di tempat yang mereka tuju.
Ada tulisan, 'Kantor Urusan Agama', yang tertulis besar di tempat yang saat ini Airin dan Erlan datangi.
Tujuan mereka berdua ke sini sangat jelas, yaitu untuk mendapatkan surat nikah.
Ini hanya Pernikahan pura-pura, di mereka berdua tidak berniat untuk merayakannya besar-besaran.
Airin yang menatap kearah gedung KUA itu jelas merasa cukup gugup.
Disana, sudah ada penata rias yang menyebut dirinya untuk segera dibawa keruang ganti.
Yah, bagaimanapun juga Airin tahu hal ini hanya sekedar formalitas bukan seperti pernikahan sungguhan.
"Sampai nanti di tempat Ijab Kabul," kata Erlan yang menuju ke ruangan yang berbeda dengan Airin.
"Ya, Kak Erlan,"
Setelah mengatakan itu, Airin segera mengikuti petugas tata rias itu.
Airin menarik nafas dalam-dalam mencoba untuk menormalkan emosinya, ya ini hanya Pernikahan pura-pura kenapa dirinya begitu gugup?
Dalam tiga tahun terakhir, hubungan mereka tidak lebih dari sekedar teman bisnis, Airin juga menjaga hatinya, dan memastikan hubungan antara dirinya dan Kak Erlan tidak melebihi batas yang ada.
Hanya sekarang, ketika Airin memikirkan bahwa hari ini dirinya akan menikah dengan Erlan, perasaannya terasa rumit.
Sebuah Pernikahan...
Kita kenapa ada sedikit perasaan bahagia di sana.
Sungguh!
Airin!
Apa yang kamu pikirkan!
Ini tidak kelebihannya untuk formalitas, jangan terlalu terbawa perasaan!
"Apakah anda sudah siap Nona?" Tanya sang penata rias, yang bersiap untuk merias Airin.
"Ya, lakukan secepatnya saja,"
Butuh waktu cukup lama, sampai riasan itu, selesai.
Dan sekarang, Airin mulai menatap kearah kaca menatap dirinya yang mengenakan baju pengantin.
Baju pengantin yang sangat cantik, yang ternyata lebih cantik dari gaun Pernikahannya dulu, cukup mewah dan elegan, ini jelas bukan seperti baju sewaan bukan?
"Baju ini?"
"Ah, ini adalah sesuatu yang sudah Tuan Muda Erlan siapkan sebelumnya, dia berharap anda akan menyukainya,"
Airin sebenarnya tidak mengira jika Kak Erlan akan menyiapkan hal-hal semacam ini, bukankah ini terlalu berlebihan?
Ini toh bukan Pernikahan sungguhan..
Jika saja ini sungguhan...
Airin mulai menggeleng bilangkan kepalanya merasa pikirannya itu sungguh tidak benar.
"Gaun ini sangat cantik,"
Ya, Airin benar-benar menyukai gaun yang indah ini, lalu Airin mulai menatap Perhiasan yang dirinya kenakan.
Sesuatu terlihat sangat serasi dengan gaun ini juga, terutama liontin yang dipakainya.
"Apakah perhiasan ini juga yang di siapkan oleh Kak Erlan?"
"Ya, itu adalah bagian dari hadiah dari Tuan Muda, semoga Nona menyukainya,"
Airin menatap kalung berlian dilehernya dengan takjub.
Astaga, ini Berlian Asli!
Dan lagi, desainnya sangat unik, seberapa mahal kira-kira harganya?
Astaga...
Ukh, Airin tahu jika Kak Erlan sangat baik, namun kebaikan ini sungguh membuat Airin tidak tahan.
Kalau seperti ini, hatinya bisa menjadi goyah...
Padahal dirinya sudah meyakinkan dirinya sendiri, bahwa dirinya tidak akan jatuh cinta, karena jatuh cinta itu sulit, yang pada akhirnya bisa berakhir dengan sakit hati.
Sesungguhnya, sudah cukup dirinya pernah disakiti dan di khianati...
"Nona, mari kita segera ke Aula utama,"
Mereka lalu segera menuju ke gedung di sebelah KUA itu, dan memasuki sebuah aula yang ternyata cukup besar.
Dan disana, sudah di dekorasi sedemikian rupa menjadi sangat indah, dengan bunga ada di mana-mana.
Airin berjalan memasuki tempat itu dengan ekspresi kaget.
Walaupun, tidak ada tamu dalam acara itu, namun hal-hal ini sudah terbilang sangat mewah dan indah, jadi semacam pesta Pribadi.
Dan tidak lama sampai Airin, tiba di tengah ruangan.
"Kamu sudah sampai Airin?"
Airin lalu melihat, dimana Erlan sudah duduk di salah satu kursi yang sudah disiapkan untuk melakukan Ijab Kabul.
Erlan saat ini sudah berganti dengan sebuah jas berwarna putih, dengan bunga mawar disaku bajunya.
Itu, terlihat sangat elegan dan indah jika Erlan yang memakainya, menunjukkan kharisma maskulin dan ketampanan nya yang semakin bersinar.
Airin bahkan hampir lupa jika ini hanya acara setingan.
"Emm, ya. Terimakasih sudah menyiapkan semua ini dengan baik,"
"Tentu saja,"
Senyuman Erlan itu hampir membuat Airin silau.
Dan disanalah Ijab Kabul itu segera dimulai.
Erlan mengatakannya dengan cukup baik.
Ketika mendengarkan Ijab kabul itu, Airin hampir saja terkena serangan jantung saling kagetnya dengan Mas Kawin yang Erlan berikan.
Eh?
Kenapa begitu banyak?
"Saksi, Sah?"
"Sah!"
"Alhamdulillah, sekarang Nona Airin dan Tuan Muda Erlan, sudah resmi menjadi sepasang Suami Istri,"
Bahkan sebelum Airin bisa bereaksi, krudung yang menutupi wajahnya segera dibuka, dan ada sebuah ciuman kecil di dahinya.
"Kamu sangat cantik hari ini,"
Airin tahu, ini hanya hal-hal formalitas, namun kenapa jantungnya, tidak bisa berhenti berdebar?
Astaga...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Yeni Maryani
tak ada undangan berarti tidak bisa makan gratis
2023-01-30
1
NandhiniAnak Babeh
kondangan dong Thor 🤭🤭🤭
2022-12-21
1
pipit
wauwww sah ya airin elan selamat semoga kalian berdua mena demam bucin dan tidak hanya nikah pura pura tapi sungguhan , benih-benih cintaa akan segera dimulai
2022-12-18
2