Episode 18: Comeback

3 tahun kemudian

Saat ini, di bandara kota J, terlihat ada sebuah Pesawat Pribadi baru saja mendarat disana.

Dan keluar dari sana, terlihat seorang wanita yang sangat cantik, mengenakan sebuah gaun yang terlihat elegan, dia baru saja melepaskan kacamata hitamnya, mulai menatap kearah bandara, karena akhirnya wanita itu kembali ke tanah kelahirannya.

Dari dalam pintu, lalu keluar lagi orang pria yang mengenakan setelan jas rapi, berjalan perlahan keluar, dia memiliki penampilan yang sangat enak dipandang mata itu mungkin karena ketampanan nya yang tidak bisa ditutupi.

"Kamu senang Airin? Setelah sekian lama akhirnya kita kembali ke sini,"

"Ya, Kak Erlan. Aku merasa cukup lega akhirnya bisa kembali ke sini,"

"Itu bagus berarti bagian kedua dari rencana kita akan segera dilakukan,"

Airin lalu menatap kearah Pria yang ada disampingnya itu, yang saat ini terlihat sangat segar.

"Tentu saja kita harus segera melakukannya. Bagaimana soal laporan terakhir dari mata-mata kita?"

Erlan lalu segera menyuruh asistennya untuk memberikan laporan yang dirinya siapkan sebelumnya.

Erlan menerima dokumen itu, lalu mulai menyerahkannya pada Airin disampaignya sambil berkata,

"Ya, seperti yang kita kira, selama tiga tahun ini, mereka lebih banyak menghibur hamburg kan uang untuk bersenang-senang daripada mengurus perusahaan dengan serius,"

Airin yang berniat mengambil dokumen itu dari tangan Erlan, dak sengaja menyentuh tangan Erlan.

Yah, walaupun mereka sudah bersama sebagai teman selama tiga tahun ini, Airin masih merasa canggung ketika mendapatkan beberapa kontak sederhana semacam ini.

Sesuatu yang membuat hati Airin, entah kenapa terasa aneh.

"Jadi begitu, ini mungkin lebih baik daripada yang kita kira,"

"Tentu saja, dalam 3 tahun ini, kita juga sudah cukup membeli diam-diam saham Perusahaan mereka,"

"Berapa persen yang kita miliki saat ini?"

"Ini baru 10%, hanya mengambil kepemilikan publik saja sepertinya masih cukup sulit karena hanya 35% saja yang beredar belum lagi, sebagian besar saham yang beredar di publik dimiliki oleh kolegan-kolegan mereka, cukup susah untuk membujuk mereka melepas kepemilikan mereka, dan soal saham kepemilikan Internal, ini mungkin lebih sulit daripada yang kita kira,"

"Jadi begitu, mungkin satu-satunya cara membuat mereka berhutang dulu? Agar mereka melepaskan kepemilikan mereka,"

"Yups, rencana itu akan segera berlangsung nanti,"

"Tentu saja,"

"Ah benar, aku lupa untuk memberimu selamat atas kesuksesan Pameran Tunggalmu Lukisanmu di Negara P, aku dengar kamu mendapatkan penawaran bagus untuk Lukisan-lukisan mu,"

"Ya semua memang berjalan cukup bagus, ini semua juga berkat kamu yang mendukungku, membuatku tetap yakin untuk bisa mengadakan Pameran mandiri,"

Seorang Asisten datang dan memberikan bunga pada Airin, Airin menerima bunga itu, sudah menebak dari mana asalnya.

"Pffff... Kamu benar-benar sampai repot-repot memberiku hadiah, ini adalah bunga kesukaan ku, bagaimana kamu bisa tahu?"

"Kamu sepertinya sering memajang bunga itu di Galeri lukisanmu,"

"Kamu sepertinya memperhatikannya," kata Airin sambil tersenyum malu, ya Airin cukup terkejut, untuk Pria yang secuek yang kata orang-orang hanya memikirkan pekerjaan saja namun Erlan ternyata cukup memperhatikan dirinya soal hal-hal kecil itu, seperti tahu bunga kesukaannya.

Keduanya terlihat sangat asik berbicara, sampai cukup lupa akan waktu.

Seorang Asisten lalu segera berbisik kepada Erlan,

"Tuan Muda, ini sudah saatnya kita pergi dari Bandara, atau kita akan terlambat untuk janji temu nanti,"

Mendengar itu, Erlan lalu mulai menatap kearah yang tangannya,

"Ah, benar kita harus segera pergi kesana,"

Airin, jelas saja mengerti kemana mereka akan pergi.

"Emm, Pamanmu akan ikut?"

"Ya, walaupun aku bilang ini hanya beberapa hal untuk rencana kita, namun dia bersikeras untuk ikut,"

"Hah, Paman Haikal memang terlalu baik pada kita, ini bisa berjalan dengan baik juga berkat bantuan nya, walaupun ini ternyata cukup memakan waktu lama,"

"Kamu benar, baiklah mari kita segera ke sini tidak ingin membuang waktu terlalu banyak,"

Keduanya lalu segera pergi dari bandara, menggunakan mobil yang sudah disiapkan ke sebelumnya, menuju ke sebuah tempat yang menang sudah mereka rencanakan dari awal.

Dan, tidak lama sampai mereka berdua tiba di tempat yang mereka tuju.

Ada tulisan, 'Kantor Urusan Agama', yang tertulis besar di tempat yang saat ini Airin dan Erlan datangi.

Tujuan mereka berdua ke sini sangat jelas, yaitu untuk mendapatkan surat nikah.

Ini hanya Pernikahan pura-pura, di mereka berdua tidak berniat untuk merayakannya besar-besaran.

Airin yang menatap kearah gedung KUA itu jelas merasa cukup gugup.

Disana, sudah ada penata rias yang menyebut dirinya untuk segera dibawa keruang ganti.

Yah, bagaimanapun juga Airin tahu hal ini hanya sekedar formalitas bukan seperti pernikahan sungguhan.

"Sampai nanti di tempat Ijab Kabul," kata Erlan yang menuju ke ruangan yang berbeda dengan Airin.

"Ya, Kak Erlan,"

Setelah mengatakan itu, Airin segera mengikuti petugas tata rias itu.

Airin menarik nafas dalam-dalam mencoba untuk menormalkan emosinya, ya ini hanya Pernikahan pura-pura kenapa dirinya begitu gugup?

Dalam tiga tahun terakhir, hubungan mereka tidak lebih dari sekedar teman bisnis, Airin juga menjaga hatinya, dan memastikan hubungan antara dirinya dan Kak Erlan tidak melebihi batas yang ada.

Hanya sekarang, ketika Airin memikirkan bahwa hari ini dirinya akan menikah dengan Erlan, perasaannya terasa rumit.

Sebuah Pernikahan...

Kita kenapa ada sedikit perasaan bahagia di sana.

Sungguh!

Airin!

Apa yang kamu pikirkan!

Ini tidak kelebihannya untuk formalitas, jangan terlalu terbawa perasaan!

"Apakah anda sudah siap Nona?" Tanya sang penata rias, yang bersiap untuk merias Airin.

"Ya, lakukan secepatnya saja,"

Butuh waktu cukup lama, sampai riasan itu, selesai.

Dan sekarang, Airin mulai menatap kearah kaca menatap dirinya yang mengenakan baju pengantin.

Baju pengantin yang sangat cantik, yang ternyata lebih cantik dari gaun Pernikahannya dulu, cukup mewah dan elegan, ini jelas bukan seperti baju sewaan bukan?

"Baju ini?"

"Ah, ini adalah sesuatu yang sudah Tuan Muda Erlan siapkan sebelumnya, dia berharap anda akan menyukainya,"

Airin sebenarnya tidak mengira jika Kak Erlan akan menyiapkan hal-hal semacam ini, bukankah ini terlalu berlebihan?

Ini toh bukan Pernikahan sungguhan..

Jika saja ini sungguhan...

Airin mulai menggeleng bilangkan kepalanya merasa pikirannya itu sungguh tidak benar.

"Gaun ini sangat cantik,"

Ya, Airin benar-benar menyukai gaun yang indah ini, lalu Airin mulai menatap Perhiasan yang dirinya kenakan.

Sesuatu terlihat sangat serasi dengan gaun ini juga, terutama liontin yang dipakainya.

"Apakah perhiasan ini juga yang di siapkan oleh Kak Erlan?"

"Ya, itu adalah bagian dari hadiah dari Tuan Muda, semoga Nona menyukainya,"

Airin menatap kalung berlian dilehernya dengan takjub.

Astaga, ini Berlian Asli!

Dan lagi, desainnya sangat unik, seberapa mahal kira-kira harganya?

Astaga...

Ukh, Airin tahu jika Kak Erlan sangat baik, namun kebaikan ini sungguh membuat Airin tidak tahan.

Kalau seperti ini, hatinya bisa menjadi goyah...

Padahal dirinya sudah meyakinkan dirinya sendiri, bahwa dirinya tidak akan jatuh cinta, karena jatuh cinta itu sulit, yang pada akhirnya bisa berakhir dengan sakit hati.

Sesungguhnya, sudah cukup dirinya pernah disakiti dan di khianati...

"Nona, mari kita segera ke Aula utama,"

Mereka lalu segera menuju ke gedung di sebelah KUA itu, dan memasuki sebuah aula yang ternyata cukup besar.

Dan disana, sudah di dekorasi sedemikian rupa menjadi sangat indah, dengan bunga ada di mana-mana.

Airin berjalan memasuki tempat itu dengan ekspresi kaget.

Walaupun, tidak ada tamu dalam acara itu, namun hal-hal ini sudah terbilang sangat mewah dan indah, jadi semacam pesta Pribadi.

Dan tidak lama sampai Airin, tiba di tengah ruangan.

"Kamu sudah sampai Airin?"

Airin lalu melihat, dimana Erlan sudah duduk di salah satu kursi yang sudah disiapkan untuk melakukan Ijab Kabul.

Erlan saat ini sudah berganti dengan sebuah jas berwarna putih, dengan bunga mawar disaku bajunya.

Itu, terlihat sangat elegan dan indah jika Erlan yang memakainya, menunjukkan kharisma maskulin dan ketampanan nya yang semakin bersinar.

Airin bahkan hampir lupa jika ini hanya acara setingan.

"Emm, ya. Terimakasih sudah menyiapkan semua ini dengan baik,"

"Tentu saja,"

Senyuman Erlan itu hampir membuat Airin silau.

Dan disanalah Ijab Kabul itu segera dimulai.

Erlan mengatakannya dengan cukup baik.

Ketika mendengarkan Ijab kabul itu, Airin hampir saja terkena serangan jantung saling kagetnya dengan Mas Kawin yang Erlan berikan.

Eh?

Kenapa begitu banyak?

"Saksi, Sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillah, sekarang Nona Airin dan Tuan Muda Erlan, sudah resmi menjadi sepasang Suami Istri,"

Bahkan sebelum Airin bisa bereaksi, krudung yang menutupi wajahnya segera dibuka, dan ada sebuah ciuman kecil di dahinya.

"Kamu sangat cantik hari ini,"

Airin tahu, ini hanya hal-hal formalitas, namun kenapa jantungnya, tidak bisa berhenti berdebar?

Astaga...

Terpopuler

Comments

Yeni Maryani

Yeni Maryani

tak ada undangan berarti tidak bisa makan gratis

2023-01-30

1

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

kondangan dong Thor 🤭🤭🤭

2022-12-21

1

pipit

pipit

wauwww sah ya airin elan selamat semoga kalian berdua mena demam bucin dan tidak hanya nikah pura pura tapi sungguhan , benih-benih cintaa akan segera dimulai

2022-12-18

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Tidak Selalu Indah
2 Episode 2: Mencoba Bertahan
3 Episode 3: Masalah
4 Episode 4: Tragedi
5 Episode 5: Tidak Tahan
6 Episode 6: Hal Buruk
7 Episode 7: Keputusasaan
8 Episode 8: Erlan Castillo
9 Episode 9: Kemarahan
10 Episode 10: Kenyataan Pahit
11 Episode 11: Rencana Mereka
12 Episode 12: Merasa Malu
13 Episode 13: Sebuah Bantuan
14 Episode 14: Memulai Kembali
15 Episode 15: Keterlaluan
16 Episode 16: Kabar Mengejutkan
17 Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18 Episode 18: Comeback
19 Episode 19: Awal Dari Semuanya
20 Episode 20: Di Permainkan
21 Episode 21: Perasaan Familir
22 Episode 22: Pesona
23 Episode 23: Kisah Masalalu
24 Episode 24: Hal-hal Rumit
25 Episode 25: Satu Kamar
26 Episode 26: Masalah Tengah Malam
27 Episode 27: Salah Tingkah
28 Episode 28: Coba-coba
29 Episode 29: Bulan Madu
30 Episode 30: Pertemuan
31 Episode 31: Kedekatan
32 Episode 32: Terbawa Suasana
33 Episode 33: Mencurigakan
34 Episode 34: Wanita Ambisius
35 Episode 35: Sebuah Tekad
36 Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37 Episode 37: Penyemangatku
38 Episode 38: Rahasia Masalalu
39 Episode 39: Persiapan
40 Episode 40: Berbeda
41 Episode 41: Masalah
42 Episode 42: Kebodohan
43 Episode 43: Orang yang disuka
44 Episode 44: Senyuman itu
45 Episode 45: Epic Comeback
46 Episode 46: Cara Elite
47 Episode 47: Kebenaran
48 Episode 48: Di Permalukan
49 Episode 49: Kesalahan
50 Episode 50: Meresahkan
51 Episode 51: Pendapat Masing-masing
52 Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53 Episode 53: Pelan-pelan
54 Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55 Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56 Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57 Episode 57: Bertemu Kembali
58 Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59 Episode 59: Kenangan Masalalu
60 Episode 60: Penipu
61 Episode 61: Tuntutan
62 Episode 62: Takdir Yang Aneh
63 Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64 Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65 Episode 65: Sedikit Lagi
66 Episode 66: Sebuah Janji
67 Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68 Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69 Episode 69: Kecurigaan
70 Episode 70: Tidak Mungkin
71 Episode 71: Tidak Percaya
72 Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73 Episode 73: Jangan Harap!
74 Episode 74: Habis Sudah
75 Episode 75: Kejujuran
76 Episode 76: Keinginan Airin
77 Episode 77: Tersadar
78 Episode 78: Keputusan Erlan
79 Episode 79: Kebahagiaan
80 Promosi New Novel Rilis
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1: Tidak Selalu Indah
2
Episode 2: Mencoba Bertahan
3
Episode 3: Masalah
4
Episode 4: Tragedi
5
Episode 5: Tidak Tahan
6
Episode 6: Hal Buruk
7
Episode 7: Keputusasaan
8
Episode 8: Erlan Castillo
9
Episode 9: Kemarahan
10
Episode 10: Kenyataan Pahit
11
Episode 11: Rencana Mereka
12
Episode 12: Merasa Malu
13
Episode 13: Sebuah Bantuan
14
Episode 14: Memulai Kembali
15
Episode 15: Keterlaluan
16
Episode 16: Kabar Mengejutkan
17
Episode 17: Pergi Ke Luar Negeri
18
Episode 18: Comeback
19
Episode 19: Awal Dari Semuanya
20
Episode 20: Di Permainkan
21
Episode 21: Perasaan Familir
22
Episode 22: Pesona
23
Episode 23: Kisah Masalalu
24
Episode 24: Hal-hal Rumit
25
Episode 25: Satu Kamar
26
Episode 26: Masalah Tengah Malam
27
Episode 27: Salah Tingkah
28
Episode 28: Coba-coba
29
Episode 29: Bulan Madu
30
Episode 30: Pertemuan
31
Episode 31: Kedekatan
32
Episode 32: Terbawa Suasana
33
Episode 33: Mencurigakan
34
Episode 34: Wanita Ambisius
35
Episode 35: Sebuah Tekad
36
Episode 36: Kenapa Tidak Mencoba?
37
Episode 37: Penyemangatku
38
Episode 38: Rahasia Masalalu
39
Episode 39: Persiapan
40
Episode 40: Berbeda
41
Episode 41: Masalah
42
Episode 42: Kebodohan
43
Episode 43: Orang yang disuka
44
Episode 44: Senyuman itu
45
Episode 45: Epic Comeback
46
Episode 46: Cara Elite
47
Episode 47: Kebenaran
48
Episode 48: Di Permalukan
49
Episode 49: Kesalahan
50
Episode 50: Meresahkan
51
Episode 51: Pendapat Masing-masing
52
Episode 52: Hal-hal Yang di Rahasiakan
53
Episode 53: Pelan-pelan
54
Episode 54: Kekacauan (Part 1)
55
Episode 55: Kekacauan (Part 2)
56
Episode 56: Kenyataan Sesungguhnya
57
Episode 57: Bertemu Kembali
58
Episode 58: Kelicikan Tiada Akhir
59
Episode 59: Kenangan Masalalu
60
Episode 60: Penipu
61
Episode 61: Tuntutan
62
Episode 62: Takdir Yang Aneh
63
Episode 63: Mengambil Alih (Part 1)
64
Episode 64: Mengabil Alih (Part 2)
65
Episode 65: Sedikit Lagi
66
Episode 66: Sebuah Janji
67
Episode 67: Harga Yang Harus di Bayar (Part 1)
68
Episode 68: Harga Yang Harus di Bayar (Part 2)
69
Episode 69: Kecurigaan
70
Episode 70: Tidak Mungkin
71
Episode 71: Tidak Percaya
72
Episode 72: Tidak Tahu Harus Bagaimana
73
Episode 73: Jangan Harap!
74
Episode 74: Habis Sudah
75
Episode 75: Kejujuran
76
Episode 76: Keinginan Airin
77
Episode 77: Tersadar
78
Episode 78: Keputusan Erlan
79
Episode 79: Kebahagiaan
80
Promosi New Novel Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!